Siap Mendukung Cita-Cita Generasi Alpha Bersama ASUS Zenfone 9

 

Hari ini si sulung sedang ada pesta kelas. Pesta kelas ini sebagai penutup pembelajaran di setiap semester. Saya mendengar sekilas pembelajarannya yang berlangsung secara daring. Sayup terdengar ibu guru bertanya apa cita-cita muridnya. 

"Aku mau jadi YouTubers"

"Aku mau jadi content creator"

"Aku mau jadi gamers"

"Aku mau jadi atlet e-sport"

Dan masih banyak lagi. Kelas menjadi riuh. Murid-murid dengan percaya diri menceritakan apa cita-citanya. 

Anak sekarang memang berbeda jika ditanya apa cita-cita. Dulu mungkin saat ditanya tentang cita-cita akan banyak yang bilang ingin jadi dokter, pengacara, hakim, guru, polisi ataupun tentara. Kini, banyak anak menginginkan menjadi profesi-profesi baru. Profesi di dunia digital. 

Tak heran sih, mereka anak-anak generasi alpha, yang sejak lahir sudah terpapar kemajuan teknologi digital. Sehari-hari berinteraksi dengan teknologi digital, ternyata bisa mempengaruhi pilihan masa depannya. 

Tentang Generasi Alpha

Generasi alpha adalah mereka yang lahir diantara tahun 2010-2024. Sebutan ini berdasarkan survey yang dilakukan oleh Mark McCrindie, yang merupakan analis sosial dan demografi. 

Generasi alpha ini sejak lahir sudah terpapar oleh kemajuan teknologi digital. Tak heran di usia yang masih belia, mereka sudah piawai menggunakan gawai dan berselancar di internet.

Anak generasi alpha tak hanya akrab dengan teknologi digital, mereka juga dikenal sebagai generasi yang transformatif. Mereka bisa mengikuti perubahan zaman yang berlangsung cepat. 

Kehidupan generasi alpha ini sangat bergantung dengan teknologi digital. Contohnya si sulung, sudah 1,5 tahun dia belajar dengan cara blended learning. Melakukan pembelajaran secara daring dengan guru dan tujuh puluh temannya yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan beberapa diantaranya tinggal di luar negeri. 

Bagi generasi alpha, ruang dan waktu bukanlah sebuah batasan. Jarak menjadi semakin tak berarti dan interaksi tak sebatas lokasi. 

Tak hanya belajar, hampir sebagian besar gaya hidup generasi alpha ini ditopang oleh kemajuan teknologi digital. Tak heran, saat ditanya apa cita-citanya, pilihannya pun tak jauh dari teknologi digital.

Sebagian besar generasi alpha ingin memiliki pekerjaan digital. Pekerjaan ini bisa dibilang pekerjaan baru, beberapa sudah mulai dikenal saat ini. 

Cita-Cita Generasi Alpha

Zaman terus berubah, begitu juga cita-cita. Jika rata-rata generasi milenial memilih menjadi dokter, polisi, guru, tentara, ataupun pegawai negeri sipil, maka tidak demikian dengan generasi alpha.

Rata-rata, saat ditanya apa cita-citanya, jawabannya berbeda. Mayoritas akan memilih cita-cita yang berhubungan dengan teknologi digital.

Berikut adalah beberapa cita-cita yang diinginkan oleh generasi alpha

1. Membuat video dengan menjadi YouTubers

YouTubers seringkali enjadi cita-cita yang banyak dipilih oleh generasi alpha. Sejak kecil mereka tidak asing dengan platform video seperti YouTuber ini. Apalagi sekarang juga sudah banyak YouTubers cilik yang sudah sukses membangun channel sendiri dan menghasilkan pundi-pundi.

Tak heran, banyak generasi alpha yang ingin menjadi YouTubers. Mereka bahkan sudah berlatih membuat video saat menjalani kehidupan sehari-hari.

Bahkan, untuk tugas sekolah juga. Proyek sumatif si sulung selalu ada tugas membuat video proyek yang sudah dilakukan. 

Generasi alpha terlatih sejak dini untuk membuat konten video.

2. Menjadi Selebgram untuk menginspirasi banyak orang

Tak hanya akrab dengan platform video, generasi alpha ini juga sudah  berinteraksi dengan sosial media. Mereka bahkan sudah memiliki idola di media sosial, yang seringkali disebut selebgram.

Selebgram juga banyak dipilih sebagai cita-cita oleh generasi alpha. Mereka ingin membuat beragam konten yang menarik sekaligus menginspirasi banyak orang. 

3. Bermain game sebagai atlet e-sport

Jangan marah jika anak generasi alpha senang bermain game. Sebaliknya, arahkan anak untuk bisa memilih game yang sesuai dengan usianya sekaligus game yang sudah dikompetisikan di ajang e-sport.

Yup, saat ini e-sport sudah banyak diakui sebagai olahraga profesional. Bahkan, di Asian Games 2018, e-sport menjadi salah satu ajang yang dikompetisikan.

