Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Meraih Asa dari Tumpukan Sampah Bersama Siti Salamah

 



Siti Salamah Satu Indonesia Awards Astra

Siti Salamah | Astra Satu Indonesia Awards


Tumpukan sampah selama ini menjadi hal yang dipandang sebelah mata. Kebanyakan orang menghindar karena tak tahan akan bau busuk yang ditimbulkan. Ini tidak berlaku bagi Siti Salamah, perempuan berusia 34 tahun ini justru memilih berjibaku dengan sampah. Masa mudanya dihabiskan bersama anak-anak yang tinggal di Lapak Pemulung Jurangmangu Timur, Tangerang Selatan. Dedikasi Siti mendidik anak-anak pemulung membuatnya dijuluki emak pemulung. 


Tidak hanya mendidik anak-anak pemulung saja, bersama dua orang rekannya, Siti menggagas Waste Solution Hub. Waste Hub Solution ini adalah sistem pengelolaan sampah terintegrasi yang berbasis teknologi. Melalui Waste Hub Solution ini, Siti memberdayakan para pemulung. Mengajak pemulung untuk naik kelas. 


Semangatnya untuk terus konsisten dalam memberdayakan keluarga pemulung didasari oleh keyakinan yang kuat. Siti yakin, bahwa anak-anak pemulung bisa meraih asa. Mereka bisa mendapatkan masa depan cerah meski hidup di sekitar tumpukan sampah. 


Emak Pemulung dari Jurangmangu


Emak pemulung, begitulah anak-anak pemulung memanggil Siti. Siti sudah ada di hati anak-anak pemulung sejak tahun lalu 2015. 


Kala itu, Siti ingin selepas waktu bekerja melakukan kegiatan bermanfaat. Dia bersama teman-temannya menggagas program “Magrib Mengaji”. Program ini memberikan kelas mengaji pada anak-anak pemulung selepas magrib. 


Siti Salamah Satu Indonesia Awards Astra

Siti Salamah bersama anak-anak pemulung | @shetysalamah


Seiring berjalannya waktu, Siti menyadari bahwa anak-anak pemulung ini tidak hanya butuh mengaji, mereka juga butuh belajar pelajaran umum. 


Magrib Mengaji pun berubah menjadi Taman Pohon. Taman Pohon memberikan anak-anak pemulung kesempatan untuk bisa mengakses pendidikan umum dan agama. 


Langkah mulia Siti ini pun mendapatkan simpati dari salah satu pengurus Home Schooling Kak Seto. Home Schooling Kak Seto memberikan bantuan kejar paket, agar anak-anak pemulung bisa tetap mengenyam pendidikan. 


Layaknya seorang ibu, Siti ingin anak-anak pemulung tak hanya pandai soal pendidikan dan agama saja, melainkan juga berkembang minat dan bakatnya. Siti pun memberikan beasiswa minat dan bakat pada anak-anak pemulung Jurangmangu Timur. Salah satunya, bekerja sama dengan Garuda Muda Soccer Academy untuk mengembangkan minat dan bakat anak-anak pemulung dalam bermain sepakbola. 


Dedikasi sepenuh cinta inilah yang membuat Siti begitu dicintai anak-anak pemulung di Lapak Pemulung Jurangmangu Timur. 


Perjalanan Penuh Liku di Lapak Pemulung


Namanya juga perjuangan, tentu jalannya tak selalu mulus. Perjalanan Siti di Lapak Pemulung tentu penuh liku. 


Tidak semua pemulung bisa menerima kehadiran Siti dengan lapang dada. Ada juga yang merespon secara negatif dan mengeluarkan kata-kata kasar. 


Layaknya sebuah pedang, kata-kata kasar tersebut begitu melukai hati Siti. Dia pun memutuskan untuk tidak menginjakkan kakinya lagi di Lapak Pemulung. 


Hingga suatu hari, Siti pun kembali karena ingin membantu para mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Lapak Pemulung. Ternyata, kehadiran Siti disambut gembira oleh anak-anak pemulung. Mereka senang melihat Siti kembali datang. 


Hati Siti pun luluh. Dia pun kembali menemani anak-anak pemulung Jurangmangu Timur. 


