Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Sendirian dalam Pernikahan, Jangan ya dek! Jangan!

 

Sendirian dalam Pernikahan



Halo, teman deestories! 

Sendirian dalam pernikahan adalah hal yang sangat kontradiktif, ya! Pernikahan adalah hubungan dua orang, kok bisa ada yang merasa sendirian dalam pernikahan. Ya, meskipun ini adalah hal yang sangat bertolak belakang, perasaan seperti ini banyak dialami. Banyak orang yang merasa sendirian dalam pernikahan. Biasanya ada banyak faktor penyebabnya. Mulai dari perbedaan pendapat hingga kurangnya komunikasi. Namun, apapun penyebabnya, perasaan ini harus diatasi. Jangan sendirian dalam pernikahan. 



Sendirian dalam Pernikahan, Ini Faktor Penyebabnya


Merasakan sendirian dalam pernikahan tidak terjadi begitu saja. Biasanya perasaan seperti ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :


Kurangnya komunikasi


Salah satu penyebab utama sendirian dalam pernikahan adalah kurangnya komunikasi. Ketika pasangan berhenti berbicara satu sama lain secara terbuka, masalah kecil bisa berubah menjadi jurang yang memisahkan. Komunikasi yang terputus bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesibukan, stres, atau rasa tidak dihargai.


Perbedaan harapan


Setiap individu memiliki harapan tertentu dari pernikahan. Ketika harapan ini tidak terpenuhi, salah satu atau kedua pihak mungkin merasa kecewa dan terisolasi. 


Perbedaan harapan ini bisa berkisar dari masalah besar seperti visi hidup yang berbeda hingga hal-hal kecil seperti bagaimana menghabiskan waktu bersama.


Masalah emosional dan psikologis


Depresi, kecemasan, atau masalah emosional lainnya bisa membuat seseorang merasa terasing bahkan di tengah hubungan yang dekat. 


Pasangan yang mengalami masalah psikologis mungkin menarik diri, merasa tidak mampu untuk berbagi beban mereka dengan pasangan, sehingga menciptakan kesepian. Merasa menjalani pernikahan seorang diri. 


Ketidakseimbangan peran


Dalam beberapa pernikahan, ada ketidakseimbangan dalam pembagian tugas rumah tangga atau tanggung jawab finansial. Hal ini bisa menyebabkan salah satu pasangan merasa terbebani atau diabaikan, sehingga timbul perasaan kesepian. Merasa berjuang sendiri. 


Kehidupan seksual yang tidak memuaskan


Kehidupan seksual yang tidak memuaskan atau menurun juga bisa menjadi pemicu kesepian dalam pernikahan. Ketika kebutuhan fisik dan emosional tidak terpenuhi, rasa keterikatan bisa berkurang, membuat pasangan merasa terpisah secara emosional.


Dampak Sendirian dalam Pernikahan


Merasa sendirian dalam pernikahan bukanlah hal sepele. Ada banyak dampak dari perasaan kesepian ini. Beberapa dampaknya antara lain: 


Mengancam kesehatan mental


Merasa sendirian dalam pernikahan bisa berujung pada kesepian kronis. Kesepian kronis dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan stres. Ketika seseorang merasa sendirian dalam hubungan yang seharusnya memberikan dukungan, ini bisa memperburuk kondisi kesehatan mental mereka.


Kualitas hubungan menurun


Hubungan yang dilanda kesepian biasanya kehilangan keintiman dan keterikatan emosional. Ini bisa menyebabkan rasa ketidakpuasan, meningkatnya konflik, atau bahkan perselingkuhan.



Sendirian dalam Pernikahan, Jangan ya dek! Jangan!


Mengancam tumbuh kembang anak


Jika pasangan memiliki anak, kesepian dalam pernikahan bisa mempengaruhi mereka. Anak-anak mungkin merasakan ketegangan di antara orang tua mereka, yang bisa berdampak negatif pada perkembangan emosional mereka.


Mengatasi Sendirian dalam Pernikahan


Perasaan sendirian dalam pernikahan harus segera diatasi. Jika ingin meneruskan perjalanan pernikahan, yuk hempaskan perasaan sendirian ini. 