Tak heran, jika menjadi atlet e-sport juga merupakan keinginan sebagaian besar generasi alpha ini. 

4. Game developer si pembuat game

Bagi sebagian generasi alpha, bermain game saja tidak cukup. Mereka berkeinginan membuat game sendiri. Mereka ingin menjadi seorang game developer.

Game developer adakah seorang software developer dengan keahlian di bidang pembuatan video game. Para game developer ini akan menciptakan beragam permainan yang bisa diakses ke berbagai device.

Seorang game developer area pekerjaannya mencakup pembuatan audio, desain grafis permainannya, konten cerita, seni visual hingga produksi aplikasinya.

5. Digital Marketer, memasarkan produk secara digital

Dunia marketing pun turut bertransformasi. Pemasaran kini dilakukan secara digital. Oleh karena itu profesi digital marketer menjadi profesi yang banyak dicari oleh perusahaan.

Seorang digital marketer harus bisa membuat strategi pemasaran digital yang menarik. Mereka harus membuat konten sekaligus memahami algoritma sosial media dan marketplace sebagai pasar digitalnya. 

Banyak juga generasi alpha yang ingin menjadi digital marketer. Apalagi jika sebelumnya mereka memang punya keinginan entrepreneurship. 

6. Ahli AI, pencipta kecerdasan buatan

Menjadi seorang ahli AI (Artificial Intelligence juga banyak dilirik oleh generasi alpha. AI atau kecerdasan buatan ini seringkali dikaitkan dengan sistem komputasi dalam meniru cara berpikir manusia. 

Saat ini sudah banyak contoh penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari. AI dianggap semakin memudahkan pekerjaan. Di masa depan, tentu ahli AI ini akan semakin dibutuhkan.

7. Content Creator, sang pembuat konten

Content creator juga menjadi cita-cita yang dipilih oleh generasi alpha. Content creator membuat beragam konten melalui platform digital, mulai dari blog, YouTube, TikTok, maupun sosial media lainnya. 

Content creator ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya. Bahkan instansi pemerintah juga butuh content creator untuk bisa menyebarkan informasi kepadanya masyarakat tentang berbagai program yang dimiliki.

Mendukung Generasi Alpha Meraih Cita-citanya

Sebagai orang tua generasi alpha, tentu saya harus mengikuti perkembangan zaman juga. Memastikan mendidik anak sesuai zamannya. Sebagaimana hadits “Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu” (H.R. Ali Bin Abi Thalib).

Saya harus bisa mengasuh kedua anak generasi alpha dengan bantuan teknologi digital tanpa harus membuat mereka kecanduan game ataupun menjadi korban kejahatan cyber. Dua hal yang menjadi dampak negatif dari kemajuan teknologi digital ini.

Saya harus bisa memastikan anak-anak meraih cita-citanya. Tanpa harus terkena paparan dampak negatif dari kemajuan teknologi digital. 

Berikut adalah beberapa cara yang saya lakukan untuk mendukung generasi alpha meraih cita-citanya.

1. Mendidik sesuai fitrah

Pendidikan berbasis fitrah menjadi pedoman bagi saya dalam mendidik anak-anak. Pendidikan ini bersumber pada nilai-nilai agama dan fitrah yang sudah ada pada setiap diri anak. 

Dengan begitu, anak akan tumbuh sesuai fitrahnya. Memiliki pedoman nilai agama yang kuat dalam hidupnya. 

2. Menguatkan peran keluarga

Keluarga adalah pendidik utama bagi anak-anaknya. Saya dan suami berkomitmen untuk menjadi pendidik utama bagi anak-anak. 

Menguatkan bonding dan komunikasi yang baik. Peran keluarga ini sangat berpengaruh terhadap kesuksesan anak, lho.

3. Mengembangkan disiplin positif

Menanamkan kedisiplinan tanpa ancaman dan hukuman itu penting. Disiplin positif bisa membantu anak memahami setiap konsekuensi dari perilaku mereka. 

Mengembangkan disiplin positif seperti ini bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab serta memiliki rasa hormat saat berinteraksi dengan lingkungannya.

4. Merdeka belajar

Berikan anak-anak generasi alpha kebebasan dalam belajar. Mereka bebas belajar sesuai minat dan bakatnya masing-masing.

Biarkan anak belajar apa saja, selama itu tidak membahayakan dan melanggar norma yang ada. 

Merdeka belajar akan membuat anak bisa mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya. Tumbuh menjadi pribadi pembelajar. 

5. Mengajarkan literasi digital

Anak generasi alpha yang sangat akrab dengan teknologi digital, harus memiliki literasi digital yang baik. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan literasi digital kepada generasi alpha ini. 

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum sesuai dengan kegunaannya dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Bila generasi alpha memiliki kemampuan literasi digital yang baik, maka mereka bisa menggunakan teknologi digital secara bijak. 

