Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Cegah KDRT, Kenali Tanda Red Flag Ini!

 


Cegah KDRT, Kenali Tanda Red Flag Pasangan yang Abusive


Beberapa hari terakhir ini, media sosial diramaikan oleh sebuah unggahan video dari selebgram yang juga mantan atlet anggar. Video tersebut menunjukkan kekerasan rumah tangga yang dialami oleh selebgram tersebut. Dia menjadi korban KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga) oleh suaminya sendiri. 


Mirisnya, kekerasan tersebut dilakukan dihadapan anak-anak mereka yang masih balita. Kekerasan itu bukan yang pertama kali. Selebgram tersebut sudah mengalami KDRT sejak tahun 2020 lalu. 


Kekerasan dalam rumah tangga bisa saja tidak hanya dialami oleh selebgram tersebut. Tentu masih banyak perempuan yang menjadi korban KDRT suaminya sendiri, namun tidak terekspos. Sebab, seringkali korban KDRT tidak mau speak up atas kekerasan yang menimpanya. 


KDRT adalah masalah serius yang dapat terjadi pada siapa saja. Sayangnya, seringkali tanda-tanda awal KDRT seringkali diabaikan atau disalahartikan. Penting untuk mengenali tanda-tanda "red flag" ini agar kita dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita agar tidak menjadi korban KDRT. 


Apa itu "Red Flag"?


"Red flag" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tanda peringatan atau sinyal bahaya. Dalam konteks hubungan, "red flag" adalah perilaku atau sikap pasangan yang menunjukkan potensi terjadinya kekerasan di masa depan.


Tanda-tanda "Red Flag" yang perlu diwaspadai: 


Sikap mengontrol


Tanda pertama kalau pasanganmu red flag bisa diketahui dari sikap mengontrolnya yang biasa dilakukan dengan hal-hal berikut ini : 


  • Ingin selalu tahu: Pasangan selalu ingin tahu di mana kamu berada, dengan siapa, dan apa yang kamu lakukan.

  • Membatasi aktivitas: Menghalangi kamu untuk bergaul dengan teman atau keluarga.

  • Membuat keputusan: Selalu ingin mengambil keputusan atas namamu, tanpa mempertimbangkan pendapatmu.


Baca Juga : Sendirian dalam Pernikahan, Jangan ya dek! Jangan!


Sifat cemburu yang berlebihan


Kata orang, cemburu itu tanda cinta. Tapi kalau cemburunya sudah berlebihan, itu tanda red flag. 


Bagaimana cemburu yang berlebihan itu? Berikut adalah beberapa bentuk cemburu yang berlebihan:


  • Menuduh selingkuh: Sering menuduhmu berselingkuh tanpa bukti yang jelas.

  • Membandingkan dengan orang lain: Sering membandingkanmu dengan orang lain, terutama mantan pasangan.

  • Mengontrol media sosial: Meminta akses ke akun media sosialmu atau mengontrol siapa saja yang boleh menjadi temanmu.


Sikap kasar


Pasanganmu punya sikap kasar seperti di bawah ini? Fix dia red flag! 


  • Menggunakan kata-kata kasar: Sering menggunakan kata-kata yang menghina, merendahkan, atau mengancam.

  • Marah dengan mudah: Mudah marah dan melampiaskannya pada kamu.

  • Menunjukkan perilaku agresif: Memiliki perilaku yang kasar atau merusak benda-benda di sekitarmu.


Riwayat kekerasan


Jangan lupa untuk cek riwayat masa lalu pasangan. Pasangan yang punya riwayat kekerasan di masa lalu, cenderung berpotensi melakukan kekerasan. 


  • Riwayat kekerasan di masa lalu: Memiliki riwayat kekerasan dalam hubungan sebelumnya.

  • Membenarkan kekerasan: Membenarkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang lain.

  • Mempromosikan kekerasan: Menonton atau membaca materi yang memuji kekerasan.


Mengisolasi diri


Kenapa banyak korban KDRT yang tidak berani speak up ataupun melawan? Karena, selama ini dia diisolasi oleh pasangannya. Pasangan yang memiliki perilaku abusive dan melakukan kekerasan, seringkali mengisolasi pasangannya sendiri dengan cara:


  • Menjauhkan dari orang lain: Menghalangimu untuk berinteraksi dengan teman atau keluarga.

  • Membuatmu merasa bersalah: Membuatmu merasa bersalah jika kamu ingin menghabiskan waktu dengan orang lain.

  • Mengontrol keuangan: Mengontrol semua keuangan keluarga dan tidak memberimu akses.


Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami "Red Flag"? 

KDRT

Jika mengalami tanda-tanda "red flag" pada pasangan, penting untuk:

  • Percayalah pada intuisimu: Jika sesuatu terasa tidak benar, percayalah pada firasatmu.

  • Cari dukungan: Bicaralah dengan teman, keluarga, atau profesional seperti psikolog untuk mendapatkan dukungan.

  • Buat rencana keselamatan: Rencanakan bagaimana kamu akan menjaga keselamatan diri jika situasi menjadi berbahaya.

  • Jangan ragu untuk mengakhiri hubungan: Jika hubunganmu sudah tidak sehat, jangan ragu untuk mengakhirinya.

Baca Juga : Mengapa Perempuan Enggan Bercerai Meski Rumah Tangga Tidak Bahagia?

Ingat, kamu tidak sendirian. Jika kamu mengalami KDRT, ada banyak bantuan yang tersedia. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari pihak yang berwenang atau organisasi yang peduli terhadap korban KDRT.


Kenali tanda red flag pada pasangan, agar terhindar dari KDRT. 


Kamu berharga! Pantas untuk dicintai bukan disakiti! 



15 komentar

  1. Kalo kata gen Z mah : "Runnnnn mbak... Runnnn....!!"
    Emang musti waspada sih sama yang red flag gini, apalagi kalau siffatnya udah mengarah ke manipulatif. Bikin pihak korban jadi seakan merasa bersalah, padahal kan sebaliknya.

    Dan seringkali ujung-ujungnya malah balikan lagi atas nama anak. padahal kalau mau dipikir jernih, "apa yakin anak bakal bahagia kalo ibunya kena kdrt terus?"

    BalasHapus
  2. Mengerikan banget memang dengar berita akhir-akhir ini tentang KDRT. Mungkin yang muncul kr permukaan hanya sebagian kecil, pastilah ini tuh aslinya banyak kejadian. Semoga saja korban aware buat meminta pertolongan serta melepaskan diri dari genggaman laki-laki jahat yang suka mukul istri.

    Kebayang sakitnya dan gak tega anak-anak harus nyaksiin kejadian seperti itu.

    Beneran perlu keberanian dan ketegasan buat menghindari manusia red flag sejak awal jika memang memunculkan tanda-tanda bakalan jadi bibit KDRT.

    BalasHapus
  3. Perlu belajar kode 4 jari yg ternyata berarti permintaan bantuan dari korban KDRT. Dan korban juga susah move on karena udah dicuci otaknya ya jadi kalau ditinggal merasa desperate padahal dia sakit lahir batin.

    BalasHapus
  4. Jadi langsung kebayang video nya kemarin ini...kasian banget juga baby nya sampe ketendang2 gt duhhh ini bapak pikirannya kemana sieee :(
    Memang terkadang kita gak sadar kalao sedang berhadapan dengan si red flags sampai mengalami KDRT dan tekanan batin..semoga wanita di luar sana gak lagi takut buat speak up jika memang sedang mengalamai kondisi RT yg tdk sehat

    BalasHapus
  5. keselamatan diri lebih penting. dulu rame banget di berita mengenai KDRT dan banyak yang memilih diam, nggak melaporkan ke pihak berwajib atau cerita ke keluarganya
    Bahkan selain berita selebram ini, ada juga yang dari flores kalau ga salah, istrinya sampe babak belur, mukanya sampe bengkak gara gara dipukuli, aslii bikin nangis liatnya.

    semoga nantinya korban KDRT berani melaporkan ke pihak berwajib, dan semoga memberikan efek jera pada pelakunya

    BalasHapus
  6. Ingin selalu tahu tuh jadi terasa kayak nanya kabar melulu. Kalau orang lagi bucin-bucinnya tuh bakal ngerasa kalau pasangannya tuh perhatian banget.
    Aku pernah lihat konten dari seseorang selebgram. Katanya, orang yang cenderung melakukan KDRT tuh sudah kelihatan di saat mereka pacaran.
    Kayak yang kakak sebutkan salah satunya. Mudah marah. Emang sih pas pacaran si doi cuma bakal menghancurkan barang-barang sekitar kita dengan alibi lebih baik menghancurkan barang daripada mukul kita.
    Yaelah. Wajarlah masih pacaran. Lagi menarik hati pacarnya.
    Pas udah nikah ya udah. Gebukin pacar yang udah naik status jadi istri.
    Benaran deh. Kita memang kudu aware banget sama orang-orang yang nunjukin tanda-tanda red flag. Biar KDRT tuh nggak kejadian aja di hidup kita. Amit-amit.
    Semoga mbak-mbak selebgram itu bisa bangkit dan bebas dari suaminya yang suka KDRT.