Tantangan juga datang dari pihak keluarga. Keluarga Siti melarangnya untuk terlibat dengan anak-anak pemulung. Mereka merasa kegiatan tersebut hanya membuang waktu. Namun, Siti tak bergeming. Dia terus menemani anak-anak pemulung merajut asa. 


Mendirikan Waste Hub Solution


Bergelut dalam kehidupan pemulung di Lapak Pemulung Jurangmangu Timur, membuat Siti ingin berbuat lebih banyak untuk pemulung disana. Tak hanya ingin membantu anak-anak pemulung belajar, dia ingin mensejahterakan keluarga pemulung disana. 


Keinginan ini terwujud saat Siti bertemu dengan Rita dan Yusuf dalam program Youth Action Forum. Rita dan Yusuf telah lama berkecimpung sebagai aktivis lingkungan. Akhirnya, ketiganya mendirikan Waste Hub Solution pada tahun 2019.


Siti Salamah Satu Indonesia Awards Astra

WasteHub | @wastehub.id


Waste Hub Solution (WasteHub) adalah kewirausahaan sosial yang berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di daerah urban dengan pendekatan sistem teknologi terintegrasi. 


Sampah menjadi sebuah permasalahan yang tak pernah selesai. Mengatasi sampah tidak bisa sendiri, harus dilakukan bersama-sama. 


WasteHub ini menghubungkan semua penggerak lingkungan. WasteHub menyadari, saat ini sudah banyak masyarakat yang sadar dalam memilah sampah. Sayangnya, masih banyak yang belum bisa mengakut sampah yang sudah terpilah. Disinilah WasteHub menjadi penghubung. Menyalurkan sampah yang terpilah dari rumah tangga ke pemulung. 


Sampah yang sudah terpilah tentu akan lebih mudah diolah. Jika sudah terolah, tentulah akan memiliki nilai jual. Ini bisa menambah penghasilan pemulung. Penghasilan bertambah, tentu akan lebih sejahtera. Itulah tujuan yang ingin dicapai oleh WasteHub. 



Ekonomi Sirkular


WasteHub ingin memberdayakan para pemulung melalui ekonomi sirkular. Ekonomi sirkular adalah model ekonomi yang bertujuan untuk mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin. Model ini berbeda dengan ekonomi linear tradisional yang berfokus pada "ambil, buat, buang". 


Ekonomi sirkular dapat membantu mengurangi limbah, emisi, dan energi yang terbuang, serta meningkatkan kemampuan bersaing. Selain itu, ekonomi sirkular juga dapat menjadi salah satu alat bagi pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi hijau. 


Tumpukan sampah tidak sekadar limbah, sebenarnya bila mampu dimanfaatkan dengan baik, sampah bisa menjadi berkah. Peluang inilah yang menjadi dasar WasteHub menggunakan konsep ekonomi sirkular dalam memberdayakan pemulung. 


Jumlah sampah di Indonesia semakin memperihatinkan. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2023, per 24 Juli 2024 hasil input dari 290 kab/kota se Indonesia menyebutkan jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 31,9 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut 63,3% atau 20,5 juta ton dapat terkelola, sedangkan sisanya 35,67% atau 11,3 juta ton sampah tidak terkelola.


WasteHub bermitra dengan pemulung untuk bisa mengelola sampah menjadi lebih bernilai, melalui beberapa program, yaitu: 



  • Consult: memberikan jasa konsultasi secara profesional untuk menyelesaikan masalah umum antara masyarakat, pemulung, lapak, dan unit usaha untuk meningkatkan area pengumpulan sampah dengan pendekatan win-win solution; 

  • Create: membuat pengelolaan sampah yang lebih sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan dengan pendekatan teknologi; 

  • Empower: meningkatkan pendapatan bagi pemulung dengan memberikan peluang tambahan dan soft skill (pelatihan, kegiatan sukarela, kerajinan, peningkatan kapasitas, dll); 

  • Solve: membangun sanitasi, lingkungan, dan fasilitas kesehatan yang layak.



WasteHub Terus Bertumbuh


Sejak didirikan pada tahun 2019, WasteHub sudah mengedukasi 72K+ orang, menghandle 23 waste manajemen, melakukan 61 proyek, dan 1K+ green  jobs. 


