Tabu.id : Cara Seru Bahas yang Tabu
“Cium pacar di bibir itu boleh dan aman gak sih?” “Kata orang masturbasi itu bisa bikin buta ya?” “Cara menggunakan pembalut yang benar seperti apa ya?” “Penyakit menular seksual itu apa sih?”
Apakah pertanyaan-pertanyaan diatas pernah ada dalam benakmu?
Lalu, kamu bingung pada siapa kamu bisa bertanya dan mendapat jawaban yang tepat? Sebab, banyak orang menganggap hal yang kamu tanyakan itu TABU?
Ah, benar adanya. Saat pertama kali mengalami pubertas, pertanyaan-pertanyaan diatas pernah muncul dalam pikiran saya. Sayangnya, tak ada tempat untuk bertanya. Sebab, semua itu dianggap TABU.
Keresahan ini pula yang dialami oleh Alvin Theodorus. Dia pun kesulitan mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang berkaitan dengan seksualitas. Keresahan ini membuatnya ingin berbuat sesuatu.
Bersama teman-temannya dia pun mendirikan Tabu.id, sebuah platform digital yang memberikan edukasi tentang pendidikan seks dan kesehatan reproduksi secara komprehensif. Alvin ingin anak muda mendapatkan informasi yang komprehensif seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi. Dia ingin, semua hal yang dianggap tabu, tak lagi tabu untuk diperbincangkan.
Lahirnya Tabu.id
Tabu.id lahir atas prakarsa Alvin Theodorus dandan tiga orang temannya, Neira Ardaneshwari Budiono, Adelina Kumala, dan Patricia Agatha. Kala itu, mereka berempat sedang mengikuti lomba inovasi kesehatan antarmahasiswa.
Alvin Theodorus
Lomba tersebut meminta setiap peserta membuat inovasi baru yang berhubungan dengan kesehatan. Alvin pun memilih mengangkat topik kesehatan reproduksi.
Tak bisa disangkal, pendidikan seks dan kesehatan reproduksi masih sangat jarang. Hal-hal seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi masih dianggap tabu untuk diperbincangkan.
Semua ini dikarenakan masih banyaknya stigma di masyarakat. Bila bicara tentang pendidikan seks, dianggap mengajari untuk berhubungan seks.
Belum lagi stigma, bahwa seksualitas itu jorok. Jika ada anak dibawah umur yang memperbincangkannya, maka akan di label sebagai "anak akal".
Padahal, pendidikan seks tak melulu soal hubungan seks. Seksualitas sendiri adalah bagian dari kehidupan manusia. Mengapa harus dianggap kotor dan negatif?
Stigma-stigma inilah yang membuat pendidikan seks tak mudah didapatkan. Alvin ingat, selama 12 tahun mengenyam pendidikan, dia hanya 3x mendapatkan pendidikan seks. Yaitu, saat kelas 6 SD, 9 SMP dan 12 SMA. Itu pun digabungkan dengan materi NAPZA (Narkoba Psikotropika dan Zat Adiktif). Tentunya, yang didapat sangat sedikit. Tak ada pendidikan seks dan kesehatan reproduksi yang komprehensif.
Tabu.id |
Inilah yang membuat Alvin Theodorus membuat Tabu.id. Tabu.id hadir sebagai media informasi yang komprehensif seputar pendidikan seks dan kesehatan reproduksi. Bersama Tabu.id, anak muda tak lagi tabu untuk mendapatkan informasi seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi melalui akun Instagram.
Pemilihan media sosial Instagram berangkat dari terbatasnya sumber daya. Instagram bisa diakses secara gratis. Alvin bisa menyebarkan informasi seputar pendidikan seks dan kesehatan reproduksi secara gratis di Instagram.
Selain itu, Instagram juga lebih sesuai dengan target audience Tabu.id, yang tak lain adalah anak muda berusia 18-24 tahun. Data pengguna instagram di Indonesia menurut Napoleon Cat per Maret 2020 mencapai 64.020.000 juta, di mana 37,5% diakses oleh usia 18-24 tahun.
