Cinta pertama..
Hayoo, pasti semua teman deestories punya cinta pertama, kan?
Hehe, ada angin apa kok bahas cinta pertama. Tenang, hari ini saya mau cerita tentang cinta pertama bukan karena lagi ingat si dia, ya!
Tapi karena kemarin di salah satu WAG kesayangan, ada yang bahas tentang ini. Bukan, gibahin cinta pertama masing-masing sih. Cuma bahas drama Korea yang lagi hits, Serendipity's Embrace. Drama Korea terbaru dari si cantik Kim So Hyun ini bercerita tentang cinta pertama.
Ini yang membuat saya jadi ingin bercerita tentang cinta pertama.
Sadar nggak sih, kalau cinta pertama ini seringnya tak berakhir bersama, tapi susah lupa.
Hmm kenapa ya bisa seperti ini?
Cinta Pertama Tak Berakhir Bersama
Kalau ada orang yang berakhir bersama dengan cinta pertamanya, bisa dibilang dia beruntung. Sebab, rata-rata menurut, Illicit Encounters, sebuah situs kencan Inggris untuk orang yang sudah menikah, melakukan survei terhadap 1.000 orang secara acak dan menemukan bahwa 25 persen masih dengan cinta pertama mereka hingga saat ini.
Hmm saya tidak termasuk 25% itu, sih. Tapi saya tak menyesal. Tak apa cinta pertama mengalami kegagalan, yang penting bisa berakhir bahagia dengan cinta terakhir. Sepakat?
Kenapa ya cinta pertama tak berkahir bersama? Ada beberapa faktor, diantaranya:
Usia muda
Biasanya cinta pertama terjadi di usia yang masih buda. Banyak orang jatuh cinta pertama kali saat remaja, masa-masa duduk di bangku putih biru. Tentu saja usia belia seperti ini membuat perasaan cinta itu tidak bertahan lama.
Bahkan, saat jatuh cinta pertama kali di usia belia ini dianggap sebagai cinta monyet. Bukan sesuatu yang serius. Wajar jika tak bertahan lama.
Emosi yang belum stabil
Namanya masih belia, biasanya perkembangan emosi belum stabil. Hubungan yang dijalin saat emosi belum stabil tentu saja lebih rentan dari kegagalan.
Begitu juga dengan cinta pertama. Perbedaan pendapat dan adu argumen yang terjadi akan mudah memutuskan hubungan pertama ini.
Belum siap berkomitmen
Tentu saja, butuh komitmen yang kuat agar sebuah hubungan bertahan lama. Kenapa hubungan yang dijalin saat cinta pertama tidak bisa bertahan lama? Ya, karena memang belum siap berkomitmen.
Cinta Pertama Susah Dilupakan
Banyak orang membenarkan bahwa cinta pertama akan sangat sulit dilupakan. Namun, ada juga yang menganggap bahwa itu hanyalah mitos belaka.
Faktanya menurut sisi psikologis, ujaran cinta pertama sulit dilupakan bukanlah sekedar mitos dan merupakan hal yang normal terjadi.
Baca Juga : Lovestruck in the City, Cinta Kilat Bikin Susah Move On
Bukan tanpa alasan, menurut psikolog klinis Holly Schiff, jatuh cinta untuk pertama kalinya adalah pengalaman yang mengubah hidup sehingga wajar jika tidak mudah terlupakan.
Hmm, kira-kira kenapa ya cinta pertama itu susah dilupakan? Berikut beberapa alasan mengapa cinta pertama sulit dilupakan dari sis ahli yang saya rangkum dari beberapa sumber.
Pengalaman pertama sulit dilupakan
Cinta pertama menurut Psikolog akan membentuk ikatan kimia oksitosin atau yang dikenal sebagai hormon cinta. Hormon ini membantu mengikat orang lebih dekat bersama, serta dapat membantu seseorang menjadi lebih terbuka dan mempercayai orang lain.
Cinta pertama juga mengajarkan bagaimana seseorang akan belajar berkompromi untuk pertama kali. Oleh sebab itu, cinta pertama menjadi pengalaman kali pertama yang mendorong seseorang mendewasakan diri sehingga menorehkan kenangan permanen pada ingatan.
Cinta pertama itu candu
Cinta pertama itu candu. Bikin ketagihan! Di Ahli perilaku kognitif untuk pasangan, Robin Buckley, mengatakan bahwa cinta itu membuat ketagihan.
Baca Juga : Novel Kekasih Semusim, Menikmati Praha Bersama Kekasih Semusim
Ada beberapa neurotransmiter yang sama yang memicu kecanduan lain juga diaktifkan ketika sedang jatuh cinta seperti endorfin, dopamin, dan serotonin.
Cinta pertama adalah momen dimana seseorang akan merasakan euforia dan perasaan senang yang intens untuk pertama kali. Itulah sebabnya, secara alami kita akan menginginkan momen itu kembali.
Meninggalkan jejak yang kuat di otak
Cinta pertama yang biasa terjadi di usia remaja akan meninggalkan jejak yang kuat di otak.
