Memiliki dua anak perempuan membuat saya harus siap jika mereka mengalami menstruasi. Saat si sulung menunjukkan tanda-tanda pubertas, saya mulai mengajaknya berdiskusi tentang menstruasi. Hari yang mendebarkan itu tiba. Si sulung mengalami menarche (menstruasi pertama) beberapa waktu lalu.
Mengenal Menarche
Menarche atau menstruasi pertama biasanya terjadi pada usia 13 tahun dalam tentang usia 9-15 tahun. Kebetulan si sulung mengalaminya saat berusia 10 tahun 10 bulan. Seingat saya, sama seperti yang saya alami dulu. Saya mengalami menstruasi pertama saat akhir kelas 5 SD.
Usia menarche ini memang tidak sama untuk setiap perempuan. Ini dipengaruhi oleh faktor ras, keadaan gizi, dan kesehatan masing-masing perempuan.
Keluarnya darah menstruasi dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi dalam indung telur. Indung telur menghasilkan hormon estrogen setelah keluarnya darah menstruasi dan juga hormon progesteron setelah terjadi ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur).
Pada menarche, flek-flek darah yang keluar sebenarnya bukan darah menstruasi. Perdarahan ini terjadi bukan akibat dari pengaruh hormon estrogen dan progesteron, melainkan hanya dipengaruhi oleh hormon estrogen. Artinya, ovulasi tidak terjadi sebelum keluarnya flek-flek darah ini. Hal ini juga berarti, menarche tidak serta-merta merupakan tanda seorang perempuan telah menjadi subur dan bisa hamil.
Berbeda dengan perdarahan menstruasi normal, menarche dan beberapa siklus perdarahan berikutnya ditandai dengan siklus perdarahan yang tidak teratur dan panjang, serta jenis perdarahan lebih sering berupa flek-flek darah yang berlangsung lama.
Namun demikian, bila siklus perdarahan yang tidak teratur ini menetap setelah menikah, tentunya perlu segera dilakukan pemeriksaan. Perdarahan melalui jalan lahir yang berlangsung hebat atau lama bisa mengakibatkan anemia berat. Bila terjadi tanda-tanda anemia, pemeriksaan dan penanganan yang tepat tidak boleh sampai terlambat.
Hal yang Perlu Dilakukan Saat Anak Pertama Menstruasi
Menstruasi adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap perempuan. Bagi perempuan dewasa, menstruasi adalah hal yang biasa. Namun, tidak demikian untuk remaja.
Baca Juga : Pubertas : Kenali Tantangannya, Hadapi dengan Pendidikan Fitrah Seksualitas
Bagi remaja perempuan, menarche adalah saat-saat yang sulit untuknya. Perubahan secara fisik dan mental akibat menstruasi tentu menjadi tantangan tersendiri untuk mereka.
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua saat anak pertama menstruasi adalah;
Menjelaskan tentang menstruasi
Meski saya sudah banyak berdiskusi dengan si sulung tentang menstruasi, saat dia menarche saya tetap menjelaskan padanya tentang menstruasi.
Mulai dari apa itu menstruasi, berapa siklusnya, dan apa saja yang harus dilakukan jika mengalami menstruasi.
Jelaskan juga, bahwa munculnya menstruasi adalah proses di mana organ reproduksi wanita sudah siap untuk bisa hamil dan melahirkan.
Edukasi dari orang tua bisa mencegah anak menerima informasi yang salah tentang menstruasi.
Memilih dan menggunakan pembalut
Pembalut ada beberapa jenis. Bantu anak untuk memilih pembalut sesuai kebutuhannya. Misalnya, menggunakan pembalut dengan ukuran tebal saat menstruasi sedang banyak-banyaknya.
Ajari juga bagaimana menggunakan pembalut sekaligus cara membuangnya. Beri tahu anak bahwa pembalut harus diganti setiap 4-6 jam sekali untuk mencegah vagina lembap.
Membersihkan vagina
Saat anak menstruasi, jangan lupa juha mengajarkan padanya bagaimana cara membersihkan vagina.
Cara membersihkan vagina saat menstruasi adalah dengan membasuh daerah vagina hingga anus dengan air mengalir.
Baca Juga : Hari Kebersihan Menstruasi, Pentingnya Sehat dan Bersih Saat Menstruasi
Ajarkan pula untuk mengeringkan vagina pakai tisu atau kain bersih setelah dibasuh air. Hal ini agar vagina berada dalam keadaan yang tidak terlalu lembap.
Membawa pembalut cadangan
Saat si sulung menstruasi, saya memintanya membawa pembalut cadangan saat ke sekolah. Dia membawa 3-4 pembalut di dalam tasnya.
Dengan membawa pembalut cadangan, dia tak akan bingung lagi saat harus mengganti pembalut di sekolah.