Selain itu, pemilihan media sosial instagram ini dipilih karena tampilannya visual bahkan audiovisual yang memudahkan dalam penerimaan informasi hal ini didukung oleh data yang menyatakan bahwa sebanyak 93% komunikasi adalah visual yang dapat menarik perhatian dan meningkatkan keinginan orang membaca sebuah pesan hingga 80% (Venngage, 2016).
Pentingnya pendidikan seks dan kesehatan reproduksi yang komprehensif
Tabu.id mengawali postingannya pada 26 Februari 2018. Kala itu, Tabu.id memperkenalkan diri sebagai media edukasi KSR (Kesehatan Seksual dan Reproduksi) yang komprehensif dan berbasis bukti bagi anak muda Indonesia.
Profil Tabu.id bisa dilihat dalam video berikut ini.
Bersama Tabu.id Tak Lagi Tabu
Kehadiran Tabu.id bertujuan agar pendidikan seks dan kesehatan reproduksi tak lagi tabu untuk diperbincangkan. Tabu.id ingin anak muda Indonesia mendapatkan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi yang komprehensif.
Edukasi Tabu.id |
Mengapa? Sebab, pendidikan seks dan kesehatan reproduksi ini sangat penting. Dalam tinjauan literatur yang dilakukan oleh National Campaign to Prevent Teen and Unplanned Pregnancy (2007) diketahui bahwa program pendidikan seks berperan penting dalam mengurangi perilaku seks yang tidak sehat, tanpa meningkatkan jumlah aktivitas seksual yang terjadi di kalangan remaja. Pengetahuan yang komprehensif mengenai kesehatan seksual dan kontrasepsi membuat remaja lebih berhati-hati dalam membuat keputusan terkait aktivitas seksualnya. Mereka akan memilih menggunakan alat kontrasepsi dengan tepat dan dengan demikian mengurangi risiko kesehatan yang buruk dan kehamilan yang tidak diinginkan di kalangan remaja.
Pendidikan seks dan kesehatan reproduksi pada dasarnya memberikan banyak manfaat bagi remaja. Saat remaja diberikan informasi yang lengkap dan akurat terkait seksualitas, maka ia pertama akan menyadari bahwa sama seperti orang lain, ia juga rentan terhadap dampak negatif dari perilaku seks yang tidak aman (terkena penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan). Kedua, ia akan mengetahui secara akurat seberapa parah konsekuensi yang mungkin ia terima jika ia melakukan perilaku seks yang tidak aman.
Ketiga, ia juga akan memiliki informasi mengenai cara untuk menghindari dampak negatif tersebut. Keempat, ia juga akan mengerti seberapa besar usaha yang harus ia lakukan jika ingin melakukan pencegahan dampak negatif. Keempat hal ini, akan membantu remaja untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan bertanggung jawab mengenai seksualitas mereka.
Inilah yang mendorong Alvin Theodorus untuk memberikan edukasi seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi melalui Tabu.id. Konten-konten yang dibagikan Tabu.id ini berpedoman pada buku International Technical Guidance on Sexuality Education yang diterbitkan oleh UNESCO dan diperuntukkan untuk pembelajaran anak dan
remaja.
Bahasan materi pendidikan seksual ini disampaikan melalui 8 konsep besar yang terdiri dari relationship, values, right, culture and sexuality, understanding gender, violence and staying safe, skills for health and well being, the human body and development, sexuality and sexual behavior dan terakhir sexual and reproductive health.
Bentuk konten yang dibagikan dalam Instagram Tabu.id ini sangat bervariasi. Mulai dari foto dalam Feeds, video singkat melalui Insta Stories, hingga Instagram Live.
Konten Tabu.id
Selama lima tahun sejak kemunculannya, Tabu.id terus berkembang pesat. Jumlah followers terus bertambah. Jumlah followers Tabu.id saat ini mencapai 119 K. Tak heran Tabu.id pun dinobatkan sebagai intervensi KSR anak muda berbasis media sosial terbesar di Indonesia.
Tabu.id ini memiliki beberapa kelebihan. Pertama, penyajian informasi yang menarik dan mudah dimengerti. Konten-konten di Tabu.id ini dikemas secara menarik dan mudah dimengerti sekalipun membahas hal-hal yang serius seperti aborsi ataupun kontrasepsi.
