Memuji anak itu penting. Anak-anak yang sering menerima pujian dalam hidupnya akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Namun, memuji anak itu ada caranya agar pujian tidak menjadi toxic.
Pujian yang Tepat
Memberikan pujian kepada anak adalah salah satu cara yang efektif untuk membangun rasa percaya diri dan membentuk karakter positif. Namun, penting untuk memahami bahwa pujian yang diberikan haruslah memiliki dampak yang positif dan konstruktif.
Pujian yang tidak tepat bisa justru berdampak sebaliknya, membuat anak bergantung pada penilaian eksternal atau merasa tertekan untuk selalu memenuhi ekspektasi.
Bila cara memuji kita salah, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang haus pujian. Anak menjadi kecanduan pengakuan. Inilah yang disebut sebagai pujian toxic. Pujian toxic sama dengan sogokan bagi anak.
Cara Tepat Memuji Anak
Lalu, bagaimana cara tepat memuji anak? Bagaimana caranya agar pujian yang diberikan tidak menjadi pujian toxic?
Berikut ini adalah beberapa cara memberikan pujian yang positif dan efektif untuk perkembangan anak:
1. Fokus pada kepuasan diri anak
Berikan pujian yang berfokus kepada kepuasan diri anak. Contohnya, “Wah, senang ya bisa merapikan kamar sendiri. Pasti nanti tidurnya nyaman, ya! “.
Baca Juga : Ini Dia Pola Asuh Remaja yang Baik
Pujian seperti itu menunjukkan refleksi rasa puas dan kesenangan anak akan pujian. Ini bisa meningkatkan rasa percaya diri anak. Anak pun menjadi tertantang untuk melakukan hal yang lebih baik lagi. Semakin rajin membersihkan kamarnya sendiri nantinya.
2. Spontan
Pujian spontan bisa membantu anak mengaitkan perilaku mereka dengan hasil positif yang diharapkan secara langsung.
Misalnya, “Wow, bunda lihat kamu semakin rapi menata kamar. Semangat, ya! “
3. Memuji usaha, bukan hasilnya
Biasakan untuk memberikan pujian atas usaha yang dilakukan oleh anak. Bukan berorientasi pada hasil semata.
Pujian seperti ini akan membuat anak percaya pada proses, tak melulu soal hasail.
Baca Juga : Memberikan Warisan Terbaik untuk Anak
Contohnya, “Ayah bangga kamu bisa membereskan mainanmu sendiri. Pasti capek ya? Soalnya tadi mainanmu banyak banget! “.
4. Spesifik
Memberikan pujian yang spesifik bisa membantu anak memahami apa hal yang sudah baik dilakukan dan mengapa itu penting.
Misalnya, “Ayah suka melihat caramu melipat selimut dengan cara menyatukan sudut-sudutnya. Ini membuat selimut tampak rapi.”
5. Tulus
Saat melihat anak mau merapikan kamar sendiri, berikan pujian tulus, seperti “Wah, bunda bangga. Kamu menepati janji untuk merapikan kamarmu”.
Jangan malah memuji dengan pesan tersembunyi, misalnya “Hmm tumben rapi, ada angin apa nih.”
Pujian yang tulus tanpa pesan tersembunyi tentu lebih diharapkan oleh anak.
6. Mendorong kreativitas
Salah satu cara yang tepat dalam memuji anak adalah pujian yang mendorong kreativitas.
Anak-anak belajar dari pengalaman dan eksplorasi. Ketika mereka mencoba sesuatu yang baru atau kreatif, penting untuk memberikan pujian atas inisiatif dan keberanian mereka untuk bereksperimen.
Misalnya, jika anak mencoba menggambar sesuatu yang berbeda, pujilah kreativitasnya, "Bunda suka bagaimana kamu menggunakan warna-warna ini, sangat kreatif!”
7. Tidak berlebihan
Memuji anak adalah hal yang baik, namun jangan berlebihan. Pujian yang berlebihan, seperti "Kamu adalah yang terbaik!" atau "Kamu sempurna!" bisa memberikan tekanan pada anak untuk selalu berada di puncak.
Mereka bisa merasa bahwa kasih sayang orang tua bergantung pada prestasi atau keunggulan mereka. Sebaiknya, pujian disampaikan secara realistis dan tidak berlebihan. Biarkan anak tahu bahwa mereka tidak perlu menjadi yang terbaik untuk diterima dan dicintai.
Kesimpulan
Memberikan pujian positif kepada anak bukan hanya soal membuat mereka merasa baik, tetapi juga membentuk cara pandang mereka terhadap diri sendiri dan dunia di sekitarnya.
