Lele, ikan air tawar ini menjadi salah satu primadona pecinta kuliner nusantara. Lele tak hanya lezat, kandungan gizinya juga melesat. Tak heran, banyak orang membudidayakan ikan ini. Salah satunya, Kiai Choirul. Kiai muda pembina Pondok Pesantren (PP) Baitus Surur Mojokerto ini mulai membudidayakan lele sejak tahun 2012. Meski pasang surut, kini usahanya berbuah manis. Tak hanya bisa memberdayakan sekitarnya, pondok pesantren yang diasuhnya ini meraih juara 1 KBA DSA Innovation Astra tahun 2023.
Memulai Budidaya Lele
Lele menjadi salah satu jenis komoditas perikanan andalan Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, produksi ikan lele di Indonesia mencapai 1,12 juta ton dengan nilai Rp22,24 triliun pada 2022. Volumenya naik 5,03% dibandingkan setahun sebelumnya yang mencapai 1,07 ton senilai Rp18,94 triliun.triliun
Mengapa lele begitu digemari? Selain karena rasanya yang lezat dan harga murah, lele memiliki kandungan gizi yang tinggi. Berdasarkan data DKBM tahun 2017, ikan lele memiliki kandungan gizi 18 gram protein, 3 gram lemak, 50 gram natrium, 237 miligram asam lemak omega-3, 337 miligram asam lemak omega-6 dan 5,6 gram zat besi.
Ikan lele dapat diolah menjadi bermacam panganan seperti lele goreng, abon lele, nugget lele, sosis lele, siomay lele, dan lain-lain. Dengan nilai protein yang tinggi, murah, dan dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, lele mampu menjadi solusi panganan untuk mencegah stunting pada anak.
Ini juga yang menjadi alasan Kiai Choirul untuk beternak lele. Usaha budidaya ini dimulai ada tahun 2012.
Setelah tiga tahun berjalan, tepatnya pada tahun 2015, Kiai Choirul mendapatkan informasi bahwa perusahaan multinasional Astra memiliki program CSR (Corporate social responsibility / kepedulian sosial perusahaan), dan siap mendukung para UKM (Usaha Kecil Menengah). Maka dengan penuh semangat, Kiai Choirul mendaftarkan diri. Setelah melalui proses dan seleksi, ia lolos dan mendapatkan kesempatan dari Astra. Ia pun mendapat pelatihan wirausaha dan dukungan modal sebesar kurang lebih Rp 215 juta-an yang diturunkan dalam 2 tahap.
Jatuh Bangun Budidaya Lele PP Baitus Surur
Layaknya sebuah perjalanan, tidak selalu mulus. Jalan terjal pun harus dilalui sang Kiai dalam membudidayakan lele ini.
Pada tahun pertama setelah mendapatkan binaan dari Astra, modal yang ada bahkan ludes dan tak meraih untung. Banyak juga mitra PP Baitus Surur yang meninggalkan usaha ini.
Ini membuat Asta memanggil Kiai Choirul. Dilakukan evaluasi, untuk mengetahui apa penyebab kegagalan ini. Kiai Choirul pun diajak ke Bandung. Mempelajari budidaya lele. Saat itu, Bandung terkenal dengan kesuksesan budidaya lele Sangkuriang.
Pulang dari Bandung, Kiai Choirul semakin bersemangat untuk membudidayakan lele di pesantrennya. Bila sebelumnya budidaya lele menggunakan metode konvensional Bioflok, kini beralih ke metode batu. Metode Pesantren.
Tentu saja metode ini tak langsung disambut hangat oleh para mitra. Tak hanya menolak, beberapa mitra bahkan menganggap metode ini sama dengan metode bunuh diri. Dianggap tidak akan berhasil.
Namun, sang Kiai tak menyerah. Beliau terus gigih mengembangkan budidaya lele dengan metode pesantren. Meski sempat terpukul karena pandemi, kini usahanya membuahkan hasil. Inovasi yang dilakukan Kiai Choirul berbuah manis.
Mengenal Budidaya Lele Pesantren
Lalu, sebenarnya bagaimana sih budidaya lele pesantren itu? Budidaya lele pesantren artinya setiap tindakan budidaya harus ada dasar ilmiahnya, intensif, bersih dan penuh kasih sayang (memahami perilaku dan karakter lele).
Pertama, mulai mengganti makanan lele. Bila secara konvensional, lele yang dibudidayakan diberi makan limbah yang dinilai kandungan protein (baik hewani mau pun nabati) cukup tinggi. Seperti ayam tiren (mati kemarin/bangkai), limbah jeroan hewan, dede (darah sapi yang disembelih), telur busuk, dan lain sebagainya. Termasuk limbah sayur-sayuran dari pasar.
Menurut Kiai Choirul, makanan limbah tersebut meski berprotein tinggi, lele juga mau memakannya, namun kurang higienis. Bahkan untuk ayam tiren, telur busuk, dan darah hewan, di Islam hukumnya haram.