Kedua, evidence based. Setiap konten yang dihasilkan oleh Tabu.id ini berbasiskan bukti. Penelitian dan kajian ilmiah adalah rujukan Tabu.id dalam membuat konten.
Ketiga, kredibilitas terjamin. Tabu.id selalu mencantumkan sumber rujukan yang jelas dalam setiap kontennya. Ini menjadi bukti bahwa, konten-konten Tabu.id memiliki kredibilitas yang tinggi, kontennya bisa dipercaya.
Tantangan dan Harapan
Bukan perjuangan jika tak diuji. Begitu juga yang dialami Alvin Theodorus saat memberikan edukasi seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi melalui Tabu.id ini.
Ada beberapa tantangan yang dihadapi. Pertama, tantangan terbesar adalah minimnya sumber daya finansial, manusia, dan waktu, mengingat tim Tabu.id yang masih kecil dan berbasis kerelawanan. Penguatan kapasitas diperlukan, baik terkait isu ataupun pengembangan komunitas.
Alvin Theodorus dan Tim Tabu.id
Kedua, Tabu.id pun menyadari keterbatasan wadah digital yang mungkin tidak dapat diakses oleh banyak kaum muda. Mungkin saja masih banyak kaum muda khususnya di luar Pulau Jawa yang masih terbatas akses terhadap internet dan media sosial.
Ketiga, bagaimana mengolah bahasa Ilmiah menjadi format Informasi yang menarik dan mudah dipahami. Bicara soal seksualitas dan kesehatan reproduksi, dalam jurnal ilmiah tentu penuh istilah ilmiah yang membuat anak muda berjarak untuk membaca apalagi memahaminya. Tabu.id mengolah hal-hal tersebut dalam bentuk meme, video, yang relate dan relevan sehingga informasinya bisa lebih mudah sampai dan diterima.
Keempat, kecaman saat membahas isu yang sensitif. Tabu.id pernah mendapatkan kecaman dari netizen ketika kontennya mencoba mengangkat topik yang sifatnya sensitif, seperti misalnya persoalan persetujuan seksual, LGBTIQ (gay, bisexual, transgender, intersex, queer), HIV Aids, aborsi dan aktivitas seksual di luar pernikahan.
Semua tantangan di atas tak membuat Alvin Theodorus dan Tabu.id menyerah. Tantangan yang dihadapi semakin menjadi cambuk untuk berkembang lebih baik lagi.
Tabu.id terus berinovasi. Tak hanya menyebarkan konten melalui Instagram saja. Tabu.id hadir dalam berbagai platform digital lainnya, mulai dari website, TikTok, Twitter, YouTube, hingga Podcast.
Website Tabu.id
Tak hanya online, Tabu.id pun pernah melakukan edukasi seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi secara offline di sekolah-sekolah.
Alvin Theodorus melakukan edukasi di sekolah
Tabu.id juga mengembangkan produk edukasi lainnya seperti flashcards, aplikasi, hingga pocket book yang semakin memudahkan anak muda mengakses informasi seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi.
Alvin berharap, kedepannya Tabu.id semakin memberikan dampak yang luas. Alvin ingin konten-konten Tabu.id bisa dijangkau secara merata oleh anak muda di seluruh Indonesia.
Selain melalui platform online, Alvin berharap semakin banyak edukasi yang dilakukan secara langsung ke anak muda. Sosialisasi dari sekolah ke sekolah.
Alvin juga ingin mengajak anak muda lainnya untuk bersama-sama mengedukasi pendidikan seks dan kesehatan reproduksi, melalui Pejuang Muda Tabu. Pejuang Muda Tabu ini nantinya akan menjadi brand ambassador Tabu. Pejuang Muda Tabu ini akan diberikan serangkaian pelatihan dari para ahli di bidang kesehatan seksual dan reproduksi, aktivasi media sosial, dan social impact.
