“Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.”– Bung Karno
Apa yang dikatakan bapak proklamator kita, Ir. Soekarno, itu benar adanya. Pemuda menjadi tulang punggung perubahan suatu bangsa. Di tangan pemuda lah, masa depan suatu bangsa dipertaruhkan. Sebab, merekalah generasi penerus sebuah bangsa. Begitu juga untuk melakukan aksi menjaga bumi. Pemuda punya peran penting!
Muda-Mudi Harus Sayang Bumi
Mengapa harus sayangi bumi? Di mana lagi kita tinggal kalau tak di bumi? Tentunya kita semua harus menjaga bumi, terlebih lagi para muda-mudi. Apalagi, saat ini kondisi bumi sedang tidak baik-baik saja.
Siapa yang merasa cuaca akhir-akhir ini sangat panas? Di Surabaya, beberapa hari lalu bahkan panasnya mencapai 42 derajat celcius!
Bulan Oktober yang seharusnya menjadi musim hujan, nyatanya hujan tak kunjung datang. Kalau menurut BMKG (Badan Meteorologi dan Geofisika), tahun ini musim hujan datang terlambat. Tak di awal Oktober, namun bisa di akhir Oktober, atau bahkan bulan November untuk beberapa daerah. Perkiraannya, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari hingga Februari tahun depan.
Wah, padahal biasanya akhir tahun alias bulan Desember adalah musim hujan, ya! Cuaca yang semakin panas dan musim yang acak-acakan seperti ini adalah gejala adanya perubahan iklim.
Perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini terjadi secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi penyebab utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
Semua aktivitas manusia itu memicu emisi gas rumah kaca yang bekerja seperti selimut yang melilit Bumi, menghasilkan panas matahari dan menaikkan suhu.
Dan emisi terus meningkat. Akibatnya, Bumi sekarang 1,1°C lebih hangat daripada di akhir tahun 1800-an. Dekade terakhir (2011-2020) adalah rekor terpanas.
Perubahan iklim ini mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang disebabkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, suhu, angin dan kelembaban.
Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), sepanjang tahun 2023 terdapat 852 peristiwa banjir di tanah air, diikuti dengan 836 cuaca ekstrim, 487 kebakaran hutan, dan 442 tanah longsor.
Tentunya ini akan mempengaruhi kehidupan kita. Perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan kita, kemampuan untuk menanam pangan, perumahan, keselamatan dan pekerjaan.
Beberapa dari kita sudah lebih rentan terhadap dampak iklim, seperti orang yang tinggal di negara pulau kecil dan negara berkembang lainnya. Kondisi seperti kenaikan permukaan laut dan intrusi air asin telah meningkat ke titik di mana seluruh komunitas harus pindah, dan kekeringan yang berkepanjangan menempatkan orang pada risiko kelaparan. Di masa depan, jumlah “pengungsi iklim” diperkirakan akan meningkat.
Tentunya kita tak mau semua ini terjadi, bukan? Kita perlu #BersamaBergerakBerdaya untuk menjaga bumi.
Muda-mudi seperti kita ini, harus sayang bumi. Dan juga melakukan aksi nyata #UntukmuBumiku.
Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia
Nyatanya, saat ini sudah banyak muda-mudi yang sayangi bumi dan sudah melakukan aksi nyata menjaga bumi. Ini melegakan!
Beberapa hari lalu, saya mengikuti Online Gathering #EcoBloggerSquad. Saya senang sekali, bertemu narasumber yang masih muda dengan semangat membara menjaga bumi.
Eathink
Narasumber pertama ada Jaqueline Wijaya, CEO Eathink. Eathink adalah organisasi muda-mudi yang mengajak masyarakat untuk menekan emisi gas rumah kaca dari makanan yang dikonsumsi.
Sebagaimana yang kita ketahui, hampir ⅓ total emisi global berasal dari makanan. Tak hanya tentang banyaknya makanan yang terbuang (food waste), tetapi juga pilihan makanan yang kita olah. Daging dan semua produk turunannya bisa menghasilkan emisi gas buang yang tinggi.
Baca Juga : Adhitya Putra Lanae, Ajak Generasi Muda untuk Peduli Perubahan Iklim
Ini menjadi perhatian Eathink. Eathink mengajak masyarakat untuk bijak mengonsumsi makanan. Beralih pada makanan sehat dan berkelanjutan.
