Dee Stories

Kumpulan artikel parenting yang ditulis oleh blogger parenting Indonesia.
Suka travelling & kuliner. Konselor ASI &MPASI.

Stop Nonton Film Tema Perselingkuhan! Kesehatan Mentalmu Lebih Penting!

 

Stop Nonton Film Tema Perselingkuhan! Kesehatan Mentalmu Lebih Penting!



Akhir-akhir ini viral Film baru berjudul “Ipar adalah Maut”. Film ini sukses meraih banyak penonton di awal kemunculannya. Film bertema perselingkuhan ini banyak yang nonton. Tak hanya orang awam saja, banyak artis, public figure, bahkan pemuka agama rame-rame nonton film ini. Sebelumnya, ada juga film “Layangan Putus” dan “Hati Suhita” yang juga laris ditonton. Hmm, mengapa film tentang perselingkuhan ini laris manis? Padahal, buat saya, film seperti ini tidak akan menjadi pilihan. Demi menjaga kesehatan mental, saya menghindari nonton film genre perselingkuhan. 



Film Perselingkuhan


Film perselingkuhan ini bukan kali ini saja ramai diperbincangkan. Seperti yang sudah saya sebut di atas, sebelum ada film Ipar adalah Maut, sudah ada berbagai film Indonesia yang mengangkat isu selingkuh. Sebut saja Layangan Putus, Mendua, Wedding Agreement, dan Hati Suhita. Beberapa film tersebut bahkan diangkat dari kisah nyata. Miris. 


Sebelum muncul tren film perselingkuhan, dulu juga sempat heboh drama Korea The World of Married. Drama ini bahkan masih memiliki rating paling tinggi sepanjang sejarah televisi kabel Korea. 


Drama dengan total presentasi sebesar 28.371%, drama ini berkisah tentang Ji Sun Woo, seorang dokter sukses. Ia memiliki hidup bahagia dengan suaminya Lee Tae Oh dan putra remajanya, Joon Young. Namun, kebahagiaan mereka hancur saat Sun Woo mengetahui bahwa Tae Oh berselingkuh.


Kepopuleran drama ini mendorong sineas Indonesia untuk me - remake. Film Mendua yang dibintangi oleh Chicco Jerikho dan Adinia Wirasti adalah remake dari drakor The World of Married. 


Mengapa Film Perselingkuhan Laris Manis? 


Mengapa film perselingkuhan laris manis? Hmm, ada beberapa sebab sih. Pertama, perselingkuhan itu menjadi bagian dari fenomena sosial. Ditambah lagi, di era sosial media seperti sekarang ini. Fenomena sosial semakin menyebar luas dan cepat. 


Jadi ingat dulu saat kuliah belajar sosiologi komunikasi, kalau dari perspektif sosiologis, pengaruh media sosial yang menyebarkan informasi dengan sangat cepat akan menjadi daya tarik utama. 


Informasi yang begitu ramai diperbincangkan kemudian mempengaruhi persepsi dan perilaku orang-orang terhadap isu perselingkuhan itu sendiri. Bisa jadi, tekanan sosial yang akhirnya mendorong mereka untuk akhirnya mencari tahu apa yang sedang trending belakangan ini. Nah, nampaknya isu selingkuh ini lagi tren, baik secara fiksi maupun real. Amit-amit. 


Selain itu, ini juga kembali lagi berdasarkan sifat dasar manusia. Sifat dasar manusia yang ingin tahu berbagai hal termasuk fenomena yang kompleks juga mendorong isu perselingkuhan ini laris manis di masyarakat. 


Cerita perselingkuhan seringkali mengandung unsur sensasi dan drama yang dapat memicu rasa ingin tahu. Keingintahuan psikologis. Manusia memiliki sifat dasar yang ingin tahu dan memahami fenomena kompleks seperti perselingkuhan. 