Tabu.id juga akan fokus pada fundraising ke donatur yang memang punya concern di topik kesehatan seksual dan reproduksi dan visi yang sejalan dengan tabu.id. Agar semua program-program tabu bisa berjalan dan berdampak semakin luas.
Penutup
Perjuangan Alvin Theodorus masih panjang. Melakukan edukasi seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi memang tak mudah. Lelah mungkin dirasakan, tapi pantang untuk menyerah.
Penerima SIA (Satu Indonesia Award) Provinsi 2021 ini akan terus berusaha membantu anak muda Indonesia mendapatkan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi yang komprehensif.
Bersama Tabu.id, Alvin bertekad mencapai masyarakat Indonesia yang terbuka dan paham mengenai kesehatan seksual dan reproduksi untuk hari ini dan masa depan. Tabu.id, menjadi cara seru bahas yang tabu.
Referensi :
Instagram Tabu.id
Podcast Tabu.id
YouTube Tabu.id
Wawancara Alvin Theodorus dalam podcast IGNITE GKI
Skripsi Rahmalia Gustini, Akun Instagram Tabu.id sebagai Media Pendidikan Seksual Pada Remaja
Sibatik Journal. Analisis Pendidikan Seksualitas Bagi Para Remaja Pada Akun Instagram @Tabu.id
Sudah pasti banyak tantangannya ya bicara tabu seperti ini. Karena memang ada pro dan kontra. Tapi semangat mengedukasi untuk masalah kespro secara komprehensif memang bagus ya sebenarnya.
BalasHapusBiasanya kalo yg gini tantangannya selain dari tim sendiri juga menghadapi orang-orang tua yg tidak sependapat utk membahas ini. Btw, tabu.id berarti segmennya utk usia 18-24 atau bisa di akses dari umur beraoa?
BalasHapusPasti banyak sekali tantangan nya jika berbicara yang tabu seperti edukasi sex, dan apapun yang berbau reproduksi, tapi dengan adanya Tabu.id ini sangat membantu sekali untuk anak jaman sekarang yang mungkin canggung berbicara yang tabu kepada orang tua nya.
BalasHapusMenarik idenya ... setidaknya anak muda mempunya referensi lain selain mengulik yang tidak jelas di internet. Orang tua penting juga untuk mengetahui tentang tabu.id dan membersamai buah hatinya.
BalasHapusgak mudah untuk membahas hal sensitif,
BalasHapusapalagi yang tabu ya, dan lewwat inspirasi ini jadi membuka jalan untuk generasi muda mempelajarinya secara tepat dan benar
Memang ya hal yang tabu diperbincangkan dan dipertanyakan justru hal yang mesti diketahui terutama oleh anak muda karena membahas seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi yang penting menjadi bekal mereka menjelang usia dewasa. Memang edukasi seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi tak mudah, karenanya salut pada Alvin Theodorus yang pantang untuk menyerah.
BalasHapuskalo seputar edukasi seks dan reproduksi bukan cuma terkesan tabu sih buat anak2, tapi juga malu.. hehee..
BalasHapustapi emang perlu bgt media2 edukasi kaya gini demi sebuah pencerahan ttg gimana yg sebaiknya kita lakukan ttg seks dan alat vital kita
Setuju... dan Saya rasa untuk pendidikan kesehatan reproduksi (KESPRO) sangat penting sekali diketahui oleh para remaja dari gen Z dan milenial, supaya mereka juga gak tabu lagi akan pendidikan reproduksi.
BalasHapusSaya aja masih risih kalau mau ngomongin soal Tabu sama kedua anak remaja.
BalasHapusKadang saya mulai masih ada rasa enggan
Bagus juga ada media seperti ini, ya. Orang tua sekalian belajar pendekatan ke anak-anak untuk bisa ngbrol santai soal tabu begini
Alvin Theodorus, seorang inovator ulung dan pendiri Tabu, layak mendapatkan penghargaan SIA Provinsi 2021. Dedikasinya dalam membawa perubahan sosial yang positif melalui Tabu (y).
BalasHapusKereeeennnn
BalasHapusAndaikan dulu sudah ada Alvin dengan tabu.id-nya, pastinya saya gak menerima sex education dari ART tetangga. Dan itu serem banget!
setuju Ambu..