Edukasinya dilakukan melalui video dan media sosial, mulai dari apa saja makanan sehat yang bisa kita pilih, bagaimana memasak tanpa minyak, menentukan porsi makanan anti sisa, dan edukasi sustainable food lainnya. Eathink juga memberkkan edukasi langsung melalui zoominar dan IG Live.
SKELAS
Kemudian, saya terpukau dengan aksi sekelompok muda-mudi dari Siak, Riau. Muda-mudi dari Siak ini membentuk SKELAS (Sentra Kreatif Lestari Siak). Cerli Febri Ramadani, ketua SKELAS bercerita tentang program-program SKELAS.
SKELAS mendorong pengembangan produk lokal yang ramah lingkungan dan mampu mensejahterakan masyarakat. Apa yang dilakukan oleh SKELAS ini sejalan dengan komitmen Siak, sebagai daerah hijau.
SKELAS memiliki tiga fungsi, yaitu :
Promosi komunikasi membangun narasi lestari
Inkubasi, Akselerasi, dan Agregator
Pusat data dan informasi
SKELAS ingin produk lokal Siak bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekaligus menjaga lingkungan agar tetap lestari.
Misalnya, SKELAS melakukan inkubasi bisnis terhadap olahan ikan gabus. Ikan gabus sudah lama dikenal dalam budaya masyarakat Siak. Dari dulu, masyarakat selalu mengkonsumsi ikan gabus untuk penyembuhan luka pasca operasi dan setelah melahirkan.
Ikan gabus yang diolah dipelihara di lahan gambut yang bisa menjadi spons alami penyimpanan cadangan air dan karbon.
TREND Asia
Terakhir, ada Amalya Reza selaku Manajer Bioenergi TREND Asia. TREND Asia (Transformation of Energy and Sustainable Development in Asia), berfokus pada edukasi transformasi energi di Indonesia.
Saya terkejut saat mengetahui fakta bioenergi yang dikembangkan di Indonesia. Dalam online gathering kemarin, TREND Asia bercerita tentang rencana PLN dalam metode co-firing untuk mencampur batu bara dengan bioenergi yang berasal dari hutan.
Salah satu program pengembangan bioenergi yang digagas pemerintah adalah co-firing atau pembakaran bersama biomassa palet kayu dan batu bara.
Hmm, dari sini saya merasa ada yang janggal. Biomassa ini berarti berasal dari kayu yang dibabat dari hutan. Meski akan ada reboisasi, tapi apakah cukup waktu pembabatan kayu dan penanaman kembalinya? Butuh waktu agar pohon tumbuh kembali dan bisa menyerap emisi gas yang dihasilkan dari proses pembuatan biomassa tersebut.
Inilah yang membuat TREND ASIA tidak setuju dengan pengembangan bioenergi pemerintah sebagai energi alternatif.
Sebaliknya, TREND ASIA mendorong pengembangan energi alternatif yang berbasis lokal dan ramah lingkungan. Memanfaatkan apa yang ada di alam secara langsung, mulai dari sinar matahari, angin, air, dan lain sebagainya.
Contohnya masyarakat NTT (Nusa Tenggara Barat) yang mengembangkan biomassa dari kotoran babi pemeliharaannya. Atau pembangkit listrik tenaga bayu yang dikembangkan oleh masyarakat Kulonprogo.
Dari Muda Mudi untuk Bumi
Menjaga bumi tentu tak hanya tanggung jawab Eathink, SKELAS, dan TREND Asia saja, sebagai muda-mudi kita juga bisa melakukan aksi nyata menjaga bumi.
Berikut aksi nyata yang bisa kita lakukan untuk bumi.
Minim sampah
Mulai dengan melakukan gaya hidup minim sampah. Habiskan setiap makanan yang kita konsumsi dan kelola sendiri sampah makanan di rumah. Bisa menggunakan metode takakura, felita, atau membuat eco enzyme.
Baca Juga : 7 Cara Kelola Sampah Makanan di Rumah. Karena Sampahmu Adalah Tanggung Jawabmu
Pilah sampah dan diet kantong plastik. Bisa juga menjadi anggota bank sampah setorkan sampah-sampah yang bisa didaur ulang.
Dengan begitu, kita bisa mengurangi tumpukan sampah dan penimbunan gas metana di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Memilih transportasi ramah lingkungan
Sebisa mungkin gunakan transportasi ramah lingkungan, jika bepergian dalam jarak yang dekat biasakan jalan kaki atau naik sepeda.