Bagaimana perjalanan WasteHub selama 5 tahun ini? 


Dari kompetisi ke kompetisi


Perjalanan Siti bersama WasteHub tentu tidak mudah. Ada banyak tantangan dalam mengembangkan WasteHub. Salah satunya adalah dana. Oleh karena itu, WasteHub rajin mengikuti berbagai kompetisi. 


Harapannya, kompetisi tidak saja memberikan peluang modal dari hadiah yang didapatkan, tetapi juga memperluas networking. Sebagaimana di awal tadi, masalah sampah tidak bisa diselesaikan sendirian. WasteHub butuh berkolaborasi dengan banyak pihak terkait agar program pemberdayaan ini bisa berjalan lancar. 


Beberapa kompetisi dimenangkan oleh WasteHub, mulai dari Changemakers CCE 2.0, 2nd Winner of Indonesia National Final Climate  Launch Pad, hingga Satu Indonesia Awards. 


Kompetisi-kompetisi ini menjadi jalan bagi WasteHub untuk terus mengembangkan sayapnya. Membantu permasalahan sampah di Indonesia sekaligus melakukan pemberdayaan bagi pemulung. 


Semangat tak henti meski pandemi


Baru setahun berjalan, pandemi datang. Pandemi tampaknya tak menyurutkan langkah Siti untuk terus bergerak bersama WasteHub. 


Ketika pandemi, WasteHub tetap aktif dalam bidang pengelolaan sampah. Salah satunya, melakukan gerakan Gunting Maskermu. Gerakan ini bertujuan untuk mengatasi sampah masker yang menjadi masalah baru saat pandemi. 


Selain itu, selama pandemi WasteHub sering melakukan IG Live dan sharing session lewat Zoom yang mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah secara mandiri. 


WasteHub juga melakukan kampanye Digital Clean Up Day. Kampanye ini bertujuan mengajak masyarakat membersihkan sampah digitalnya. 


Ada juga Pawai Bebas Plastik. Sebuah rangkaian program edukasi seputar sampah plastik. Kegiatan ini didorong oleh fakta miris, bahwa Indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia. Jumlah sampah plastik yang dihasilkan Indonesia mencapai 187, 2 ton. 


Event Waste Management Services


Sebagai blogger, saya sering mendatangi event acara. Pemandangan wajar yang bikin miris saat datang ke event adalah tumpukan sampah di akhir acara. 


Ini juga menjadi perhatian oleh WasteHub. WasteHub menyadari bahwa sampah event di Jakarta mencapai puluhan ton pasca kegiatan berlangsung. Mulai dari pengepul sampah hingga penyelenggara event kewalahan. 


Sampah-sampah ini menumpuk, tidak terurai dan berakhir di TPA. Dengan intensitas event yang banyak, volume sampah di TPA semakin overload.


Siti Salamah Satu Indonesia Awards Astra

Event Waste Management Services | @wastehub.id 



Tapi, semua itu tidak akan terjadi jika mengusung konsep sustainability event. Salah satunya dengan menerapkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan bersama Event Waste Management Services dari Wastehub melalui pendekatan sirkular ekonomi. 


Event Waste Management Services pertama yang dilakukan oleh WasteHub adalah saat acara Halal Expo Indonesia 2019. Selama 3 hari, WasteHub berhasil mengumpulkan 2.189 ton sampah. Diamana 51,4% nya merupakan sampah organik. 


Sampah dari event ini dikelola menjadi barang yang lebih bernilai guna. Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos, sedangkan sampah anorganiknya dijual ke bank sampah untuk menjadi bahan baku barang daur ulang. 


Beach Clean-Up


Beach Clean-Up menjadi salah satu program andalan WasteHub. Program ini mengajak masyarakat sekitar untuk menggelar aksi nyata menjaga lingkungan di daerah wisata. 


Aksi bersih pantai WasteHub ini sudah dilakukan di Pantai Loh Liang di Pulau Komodo dan Pantai Kuta Bali. 


Kegiatan ini diharapkan mampu menjaga daerah wisata tetap terjaga dari sampah. Kelestarian daerah wisata menjadi daya pikat bagi wisatawan. 