Hapuslebih memang dari yang terpercaya sih biar aman juga dapat informasi benarnya
Cocok banget nih buat para remaja terutama yang baru masuk fase pubertas... Tabu.id bisa mewakili para orang tua dan guru dalam memperolah edukasi yang benar terkait dunia seksualitas. Selamat kak Alvin....
BalasHapususia pubertas memang rawan tergelincir ke hal2 negatif
BalasHapusdibutuhkan mitra yg bisa menjawab rasa ingin tahu anak remaja.
tabu keren ini ya
wah ini bagus nih buat anak-anak usia pubertas ya, buat yg masa2nya penasaran sm hal2 tabu, jd bs dpt informasi yg jelas, tepat dan jelas sumbernya
HapusDulu itu, kalau ngomongin seputar seks itu, pasti langsung dibilang saru dan tidak sopan. Akhirnya anak-anak pun termasuk saya mencari tahu sendiri hehehe. padahal kalau dijelaskan secara pas, jadi edukasi juga. Dan bagus sekali ini hadir tabu.id
BalasHapusBisa mendapatkan informasi seputar yang dianggap tabu jadi lebih jelas.
Salut untuk Mas Alvin Theodorus dan teman-teman yang bergerak aktif lewat TABU.ID. Saya setuju banget dengan pola pikir mereka. Banyak hal tabu, khususnya dalam hal ini soal alat reproduksi dan seksual, WAJIB dibicarakan/disampaikan secara terbuka sejak anak-anak mulai memasuki masa akil bhaliq. Bagus nih jika ada sponsorship yang membawa mereka berkeliling nusantara dan mampir ke banyak sekolah atau universitas untuk presentasi dan mensosialisasikan tentang pengetahuan yang istimewa ini.
BalasHapusTABU.ID membuat orangtua zaman sekarang untuk komunikatif terhadap anak. Menyampaikan hal tabu ini gak mudah lo.. dengan bahasa yang mudah dipahami dan semoga gak disalah artikan. Jadi bener-bener kudu terbuka untuk forum diskusi yang nyaman.
HapusBaiknya orangtua juga tetap mengikuti konten-konten di tabu.id. Karena terkadang ada orangtua yang kesulitan menjawab pertanyaan anak tentang seks. Jadi harapannya bisa mendapatkan jawaban di platform ini.
BalasHapusSenang akhirnya ada tabu.id, karena banyak hal-hal yang sebenarnya penting tapi menjadi tabu di masyarakat, terutama tentang seks seperti itu
BalasHapusSemoga edukasi seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi oleh tabu.id ini terus berkesinambunfan dan berkelanjutan yaa.. Karena takutnya ada pertanyaan yang tidak tuntas dan menjadi kebingungan.
BalasHapusMendapatkan pendidikan yang tepat dan mendapatkan jawaban yang tepat merupakan kepoan anak muda bisa terjawab oleh tabu.id
BalasHapusJadi ikut ngepoin Instagram Tabu.id deh jadinya. Biar bisa ikut belajar untuk mendampingi anak-anak yang sebentar lagi baligh. karena edukasi seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi tuh emang penting.
BalasHapusKeren banget Alvin dkk berani menyuarakan hal tabu agar menjadi edukasi bukan malah dianggap bikin malu dan jengah kalau membicarakan masalah biologis dan reproduksi. Bahkan saya sebagai orangtua juga pengen belajar gimana cara nyampein ke anak supaya gak ada rasa jengah
BalasHapusIni ya yang dibutuhkan semoga para remaja gak coba2 jadi bisa tau setelah mendapatkan inf daru Tabu.id hadir media informasi yg komprehensif seputar pendidikan seks dan kesehatan reproduksi
BalasHapusAku baru tau loh kalau ada tabu id ini, apalagi banyak pembahasan yang bagus juga untuk para remaja ya. Sebagai konten edukasi sih kalau aku bilang, keren ini pak Alvin idenya membuat sarana edukasi.