Gunakan transportasi umum, seperti bus, angkot, ataupun kereta api saat bepergian jauh.
Mendukung aksi penyelamatan lingkungan
Dukung aksi penyelamatan lingkungan dengan terlibat langsung, misalnya menanam mangrove, ikut aksi reboisasi di hutan. Atau juga dengan donasi pada organisasi-organisasi lingkungan.
Hemat energi
Hemat energi bisa kita lakukan sembari menunggu berkembang sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Matikan alat elektronik yang tidak digunakan, optimalkan cahaya matahari dalam penerangan di dalam rumah, cabut listrik dari stop kontak setelah selesai digunakan.
Memilih produk ramah lingkungan
Mulai sekarang cobalah untuk memilih produk yang ramah lingkungan. Seperti produk-produk yang dihasilkan oleh SKELAS. Atau berbagai produk lokal UMKM yang ramah lingkungan.
Baca Juga : Alfira Oktaviani, Giatkan Sustainable Fashion Lewat Semilir Ecoprint
Menyebarkan semangat sayangi bumi
Terakhir, ajak semua orang untuk ikut menyayangi bumi. Dorong mereka untuk melakukan aksi nyata menjaga bumi.
Sebarkan semangat sayangi bumi melalui media sosial ataupun artikel di blog. Sebagaimana yang saya lakukan. Menjadi bagian dari Eco Blogger Squad yang terlibat aktif dalam penyebaran konten positif tentang lingkungan.
Jadilah Muda Mudi yang Sayangi Bumi
Mumpung masih bulan Oktober, bertepatan dengan perayaan Sumpah Pemuda, yuk jadilah muda-mudi yang sayangi bumi.
Lakukan aksi nyata menjaga bumi. Semua ini untuk masa depan bumi agar tetap lestari.
Kami muda-mudi Indonesia mengaku, sayangi bumi.
Kami muda-mudi Indonesia berjanji, menjaga bumi.
Kami muda-mudi Indonesia, beraksi nyata untuk lestarikan bumi
Wah keren nih, masih muda tapi sangat peduli lingkungan dan sudah punya pergerakan nyata lewat organisasi yang dibangut. Kagun buat Kak Amlaya, Jacquline, dan Kak Cerli.
BalasHapusSeneng bangeeet kalo lihat anak-anak muda yang peduli Bumi begini. Semoga bisa menyebar ke masyarakat luas lintas generasi.
BalasHapusUntuk menyelamatkan bumi sebenarnya itu bisa kita lakukan dari hal-hal yang kecil namun berdampak besar ya. Sayangnya jarang ada yang konsisten melakukannya. Lingkungan harus kita jaga, agar generasi penerus kita bisa menikmati bumi yang asri.
BalasHapusDengan banyak yang bergerak terutama para pemuda buat jaga bumi ini maka bukan tidak mungkin akan ada perubahan baik ya
BalasHapusI feel it, Kak. Madura tuh sudah sejak dulu memang terkenal dengan cuaca panas. Tapi, seingatku kalau malam cuacanya sejuk karena kan dekat pantai dan ada angit laut gitu.
BalasHapusSekarang tuh kayak panas terus siang dan malam. Bahkan keluargaku tuh kayak nggak bisa matiin kipas angin biar adem.
Setuju sekali nih, Muda Mudi harus semangat bergerak dan mengerakkan orang untuk sayangi bumi. karena Muda Mudi punya tenaga besar dan semangat yang membara. Dengan langkah bersama, walau perubahan iklim tidak bisa dicegah, minimal dampaknya bisa dikurangi.
BalasHapusKalau di Surabaya makin menjadi-jadi panasnya. Dari dulu udah panas, tapi sekarang makin wow lagi. Semoga dengan adanya muda-mudi bumi yang semangat jaga bumi bisa menyisakan bumi lestari untuk generasi masa depan
BalasHapusJadi keidean deh pas bulan Oktober akhir gini, sumpah pemuda, sabi kali yah bikin event kek gini di kota kita. Bikin aksi menanam pohon kek atau apa gituu buat syiar yang lebih luas soal aware kita sama bumi yang mulai "memanas" ini
BalasHapuskeren-keren yaaa idenya anak-anak muda itu, ada eathink or skelas gitu, keren sih semoga bs menginspirasi anak muda lainnya ya
BalasHapusmantap nih anak-anak muda concern sama isu lingkungan dan bener2 bisa do something kaya gitu
BalasHapusKeren nih buat SKELAS sm TREND Asia, salut buat muda mudi seperti mereka yg peduli lingkungan. Semoga bs menginspirasi lebih banyak orang untuk menjaga bumi.