Mencatat siklus menstruasi
Siklus menstruasi yang tak teratur kadang menjadi satu-satunya pertanda adanya gangguan pada sistem reproduksi. Sehingga, sangat penting untuk mencatat siklus haid.
Agar praktis, siklus menstruasi bisa dicatat di handphone, atau bisa juga menaruh kalender di kamar anak dan memintanya menandai tanggal saat haid berlangsung.
Sebagai alternatif lain, sebagian orang menandai siklus haidnya di selembar kertas yang ditempel di dinding kamar mandi.
Apa yang harus dilakukan jika 'tembus’
Menstruasi yang 'tembus' ke rok atau celana bisa membuat anak malu. Sebelum hal itu terjadi, sampaikan pada anak bahwa peristiwa rok 'tembus' saat menstruasi bisa terjadi dan hal itu dialami oleh banyak perempuan. Jadi, anak tak perlu merasa malu atau stres jika hal tersebut sampai terjadi.
Sampaikan juga bahwa anak dianjurkan mengganti pembalutnya sebelum penuh untuk menghindari tembus. Selain itu, anak juga bisa membawa bawahan dan celana dalam ekstra untuk mengantisipasi tembus saat menstruasi.
Cara menghadapi PMS
Pre-menstrual syndrome atau PMS adalah kumpulan berbagai gejala yang dapat dirasakan jelang haid. Sebagian perempuan ada yang mengeluhkan perutnya terasa tidak nyaman, sakit kepala, kembung, mual, merasa cepat lelah, dan suasana hati yang tidak stabil.
Sebagai orang tua yang sedang mengedukasi anak perempuan yang mau atau sedang haid pertama, orang tua perlu menjelaskan bahwa gejala PMS bisa saja dialami oleh si anak.
Katakan juga bahwa PMS biasanya akan terjadi di awal-awal haid dan akan membaik seiring masa menstruasi usai.
Penting juga untuk meminta anak memberitahu jika ia mengalami nyeri perut yang membuat aktivitasnya terganggu. Jika keluhan tersebut sangat mengganggu, anak bisa mengkonsumsi obat pereda nyeri haid seperti paracetamol.
Namun jika rasa nyerinya masih bisa ‘diajak kompromi’ orang tua bisa mengompres perutnya dengan botol berisi air hangat, agar ia lebih relaks.
Ajak anak bertanggung jawab atas tubuhnya
Menstruasi menandakan bahwa seorang perempuan telah berada dalam usia subur. Hal itu juga berarti bahwa sewaktu-waktu dapat hamil jika sel telurnya bertemu dengan sperma di rahim.
Sebisa mungkin, jelaskan hal tersebut pada anak sebelum anak mendapatkan menstruasi pertamanya.
Ajarkan pula kepada anak untuk bertanggung jawab terhadap seksualitasnya. Misalnya, yang boleh menyentuh atau melihat bagian kewanitaannya hanya boleh dirinya sendiri dan juga dokter. Selain itu, tidak ada yang boleh melihat atau memegang area vagina.
Baca Juga : Peran Ayah dan Ibu dalam Membangkitkan Fitrah Seksualitas
Membicarakan hal ini tidaklah mudah. Carilah suasana yang tenang dan nyaman, dan saat anak dalam suasana hati yang baik.
Umumnya anak perempuan lebih nyaman membicarakan hal ini dengan ibu, tante atau kakak perempuannya.
Penutup
Menarche menjadi saat-saat yang mendebarkan bagi anak dan orang tua. Saya harus siap meskipun momen ini membuat saya panik dan cemas.
Saat si sulung menstruasi, saya pun sadar bahwa dia sudah tumbuh dewasa. Banyak perubahan dan tanggung jawab yang harus ditanggungnya
Sebagai orang tua, saya harus bisa memberikan edukasi yang tepat tentang menstruasi. Saya juga harus mendampinginya menghadapi tantangan menstruasi pertama.
Semoga hal-hal di atas bisa membantunya menghadapi menstruasi pertama.
Bagaimana dengan teman-teman? Apa yang teman-teman lakukan saat anak mengalami menstruasi pertamanya?
Share di kolom komentar, ya!
Terima kasih.
Waahhh selamat yaa mbaa si sulung udah menarche. Kebayang, ini bikin emaknya ikut deg2an juga. Jaman sekarang kita bisa mengakses banyak info dan lebih terbuka sama ortu. Dulu mah cuam dapet pas keputrian, itu juga ngga detail2 amat. Ngomongin gini kaya masih malu2, jadi ngga banyak juga yang dipersiapkan seperti mengatasi PMS atau yang dilakukan pas lagi ‘tembus’.
BalasHapusNah ini mbak. Kadang, karena pertama kali menstruasi, perempuan itu bingung banget harus ngapain. Peran ibuk atau kakak penting banget di sini, ngasih edukasi harus gimana saat mens pertama.