BalasHapusPendidikan seks ini emang sdh seharusnya diajarkan sejak dini pada anak2 spya mereka mengerti resiko dan akibatnya ya setuju sih sama Alvin tentang idenya
BalasHapusSalut dengan Alvin Theodorus dan teman-temannya, mengangkat inovasi yang berawal dari masalah yang sering dihadapi oleh masyarakat (terutama generasi remaja)
BalasHapusKeren banget ya Tabu.id ini, membahas masalah seksual dan reproduksi untuk remaja memang penting daripada remaja cari tahu sendiri dan dapat informasi yang menyesatkan
BalasHapusMenarik bgt konsep dari Tabu.id ini. Drpd anak2 remaja mendapat jawaban dr sumber2 yg kurang kredibel dan malah membuat mereka jadi terjebak pergaulan bebas, memang sebaiknya difasilitasi informasi yg akurat, contohnya dari Tabu.id ini.
BalasHapusSaya baru tahu nih ada tabu.id ini, dan keren sih ada tempat yang lebih baik untuk membahas masalah hal-hal yang tabu untuk dibicarakan, padahal ya hal tersebut emang penting untuk dibahas ya :D
BalasHapusEdukasi seputar seksualitas dan kesehatan reproduksi ke masyarakat umum memang tak mudah. Sekolah-sekolah juga belum tentu mau menerima. Semoga konsep dari tabu.id ini bisa menyelamatkan generasi bangsa dari penyakit terkait seksualitas dan kesehatan reproduksi.
BalasHapusEdukasi seks memang masih banyak pro kontranya. Tapi sudah seharusnya stigma ini bisa diubah, agar anak-anak kita mengerti sejak dini dan tidak malu dalam membicarakannya. Keren nih Tabu.id dengan konsepnya! Jadi auto cari langsunggg di sosmed hihi thanks ka sudah sharing
BalasHapusInovatif ya..
BalasHapusPlatform yg tentunya bisa bantu banyak org yg membutuhkan informasi mengenai hal2 seperti kesehatan reproduksi pembahasan yg msh dianggap tabu di ranah publik
Sudah saatnya pendidikan seks ini disebarluaskan. Apalagi melihat beragam kasus pelecehan dan kekerasan di Indonesia buat banyak masyarakat yang enggak boleh bilang tabu untuk pendidikan seks. Seperti Tabu.id yang .embuat pendidikan seks jadi lebih menyenangkan dan membantu penyebaran pendidikan seks secara sehat. ❤️
BalasHapusDi tengah gempuran informasi di media sosial, info yang kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan untuk membahas masalah sensitif ini memang diperlukan nampaknya ya. Selain itu menjadi PR bersama juga untuk mengarahkan anak-anak atau remaja ini agar mendapatkan pengetahuan dari sumber yang benar.
BalasHapusMenurut saya konsep yang digagas Tabu.id ini sangat bagus, tinggal bagaimana hal seperti ini bisa disemarakan dan menjangkau lebih luas lagi.
BalasHapusNah yang seperti Tabu.id ini perlu sekali diberikan apresiasi. Karena menjelaskan hal tabu secara lebih seru dan santai, berbasis ilmu, bukanlah hal yang mudah. Apalagi pada dulu saya kecil bertanya hal seperti ini malah dilarang lho Kak
BalasHapusBudaya Indonesia yang ketimuran membuat banyak hal yang seharusnya wajar jadi tabu.
BalasHapusSemoga tabu.id bisa menggebrak budaya yang kurang produktif, yang baik dijaga tetap baik, yang baik yang masih ditutupi semoga lekas dikuak supaya manfaat baiknya terasa.
keren banget ya kak, tujuannya tabu.id ini agar pendidikan seks dan kesehatan reproduksi tak lagi tabu untuk diperbincangkan.
BalasHapusSalut dengan Tabu.id sudah menjadi komunitas yang menebar kebaikan tentang informasi kesehatan seksual dan reproduksi yang bahkan susah kita dapatkan di pendidikan formal.
