Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Saat Anak Menjadi Agen Edukasi Pubertas

Edukasi pubertas



Hari saya berkesempatan melihat si sulung melakukan presentasi karya sumatifnya. Ya, setiap tiga bulan sekali, sekolah mewajibkan membuat proyek sebagai hasil proses pembelajaran selama satu triwulan. Pada triwulan ini proyek yang dibuat adalah menjadi Agen Edukasi Pubertas. 


Pubertas adalah fase penting dalam perkembangan seorang anak, di mana perubahan fisik, emosional, dan psikologis terjadi. Namun, sering kali, pembicaraan mengenai pubertas masih dianggap tabu di masyarakat. Anak-anak yang sedang mengalami pubertas sering kali merasa canggung atau malu untuk berbicara tentang perubahan yang mereka alami. 



Proyek ini menjadi momen yang pas untuk orang tua dan guru membekali anak dengan informasi yang benar, sehingga mereka dapat menjadi agen edukasi bagi diri mereka sendiri dan lingkungannya. 


Mengapa Penting Anak Memahami Pubertas?


Pubertas adalah masa ketika tubuh mulai mempersiapkan diri untuk menjadi dewasa secara seksual. Pada masa ini, anak-anak akan mengalami perubahan yang signifikan, seperti pertumbuhan payudara pada perempuan, perubahan suara pada laki-laki, tumbuhnya rambut pada bagian tubuh tertentu, dan perubahan hormon yang mempengaruhi emosi. Tanpa pemahaman yang cukup, anak-anak mungkin merasa bingung, takut, atau bahkan salah paham tentang apa yang terjadi pada tubuh mereka.


Agen edukasi pubertas



Pendidikan pubertas sejak dini memberikan bekal bagi anak untuk memahami bahwa perubahan ini adalah hal yang normal dan alami. Selain itu, anak-anak yang memahami proses pubertas dengan baik akan memiliki kepercayaan diri lebih tinggi dalam menghadapi perubahan tersebut dan dapat membantu teman-teman sebaya yang mungkin merasa bingung atau malu.


Anak sebagai Agen Edukasi


Saat anak-anak diberi pengetahuan yang cukup tentang pubertas, mereka tidak hanya mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan ini dengan lebih baik, tetapi juga bisa menjadi agen edukasi bagi teman-teman mereka. Berikut adalah beberapa cara di mana anak bisa menjadi agen edukasi pubertas:


Berbagi informasi dengan teman sebaya


Anak yang telah mendapatkan pemahaman yang baik tentang pubertas bisa berbagi informasi dengan teman-temannya. Anak sering kali merasa lebih nyaman berbicara dengan teman sebaya daripada dengan orang dewasa mengenai topik yang sensitif. Dengan berbagi informasi, mereka dapat membantu teman-teman-temannya untuk merasa lebih siap dan tenang dalam menghadapi pubertas.


Menyebarkan kesadaran akan kesehatan reproduksi


Edukasi pubertas juga mencakup kesehatan reproduksi, termasuk kebersihan pribadi dan pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi.


Baca Juga : Hari Kebersihan Menstruasi, Pentingnya Sehat dan Bersih Saat Menstruasi 


Anak yang memiliki pengetahuan tentang hal ini dapat menyebarkan kesadaran di lingkungan sekolah, misalnya dengan mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan diri saat menstruasi atau memberikan dukungan kepada teman yang mengalami menstruasi untuk pertama kali.


Mengatasi mitos dan mispersepsi


Banyak mitos dan kesalahpahaman yang beredar di masyarakat tentang pubertas. Anak-anak yang telah mendapat edukasi yang benar bisa membantu meluruskan mitos ini. Misalnya, ada anggapan bahwa menstruasi pertama menandakan seseorang sudah siap menikah atau bahwa perubahan suara pada laki-laki adalah tanda kedewasaan seksual. Dengan pengetahuan yang tepat, anak-anak bisa memberikan informasi yang akurat kepada teman-teman mereka.


Peran Orang Tua dan Sekolah


Agar anak dapat menjadi agen edukasi yang efektif, peran orang tua dan sekolah sangat penting. Orang tua harus terbuka untuk berbicara tentang pubertas dengan anak-anak mereka. Membuat lingkungan yang nyaman dan tidak menghakimi akan membantu anak merasa aman untuk bertanya dan berbagi kekhawatiran mereka.


Baca Juga : Saat Anak Menstruasi, Ini Hal yang Perlu Dilakukan Oleh Orang Tua


Di sisi lain, sekolah juga harus menjadi tempat yang aman bagi anak untuk belajar tentang pubertas. Kurikulum yang mencakup edukasi seksual dan pubertas sejak dini akan memberikan dasar pengetahuan yang penting bagi anak-anak. Kelas atau diskusi yang melibatkan ahli kesehatan, psikolog, atau guru yang kompeten dapat membantu anak memahami perubahan yang mereka alami.


Proyek Sumatif Agen Edukasi Pubertas


Agen edukasi pubertas



Proyek sumatif kali ini bertujuan agar anak bisa memberikan edukasi pubertas kepada sekitarnya. Media edukasi bebas, ada yang membuat video, poster, infografis, dan slide power point. 


Kebetulan si sulung memilih poster sebagai media edukasi. Tema yang diambil adalah Bagaimana Menghadapi Menstruasi Hari Pertama. 


