Pedis Care, yang didirikan oleh Ahmad Hasyim Wibisono pada 2015, adalah inisiatif sosial di bidang kesehatan yang berfokus pada perawatan luka kronis, terutama untuk pasien kurang mampu. Berbasis di Malang, Pedis Care telah menjadi pusat perawatan luka modern pertama di daerah tersebut. Keberadaan Pedis Care telah memberikan kontribusi besar dalam menangani perawatan pasien yang menderita luka-luka akibat diabetes, infeksi, dan kondisi lainnya. Perjuangan mereka diapresiasi oleh Astra Indonesia. Pedis Care meraih penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU) Indonesia Awards pada 2019 dalam kategori kelompok bidang kesehatan.
Diabetes, Penyebab Kematian Tertinggi Ketiga di Indonesia
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis penyebab kematian di Indonesia. Menurut data dari Institute for Health Metrics and Evaluation, diabetes merupakan penyebab kematian tertinggi ke-3 di Indonesia pada 2019 yaitu sekitar 57,42 kematian per 100.000 penduduk.
Data International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan jumlah penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2021 meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir.
Jumlah tersebut diperkirakan dapat mencapai 28,57 juta pada 2045 atau lebih besar 47% dibandingkan dengan jumlah 19,47 juta pada tahun 2021.
Waspadai Luka Diabetes
Diabetes sebagai penyakit dengan kondisi gula darah dalam tubuh tinggi bisa menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah luka kaki diabetes atau ulkus diabetikum. Seperti diketahui, gula darah tinggi pada penderita diabetes karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, atau insulin tidak dapat bekerja secara optimal (resistensi insulin). Padahal insulin sangat dibutuhkan untuk menyerap glukosa atau gula dari makanan untuk dijadikan energi pada tubuh. Glukosa yang menumpuk dalam darah menyebabkan kadar gula darah tinggi.
Luka kaki diabetes adalah luka yang disebabkan infeksi atau kerusakan jaringan pada kaki orang yang menderita diabetes. Masalah kaki pada penderita diabetes ini terjadi seiring waktu saat gula darah tinggi merusak saraf dan pembuluh darah di kaki. Kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetik itu dapat menyebabkan nyeri, kesemutan bahkan hilangnya sensasi rasa pada kaki. Pembuluh darah pasien diabetes juga kerap mengalami penyumbatan yang menyebabkan aliran darah menjadi terhambat.
Luka diabetes yang umumnya terjadi di kaki ini wajib diwaspadai. Amputasi menjadi momok terbesar bagi penderita diabetes. Oleh karena itu, sangat penting merawat luka diabetes dengan baik.
Pedis Care, Inovasi Modern Perawatan Luka Diabetes
Kepedulian terhadap perawatan luka diabetes inilah yang mendorong Ahmad Hasyim Wibisono, seorang tenaga pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.
Pedis Care pertama kali didirikan pada tahun 2015. Visi Pedis Care adalah memberikan perawatan luka yang tepat bagi penderita penyakit kronis, salah satunya luka diabetes.
Namun, seiring berjalannya waktu, cakupan layanan mereka meluas hingga mencakup berbagai jenis luka kronis lainnya.
Salah satu faktor kunci keberhasilan Pedis Care adalah inovasi yang terus mereka kembangkan. Beberapa inovasi yang menonjol antara lain:
Digitalisasi perawatan
Pedis Care menggunakan digitalisasi dalam merawat luka diabetes. Pedis Care menggunakan aplikasi android yang bisa mengukur dimensi luka dengan presisis. Ini memungkinkan tingkat kesembuhan yang tinggi.
Perawatan yang dilakukan oleh Pedis Care memiliki rasio kesembuhan sebanyak 83%, angka yang cukup tinggi. Di mana, luka diabetes memiliki tingkat kesembuhan mencapai 88 persen dengan rata-rata lama perawatan selama 11 minggu.
Inovasi modern lainnya yang digunakan oleh Pedis Care adalah digitalisasi operasional, yang diwujudkan melalui:
Multi platform online (integrasi website, media social, dan marketplace)
Digitalisasi dokumentasi asuhan keperawatan
Digitalisasi pengkajian dan analisis luka
Produk kesehatan inovatif
Selain layanan perawatan, Pedis Care juga mengembangkan produk kesehatan seperti alas kaki khusus diabetes dan alat peraga pendidikan berupa manikin luka kronis.
Pedis Care juga menyediakan pembuatan kaki palsu. Kaki palsu bisa membantu penderita diabetes yang telah diamputasi untuk bisa tetap beraktivitas.
Pendekatan holistik
Tidak hanya memberikan pelayanan luka di klinik saja, Pedis Cara juga memberikan layanan home care dan care giver. Dua layanan ini bisa diakses dari rumah.