BalasHapusMateri dan program seperti ini sangat menarik ya. Jadi lebih paham dan membuka waswasan juga ternyata masih banyak yang peduli tentang bumi kita, dan mereka2 masih muda.
BalasHapusKalau bukan kita siapa lagi
BalasHapusKalau bukan sekarang kapan lagi
Hal yang sering saya tekankan ke anak-anak
Supaya mereka semangat menjaga bumi
Senang sekali dengan edukasi yang baik seperti ini membuat para pemuda dan pemudi sama-sama bergerak jaga bumi. Karena kelanjutan masa depan bumi ini tergantung dari apa yang kita lakukan saat ini.
BalasHapusBener banget. Aksi nyata lebih berarti apa lagi kalau pelakunya para pemuda. Menjadikan aktivitas ramah lingkungan sebagai gaya hidup bikin masa depan bumi lebih terpelihara
BalasHapusSetuju kak,
HapusPelihara bumi ini dengan baik, dan jaga dengan sepenuh hati karena kita juga yang merasaknnya
Muda-mudi zaman sekarang atau yang sering disebut gen Z wajib tahu cara menjaga bumi seoptimal mungkin. Apalagi kini sedang digalakkan transisi energi, energi baru dan terbarukan yang memang mesti dilaksanakan. Gaya hidup boleh modern tapi tetap realisasikan cara terbaik agar udara tetap bersih, misalkan naik transportasi umum, membawa botol minuman sendiri dll. Dari hal kecil bisa jadi luar biasa jika dilakukan bersama-sama.
BalasHapusSeneng banget karena banyak muda-mufi yang "bergerak" Untuk bumi. Agar tak ketinggakan, kita bisa ikitan bergerak dari hal kecil yang ada di sekitar kita..
BalasHapusAku juga panas banget di sini mba. Bener2 deh. Panas banget. Udah gitu sempat mendung 2 hari lalu, hujan sebentar tp hawa tetap panas. Tumben bgt. Dan kayak berkabut2, polusi hiks. Anak muda harus peduli lingkungan supaya bumi lestari, kita hidup berdampingan dengan alam
BalasHapusKemarau panjang kali ini bener-bener ya, Kak. Aku di Bandung. Dulu-dulu siang hari paling panas ya 28-29'C. Sekarang sampai 35'C. Tanggung jawab kita semua sih supaya Bumi kembali nyaman.
HapusMembawa serta anak-anak dalam kegiatanku berpetualang di alam adalah salah satu bentuk menjaga bumi. Sebab bermain di alam bisa membentuk kemistri dan rasa sayang pada alam dan isinya. Lama kelamaan ada kemauan untuk menjaganya.
BalasHapusMiris ya, banyak tempat wisata yang sengaja menebang pohon untuk dibuat spot foto. Padahal alami jauh lebih cakep.
Yup! Maj tinggal di mana lagi kalau bukan di bumi. Makanya harus selalu dijaga. Karena sekarang aja udah berasa kurang nyaman akibat krisis iklim. Semoga muda-mudi semakin menyayangi bumi, ya
BalasHapussetuju kak,
Hapusharus ada perubahan dan bisa dimulai dari muda-mudi dengan konsisten menerapkannya
Parah emang, di Malang juga kek neraka bocor rasanya. Gimana sby atau darjo? Kalau di meme kayanya udah masuk ke dalam inti bumi hahaa. Tapi alhamdulillah beberapa hari udha hujan sih. Tahu gini mah anak muda wajib ambil peran ya buat menjaga bumi.
BalasHapusSeenggaknya menekan emisi GRK dari makanan yang kita konsumsi.
Akhir-akhir ini memang panas banget! Wajiblah kita semua bergerak untuk menjaga agar Bumi tetap aman ditinggali. Muda-mudi sekarang pun makin kritis dan banyak kreasi ya untuk mengurangi dampak perubahan iklim
BalasHapusSaya selalu angkat topi setiap melihat ada anak muda yang concern sangat dengan isu lingkungan. Sesungguhnya merekalah yang punya kekuatan untuk melakukan tindakan-tindakan real dalam menangani masalah serius dengan alam. Karena pelestarian alam akan berjejak dan meninggalkan legacy ke generasi berikutnya.