Baca Juga : Saat Pernikahan Terasa Membosankan, Lakukan 5 Hal ini Agar Kembali Bergairah


Beberapa cara mengatasi sendirian dalam pernikahan adalah:


Komunikasi terbuka


Membangun kembali komunikasi adalah langkah pertama dalam mengatasi kesepian. Pasangan harus berusaha untuk berbicara secara terbuka tentang perasaan mereka, masalah yang mereka hadapi, dan harapan mereka dari hubungan.


Mencari bantuan profesional


Jika perasaan merasa sendirian dalam pernikahan sudah menjadi masalah yang mendalam, mencari bantuan dari konselor pernikahan bisa menjadi solusi. Terapi dapat membantu pasangan memahami masalah yang mendasari dan mencari cara untuk mengatasinya.


Meningkatkan quality time


Menghabiskan waktu bersama secara berkualitas tanpa gangguan seperti gadget atau pekerjaan, bisa membantu mengembalikan keintiman yang hilang. Aktivitas bersama yang menyenangkan, seperti liburan atau hobi bersama, bisa mendekatkan kembali pasangan.


Menjaga kesehatan fisik dan mental


Merawat kesehatan fisik dan mental masing-masing pasangan adalah penting. Ini bisa mencakup aktivitas fisik, meditasi, atau sekadar berbicara dengan teman dekat. Ketika seseorang merasa baik tentang diri mereka sendiri, mereka lebih mampu menghadapi tantangan dalam hubungan.


Membuat harapan yang realistis


Penting bagi pasangan untuk memiliki harapan yang realistis tentang pernikahan. Setiap hubungan memiliki pasang surut, dan memahami hal ini bisa membantu mengurangi rasa kecewa dan kesepian.


Kesimpulan


Sendirian dalam pernikahan adalah masalah yang kompleks dan bisa berdampak serius pada kesehatan mental dan kebahagiaan pasangan. Namun, dengan komunikasi yang terbuka, komitmen untuk memperbaiki hubungan, dan dukungan dari profesional jika diperlukan, merasa sendirian dalam pernikahan bisa diatasi. 


Baca Juga : Merawat Pernikahan itu Penting, Begini Caranya


Pernikahan yang bahagia membutuhkan usaha dari kedua belah pihak, dan dengan kesabaran serta pengertian, kebahagiaan itu bisa kembali diraih.


Sendirian dalam pernikahan? Jangan ya dek! Jangan! 


15 komentar

  1. Di antara hal yang paling saya alami adalah adanya konsep diri yang negatif. Itu semua dilatarbelakangi oleh perasaan tidak berharga. Misalnya, saat tidak memiliki karir (khusus buat perempuan yang memang menginginkan karir, ya), ketika merasa tidak cantik, tidak lagi menarik, tidak punya tempat yang menerima kita, dll.

    Semua dimulai dari diri seniri. Kenali apa yang kita inginkan, jangan memaksakan perhatian pasagan. Lalu kita menjadi bahagia. Kalau sudah bahagia, maka kita mampu membahagiakan orang lain.

    Apakah itu dengan hal sederhana seperti menyapa adik ipar, membuatkan dia makanan kesukaan, traktir, membuatkan suami kopi dengan seyum ramah, mengajak anak-anak wisata dengan santai dan gembira, semua sangat berdampak.

    BalasHapus
  2. Masalah pernikahan ini pelik kalau menurutku. Karena komunikasi, perbedaan harapan, ketidakseimbangan peran juga balik lagi tidak berdiri sendiri. Ada faktor kaya faktor sosial, ekonomi atau malah budaya juga. Kompleks poll. Karena begitu kompleksnya, memang sebelum menikah ada baiknya mulai berkenalan sama konselor pernikahan. :)

    BalasHapus
  3. Perasaan sendirian dalam pernikahan memang seringkali tersembunyi di balik senyum dan kebiasaan sehari-hari, tetapi dampaknya bisa sangat mendalam ya. Setuju banget dgn pentingnya komunikasi terbuka dan mencari bantuan profesional jika memang diperlukan. Ini jd reminder yg bagus bwt siapa saja yang mungkin sedang berjuang dalam pernikahan. Btw keren tulisannya :)