Sebelum membuat proyek, kami berdiskusi bersama. Topik apa yang akan digunakan serta sumber informasi apa saja yang dibutuhkan. 


Agen edukasi pubertas



Si sulung mencari referensi melalui buku, baik buku cetak maupun ebook. Dia juga melakukan wawancara dengan aktivis PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) untuk belajar langsung dari aktivis pubertas. 


Setelah semua informasi terkumpul, dia pun membuat poster yang berisi infografis seputar bagaimana menghadapi menstruasi hari pertama. 


Agen edukasi pubertas



Menariknya dalam posternya, si sulung tak hanya menjelaskan apa itu menstruasi pertama, tetapi juga segala perubahan yang dialami. 


Salah satunya, mood swing. Dia bercerita, jika sedang mengalami mood swing, yang dilakukan adalah menyendiri dan tidak ingin diganggu. Melakukan latihan pernapasan menjadi caranya dalam mengatasi gejolak emosi saat menstruasi. 



Selain itu, si sulung juga memberikan informasi seputar makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat menstruasi. Saat menstruasi, sebaiknya menghindari makanan manis. Sebagai gantinya, banyak mengonsumsi daging tanpa lemak, seafood, sayuran hijau, biji-bijian dan kacang-kacangan. 


Pada proyek sumatif kali ini, tak hanya membahas tentang menstruasi. Beberapa teman si sulung mengangkat topik lain seputar pubertas. Mulai dari persoalan jerawat, ciri-ciri pubertas pada anak perempuan, perubahan fisik pada anak laki-laki saat pubertas, dan lain sebagainya. 


Proyek sumatif ini tidak hanya menjadi proses belajar bagi anak-anak untuk mengetahui lebih dalam tentang pubertas. Namun, juga menjadikan topik pubertas ini tak lagi tabu untuk dibicarakan. 


Anak boleh bertanya ataupun membahas apa saja seputar pubertas tanpa merasa malu. Orang tua, guru, maupun teman sebayanya bisa menjadi partner yang baik dalam membicarakan informasi seputar pubertas ini. 


Kesimpulan


Penting bagi anak-anak untuk mendapatkan edukasi pubertas yang tepat sejak dini. Dengan pengetahuan yang memadai, anak-anak dapat menjadi agen edukasi bagi diri mereka sendiri dan lingkungan sekitarnya. Mereka bisa berbagi informasi dengan teman-teman, mengatasi mitos yang salah, dan menyebarkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Semua ini akan membantu mereka menjalani masa pubertas dengan lebih percaya diri dan siap menghadapi perubahan yang datang.


Baca Juga : 7 Cara Jitu Eratkan Komunikasi Orang Tua dan Anak


Dengan dukungan dari orang tua dan sekolah, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang lebih paham, peduli, dan mampu berbagi pengetahuan penting mengenai pubertas kepada teman-temannya.


Proyek sumatif kali ini begitu inspiratif. Anak-anak belajar bagaimana menjadi seorang agen edukasi pubertas



7 komentar

  1. Menarik banget nih Mbak Dian, anak-anak memang wajib diberikan edukasi tentang pubertas, dengan demikian mereka lebih memahami hal tersebut secara penuh percaya diri.
    Jadi ingat dulu diriku memahami hal ini sendirian, nggak ada yang ngajarin, untuk saya suka baca hahaha

    BalasHapus
  2. Edukasi pubertas buat anak-anak emang perlu dan sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang memang dipercayai oleh si kecil.
    Bagus juga tuh poster infografisnya untuk edukasi. Jadi lebih bisa dipahami karena penyajiannya menarik.

    BalasHapus
  3. Kaka mengambil tema "Pubertas" ini karena sudah mengalaminya yaa, Di?
    Seru yaa.. mashaAllaa~
    Karena ilmunya pasti semua akan atau sedang mengalami, jadi pasti banyak panen pertanyaan dari temen-temen nih..

    Proyeknya kakak keren banget.
    Posternya sistematis dan mudah dipahami juga membantu kakak saat presentasi.

    BalasHapus
  4. Wah cakep mbak infografisnya. Untuk pubertas ini memang sebaiknya anak die dikasi sejak kecil ya agar mereka bisa mengerti saat tiba waktunya nanti tentang apa itu pubertas dan tanda-tandanya

    BalasHapus
  5. Pasti ini bakalan jadi pengalaman menarik dan berkesan sekaligus jadi portofolio kelak. Berani mengedukasi juga membuat anak aware ya mbak Dian kepada dirinya sendiri

    BalasHapus
  6. Keren nih temanya. Jarang-jarang lho anak yang mau membahas soal pubertas. Padahal ini kan penting ya. Untuk diri sendiri agar tahu dan mempersiapkan, makin menjaga kesehatannya, dan bisa menyebarkan info ke teman-temannya biar siap menghadapi pubertas. Dan gak ģanpang percaya pada mitos yg beredar.

    BalasHapus
  7. Pendidikan mengenai pubertas kepada anak memang sangat penting disampaikan dan adanya agen edukasi pubertas ini juga mendidik anak jadi lebih tahu dengan benar mengenai pubertas dan pastinya juga membantu peran orang tua lebih mudah ya, keren mba Di dan si sulung dan juga teman-temannya sudah berperan aktif dalam edukasi pubertas ini

    BalasHapus