Memiliki anak beranjak remaja itu rasanya seperti rollercoaster. Saya seringkali cemas, takut dia terlibat masalah kenakalan remaja. Ya, kenakalan remaja menjadi bagian yang seolah tak terpisahkan dari perkembangan tumbuh kembang anak. Kenakalan remaja tentu saja tidak terjadi begitu saja. Pasti ada faktor penyebabnya. Salah satunya, pengaruh pola asuh orang tua. Hari ini saya mau cerita tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap kenakalan remaja.
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kenakalan Remaja
Apa hubungan pengaruh pola asuh orang tua terhadap kenakalan remaja? Ternyata, banyak juga penelitian yang mengungkapkan bahwa pola asuh orang tua berpengaruh terhadap kenakalan remaja.
Meski bukan satu-satunya faktor penyebab, karena kenakalan remaja juga dipengaruhi oleh faktor internal.
Kenakalan Remaja
Sebelum membahas bagaimana pengaruh pola asuh orang tua terhadap kenakalan remaja, kita cari tahu dulu apa itu kenakalan remaja.
Sebenarnya apa sih kenakalan remaja itu? Apa saja tindakan yang bisa dikategorikan sebagai kenakalan remaja.
Kenakalan remaja adalah perbuatan anak remaja yang melanggar nilai dan norma sosial serta mengganggu ketertiban umum. Perilaku ini dapat menimbulkan kerugian bagi diri pelaku sendiri dan masyarakat.
Biasanya, kenakalan remaja ditandai oleh dua karakteristik, yaitu adanya keinginan untuk melawan dan adanya sikap apatis (acuh atau cuek) yang disebabkan rasa kecewa terhadap suatu kondisi yang terjadi di dalam lingkungan sekitarnya.
Jenis kenakalan remaja ini juga bisa dibedakan menjadi kenakalan remaja yang tidak melanggar hukum dan kenakalan remaja yang melanggar hukum.
Membolos, tidak mengerjakan tugas, kabur dari rumah, main hingga larut malam, ataupun minum-minuman keras bisa dikatakan sebagai kenakalan remaja yang tidak melanggar hukum.
Sedangkan jika remaja terlibat pemakaian narkoba, kebut-kebutan di jalan, tawuran, penganiayaan, vandalisme, ataupun judi, bisa dibilang remaja telah melakukan kenakalan yang melanggar hukum. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kenakalan Remaja
Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Ada beberapa faktor penyebab kenakalan remaja. Mulai dari faktor internal hingga faktor eksternal.
Faktor internal ini berasal dari diri remaja sendiri. Saat remaja mengalami gangguan emosional seperti kecemasan, depresi, ataupun gangguan kecemasan lainnya, maka dia akan lebih rentan terlibat kenakalan remaja.
Bisa juga karena rasa ingin tahu yang tinggi, membuat remaja terlibat kenakalan. Sebenarnya, perasaan ini wajar muncul ketika seseorang berada di fase remaja. Namun rasa ingin tahu yang tidak terkontrol justru dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
Beberapa remaja cenderung melakukan hal tanpa mempertimbangkan dampak dan risiko yang dapat terjadi sehingga memungkinkan hal tersebut dapat merugikan orang lain.
Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan kenakalan remaja bisa berasal dari pergaulan. Lingkungan pergaulan yang kurang baik dapat memicu kenakalan pada remaja.
Hal itu karena remaja biasanya akan mudah terpengaruh untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh lingkungan tempat mereka bergaul.
Bisa juga dari pengaruh media. Apalagi di era digital ini. Perkembangan media sosial begitu masif. Beragam konten di media sosial ternyata bisa mendorong remaja melakukan kenakalan.
Baca Juga : Yuk, Ketahui Bagaimana Pola Asuh Anak Remaja yang Efektif di Era Digital
Tontonan atau bacaan yang tidak tersaring akan mempengaruhi psikologis mereka sehingga dapat memicu mereka untuk meniru tanpa mempertimbangkan risikonya.
Selain itu, kenakalan remaja juga bisa terjadi karena pola asuh orang tua. Pengaruh pola asuh orang tua bisa menyebabkan kenakalan remaja.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kenakalan Remaja
Remaja adalah masa transisi yang penuh dengan tantangan, di mana individu mulai mencari identitas mereka dan menghadapi tekanan dari berbagai aspek kehidupan. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah pola asuh yang diterapkan oleh orang tua. Pola asuh ini dapat memiliki dampak signifikan terhadap perilaku kenakalan remaja.
Pola asuh orang tua sendiri ada beragam jenis. Setiap jenisnya memiliki pengaruh terhadap kenakalan remaja.
Pola Asuh Otoritatif
Pola asuh otoritatif melibatkan kombinasi antara keterbukaan dan pengawasan yang moderat dari orang tua. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini cenderung memahami kebutuhan dan keinginan anak mereka, sambil tetap memberikan batasan yang jelas.