Dan kalaupun dimakan lele, selanjutnya lele tersebut dikonsumsi manusia, maka dalam jangka menengah panjang, akan menimbulkan masalah pada kesehatan manusia yang mengkonsumsi lele tersebut.
Akhirnya semua makanan diganti dengan makanan poor /konsentrat (produksi pabrik). Dimana komposisi nutrisinya, telah disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan lele.
Kedua, digunakan nitrobacter. Sehingga, air kolam menjadi berwarna kehijau-hijauan (muncul ganggang & lumut hijau). Fungsi nitrobacter adalah, untuk mengurangi peningkatan senyawa ammonia dan nitrit di perairan, sehingga dapat menghasilkan kandungan nitrat yang tinggi, untuk diserap akar tanaman, seperti ganggang dan lumut. Juga menciptakan PH air menjadi seimbang, hingga ikan tumbuh dengan optimal. Nitrobacter yang seimbang, juga mampu mengurangi stress pada ikan lele.
Ketiga, kalau di pondok pesantren, para pengasuh, ustad dan santri, terbiasa ibadah puasa sunah hari Senin dan Kamis (2 hari dalam seminggu), maka lele peliharaan Kiai Choirul, juga di wajibkan puasa sehari penuh (24 jam), yakni pada hari Minggu. Bahkan, dalam kondisi tertentu, manakala kandungan air kolam nitrobacter-nya banyak, lele bisa puasa 2-3 hari.
Ketika lele tidak diberi makan (diistilahkan berpuasa) sehari penuh (24 jam), sebenarnya lele akan memakan ganggang atau lumut.
Kelima, tidak lupa Kiai Choirul melakukan do’a bersama dengan para santrinya agar selalu mendapatkan perlindungan dari segala macam penyakit, dan keberkahan dari Allah SWT. Dan bila saat panen, tak lupa Kiai Choirul juga mengeluarkan sebagian keuntungannya untuk disedekahkan
Semua ini membuat lele yang dihasilkan adalah lele yang higienis, segar, halal dan berkah.
Raih Juara KBA DSA Innovation Astra 2023
Budidaya lele pesantren ini pun sukses. Membuat Kiai Choirul makin semangat melakukan budidaya dan berinovasi. Tak hanya menjual lele dalam bentuk segar, tetapi juga menawarkan berbagai produk olahan lele. Mulai dari abon, fillet, rambak, hingga kecap lele.
Selain itu, keberhasilan budidaya lele ini mencapai angka 85%. Berkat inovasi ini pendapatan meningkat, semua produk yang dihasilkan diserap oleh pasar, menyerap tenaga baru dan memberikan dampak positif pada masyarakat disekitarnya.
Ini yang membuat DSA PP Baitus Surur meraih juara pertama dalam KBA DSA Innovation Astra 2023. Kiai Choirul membuktikan bahwa lele pesantren bisa meraih sukses bersama berkarya dan berkelanjutan.
Referensi
https://www.instagram.com/p/C8Gy_eMvooe/?igsh=eWdkZTZvZm9ta2Qy
https://www.instagram.com/p/B8Y_KrUgHdH/?igsh=MTBuaWI5cnI3NWFibA==
https://opop.jatimprov.go.id/detail/354/terus-berinovasi-usaha-lele-baitus-surur-berangsur-pulih-di-tengah-pandemi
https://fkm.unair.ac.id/ikan-lele-makanan-tinggi-protein-murah-dan-efektif-mencegah-stunting/
https://dataindonesia.id/agribisnis-kehutanan/detail/data-produksi-lele-di-indonesia-periode-20122022
Usaha yang keras akan membuahkan hasil yang tidak mengecewakan. Duh, kebayang deh pas awal2, modal habis, lalu ketika akan memulai lagi dengan metode yang berbeda dan mendapat penolakan. Syukurlah, akhirnya berhasil juga ya berkat kegigihan pak Kiai Chorul. Saya setuju sama yg soal makanan ikan lele. Kebayang lah ya kita makan ikan lele yang diberikan makanan ayam mati... Ikannya gak sakit tapi kitanya yang bisa sakit
BalasHapusAisssh aku baru tau ada metode lele pesantren, dan stelah baca prosesnya, aku setujuuuu sih mba.
BalasHapusSelama ini aku jujur aja ngeri makan lele kalo semisal di pelihara di lumpur atau diksh makan sampah. Jijik sih
Tapi kalo dr awal tahu lele dipelihara dengan bagus, nutrisi nya juga di jaga, sampe diajarin puasa 🤭, aku dengan seneng hati mau cobain. Krn daging lele memang enaak kok.
JD penasaran kalo dibuat abon 😍😍😍.
Kereen pesantrennya.. malah JD pengen tahu LBH dalam juga ttg pesantren dari kiai Choirul ini
sebagai pecinta lele dan anakku pun pada doyan lele,buat aku ini cukup menarik mbak.
BalasHapusbtw aku kepo sama rambak lele.. pengen coba jadinya.
Wah aku suka lele nih. Saladin juga. Baru tahu ada budidaya lele pesantren dan dijamin lebih syar'i plus halal yaaa.