    BalasHapus
  4. Waah.. bahaya inih! tapi lebih ke hal yang sifatnya psikis yah, kak? apalagi kalau orangnya tertutup, memiliki masalah seperti ini tentu bukan menjadi sesuatu yang mudah :(

    BalasHapus
  5. Sebaiknya jika terjadi masalah dalam pernikahan memang dikomunikasikan. Jika tidak berhasil, melalui konseling perkawinan. Apalagi jika ingin mempertahankan komitmen npernikahan. Selama gak ada KDRT ya. Kalau ada KDRT, jangan ya dek ya, jangan... jangan diem aja. Kudu selamatkan diri dulu. Kesehatan mental dan keselamatan diri harus jadi prioritas.

    BalasHapus
  6. Aku menyadari betul, seiring bertambahnya usia pernikahan, selain itu juga jadi ((hampir gak pernah bertengkar)) - bisa jadi salah satunya jadi merasa sendiri dalam menjalani pernikahan. Jadi memang debat atau bisa juga diasosiasikan sebagai 'discuss' masalah-masalah sehari-hari, menjadi bahan obrolan yang bisa jadi memantik kembali kehangatan cinta pasangan suami-istri.

    Karena dari obrolan hal-hal sehari-hari, masalah yang gak kita alami, tapi dialami orang lain, bisa jadi pembelajaran sekaligus perekat dalam pernikahan.

    BalasHapus
  7. Komunikasi memang penting banget dalam pernikahan ya... Kalau komunikasi lancar, masalah, harapan, dan lain-lain bisa dipahami bersama...

    BalasHapus
  8. merasa sendirian dalam suatu hubungan karena satu sama lain tidak ada yang mau memulai komunikasi. coba deh turunin egonya, adakalanya mengalah adakalanya bertindak. karena semakin kamu jarang komunikasi makin lama juga masalah kelar malah bertambah rumit

    BalasHapus
  9. Pernikahan itu masalahnya kompleks. Cobaannya dari berbagai arah. Kalo seseorang yang udah nikah tapi merasa sendirian ya sulit. Karena menikah tuh serumit itu. Orang pacaran kalo salah satu merasa sendirian aja banyak cekcoknya, apalagi menikah yang menyatukan dua kepala dalam satu rumah, ada anak, ada dua keluarga besar. Nggak bisa bayangin serumit apa.

    BalasHapus
  10. menurut saya istilah merasa sendirian dalam pernikahan itu memang aneh tapi nyata, dan hal tersebut memang banyak terjadi. penyebabnya pun memang beragam seperti yang sudah diulas di tulisan diatas. saya juga setuju banget dengan kutipan di aparagraf terakhir kalo Pernikahan yang bahagia itu memang membutuhkan usaha dari kedua belah pihak, dan beberapa kuncinya adalah kesabaran serta pengertian.

    BalasHapus
  11. Eh ini terjadi jg di kehidupan temenku. Dia udh nikah tp curhat maslaah keluarganya selalu ke aku, yang notabene aku sendiri malah blm nikah. Haha. Katanya, enak aja aku diajak ngobrol. Lah lu kan pny suami. Masa ga ngobrol ama suami lu sendiri. Wadidaw.

    BalasHapus
  12. saya belum nikah tapi ini jadi pejaran penting untuk diri sendiri. merasa sendiri itu sangat berbahaya bagi keberlangsungan berumah tangga

    BalasHapus
  13. Pernikahan itu memerlukan banyak usaha untuk bisa terus mempertahankannya ya. Seiring berjalannya waktu kadang kita bertemu dengan berbagai macam masalah dan cobaan dari berbagai sehingga pastinya diperlukan komunikasi yang baik untuk bisa terus menjaga pernikahan tersebut.

    BalasHapus
  14. Ini sih yang perlu diingat, menikah itu ya pekerjaan dua individu, jangan hanya satu orang aja yang aktif di dalamnya :)

    BalasHapus
  15. setuju dengan poin utama penyebab konflik merasa sendirian dalam pernikahan ini, intinya komunikasi. tapi gimana cara membangun komunikasi dengan pasangan agar tidak menjadi konflik baru, nah ini juga masih harus di cari solusinya ya

    BalasHapus