Remaja yang dibesarkan dengan pola asuh ini cenderung memiliki tingkat kenakalan yang lebih rendah. Mereka merasa didukung untuk mengembangkan kemampuan sosial dan memiliki rasa tanggung jawab yang kuat.
Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter ditandai dengan kontrol yang tinggi dari orang tua tanpa adanya ruang untuk diskusi atau keterlibatan anak.
Remaja yang tumbuh dalam lingkungan ini mungkin cenderung mengalami rasa frustasi dan kurangnya kemandirian. Hal ini dapat memicu peningkatan perilaku kenakalan sebagai bentuk ekspresi dari rasa tidak puas dan dorongan untuk meraih kebebasan.
Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif melibatkan tingkat keterlibatan yang tinggi dari orang tua tanpa memberikan banyak batasan atau konsekuensi.
Meskipun remaja mungkin merasa bebas, pola asuh ini dapat menyebabkan kurangnya pemahaman tentang batasan dan tanggung jawab. Akibatnya, remaja mungkin cenderung untuk mengeksplorasi perilaku kenakalan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.
Pola Asuh Tidak Peduli
Pola asuh tidak peduli ditandai dengan kurangnya keterlibatan emosional dan fisik dari orang tua terhadap anak-anak mereka.
Remaja yang dibesarkan dalam lingkungan ini mungkin merasa terabaikan dan tidak dihargai, yang dapat menyebabkan perasaan tidak berharga dan kehilangan arah. Hal ini dapat memicu perilaku kenakalan sebagai cara untuk mencari perhatian atau pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Kesimpulan
Ternyata, pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap kenakalan remaja. Pola asuh yang otoritatif cenderung menghasilkan remaja yang lebih terarah dan bertanggung jawab, sementara pola asuh yang otoriter, permisif, atau tidak peduli dapat meningkatkan risiko kenakalan remaja.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua perlu memahami dampak dari pola asuh yang dilakukan dan berupaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan positif anak-anak mereka.
Semoga artikel ini bisa membantu teman deestories untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kenakalan remaja. Menjadi referensi juga dalam memilih pola asuh yang terbaik untuk remaja.
Kenakalan remaja emang tambah ngeri ya Mbak. Gak hanya pengaruh negatif dari luar rumah, tapi bisa juga dari tontonan di gadget. Dikerasin salah, dimanjain juga salah. Jadi emang kudu tarik ulur dan terbuka ke anak agar dia mau manut.
BalasHapusSepupu saya pernah bilang, kalau anak yang sudah mulai "Agak susah diatur" adalah usia SMP-SMA. kerena masa labil dan masa mencari jati diri. Dan boy saya sudah 14 tahun mulai menunjukkan hal itu. Sudah suka berdebat, kalau dibilangin. Jadi katanya harus menjadi sahabat, mengawasinya kayak pegang sabun. Jangan kuat atau lemah, karena bisa lepas sabunnya. Yang sedang-sedangkan saja. Hanya memang perlu terus dikontrol terutama selama di luar rumah.
BalasHapusKebetulan anak pertama saya usia kelas 2 SMP, yang mana pada usia ini rentan banget dengan kenakalan remaja. Makanya saya berhati-hati banget dalam mengawasi pergaulannya. Jadi, memang penting banget menerapkan pola asuh yang tepat untuk anak-anak, terutama usia remaja. Eh baru tau ternyata pola asuh ada banyak jenisnya ya. Makasih atas artikelnya yang super duper keren ini. Artikel ini jadi reminder buat diri saya sendiri
BalasHapusSaya masih terus belajar menerapkan pola asuh otoritatif. Tapi terkadang masih terselip pola asuh otoriter dan permisif :D . Yang penting saya tidak lelah untuk terus belajar menjadi orang tua yang baik, karena tidak mungkin bisa menjadi yang sempurna.
BalasHapusSaamma nih Mbak. Aku tadi nyaris keliru. Aku kira, otoritatif sama aja dengan otoriter. Duh...jauh banget yak. Setelah anak-anak dewasa, kadang pengen nanya loh, aku dulu ke anak-anak otoriter ga ya? Haha...tapi belum kesampaian nanya sih...
HapusSelama mereka masih suka cerita & terbuka ke aku, yawda...semoga fine-fine aja...
Wah berpengaruh ya pola asuh orang tua terhadap kenakalan remaja.. nice insight mbak
BalasHapusBeberapa ini sering banget baca-baca artikel tentang kenakalan remaja seperti tawuran, ngerokok dll, dan memang orang tua maupun lingkungan punya peran yang cukup krusial untuk membentuk maupun mencegah kenakalan remaja terjadi.