BalasHapusBagus yaa, kak Annie.
HapusMenginspirasi.
Kepikiran gitu bergerak bersama.
Yang awalnya kita cuma mikir, "Cuma segini doank" tapi ternyata efeknya nyata dan bisa menginspirasi banyak pemuda gen Z untuk turut serta dalam aktivitas mereka jaga lingkungan hidup.
Bener banget kak, perubahan iklim berpengaruh ke segala aspek kehidupan. Memang harus bergerak sama-sama nih muda mudi bumi biar meminimalisir dampak perubahan iklim
BalasHapusseneng banget bacanya, sekarang semakin banyak muda mudi yang aware dan bergerak untuk bumi
BalasHapusKarena merekalah yang kelak mewarisi bumi
Sehingga generasi tua jangan sewenang-wenang memperlakukan bumi
Jika anak muda sudah peduli maka harapan bagi bumi untuk kembali pulih bisa terwujud. Semoga makin banyak anak muda yg mengikuti jejak Amalya, Jaqualine dan Cerli agar bumi bisa terselamatkan
BalasHapusMenjaga lingkungan termasuk tanggung jawab bersama. Muda-mudi diharapkan bisa berkontribusi jaga kelestarian bumi. Kerasa banget sekarang perubahan iklimnya makin ekstrem, suhu udara panas banget belakangan ini. Kemarau juga lebih panjang waktunya.
BalasHapusBanyak anak muda yang selalu cari gampangnya saja. Yang cenderung instan dan kurang peka terhadap linkungan. Kampanye mengajak muda-mudi menjadi sahabat bumi, yang menyayangi bumi, sangat penting untuk diviralkan. Agar banyak yang ikut serta.
BalasHapusMuda Mudi Indonesia tuh keren banget ya kak. Banyak juga yang aware terhadap isu lingkungan kayak perubahan iklim. Contohnya aja dengan kehadiran Eathink, SKELAS sama Trend Asia. Semoga makin banyak muda mudi Indonesia yang mau sama-sama bergerak peduli lingkungan
BalasHapussebagai orang muda kita juga perlu menjaga bumi dengan hal-hal sederhana seperti ini akan membantu menghijaukan sekitar.
BalasHapusKeren banget sama anak2 muda yang membuat gerakan2 itu, kita yang tuwa2 jangan mau kalah, jangan malu mengambil inspirasi dari yang muda2 hehehe.
BalasHapusSoalnya yang namanya memikirkan kondisi bumi ke depan seharusnya ya semua penduduk bumi termasuk kita, mulai dari hal yg terlihat sederhana seperti lifestyle kita yang harus pro lingkungan ya.
Menginspirasi sekali.
BalasHapusRasanya kagum dengan aktivitas dan kampanye yang mereka lakukan. Dan jadi bertanya-tanya, "Aku udah ngelakuin apa nih? Telat gak yaa.."
Semoga kita semua bisa bergerak bersama untuk jaaga bumi.
Setujuu banget mbaaaaaa
BalasHapusBumi makin ga sehat, tapi sayaanggg, dikiit bgt yg peduli.
semoga kita bs b'kontribusi utk alam dan bumi yg lebih sehat yahhh
kayak saiki panaassss bgt
Katanya Jakarta gak sepanas Surabaya. Tapi, saya merasa hari-hari belakangan ini gerah banget. Apalagi kalau di Surabaya, ya. Semoga musim hujan segera datang.
BalasHapusApa yang terjadi sekarang tentu gak bisa lepas dari krisis iklim. Semua harus mulai peduli, terutama anak muda. Ibaratnya masa depan mereka masih panjang. Jadi, peduli denga kesehatan bumi untuk masa depan mereka dan keturunannya
Anakku SMP, ikut Ekskul Green Squad, katanya kegiatannya nanam menanam, membuat karya dari sampah plastik, dan kegiatan lainnya menyayangi bumi. Seneng kalau dengar ceritanya. Semoga hal ini menumbuhkan bibit-bibit baru generasi pecinta alam bumi
BalasHapusSkelas cocok mengadakan kegiatan di palembang. Soalnya di sini ikan gabus banyak dibikin pempek. Jadi pasti umkm pempek berminat ikutan
BalasHapusSaya pas mendengarkan penjelasan Kak Amalya Reza kaget banget lho. Kok bisa ya, ada kepikiran untul menggunakan co-firing. Yang mana itu bisa penebangan hutan habis-habisan. Kalau gitu kan, masalah baru menghadang.