BalasHapusBapake Saladin pernah pelihara lele tapi dikasih pakan pelet biasa sih. Baru tahu kalo ada peternak lele yg tega kasih ayam tiren...kan serreem.
hiks ternyata pakan lele juga awalnya bisa dibilang sembarangan gitu ya, meskipun lele juga mau makan sembarang jenis pakan, tapi efek ke manusia yang memakannya juga kurang bagus.
BalasHapusDi usaha budidaya lele pesantren ini bener-bener diperhatikan pakannya, dari konsentrat yang bisa dibilang higienis juga, apalagi kalau usaha lele ini memang peruntukannya untuk usaha makanan seperti untuk restoran atau rumah makan
Kakak sepupuku pernah coba budidaya lele dengan media tong besar seperti yang ada di gambar. Awalnya lancar, tapi kemudian tak bertahan karena konsentrasi pecah dengan kerjaan utama dan minimnya pengalaman. Nah kalau lele dibudidayakan oleh pesantren kayak gini, berkah banget. Ilmu dapet, hasil panen lelenya dapat dinikmati bersama dan jadi tambahan penghasilan pula. Jadi penasaran mau icip abon lelenya.
BalasHapusTahjub loh tahu dengan cara penuh kasih sayang (memahami perilaku dan karakter lele) untuk budidaya dan ikut puasa 24 jam itu.
BalasHapusWuah ini seh jatuhnya semesta tidak akan punya alasan untuk memberi kemudahan dan berkah programnya.
Terima kasih untuk program ini dan semoga pesantrennya dipenuhi berkah dan selalu membawa sinar buat banyak pihak.
Lele itu emang gede banget potensi ekonominya mbak. Asalkan bisa dikelola dengan baik, niscaya ini bisa jadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia yang signifikan. Tinggal gimana pemangku jabatan ngasih support aja.
BalasHapusWhoaa mantab bangettt ini
BalasHapusaku penggemar penyetan lele
jadi kayaknya pan kapan aku kudu cusss ke sini
mau belajar jg gmn cara ternak lele
Mantap bgt ponpesnya ya, astra memang kalo memilih juara itu gak main2 memang berinovasi bagus, semoga bs diikuti ponpes2 lain inovasinya
BalasHapusDulu saya kurang suka ikan lele karena sudah tertanam dalam.pikiran tentang makanan ikan lele. Tapi sekarang teknologi sudah berkembang, makanan ikan lele tidak lagi konvensional namun sudah semakin baik dan sehat.
BalasHapusWah keren banget inovasinya. Bener ya, jatuh atau gagal itu hal yang biasa rupanya, yang bikin beda ya mau tidaknya berusaha lagi.
BalasHapusAku juga baru tau banget metode ternah Lele yang kayak gini. Sebenernya emang gak tau sih ternak lele kayak gimana, tapi dengan cara lele pesantren kayak gini, pak Choirul gak hanya memikirkan keuntungan saja, melainkan kebaikan baik bagi lele, maupun bagi yang nantinya mengonsumsi lele tersebut. MasyaAllah ya, niat yang baik dilakukan dengan cara yang baik, hasilnya bisa berkembang banget kayak gini.
Kemantapan Kiai Choirul ini keren ya, sehingga budidaya lele bisa terus berkembang. Bahkan efeknya dapat apresiasi pula dari Astra. Semoga terus berkelanjutan
BalasHapusInovasi budidaya lele di Pesantren Baitus Surur ini patut diapresiasi! Membuktikan bahwa pesantren tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga mampu berinovasi di bidang ekonomi. Semoga menginspirasi pesantren lain untuk mengembangkan potensi serupa.
BalasHapusAku jadi penasaran sama daging lele-nya
BalasHapusMemang terlihat sama
Katanya tetap ada perbedaan kalau dari cara merawatnya
keren ya Bapak Baitus Surur, karyanya patutuntuk mendapatkan apresiasi, jadi pengen cobain juga lelenya kebetulan saya suka sekali dengan lele
BalasHapusSalut untuk pengurus pesantren yang membuat program ini untuk santrinya jadi belajar mengurus hewan, bisa menghasilkan produk berkualitas Dan berwirausaha ya
BalasHapusMetode budidaya lele Pesantren ini sangat menarik dan beneran inovatif ya. Secara ikan lele saja sudah sangat digandrungi banyak orang dan memang bergizi serta lebih mudah didapatkan.
BalasHapusDengan mempelajari cara budidaya, ketekunann dan kegigihan pada akhirnya menghasilkan sebuah inovasi dan keberhasilan. Abob Lele, amazing lho jadi pengen cobain.
Budidaya Lele ini gak mudah ya..
BalasHapusApalagi yang tujuannya untuk dikonsumsi. Kudu ngasih pangan yang sehat sehingga daging lele nikmat. Kalau panen lele-nya ketuaan juga bikin lele gak nikmat.
Jadinya, apresiasi yang luar biasa untuk Budidaya Lele PP Baitus Surur.