“ Istri harus bisa cari uang. Suami adalah titipan. Kalau nggak diambil Tuhan, ya diambil orang “
Wah, serem banget kata-kata di atas ya. Kata-kata di atas datang dari unggahan seorang ibu dari artis yang digosipkan bercerai dengan suaminya. Tentu saja netizen langsung berspekulasi penyebab keretakan rumah tangga artis tersebut. Terlepas dari gosip keretakan rumah tangga artis tadi, saya merasa kata-kata tersebut ada benarnya. Memiliki kemandirian finansial bagi seorang istri itu penting.
Kenapa Istri Harus Mandiri Finansial?
Kenapa istri harus mandiri secara finansial? Tentu saja banyak alasannya. Pertama, istri yang mandiri finansial bisa punya bargaining yang kuat dalam pernikahan. Suami tidak akan semena-mena kalau istrinya mandiri.
Kedua, jika memiliki kemandirian dalam keuangan, istri akan lebih percaya diri. Harga dirinya dihargai. Tidak dicap sebagai tukang ngabisin duit suami. Hmm.
Ketiga, bebas beli barang yang diinginkan. Tanpa perlu persetujuan dari suami. Check out barang di marketplace langsung saja. Uang sendiri, kok!
Keempat, jadi contoh ke anak. Kemandirian finansial yang dimiliki oleh seorang ibu, bisa menjadi contoh bagi anaknya. Mereka pun akan terinspirasi untuk bisa mandiri finansial di saat dewasa, terutama bagi anak perempuan.
Kelima, bisa membantu orang tua tanpa segan. Kalau istri punya penghasilan sendiri, dia tidak akan segan membantu orang tuanya. Tak perlu takut dan cemas memberikan uang ke orang tua, karena tidak perlu minta izin ke suami.
Baca Juga : `Uang Suami Milik Istri, Uang Istri Milik Istri` Benarkah?
Keenam, membantu perekonomian keluarga. Jika istri punya penghasilan sendiri, tentu sumber keuangan keluarga ada dua. Ini bisa membantu perekonomian keluarga. Bisa bantu bayar cicilan dan kebutuhan bulanan. Bahkan, bisa juga untuk tabungan dana darurat.
Bagaimana Kalau Istri Tidak Mandiri Secara Finansial?
Lalu, bagaimana kalau istri tidak bisa mandiri secara finansial?
Banyak istri yang tidak mandiri secara finansial bukan karena kemauannya sendiri. Namun, juga karena tidak ada kesempatan. Misalnya, tidak bisa bekerja karena anak masih kecil dan butuh pendampingan, tidak ada yang menjaga.
Sebenarnya, persoalan apakah istri harus mandiri secara finansial atau tidak itu tergantung dari kesepakatan bersama antara suami dan istri. Ada suami yang memang tidak masalah jika istrinya tidak bisa menghasilkan uang sendiri. Tidak keberatan istri belanja ini itu. Tidak keberatan istri kasih uang ke keluarga saya. Iya, itu suami saya seperti itu, hehehe.
Baca Juga : Benarkah Istri Itu Beban Suami?
Kalau tidak memiliki sumber penghasilan sendiri, jika istri bijak mengelola keuangan keluarga, dia tetap bisa dikatakan punya kemandirian finansial, lho.
Ibu mertua saya contohnya. Ibu mertua adalah ibu rumah tangga sejati. Tidak bekerja. Tidak menghasilkan uang sendiri. Bapak mertua bekerja di bank BUMN.
Saat suami berumur 6 tahun, bapak mertua meninggal. Sejak saat itu, ibu tetap tidak bekerja. Berbekal uang pensiun dan aset peninggalan bapak, ibu bisa tetap membesarkan ketiga anaknya, bahkan ketiganya mengenyam bangku perguruan tinggi.
Ini contoh nyata, kemandirian finansial juga berarti kecakapan mengatur keuangan keluarga.
Jadi, buat teman deestories yang sampai saat ini belum bisa menghasilkan uang sendiri, tetapi punya suami yang BERTANGGUNG JAWAB, ya selow. Jangan baper ataupun insecure.
Bagaimana kalau suami nggak bertanggung jawab? Ya, mending nggak usah punya suami, sih. Eh.
Terus bagaimana kalau suami diambil orang? Tenang, rezeki diatur Tuhan.
Baca Juga : Pertolongan Allah Itu Nyata Adanya
Ada contoh lagi. Saya punya teman, ibu rumah tangga. Suami selingkuh. Dia pun menggugat cerai suaminya. Padahal, dia nggak punya pekerjaan.
Lantas, bagaimana kehidupan setelah perceraian?
Alhamdulillah, hidupnya semakin membaik. Dia pun akhirnya mendapatkan pekerjaan mapan. Kemudian menerima beasiswa dari luar negeri.
Jadi, jangan takut. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Mau mandiri finansial itu tidak harus punya penghasilan sendiri. Kemandirian finansial harus diusahakan tanpa takut kehilangan suami.
Ada suami atau tidak, mari kita usahakan tetap memiliki kemandirian finansial. Apapun caranya. Sesuaikan dengan kondisi keluarga masing-masing.
Fokus pada kemampuan dan kesempatan yang ada pada diri sendiri. Jangan silau melihat pencapaian orang lain.
Setuju?
Tidak ada komentar
Posting Komentar