BalasHapusNgeri kali membahas cuaca ekstrim gini. Padahal udah digencarkan untuk lebih menyayangi bumi tapi udah kayak "kasep" 😠Semoga aja ya bumi masih bisa membaik
BalasHapusKecanggihan teknologi udah lebih memudahkan sebenarnya ya jadi kita bisa tahu bagaimana label makanan, bagaimana prakiraan cuaca
BalasHapusTinggal kitanya nih yang harus lebih konsisten dan disiplin sehingga penjagaan bumi makin ketat
Di kota Bandung yang terkenal adem pun hawanya kerasa panaas. Bener-bener kerasa dampak perubahan iklimnya. Memang sudah saatnya muda mudi negeri ini lebih perhatian pada lingkungan di sekitarnya. Bersama-sama bergerak menyayangi bumi tercinta
BalasHapusPercaya bahwa hal kecil bisa berdampak besar, salah satunya mesti bawa tumbler dan kotak bekal kemana-mana, demi meminimalkan potensi sampah akibat membeli makan atau minuman. Semangat sayangi bumi, bergerak bersama.
BalasHapusSaya merasakan sendiri betapa panasnya Surabaya waktu berkunjung akhir pekan kemarin. Semoga gerakan muda mudi peduli bumi ini memberikan efek yang positif dan mampu menginspirasi yang lain untuk bumi lebih sehat.
BalasHapusSemoga di momen Sumpah Pemuda ke-95 kemarin, muda mudi jadi pada semangat untuk lebih menyayangi bumi, mencegah kerusakan lingkungan dan pastinya ikut mengedukasi siapa saja untuk menjaga kelestarian hutan.
BalasHapusCuaca ekstrim ini kerasa banget di semua wilayah ya. Yang kasian jadi ke anak-anak, jadi mudah sakit, huhuhu.
BalasHapusEdukasi begini juga penting nih disampaikan ke anak-anak kita, supaya mereka juga bisa menjadi muda mudi yang menyayangi bumi..
Banyak hal yg bisa kita lakukan ya mba salah satunya sebisa mungkin menggunakan transportasi ramah lingkungan, jika bepergian dalam jarak yang dekat biasanya jalan kaki/naik sepeda.
BalasHapusKeren banget nih komunitas anak muda yang peduli lingkungan hidup semoga makin banyak orang-orang Indonesia sadar untuk merawat lingkungan yaa
BalasHapusKalau bukan pemuda pemudi yang menjaga bumi, siapa lagi kan. Makanya aku salut dengan komunitas, sosial bisnis, dan gerakan2 di atas. Ga cuma omdo tapi aksi nyata
BalasHapusAku yang berada di kaki gunung aja ngerasain panas banget loh Mak... Emang ya, muda mudi harus sayangi bumi. Hal kecil yang bisa aku lakuin tuh minim sampah, kalau menggunakan transportasi umum malah sulit Mak, aku di desa dan transportasi umum udah jarang banget
BalasHapusKeadaan bumi sekarang emang mengkhawatirkan banget ya maaaak. Dah bukan pemasan global lagi, tapi pendidihan global.. semoga makin banyak orang muda yang sadar dan lebih peduli sama bumi yaaaa
BalasHapusDilakukan sendiri aja udah keren, apalagi kegiatan positip peduli lingkungan dilakukan dalam satu komunitas ya. Pasti akan lebih berdampak.
BalasHapusKeren banget, semoga makin banyak muda - mudi yang lebih peduli sama lingkungannya yah
BalasHapusuntuk kasus tenaga bayu yang dikembangkan oleh masyarakat Kulonp yg memanfaatkan modal kotoran babi apa juga berlaku untuk kotoran sapi mbak, pasti kebantu banget kalau semua hewan kotoran ternak bisa di manfaatkan lebih dari sekedar pupuk ya
BalasHapusNah, ini nih. Harus banyak pemuda yg sadar lingkungan kek gini. Dan kepeduliannya harus ditularkan ke pemuda lain juga
BalasHapusSelalu berharap banyak sama diri sendiri supaya bisa berkomitmen menjaga bumi. Karena pada kenyataannya memang terkadang terasa sangat berat.