    BalasHapus
  7. Aku pernah di posisi itu. Ex suami dulu juga melakukan yg sama. Bedanya dia hanya secara verbal, bukan melakukan kekerasan fisik. Tp dampaknya sama2 sakiiiit.

    Bersyukurnya, aku cepat sadar. Pada akhirnya pas dia ngucapin Kata2 makian kasar, di situ kayak tercerahkan, kalo nih orang ga akan bisa berubah. Hari ini dia memaki dengan istilah ga pantes utk istrinya, next nya bisa JD dia main pukul.

    Ditambah ketahuan selingkuh pula, fix, aku langsung ajuin divorce. Cowo begini ga pantes dipertahanan.

    Please utk wanita yg merasakan kdrt verbal ataupun fisik, berani utk lepas. Cowok begini susah untuk berubah. Jangan sampai kekerasannya berubah jadi pembunuhan nanti..

    BalasHapus
  8. Sangat mengerikan soal KDRT ini, berlindung dibalik rasa sayang itu kadang memberi ruang pelaku untuk terus mengingat, rasanya apa yang dijelasin diatas perlu banget diperhatikan, kalau sudah ada tanda2nya langsung ambil tindakan, supaya tidak berlarut.

    BalasHapus
  9. Penting sekali untuk membahas topik ini secara terbuka. Banyak yang masih takut untuk berbicara tentang KDRT. Dengan mengenal tanda-tandanya, kita bisa lebih waspada dan membantu orang-orang di sekitar kita. Saran saya, selain mengenali tanda-tanda, kita juga perlu memberikan dukungan kepada korban KDRT dan membantu mereka mencari bantuan. Jangan ragu untuk segera memberi pertolongan!

    BalasHapus
  10. Kalau sudah KDRT memang sudah sulit untuk dipertahankan lagi, karena selain melanggar janji nikah tapi juga melanggar hukum dan semua tanda-tanda itu kadang memang sulit terbaca sebelum menikah tapi ketika gejalanya sudah enggak akan ke sana harusnya segera mencari jalan keluar seperti konsultasi, dialog bersama keluarga, dan banyak lagi dan kita harus mendukung para korban KDRT bukan hanya yang perempuan tapi juga yang laki-laki karena sama saja posisinya sebagai korban..

    BalasHapus
  11. Kekerasan ini masih banyak sekali yang belum terungkap karena pihak perempuan banyak yang belum berani speak up, karena dukungan dari orang-orang terdekat masih sangat minim, justru malah dianggap hal biasa dalam rumah tangga melakukan kekerasan seperti ini, semoga makin banyak perempuan yang speak up dan orang-orang makin terbuka pemikirannya bahwa jangan melakukan pembiaran dan penting sekali dari awal mengenali makhluk red flag ini, pastinya ini berlaku untuk semua gender ya

    BalasHapus
  12. kadang kalau mereka yang menjalin hubungan dari pacaran sebenarnya sudah tahu ya tanda-tanda ini tapi mungkin karena sudah menjalin hubungan lama atau kena brainwash gitu tetap aja lanjut sampai nikah. ada nih teman adikku padahal dari sebelum nikah mantan suaminya red flag banget dan teman-temannya termasuk adikku juga sudah kasih tahu tapi tetap nikah dan alhamdulillah cerai deh akhirnya karena makin menjadi-jadi red flag-nya setelah nikah

    BalasHapus
  13. Biasanya cowo red flag ini kalo lagi kumat, mang jadi kek evil.
    Tapi kalo lagi baik, mashaAllaa~ suami terbaik seyuniverse.

    Jadi mau pisah tuh seringkali jadi kepikiran "Eh, dia kan kebaikannya A B C D.."
    Permainan psikologisnya itu jadi bikin meragu untuk melangkah.

    Red flag atau green flag ini jadi terukurnya dari orang-orang yang ada di circle mereka.

    BalasHapus
  14. Sedih banget dengar kisah KDRT akhir-akhir ini orang mestinya jadi pemimpin dan pelindung kita malah menyakiti keluarganya... pengecut banget...

    BalasHapus
  15. Baru aja baca: tidak ada yang bisa menyelamatkan korban KDRT selain dirinya sendiri. Betul, perempuan harus berdaya menyelamatkan dirinya dari cengkraman KDRT dari pasangannya. Kalau balik lagi balik lagi ya udah deh, tindakan apa pun dari luar ya nggak akan menolong :(

    BalasHapus