Pedis Care tidak hanya berfokus pada perawatan fisik. Ahmad Hasyim dan tim juga memberikan perhatian pada kesehatan mental pasien. Mereka percaya bahwa pikiran yang positif dan semangat tinggi berperan penting dalam proses penyembuhan
Subsidi silang
Tidak semua pasien diabetes mampu merawat lukanya. Inilah yang membuat Pedis Care memiliki sistem subsidi silang. Sistem ini memungkinkan pasien mampu membantu subsidi biaya pengobatan bagi pasien yang kurang mampu. Pedis Care juga menjalin kerja sama dengan badan amal dan instansi kesehatan untuk menyediakan bantuan finansial.
Salah satunya, sumbangan dana dari Yayasan Amal Indonesia Peduli di Adelaide Australia yang sebagian besar anggotanya merupakan teman dari Ahmad Hasyim. Donasi lain yang membantu Pedis Care berasal dari teman-teman dokter maupun rumah zakat.
Kolaborasi adalah kunci
Ahmad Hasyim percaya, merawat luka diabetes tidak bisa dilakukan. Inilah pentingnya kolaborasi. Pedis Care pun bekerja sama dengan berbagai pihak untuk bersama-sama mengatasi luka diabetes ini.
Berikut beberapa kolaborasi yang dilakukan oleh Pedis Care :
Kerjasama dengan perdossi, perhimpunan dokter spesialis saraf Indonesia, cabang Kota Malang
Jejaring perguruan tinggi: Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Stikes Gunung Sari Makassar
Jejaring kerjasama dengan perusahaan farmasi: Kalbe farma, BSN medical
Jejaring yayasan amal dan kemanusiaan: Yayasan Nurul Hayat
Jejaring kerjasama dengan dokter-dokter umum dan spesialis: Sp.PD, Sp.KK, Sp.OT
Edukasi dan pelatihan
Pedis Care juga memberikan edukasi dan pelatihan. Webinar PedisCare adalah program seminar melalui media online dengan tujuan untuk membantu anda menambah ilmu dalam dunia perawat dan keperawatan luka.
Dengan Materi yang diusung dalam Webinar PedisCare merupakan ilmu ter-update dalam perawatan luka modern, dan dunia Keperawatan lainnya yang dibawakan oleh pemateri dan klinisi bertaraf standar Nasional dan Internasional
Dalam Webinar PedisCare, peserta akan mendapatkan materi video rekaman dan modul yang sudah disiapkan dan dapat anda akses setiap hari, dan juga anda pasti akan mendapatkan SKP yang bisa anda gunakan untuk memperpanjang STR.
Bila tertarik dalam bidang bisnis kesehatan, Pedis Cara juga bisa membantu. Pedis Care memiliki program Healthpreneur.
Healthpreneur merupakan program diklat khusus untuk tenaga kesehatan yang ingin membangun sebuah bisnis yang sukses, serta dapat membangun bisnis yang autopilot tanpa perlu stay di lokasi bisnis.
Bersama, Berkarya, dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Sehat
Penghargaan Satu Indonesia Awards yang diterima membuat Pedis Care semakin semangat untuk terus berkarya. Kolaborasi dengan berbagai pihak yang dilakukan menjadi bukti bahwa penanganan luka diabetes harus dilakukan secara bersama.
Ahmad Hasyim tentu ingin bisnis sosial ini terus berlanjut. Pedis Care ini memberikan dampak yang lebih luas lagi dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Selain Malang, kini Pedis Care juga ada di Sidoarjo. Kedepannya, Ahmad Hasyim ingin semakin banyak masyarakat yang bisa mengakses layanan Pedis Care ini.
Pedis Care berencana untuk terus mengembangkan jangkauan layanan, termasuk melalui program “Wound Keliling” (Wuling), di mana tim Pedis Care berkeliling ke daerah-daerah terpencil untuk memberikan perawatan langsung kepada pasien yang membutuhkan.
Pedis Care juga tengah menjajaki peluang di bidang health tourism bekerja sama dengan Kemenparekraf, yang diharapkan dapat meningkatkan profil layanan kesehatan Indonesia dan membuka peluang ekonomi baru.
Pedis Care adalah contoh nyata bagaimana kepedulian sosial dan inovasi dapat mengubah kehidupan banyak orang. Pedis Care tidak hanya memberikan harapan baru bagi pasien yang menderita, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk berperan aktif dalam bidang kesehatan di Indonesia.
Referensi
https://hearthis.at/radioidolasmg/2023-07-10-ngobrol-bareng-ahmad-hasyim-wibisono/
https://youtu.be/bEJuJOEO9q4
https://pediscare.com
https://www.geriatri.id/artikel/2182/diabetes-dengan-komplikasi-penyebab-kematian-tertinggi-ketiga-di-indonesia?page=1
https://www.ekahospital.com/better-healths/cara-mengobati-luka-kaki-diabetes-agar-tak-berujung-amputasi
Tidak ada komentar
Posting Komentar