Dengan pujian yang tepat, anak akan tumbuh dengan rasa percaya diri yang sehat, pemahaman akan nilai kerja keras, dan kesadaran bahwa karakter mereka adalah hal yang sangat berharga.
Baca Juga : Kasih Reward Agar Anak Semangat Puasa, Emang Boleh?
Tetaplah tulus, spesifik, dan berikan apresiasi pada usaha dan sikap positif anak, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan berdaya.
Semoga artikel 7 cara tepat memuji anak, agar pujian tidak menjadi toxic bisa membantu semua teman deestories, ya. Semangat untuk terus memuji anak secara tepat.
betul kak, terkadang anak harus di puji sama prosesnya bukan hasilnya...
BalasHapusPujian yang diberikan dengan bijak dapat membentuk cara pandang anak terhadap dunia. Mereka akan belajar bahwa keberhasilan bukan hanya soal prestasi, tetapi juga tentang pengembangan karakter dan bagaimana mereka memperlakukan orang lain. Dengan begitu, mereka dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya percaya diri, tetapi juga memiliki empati dan integritas yang tinggi.
BalasHapusMemuji anak dg cara yg tepat insyaallah akan berdampak positif bagi pertumbuhan anak. Terima kasih sharing tipsnya ya...
BalasHapusEmang ya kalau pujian diberikan secara berlebihan malah kesannya ndak tulus. Bahkan anak-anak saja kalau kita sering memuji kadang bisa bilang, "mama/bunda/ibok pasti g lihat/g denger/g ngerasain!" karena emang secara naluri anak bisa merasakan mana pujian yang bener-benar dan tidak. :D
BalasHapusPujian adalah kegiatan menambah kepercayaan diri pada anak. Memuji dengan strategi yang tepat dan juga dengan ilmu agar pujian tidak hambar dan berlebihan.
BalasHapusMakasih kak, ini sangat menginspirasi dalam memberikan pujian yang tepat kepada anak. Ternyata ada bedanya dengan yang toxic ya, soalnya efeknya beda. Misalnya seperti memuji sesuatu yang bukan bagian dari ikhtiar, "Kamu anak yang pintar, beda dengan anak si X yang gak pernah masuk rangking."
BalasHapusHihi, toxic banget nggak sih?
Semua orang pasti senang dipuji yaa.. merasa menjadi pribadi yang baik dan berarti bagi orang lain.
BalasHapusApalagi anak-anak yang jiwanya masih tulus. Semoga dengan pemilihan kalimat yang benar, pujian bisa menjadi sebuah bentuk kasih sayang sekaligus mendorong anak-anak untuk bisa melakukan hal-hal yang lebih baik lagi.
Ternyata memuji juga harus hati2 sesuai porsinya ya kak, mendidik anak memang ga mudah
BalasHapusWah bener nih, salah2 muji anak malah jadi bumerang ya, Si Anak bisa jadi besar kepala. Dg tips ini moga anakku mengerti arti pujian
BalasHapusBerarti berikan pujiannya itu kudu lihat kondisi gak yang terlalu lebay juga ya
BalasHapusmemuji anak memang tidak bisa sembarangan ya, mbak. aku sendiri kayaknya masih sering salah nih dalam memuji anak kayak cuma bilang bagus tapi bukan memuji prosesnya
BalasHapusBuat aku sih emang penting banget memuji anak saat anak melakukan sesuatu yang baik hal ini demi menambah smangat asal jngan berlebihan aja ya
BalasHapuspola didik anak emang harus sejak dini, semoga saja di dalam keluarga ga ada patriarki karena juga bisa berdampak ke toxic.
BalasHapusSetuju banget dengan poin ketujuh. Pemberian pujian berlebihan dikhawatirkan menimbulkan perasaan jumawa pada anak. Namun pujian yang tulus membuat si anak memandang diri secara positif.
BalasHapusSetuju. Apapun diberikan secara tulus hasilnya pasti baik aja itu mbak. Pujian yang positif 👍🏾
BalasHapusWah, artikel ini super bermanfaat! Pujian yang tepat bisa bikin anak lebih percaya diri. Thanks udah share tips-nya, Dee! 👍😊
BalasHapusPujian untuk anak memang perlu banget, ya. Biar anak makin semangat dan terus positif thinking terus sama orangtuanya.
BalasHapusterima kasih sharing parentingnya mba Dee, pastinya ini bermanfaat banget untuk saya yang calon ibu baru yang berjuang banget ya rasanya belajar menjadi ibu itu, termasuk bagaimana mengambil tindakan tepat untuk memuji anak
BalasHapus