Oceanability


Masih asing di telinga, oceanability ternyata memiliki dampak baik bagi hulu, hilir dan lingkungan. 


Oceanability adalah program dari Wastehub sejak 2022 yang mengajak masyarakat agar terlibat langsung dalam proses pengelolaan sampah di kawasan wisata. Masyarakat turut berperan dalam pemilihan, pengklasifikasian dan pemanfaatan sampah sesuai jenisnya agar daur hidupnya semakin sirkular. 


Dalam program ini, Wastehub melibatkan banyak pihak dan bekerjasama dengan lembaga, organisasi maupun perguruan tinggi, sehingga tetap menerapkan ekonomi sirkular.


Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan adalah;


1. Kurikulum Waste Management dengan Politeknik Elbajo Commodus Flores Labuan Bajo melibatkan 25 mahasiswa mulai bulan Agustus-Desember 2022

2. Beach dan Underwater Cleanup memperingati Hari Laut Sedunia 8 Juni 2023 melibatkan 87 peserta dan 10 penyelam professional di Pantai Pede, Labuan Bajo

3. Beach dan Underwater Cleanup memperingati bulan lingkungan pada tanggal 16-17 Juni 2023 melibatkan total 116 peserta dan 14 penyelam profesional di Pantai Waececu Labuan Bajo

4. Beach Cleanup pada tanggal 12 Juli 2023 melibatkan 33 peserta di Pantai Loh Liang, Labuan Bajo

5. Pameran instalasi sampah di Labuan Bajo Maritime Festival pada tanggal 27-29 Juli 2023 dengan rata-rata pengunjung 15 orang/hari di Pantai Pede, Labuan Bajo


Kesejahteraan pemulung


Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh WasteHub tidak hanya untuk melestarikan lingkungan saja, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pemulung. 


Waste Solution Hub telah mengedukasi lebih dari 23 ribu pengunjung, menangani lebih dari 10 proyek, memiliki lebih dari 60 orang relawan, mengelola lebih dari 2.400 kilogram sampah, memberdayakan lebih dari 1.200 pemulung, dan mendistribusikan 3.066 paket sembako untuk pemulung. 


WasteHub menargetkan dapat melibatkan setidaknya 10 ribu mitra pemulung, meningkatkan 100 persen pendapatan para pemulung, menargetkan pengelolaan 1.000 ton sampah per hari, menghasilkan 1.000 produk daur ulang serta mengembangkan 10 area pusat daur ulang serta pembelajaran di seluruh Indonesia. 


SIA untuk Terus Bersama, Berkarya, Berkelanjutan


Siti Salamah sangat senang saat terpilih menjadi salah satu pemenang SIA (Satu Indonesia Awards) dari Astra dalam kategori kelompok pada tahun 2021.


Siti Salamah Satu Indonesia Awards Astra

Anak-anak pemulung | @shetysalamah



Siti berharap SIA semakin menguatkan langkah WasteHub untuk terus bersama, berkarya, dan berkelanjutan mengatasi sampah melalui pendekatan ekonomi sirkular. 


Kisah Siti Salamah ini tentu sangat menggugah kita semua. Menjadi sebuah kisah inspiratif. Bahwa sampah yang dikelola bisa menjadi berkah. Pemberdayaan yang dilakukan membuat anak-anak pemulung memiliki kesempatan meraih asa. 


Referensi


  1. Wawancara Siti Salamah dari berbagai platform online

  2. E-book SIA 2024,

  3. Website WasteHub https://wastehub.id/,

  4. YouTube Waste Solution Hub Profile,

  5. YouTube SATU Indonesia,

  6. Akun Instagram @wastehub.id,

  7. Akun Instagram @shetysalamah,

  8. Akun Instagram @rumahpohon_tmm.

18 komentar

  1. Luar biasa, ya Bu Siti Salamah ini.. dedikasinya untuk sekitar bahkan secara nasional sepertinya berdampak sekali.. semangat demi raga yang lain kelihatannya juga selalu membara dalam jiwa kerelawanannya. Salut untuk Ibu!

    BalasHapus
  2. Dedikasi yang baik dan terus menebar kebaikan ya kak! Tetap jadi pribadi yang baik!