BalasHapusPembahasan tentang kesehatan seksual dan reproduksi memang buat sebagian besar masyarakat bahkan generasi diatas kita tentulah tabu, pdhal bila dikemas dengan sentuhan edukasi yang benar tidak akan menjadi sebuah tabu lagi dan tabu.id sesuai dengan namanya sehingga hal-hal yang tabu menjadi tidak tabu lagi dan justru jadi edukasi buat kita
BalasHapusIni penting banget sih, pgn ikutan belaajar euy! Soalnya anakku perempuan udah mulai nanya2 nih, soal organ2 dalam tubuhnya dan kenapa kok beda dan lain sebagainya
BalasHapusaku juga sering kesusahan nih bahas yang tabu pada anak, apalagi usia anakku sekarang lagi suka bertanya apa yang ia baca dan saksikan di yutub. Jadi membantu banget ya adanya tabu,id ini
BalasHapusPendidikan seksual memang penting banget untuk anak-anak, tetapi cukup sampai tingkat pemahaman mereka saja. Namun sayangnya banyak yang menganggap hal ini tabu sehingga tidak mau membicarakannya dengan anak, hal ini justru dapat menyebabkan anak mendapatkan informasi yang salah
BalasHapusSalut buat Mas Alvin dll, semoga apa yang telah dilakukan terkait tabu.id bermanfaat dan mengedukasi remaja milenial Indonesia.
BalasHapusYa sangat penting sekali pendidikan ini bagi remaja agar tidak terjerumus ke dalam hal yang lebih buruk
BalasHapusJadi pingin ikutan belajar di Tabu.id.
BalasHapusKarena pendidikan terbaik selain berasal dari luar juga diperkuat dari orangtua kan yaa..
Pas banget nih menginisiasi aplikasi yang dibutuhkan perempuan utk edukasi kesehatan reproduksi, masih banyak banget yg merasa ini hal yang tabu
BalasHapusBaru tahu ada situs tabu dot id ini. Sepertinya juga bagus dibaca para orang tua, untuk mendapatkan referensi dalam mendidik anak, khususnya untuk pendidikan sexual.
BalasHapusBuat para remaja memang bagus nih. Jadi akan tahu tentang pendidikan seksualitas, gimana bahayanya kalau sembarangan. Dan memang ya, di masyarakat kita, apalagi di desa, bahas soal sex education itu masih tabu. Masih jadi hal aneh ketika dibicarakan.
BalasHapusBagus banget sex education yang tepat untuk remaja ya. Apalagi konten-kontennya juga ada di berbagai platform digital. Tapi memang ada baiknya saat menerima konten-konten sex education yang masih dianggap tabu juga ditemani orang tua supaya ada obrolan dianatar anak dan orang tua juga.
BalasHapusmemang edukasi seputar seksualitas ini kadang masih dianggap tabu ya terutama oleh orang tua generasi baby boomer gitu. ironisnya lagi sekarang juga pergaulan anak-anak begitu bebas bahkan nyaris kebablasan karena mungkin informasi yang diterima tidaklah tepat. semoga dengan kehadiran tabu ini bisa memberikan manfaat dan ilmu yang baik bagi anak-anak indonesia
BalasHapusKedengerannya aja tabu. Tapi penting loh kasih tahu hal yang tahu itu ke anak anak. Biar mereka bisa paham dan menghindari yang dilarang.
BalasHapusIya betul, masih banyak yang menganggap kalau belajar tentang reproduksi maka akan belajar tentang seks atau hubungan seksual, padahal mah enggak ya. Point intinya yaitu sebagai edukasi agar mendapat jawaban yang benar yang sebelumnya dikira tabu menjadi clear dan jelas.
BalasHapusmembahas masalah hubungan seksual dan reproduksi ini memang agak susah-susah gampang yaa, apalagi bila dibahas bersama anak, rasanya agak gimana gitu
BalasHapusBahasan yang baru soal seks dan reproduksi tuh emang bikin malu. Mau tanya malu tapi juga nggak paham. Bagus nih ada tabu.id jadi anak muda bisa punya tempat bertanya tanpa malu
BalasHapusBagus juga ini buat pengetahuan para ibu yang punya anak remaja. Bisa jadi semacam alat peraga biar ngobrolin kespro lebih terbuka dan jelas.
BalasHapus