Baca Juga : Tak Hanya Selingkuh, 5 Hal Sepele Ini Juga Bisa Merusak Rumah Tangga


Kedua, isu perselingkuhan kerap menjadi perbandingan sosial. Bukan cuma memantik rasa ingin tahu saja, terkadang isu-isu perselingkuhan juga menarik perhatian  lantaran sering dijadikan sebagai perbandingan di kehidupan sosial yang sedang dijalani. Biasanya, olok-olok dan persepsi seputar perselingkuhan itu menjadi bahan perbincangan atau sekedar informasi yang ingin didalami oleh orang-orang. 


Oleh sebab itu, mereka yang terpapar informasi tersebut akhirnya jatuh lebih dalam untuk memahami apa yang sedang terjadi dan akhirnya membanding-bandingkan dengan pengalaman pribadinya. 


Nggak jarang juga, perbincangan yang muncul di media sosial akibat isu perselingkuhan ini selalu berhubungan dengan saling tukar pengalaman apa yang pernah masing-masing orang rasakan. Ini yang isu perselingkuhan selalu ramai diperbincangkan. Makanya, film tentang perselingkuhan jadi laris manis. 


Menonton Film Perselingkuhan Bisa Mengganggu Kesehatan Mental


Stop Nonton Film Tema Perselingkuhan! Kesehatan Mentalmu Lebih Penting!



Mengapa saya enggan nonton film bertema perselingkuhan? Jawabannya simple : saya parno! Saya takut nonton film seperti ini, takut emosi, takut terbawa suasana.


Apa yang saya rasakan nggak salah, lho. Bahkan dibenarkan menurut ahli kesehatan mental. Berikut beberapa pendapat ahli tentang dampak psikologis dari menonton film bertema perselingkuhan. 


Baca Juga : Dua Kesalahan Fatal dalam Pernikahan yang Tak Bisa Dimaafkan


Menurut Zarra Dwi Monica, M.Psi., salah satu dampak yang paling bisa terjadi ketika menonton film tentang perselingkuhan adalah mereka cenderung menjadi insecure (rasa tidak aman, gelisah, takut pada kondisi tertentu). Hal ini bisa semakin menjadi-jadi, jika sebelumnya orang tersebut sudah memiliki sifat insecure yang sangat tinggi. Rasa insecure semakin tinggi. 


Menonton drama perselingkuhan ini bikin takut, seperti yang saya rasakan. Apalagi jika punya trust issue dengan pasangan yang terdahulu, juga bisa semakin tervalidasi ketakutannya. Akibatnya, orang itu bisa cenderung semakin posesif, mengatur bahkan selalu curigaan dengan pasangannya. Hal ini jelas tidak baik untuk hubungan antar pasangan. 


Selain itu, terpapar hal negatif secara berulang juga tidak baik untuk kesehatan mental. Selingkuh adalah hal yang tidak baik, bisa meracuni jiwa raga kalau terpapar terus-terusan. Bisa mempengaruhi pikiran dan aktivitas sehari-hari. Bahaya! 


Penutup


Bagi saya yang mudah terbawa suasana dan suka overthinking, tentu saja sangat tidak direkomendasikan menonton film bertema perselingkuhan ini. Daripada saya rungsing setelah menonton, lebih baik dihindari. 


Buat teman deestories yang mentalnya belum sekuat baja, masih mudah baper, sebaiknya hindari juga menonton film bertema perselingkuhan. 


Stop nonton film bertema perselingkuhan, kesehatan mentalmu lebih penting! 


Setuju? 



16 komentar

  1. Nonton film tema perselingkuhan emang sukses bikin ovt hehe. Kasian juga sama diri sendiri, jadi banyak mengkhawatirkan sesuatu yang sebenernya belum tentu terjadi. Mending cari aman aja deh nnton film romantic kayaknya lebih seru.