Menurut Joseph Bordelon, seorang praktisi utama sekaligus pemilik Christian Counseling Austin, masa remaja adalah periode dimana ingatan dan kekuatan pemrosesan otak berada pada puncaknya. Inilah sebabnya kita akan lebih mengingat pengalaman cinta pertama dengan jelas.
Penutup
Cinta pertama adalah sebuah pengalaman hidup yang tak bisa dilewatkan. Meski tak selalu berakhir bersama, simpan saja kenangannya. Simpan sebagai sebuah pengalaman berharga.
Meski sulit, cinta pertama bisa dilupakan. Cinta pertama bukanlah sesuatu yang harus kita kejar seumur hidup.
Baca Juga : KMovie “On Your Wedding Day”, Obsesi Cinta Pertama
Ingat, yang pertama bukan yang utama. Pemenangnya adalah dia yang terakhir bertahan! Cinta terakhir tentu lebih layak diperjuangkan.
Setuju?
Waah kok kalau dipiki-pikir iya juga ya!? :)) bener sih saya aja kadang masih suka inget pas jaman pacaran saat sekolah masih es-em-peh wkwkwkw.
BalasHapuscinta pertama aku kapan yah haha.. waktu SD kayaknya, astaga, hormonnya kebanyakan kayaknya nih
BalasHapusCinta pertama memang bikin susah move on, ya! Tapi jangan lupa, yang terakhir adalah yang patut diperjuangkan. Semangat cari cinta yang benar-benar buat bahagia!
BalasHapusCinta pertama itu memang membekas. Bukan berarti kita masih mencintai orangnya, ya. Namun, lebih kpada kenangan dan sensasinya yang berbeda. Tidak sama dengan cinta-cinta yang datang setelahnya.
BalasHapusMeskipun, tentu makna ikatan cinta itu tergantung dari seberapa menarik lawan jenis tersebut dan seberapa besar peran pentingnya dalam hari-hari kita. Sejauh ini, orang yang paling baik dan cinta sejati tetaplah suami.
Cinta pertama ini kurang lebih sama seperti saat kita melakukan hal baru untuk pertama kali. Getolnya sampai sensasinya terasa lebih lama. Dan secara psikologis ini masuk akal, kan namanya pertama kali jadi semangatnya sampai kesannya yang benar-benar baru dan beda masih tertinggal di hati. :D
BalasHapusSesuatu yg pertama biasanya memang membekas, terlepas itu kenangan indah or tidak
BalasHapusWkwkwk... Pas baca judulnya aja udah ketawa sendiri
BalasHapusTapi bener juga lho Kak
Pertama bukan berarti utama ya
Mantan pacar sekarang ini alias suami yg patut kita perjuangkan til Jannah nih
Eaa...
Aku tuh suka kisah cinta pertama, tapi memang kebanyakan gak berakhir bersama. Kayanya emang banyak alasan apalagi kalau masih muda. Egonya masih kekanak-kanakan
BalasHapusHmm lagi nonton drakor lalu ada kutipan dialog begini: Cinta pertama itu selalu gagal. Mungkin karena pertama kali mengalami ya, itu jadi sesuatu yang sulit dilupakan. Walau ada juga sih yang cinta pertama tapi langsung jadi ke pernikahan.
BalasHapusYa begitulah memang cinta pertama, yang katanya gak pernah kesampaian. Namun kenangannya gak lekang oleh waktu
BalasHapusBiasanya yang gak kita miliki itu selalu membayangi dan jadinya "angan-angan".
BalasHapusKalau uda gitu, pasti 99% godaan syeithan sih..
Hihihi.. uda bisa bilang gini karena ada salah satu bahasannya di kajian Bait-bait Khairunnisa.
Seandainya memang yang pertama itu berkesan, kudunya pertama kali sama suami juga jadi berkesan kan yaa.. Tapi karena sudah ngerasa memiliki, jadi penasaran sama yang belum dimiliki.
Itu uda fitrah manusia yaa..
uda dikasih 1 pingin 2, 3 dan seterusnya.
Karena kebanyakan cinta pertama pada saat usia belia, jadi banyak yang tak lanjut. Usia yg masih labil dan belum bisa komitmen bikin hubungan hancur.
BalasHapusKadang kalau ibgat ya suka ketawa-ketawa sendiri, "kok dulu suka sama orang itu?" Hahaaha
Cinta pertama selalu memberikan kenangan baik itu buruk atau baik. CInta pertama bisa menjadi beban, bisa menjadi semangat. Cinta pertama bisa menjadi penyemangat, bisa menjadi pematah semangat.
BalasHapusWkwkwk, aku lupa cinta pertamaku. Tapi yang pasti cinta terakhir yang aku perjuangkan dan pertahankan
BalasHapusaduh kalo udah bahas cinta pertama ahh bener banget dan semua orang-orang bilang ya emang bener hahaah
BalasHapuscinta pertama mah cinta monyet mba, hehehe. lucu lucuan aja sih. kalau dipikir sekarang udah punya suami yaaa itu jadi kenangan aja tapi gak yang inget terus juga, hahaha. udah kalah porsi cintanya buat anak - anak dan suami, ngitung kapan bisa me time, wkwkwk
BalasHapus