BalasHapusTapi bener sih faktor eksternal kaya pergaulan dalam lingkungan tuh pengaruh banget. Apalagi buat remaja yang lagi cari jati diri dan pengen tahu banyak hal. Kadang mereka juga ngga mempertimbangkan dampak dan risiko yang mungkin terjadi dan merugikan orang lain.
BalasHapussemua berawal dari rumah, itulah yang saya pegang sebagai value keluarga bersama pasangan. kebaikan anak ataupun kenakalan semua berawal dari rumah. termasuk menerapkan pola asuh. ini pengaruhnya cukup besar dan berdampak.
BalasHapusRemaja emang punya banyak banget faktor yang bisa mempengaruhi kenakalan mereka, ya. Mulai dari masalah internal kayak gangguan emosional sampe ke lingkungan pergaulan dan media sosial. Tapi, pastinya peran orang tua juga penting banget. Pola asuh yang baik bisa jadi kunci buat bantu remaja kita ngatasin masa-masa yang rumit kayak gini.
BalasHapusSuper deg²an banget sih ya kalo ngadepin anak remaja, dan anak sendiri pula. Kudu selalu diawasi dan caranya juga harus tepat. Udah bukan anak kecil lagi soalnya mereka.
BalasHapusaku tuh bingung sebenernya harus gmn ke adekku yang masih kelas 1 smp. gegara lagi banyak banget edukasi gentle parenting, aku coba terapin. eh, tapi nggak cocok di adekku. yg ada dia nawaaar mulu kalo disuruh sesuatu. jadinya mau nggak mau otoriter. tp kok kadang juga meraa bersalah
BalasHapusJadi ingat beberapa kasus kenakalan remaja yang terungkap di layar kaca. Biasanya emg orgtuanya cenderung otoriter kpd anak. Sang anak ingin berontak dan melawan, tapi org tua nggak kasih kesempatan. Terjadilah kekerasan remaja yang berawal dari hal ini. Anak jadi susah dinasehatin krn mereka bkn menjadi figur yg layak dicontoh oleh anak2nya.
BalasHapusIngatlah bahwa setiap remaja adalah individu yang unik dan perlu dihormati. Orang tua harus selalu berusaha memahami dan mendukung anak mereka, serta memberikan arahan yang positif dalam membantu mereka melewati masa remaja yang penuh gejolak ini.
BalasHapussekarang kenakalan remaja sudah sering mengkhawatirkan, dan benar beberapa pola asuh diatas menyebabkan si anak jadi cenderung malah gak bisa dinasihati dengan baik
BalasHapusEntahlah ya, kurang paham juga kalo pola asuh apa yang sudah kami terapkan ke anakku terutama, sebab ada banyak kombinasi sih antara pola asuh aku dan suami, lalu ada peran pola asuh ortuku juga (karena anak tinggal sama kakek neneknya). Tapi sejauh ini sih bagus aja dan anak jadi terbiasa kerja
BalasHapusIni bakal jadi reminder banget buat aku, tentang pola asuh yang dapat memperngaruhi kenakalan anak saat remaja. Bearti kita sebagai orang tua Musti kasih perhatian yang cukup ya kepada anak.
BalasHapusPernah denger pernyataan kalau remaja itu kayak fase bukan lagi percaya apa kata orang tua, tapi percaya apa kata teman. Jadi emang sebaiknya orang tua juga harus tahu dan kenal siapa aja sih temannya, biar kecemasan kenakalan bisa berkurang.
BalasHapusaduh kadang pola asuh kita terhadap anak tuh tidak pas ya. agak deg2an anak masuk usia pra remaja, makin banyak tantangannya.
BalasHapusJd berpikir ulang tentang pola asuhku sama anak2. Apakah sudah pas atau belum. Tantangan mengasuh anak di era sekarang ini berat euy...
BalasHapusKetiga anak ku masih kecil-kecil. Setiap hari selalu belajar tentang pola asuh. Jujur sih, ada rasa khawatir melakukan kesalahan salah pola asuh diusia dini dan berimbas ke karakter ketika dia besar. Semoga anak-anak menjadi pribadi baik dijauhkan dari kenakalan yang tidak wajar.
BalasHapusAku nggak tahu pola asu almarhum Mamaku dulu masuk ke mana kak soalnya dibilang masuk permisif tapi mama tuh ngasih kayak ini lho tanggung jawab ini lho batasannya kayak gitu tapi nggak ngekang yang harus gini harus gini itu nggak. Dan jujur aja saya juga pernah ikut bolos itu satu kelas karena gurunya nggak hadir dan nggak ngerjain tugas tapi cuma hari itu aja sih sekali.
BalasHapusTernyata pola asuh tidak peduli juga memicu kenakalan remaja ya karena pada dasarnya anak butuh kepedulian dan perhatian orang tua. Noted bante nih biar kita bisa lebih aware sama anak
BalasHapus