Halo, teman deestories!
Buat yang punya anak usia sekolah, sebentar lagi adalah momen pengambilan raport anak, ya! Anak-anak akan menerima laporan hasil belajarnya selama semester satu ini. Biasanya, saat mengambil raport anak, orang tua selalu fokus pada nilai anak. Apakah anak-anak mencapai nilai yang ditargetkan? Berapa peringkat nilainya di kelas?
Bertanya soal nilai itu tidak salah, kok. Namun, momen pengambilan raport anak tidak melulu soal nilai. Ada beberapa hal lain yang perlu diobrolkan pada wali kelas.
Hmm apa saja itu?
Pengambilan Raport di Sekolah Blended Learning
Sebelum saya share pertanyaan apa saja yang bisa ditanyakan saat pengambilan raport anak, saya mau cerita dulu tentang bagaimana pengambilan raport di sekolah blended learning.
Anak-anak saya kebetulan bersekolah di sekolah blended learning. Sekolah blended learning adalah sekolah yang menggabungkan pembelajaran secara daring dan luring. Anak-anak belajar di sekolah selama 3 kali seminggu dengan rentang waktu pembelajaran 3 jam setiap harinya. Sisanya, anak-anak akan belajar mandiri secara daring melalui LMS (Learning Management System) sekolahnya.
Raport anak-anak sekolah blended learning bisa dilihat di akun LMS anak. Namun, orang tua bisa melakukan sesi konsultasi kepada wali kelas.
Sesi konsultasi raport ini tidak wajib, ini adalah aktivitas pilihan. Aktivitas ini berbayar. Orang tua mengeluarkan biaya sebesar Rp. 55.000 untuk setiap sesi konsultasi dengan wali kelas.
Konsultasi akan dilaksanakan selama 20 menit secara daring. Biasanya menggunakan aplikasi Google Meet. Saat konsultasi inilah orang tua diberikan kesempatan untuk bertanya apa saja seputar aktivitas anaknya di sekolah.
Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Saat Ambil Raport Anak di Sekolah
Berhubung di raport sudah ada penjelasan lengkap seputar nilai anak, biasanya di sesi konsultasi raport saya tidak bertanya soal nilai. Saya bertanya hal-hal lain yang juga penting untuk dibahas.
Berikut beberapa pertanyaan yang harus ditanyakan saat sesi pengambilan raport anak.
Bagaimana sikap anak saat belajar di kelas?
Saya ingin tahu bagaimana sikap anak saat belajar di kelas. Misalnya, apakah anak tekun mendengarkan saat gurunya menjelaskan, atau anak mudah terdistraksi saat belajar.
Dari pertanyaan ini saya bisa tahu bagaimana gaya belajar anak. Si sulung misalnya, dia selalu cepat memahami saat guru menjelaskan. Dia bisa fokus memperhatikan dan mendengarkan gurunya dengan tekun. Dari sini bisa disimpulkan bahwa gaya belajarnya adalah visual auditori.
Lain cerita dengan si bungsu. Saat belajar di kelas, si bungsu cenderung tidak bisa diam. Dia sering berpindah tempat duduk, mulai dari duduk di kursi atau lesehan di karpet kelas. Meski banyak bergerak, dia menyimak apa yang guru katakan. Ini karena gaya belajarnya adalah kinestetik.
Mengetahui gaya belajar anak itu penting. Dengan tahu apa gaya belajar anak, orang tua bisa membantu anak belajar secara efektif.
Bagaimana anak bergaul saat di sekolah?
Penting mengetahui bagaimana pergaulan anak di sekolah. Apakah dia sudah bisa bersosialisasi dengan baik. Apakah dia bisa berinteraksi secara nyaman dengan teman-temannya.
Melalui pertanyaan ini, orang tua jadi tahu siapa saja teman yang sering berinteraksi dengan anak. Memastikan bahwa anak memiliki pergaulan yang tepat.
Apa saja kelebihan dan kekurangan anak?
Setiap anak itu unik. Mereka punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan anak.
Guru adalah partner orang tua dalam mendidik anak. Saat di sekolah, tentu guru yang lebih tahu bagaimana kelebihan dan kekurangan anak.
Baca Juga : Lakukan 3 Hal Ini, Agar Anak Sukses dengan GRIT yang Melejit
Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan anak, orang tua bisa mendidik anak sesuai keunikannya. Orang tua bisa fokus pada kelebihan anak, dan menyiasati kekurangannya.
Tentu saja, kelebihan dan kekurangan ini tidak hanya soal pelajaran saja, ya. Namun juga berkaitan dengan karakter anak di sekolah.
Progres apa yang sudah dicapai oleh anak?
Tanyakan juga bagaimana progres anak sejauh ini. Apakah ada progres yang dicapai selama mengikuti pembelajaran.
Baca Juga : 7 Cara Tepat Memuji Anak, Agar Pujian Tidak Menjadi Toxic
Setiap pencapaian kecil pun bisa disebut progres. Hargai dan apresiasi setiap progres yang sudah dicapai oleh anak.
Apa yang perlu ditingkatkan?
Terakhir, tanyakan apa yang perlu ditingkatkan. Hal ini menjadi pondasi untuk pembelajaran di semester berikutnya.
Misalnya, menurut wali kelasnya, si sulung punya bakat dan minat dalam matematika. Maka, tak ada salahnya jika dia rutin latihan soal matematika. Bila perlu ikut lomba-lomba. Agar kemampuannya bisa meningkat.