BalasHapusSaya rasa anak muda sangat butuh teladan saat ini. Selain itu memang perlu banyak edukasi tentang lingkungan.
BalasHapusGenerasi Z dan generasi yang lebih muda lagi, sepertinya memang lebih cepat menangkap dan memahami isu lingkungan. Mungkin karena mereka paling merasakan dampaknya.
BalasHapuskalo dipikir-pikir, kita yang sudah tua ini mewariskan bumi yang sudah sakit, kasian juga ya anak muda sekarang mau gamau harus berusaha menjaga bumi agar membaik, minimal tidak bertambah parah. semoga dimudahkan, kita yang tua juga ikut semangat huhu
BalasHapusSekarang udah 6 bulan kemarau, semoga musim hujan besok gak yang hebat karena bakal berabe akibatnya, apalagi di kota besar kayak jakarta yang hujan 1 jam aja bisa banjir yang begitu menyusahkan. Ini semua karena perubahan iklim.
BalasHapusSemoga SKELAS selalu dikasih kemudahan, kelancaran dan sukses terus dengan program" terbarunya, Aamiin
BalasHapusAamiin.. Semoga juga program-program keren begini semakin banyak, tidak hanya oleh muda-mudi tapi semua lapisan masyarakat.
HapusGerakan yang sangat menginspirasi ya, apalagi dengan keberadaan anak muda yang sudah melek literasi dan teknologi bisa mempermudah dalam spreading isu tentang pentingnya menjaga alam dan lingkungan untuk masa depan, semoga program-program seperti ini bisa mendapat dukungan dari pemerintah
BalasHapusKeren nih, semoga SKELAS lancar dan sukss terus. Jadi reminder untukku nih yang belum fokus buat kontribusi sayangi bumi. Mulai hal terkecil dari rumah deh :') huhu
BalasHapusSemoga kita turut konsisten menjaga bumi ya, Mbak. Paling enggak dari makanan. Makan dari bahan alami yang dari lokal, dan beli secukupnya. Bumi ini sudah tidak baik-baik saja, kalau kita nambahin sampah makanan, makin parah nanti.
BalasHapusSeringkali berpikir kalau bumi sudah tua.
BalasHapusTapi langkah kita merawat bumi ini juga kudu diperbaiki. Jangan seperti kemarin kemarin yang abai dengan sampah, abai dengan plastik dan lain-lain. Kini, kudu seperti muda-mudi penjaga bumi seperti di atas agar kita semua bisa hidup nyaman.
Kebetulan baru saja baca berita, bahwa Indonesia terancam dengan Gorila El Nino akibat kenaikan suhu bumi. Padahal dampak El Ninonya saja sudah lumayan berat, gimana dengan Gorila El Nino hix. Memang perubahan itu harus dimulai dari unit terkecil ya, yakni di rumah. Jika semua melakukan hal yang sama, mudah-mudahan hasilnya pun lebih terasa.
BalasHapusSKELAS keren banget, paham kearifan lokal dan terus berkreasi dengan terus memperhatikan lingkungan sekitar. Contohnya pemanfaatan Ikan Gabus, karena setahu saya Ikan gabus itu biasanya dipakai sebagai pengganti pemberian albumin di rumah sakit, jika pasien kesulitan untuk membeli albumin.
BalasHapusKeren banget, salut sama anak muda yang peduli dengan lingkungan. Banyak generasi muda mudi dengan gerakan positif lindungi dan lestarikan bumi. semoga kita mendapatkan kebaikan dari semua niat baik dan dapat memberikan dampak positif untuk manusia dan lingkungannya.
BalasHapusWajib kak karena lingkungan kita indah tak lain membantu kita hidup sehat juga
BalasHapusKarena menjaga bumi jga tugas buat kita semua yaa kak, kalau bukan kita siapa lagi yaa.. Hehehe, terutama buat semua muda mudi wajib bngt jaga bumi deh...
BalasHapustahun ini kayaknya musim hujannya memang telat banget ya, mbak. ada sih beberapa kali hujan tapi tetap aja hari dan hawanya panas plus gerah. semoga aja kemarau ini segera berakhir
BalasHapus