BalasHapusUntunglah aku dulu sudah menjelaskan tentang menarche ini saat anakku belum mengalaminya, jadi ketika kejadian udah nggak kaget lagi
BalasHapusIntinya ortu sama anak ga boleh panik yah, Mba. Dan memang harus dikasih tau pelan² sampai ke tanggungjawab juga, sebelum datang waktunya.
BalasHapusAnak gadisku baru menghadapi menstruasinya, sbeelumnya aku beri penjelasan baik emlalui buku maupun diskusi, sehingga dia bisa memahaminya perlahan, pendampingan orang tua penting banget di saat seperti ini
BalasHapusKeren ini tipsnya. Saya sendiri tidak pernah merasakan punya anak menstruasi. Maklum anak saya cowok semua. Kayaknya ribet emang ngurus anak gadis gini.
BalasHapusAnak saya yang pertama cewek, kalau istri lagi ga sholat karena menstruasi, maka kami sering duduk bareng dan menyampaikan tentang menstruasi kepada si Kakak dan si adik. Kebetulan anak pertama dan kedua cewek semua. Termasuk apa yang harus dilakukan setelah siklus menstruasi selesai, yaitu mandi haid dan tata caranya.
BalasHapuswawasan bagus ini, bisa daku praktekkan ke keponakan daku yang cewek. apalagi buat urusan catat hari pertama mens adalah hal penting biar tahu siklusnya teratur atau tidak ya
BalasHapusGimana menghadapi PMS sih harusnya penting banget buat dikasih tahu ke anak? Secara kadang saat PMS, emosi suka naik turun nggak jelas. Hehee
BalasHapusDulu aku pertama mens pas SMP, selanjutnya ngga teratur sampe akhirnya nikah dan jadi teratur. Menurutku memang pentinh mengenalkan masa2 sebelum menstruasi karena masuknya pendidikan seksualitas ya
BalasHapusIya, sama banget.
HapusSetelah nikah, malah pas banget siklusnya. Jadi memang nandain siklus haid ga dengan tanggal ya.. kan slama ini kayak gininya yang salah kaprah.
Dulu itu, anak perempuan baru menstruasi saat smp. Sekarang karena mungkin gizi, maka sudah anak SD yang mengalami. Makanya ibu harus aware soal ini dnegan memberi info dari awal. terus kalau di sekolah, bisa diberitahu ibu guru, biar kalaua da apa-apa bisa dibantu.
BalasHapusPanduan banget, Dii...
BalasHapusAnakku belum, kaka uda 13 tahun. Tapi temen di asramanya juga ada yang belum siih..jadi aku suka kasi pemahaman bahwa saatnya tiba, pasti bakalan ngalamin menarche juga kak.
Di, kalo kasi pengertian mencuci pembalut gimana yaa..?
Di asrama kaka tuh beneran masih ada gang dibuang masi utuhan gituu.. kaka crita sampek kudu bersihin, karena dia yang make kamar mandi setelah si anak itu. Aku ya...kasi tau kalau harus dibanjur air sampe minimal ga merah lagi. Bener ga yaah...?
ilmu parenting begini tuh bermanfaat banget pastinya niy mba, buat orangtua yang belum begitu paham atau masih bingung apa yang harus dilakukan ketika anak gadisnya menstruasi. si anak pun jadi tahu apa yang harus dilakukan
BalasHapusdulu aku waktu menstruasi pertama kali juga bingungnya luar biasa, takut dan deg-degan. emang perlu banget ya sejak dini pelajaran kayak gini tuh didapetin
BalasHapusibuku jg dulu waktu aku berada dalam fase menarche jg byk diajari dan diberi wejangan
BalasHapusSalfa banget ini udah nanya nanya
BalasHapusSaya pun akhirnya mengedukasi saja
Semoga pas dapat beneran bisa
Secara Aku punya 2 anak cewe, penting banget ini. Terus juga baru tahu ternyata tanda pubertas tidak dimulai dari mens, tapi dar tanda-tanda
BalasHapusPersiapan banget buat Umma nih nanti kalau anak gadis sudah memasuki menstruasi.. noted ah
BalasHapusSangat lengkap sekali tipsnya, saya buat belajar, smga nnti bsa menerapkan hal² apa saja yg perlu d persiapkn u/ anak memasuki menarche
BalasHapusWah lengkap banget mba tipsnya, kebetulan anakku juga perempuan. Jadi nanti nggak bingung lagi ngejelasinnya gimana kalau udah menstruasi.
BalasHapusIlmi kayak gini dulu tuh tabu banget, aku nggak pernh dapat penjelasan secara rinci dari keluarga jadi mesti belajar dari temen yg ngalamin lebih dulu. Tapi semoga saja hal seperti ini bisa diedukasi lebih baik lagi baik di lingkungan sekitar maupun di sekolah.
BalasHapus