Atau si bungsu yang masih belum bisa bercerita panjang, guru menyarankan untuk banyak membaca dan melakukan refleksi dari bacaan tersebut.
Penutup
Jadikan momen pengambilan raport tak hanya seremonial semata untuk mengukur anak dari angka-angka saja. Manfaatkan momen pengambilan raport untuk lebih memahami anak. Pahami bagaimana anak belajar di sekolah. Cari tahu apa kelebihan yang bisa terus diasah dan apa kekurangan anak yang perlu disiasati.
Baca Juga : Mengenal Sekolah Blended Learning, Sekolahnya Anak Zaman Now!
Selain nilai, tanyakan juga soal bagaimana karakter anak di sekolah. Bagaimana dia bersosialisasi, apa saja kelebihan dan kekurangannya, progres yang sudah dicapai dan hal apa yang perlu ditingkatkan di proses pembelajaran berikutnya.
Semoga artikel ini bisa membantu teman deestories semua, ya! Bila ada pertanyaan lain yang perlu ditanyakan saat pengambilan raport anak, boleh lho berbagi cerita di kolom komentar.
Terima kasih.
Alhamdulillah saya juga kalau lagi ambil rapot anak banyak bertanya, sampai kadang merasa gak enak hati juga dengan wali murid yang lain karena terlalu lama ngobrol sama gurunya hehee
BalasHapusMbaa kok persis banget itu template pertanyaan-pertanyaan aku ke guru2 anak-anaku saat mengambil raport. alhamdulilah sih so far ga sampai harus ada follow up krn persoalan yang gimana2, semoga anak2 kita selalu Allah jaga ya selama proses belajar mereka
BalasHapusPertanyaan-pertanyaan ini sangat membantu untuk komunikasi yang lebih baik dengan guru. Jadi lebih siap saat ambil rapor anak. Terima kasih sudah membuat panduan yang bermanfaat ini.
BalasHapusDulu mama juga sering tanya ke wali kelas deh, terutama pergaulan dengan teman sekelas, supel, pendiam dan proses belajar. Ortu juga harus aktif ya
BalasHapusIyaya menanyakan progress memang perlu, biar bisa ketahuan ada perkembangan ke arah lebih baik atau malah sebaliknya
BalasHapusPertanyaan pertama saya selalu tentang perilaku anak selama berada di sekolah. Tapi, sebelum rapotan pun kadang-kadang ada komunikasi dengan walas. Jadi, saya jarang berlama-lama ngobrol sama walas ketika ambil raport
BalasHapusSetuju banget, kalau pas ambil rapor anak memang ada baiknya orang tua menanyakan terkait perilaku, karakter anak saat di sekolah. Bukan hanya tanya nilai saja karena lebih dari pada itu, anak harus berkembang secara sosialisasi dan hal-hal yang berguna kelak di masa mendatang.
BalasHapusTerima kasih sudah mengingatkan, walau belum menjadi orangtua setidaknya sudah ada gambaran jelas terkait pertanyaan saat mengambil rapor anak.
Barruu aja selasa kemarin ambil raport Hana.
BalasHapusDan biasanya Ustadzah menjelaskan sikap ananda dalam belajar dan ketertarikan apa yang bisa menjadi pemicu semangat ananda saat belajar.
Aku pun juga menceritakan bagaimana ananda saat di rumah dan interaksinya denganku.
Semoga dengan mengetahui kelebihan ananda ini bisa terus dikembangkan dan harapannya tentu meningkatkan kemampuan akademik serta non-akademik.
Tapi memang anak-anak ini unik sih yaa.. Alhamdulillahnya keduanya seneng bercerita apa yang mereka rasakan. Tinggal nunggu moment yang tepat aja..
Dan biasanya kaka suka komentar "...and in the end, mum remembered the story of the past"
Hahaha.. memang emaknya mah hobi nyeritain "Jaman mamah duluu..."
Eaaa eaaa~~
wah mesti diingat nih daftar pertanyaan ini kalau ambil raport anak nanti. jujur saya kadang lupa menanyakan hal-hal terkait perilaku anak di kelas atau kayak apa kelebihan anak yang bisa dikembangkan lagi
BalasHapusSaya banget ini si tukang banyak nanya. Jangankan ketemu gurunya langsung. Kalau di wag aja, itu saya paling banyak nanya deh
BalasHapusPara ortu lain udah pada tahu jadinya saya si tukang banyak nanya ini. Hahaha
Iya, aku biasa banyak nanya ke wali kelasnya mumpung bertemu kan ya, paling suka kalau ketemu wali kelas yang paham tugasnya dan memahami tiap anak...kebetulan nih Jumat mau terima rapor harus disiapkan pertanyaan di atas..
BalasHapusBiasa rapot suami yang ambilin...karena aku jagain si bungsu, makasih sharingnya mo praktek ke gurunya pas bagi rapot
BalasHapusKebetulan besok mau terima raport
BalasHapusCoba saya list dan tanyakan ke ustazah-nya
Semoga jawabannya gak ada yang aneh aneh
Kalopun ada, jadi muhasabah kami ortunya
Ini oke banget siha Mak. Mungkin iya anak yang terima rapor sebagai hasil evaluasi belajarnya, tapi kita sebagai orang tua pun kuga perlu ikutan evaluasi. InsyaAllah bonding semakin baik dan anak merasa didampingi juga
BalasHapus