    Newsartstory

    BalasHapus
  3. Dulu pernah baca kisah Bu Salamah mendirikan Waste Hub. Keren sih, salut juga dengan kegigihan beliau membantu anak-anak pemulung. Nggak semua orang hatinya bisa terketuk untuk membantu pemulung. Sehat-sehat untuk Bu Salamah.

    BalasHapus
  4. Saya jadi ingat, dulu saat mengaji kitab kuning, disebutkan bahwa pahala orang yang menyingkirkan penghalang di jalan (misal paku, batang kayu, batu, dll) pahalanya besar.

    Amalan sosial sangat dihargai dalam agama. Bagimana dengan mengabdi kepada masyarakat seperti membuang sampah, memilah sampah, dan lain-lain yang berkontribusi terhadap kemaslahatan ummat. Keren.

    BalasHapus
  5. Keren banget. Aku suka salut sama orang yang kayak gini dan yang berjiwa sosial tinggi. Konsep ekonomi sirkular ini juga menarik banget ya. Jadi belajar banyak dari postingan ini.

    BalasHapus
  6. Pemulung sering dipandang sebelah mata. Padahal dia bisa disebut sebagai pahlawan lingkungan. Berkat mereka sampah plastik kembali didaur ulang tidak hanya mengonggok disuatu tempat dan menimbulkan polusi yang berbahaya.

    BalasHapus
  7. Perjuangan seperti ini yang perlu diperbanyak. Terus dan semangat berjuang kak siti salamah

    BalasHapus
  8. Angkat jempol tinggi-tinggi utk Bu Siti yang konsisten dalam perjuangannya untuk lingkungan. Terima kasih sharingnya ya Kak, kisah inspiratif ini sangat mengena di hati utk mengingatkan selalu berupaya menjaga lingkungan meski melalui tindakan sesederhana apapun

    BalasHapus
  9. Peran aktif bu Salamah dan para pemulung lainnya patut diapresiasi. Justru dr peran beliau lah, sampah di sekitar kita bs bersih. Coba di setiap rumah ada bak sampah khusus utk plastik, dan sampah jenis lainnya. Nanti ada yg ambil utk bs daur ulang. Masalah kebersihan dan lingkungan bkn problem lagi deh.

    Smg bnyk muncul Bu Salamah lainnya yang berperan aktif menjaga lingkungan spt ini ya. Sangat inspiratif.

    BalasHapus
  10. produktif yang sangat bermanfaat untuk orang banyak. memang ya perlu mulai dari diri sendiri dulu

    BalasHapus
  11. Salut sama Siti! Dedikasi dan perjuangannya buat anak-anak pemulung itu luar biasa banget, bener-bener bikin kagum dan jadi inspirasi!

    BalasHapus
  12. Keren banget WasteHub ini! Bukan cuma soal sampah, tapi juga berdayain pemulung. Konsep ekonomi sirkularnya bikin makin salut!

    BalasHapus
  13. selalu salut sama person person yang menjadi kunci pembuka kebaikan seperti bu siti salamah ini, bermanfaat bagi alam dan orang lain di sekitar,semoga sehat selalu dan kebaikannya bisa dilanjutkan oleh semua

    BalasHapus
  14. Program Astra ini bagus karena mencari tokoh-tokoh inspiratif dan membuat perubahan lingkungan sekitarnya. Orang-orang seperti ini perlu apreasiasi.

    BalasHapus
  15. Salut sekali dengan perjuangan Siti Salamah bersama kedua rekannya hingga akhirnya bisa melahirkan wastehub. Solusi pengelolaan sampah terpadu dari hulu ke hilir. Ketiganya adalah bukti nyata dari manusia yang bermanfaat bagi lingkungan ya.

    BalasHapus
  16. Perjuangannya luar biasa untuk memberikan perubahan lebih baik pada lingkungan perlu banget di apersiasi orang2 sperti bu Siti

    BalasHapus
  17. Ibu siti itu keren banget udah bisa menjadi penggerak bagi orang2 sekitarnya yg notabene kehidupannya miskin. Indonesia mesti punya banyak stok orang kreatif kayak ibu siti

    BalasHapus
  18. Keren konsistennya Ibu Siti ini. Karena memang harus ada penggerak buat memulai memilah sampai dan menjadi teladan

    BalasHapus