    BalasHapus
  2. aku males nonton kalau temanya perselingkuhan mbak, kayak drakor The world of married, ga tertarik sama sekali buat nonton, ngeliat cuplikan video yang seliweran di beranda atau membaca review temen aja udah bikin cukup tau, pasti yang nonton juga bakalan emosi jiwa

    dan film ipar adalah maut, temen kantor ngajakin dan aku males juga hahaha, belum nonton aja udah bikin emosi karena sebelumnya juga udah banyak review dari film ini

    BalasHapus
  3. Kayaknya setiap nonton Drakor ada aja bau-bau perselingkuhan, hehe. Tapi untungnya ada sudut pandang yang bisa menarik perhatianku lebih dari hal-hal perselingkuhan tadi. Baru-baru ini juga ada film Ipar Adalah Maut ya. Aku belum nonton tapi, hehe

    BalasHapus
  4. Kalau aku sih tipe yang mental besi, tetep bisa baper nggak sampe overthinking. Kadang film atau berita tentang perselingkuhan itu bias bikin kita jadi lebih waspada. Jadi bisa menata hati, bisa mempersiapkan diri dan mental kalau itu terjadi, tanpa harus berprasangka buruk ke pasangan. Yaa, sederhanamya "cukup tahu", gitu.

    BalasHapus
  5. Perselingkuhan, apapun bentuk dan caranya, nggak bisa dibenerin. Tapi dari pengalaman orang lain, kita bisa belajar. Kalau perselingkuhan itu ujungnya nggak pernah bagus. So, imho, nonton film begini tetep bagus buat pembelajaran. Yaa, tapi kalau hatinya selembut kapas, mending jangan, deh. Cukup tahu dari review orang aja. Biar nggak kepikiran.

    BalasHapus
  6. bagiku menonton film itu hiburan
    jadi aku kurang suka tema film yang berat, apalagi perselingkungan
    mending nonton komedi, bisa ketawa-tawa sampai puas

    BalasHapus
  7. setuju kak!!!! hehehe
    aku juga tidak tertarik untuk nonton film2 sepertiitu dan film horor..aku lebih tertarik melihat film yang memberikan viber positif bahagia setelah kita melihatnya :)

    BalasHapus
  8. Dampak dan mudharatnya lebih banyak.
    wis nonton yg ringan ringan aja
    yg penting bs refresh

    BalasHapus
  9. Sumpah! Aku juga punya prinsip ga akan nonton film atau story telling yang mengangkat tema perselingkuhan. Karena pernah dulu baca cerita yang kemudian diangkat jadi series perselingkuhan jadi overthingking parah dan berujung jadi suudzon sama pasangan. Akhirnya aku memutuskan ga mau lagi bersinggungan dengan tema seperti itu.

    BalasHapus
  10. Menurutku juga karena ada familiarity untuk kenapa orang seneng banget nonton film perselingkuhan dan tentunya diyakini juga orang adanya kejadian serupa yang di film di dunia nyata.

    BalasHapus
  11. Sya pun termasuk orang yang menghindari film film seperti ini karena akan membuat kita overthinking jadinya ga nyaman, dan akan ngebntuk mental kita jadi negatif, lebih baik tonton yang positif dan akan memberikan energi positif juga ke dalam hidup kita

    BalasHapus
  12. lagi rame juga kan yah film yang tayang tema ini, jujur aku ga tertarik sih wkwk
    karna liat dan denger cerita singkatnya aja dari tiktok udah cukup banget buat aku..
    soalnya kalo nonton malah takut jadi parnoan huhu

    BalasHapus
  13. Bener bgt mba, sehabis nonton film atau baca kisah-kisah yang berbau perselingkuhan tuh pasti udahnya selalu overthinking. Tapi udah tau gt, tetep aja kalo ada lagi penasaran kalo diskip wkwk

    BalasHapus
  14. Aku juga gak mau ntnn yg beginian, karena nyadar diri orangnya OVT, parnoan, cemburuan, curigaam, Dahlah skip film atau bacaan yg bernuansa kayak gini

    BalasHapus
  15. Mbaa aku baru mau nonton ipar adalah maut. Ehh ketemu artikel ini..Jadi maju mundur aqutu 😅

    BalasHapus
  16. Bener ya jadi kek sugesti lagi hehe , aku juga sebenrnya males banget nnton film perselingkuhan apalagi memang cerita selalu relate dengan real life yang ada huhi sedih

    BalasHapus