6. Mendukung cita-citanya

Jangan lupa untuk mendukung cita-cita anak. Tak hanya mau menerima setiap cita-citanya, tetapi juga memberikan beragam fasilitas yang bisa membantu anak meraih cita-citanya.

Si sulung ingin sekali menjadi YouTubers. Dia sudah sering berlatih membuat video yang menarik. Bahkan sesekali membantu saya membuat konten video untuk pekerjaan saya sebagai blogger. 

Dia mulai piawai mengutak-atik aplikasi editing video. Kemampuan merekam videonya pun mulai ada peningkatan. 

Saya ingin mendukung cita-citanya dengan memberikan gawai yang bisa membantu setiap kebutuhannya dengan baik. 

Hingga akhirnya saya mengetahui ada smartphone terbaru dari ASUS, Zenfone 9 yang ditawarkan dengan harga terjangkau, namun memiliki kapasitas yang bisa mendukung si sulung meraih cita-citanya.

ASUS Zenfone 9, Smartphone Futuristik dengan Fitur Ciamik

Bulan November lalu, ASUS meluncurkan smartphone barunya, Zenfone 9. Saya pertama kali melihat, saya langsung jatuh cinta. Dengan size compact, smartphone ini tetap punya banyak fitur yang dibutuhkan untuk mendukung cita-cita si sulung.

ASUS Zenfone 9 ini memiliki prosesor flagship terbaru Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform yang powerfull. 

Berikut adalah beberapa fitur ciamik yang dimiliki oleh smartphone futuristik ini.

Kamera Gimbal

ASUS Zenfone 9 ini memiliki dual camera di kamera belakang dan depan yang sama-sama pro-grade. 

Smartphone ini memiliki teknologi 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilization pada kamera utama. 

Kamera utamanya memiliki resolusi 50MP memakai sensor flagship dari SONY IMX766 dengan aperture hingga F1.9 dan mampu merekam video 8K dengan kecepatan 24fps. 

Kamera gimbal ini bisa dibilang sebagai keunggulan utama dari Zenfone 9 ini. Memangnya, buat apa sih kamera gimbal ini?

Dengan fitur penstabil yang ada pada Zenfone 9 ini, kita tidak perlu membeli gimbal lagi yang lebih mahal. Teknologi 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilization ini mampu menjaga rekaman bebas guncangan dan blur, bahkan saat sedang bergerak sekalipun.

Bahkan, fitur gimbal pada Zenfone 9 ini tidak hanya bergerak dari sisi atas dan bawah saja, tetapi juga dari sensor gyro untuk mengoreksi gerakan yang tiba-tiba ke depan dan ke belakang. 

ASUS mengonfirmasikan bahwa, fitur Zenfone 9 ini mampu membuat kamera bisa mengkompensasi tiga derajat gerakan, dibandingkan pendahulunya Zenfone 8 yang satu derajat dengan menggunakan OIS tradisional.

Zenfone 9 akan bekerja dengan baik saat merekam objek. Apalagi ditambah algoritma anti guncangan dalam sistem EIS (Electronic Image Stabilization) bisa mengeliminasi lebih banyak efek dari gerakan-gerakan yang tidak diinginkan. 

Ini membuat video konten yang dihasilkan bisa semakin ciamik. Pas buat seorang YouTubers, Content Creator, Digital Marketer, hingga Selebgram untuk menghasilkan konten yang menarik.

Memiliki IP68 Water and Dust Resistance

Zenfone 9 adalah gawai yang sudah lolos ketahanan air menggunakan IEC 60529 standar dan sudah memiliki sertifikasi IP68 Water and Dust Resistance. Ini membuat ASUS Zenfone 9 sudah anti air dan debu. 

Saya tak perlu khawatir saat si sulung merekam video. Tak khawatir smartphone nya kotor karena debu ataupun terkena air. Dia pun semakin bebas bereksplorasi dalam merekam video.

Dukungan Audio Record During Video

Kadangkala si sulung kesulitan mencari audio yang sesuai untuk video yang sudah dibuatnya. Beberapa kali mencoba mengambil video yang ada di sosial media, yang menurutnya sangat cocok untuk videonya, tapi terkendala hak cipta.

ASUS Zenfone 9 memungkinkan kita menikmati audio yang tidak bisa diunduh sekaligus bisa mendukung pembuatan konten yang membutuhkan audio.

Prosesor terbaik di kelasnya

ASUS Zenfone 9 ini dilengkapi prosesor terbaik di kelasnya, yaitu Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform. Prosesor ini membuat performa yang dihasilkan lebih smooth dan responsif. 

Menariknya lagi, meski punya performa yang gahar, ASUS Zenfone 9 dilengkapi dengan teknologi cooling system yang sudah diperbaharui dengan vapor chamber berteknologi tinggi dan fitur penyebaran panas. Ciri khas ASUS. 

Tak perlu lagi khawatir saat mesinnya bekerja keras, tidak akan cepat panas atau tak ada kenaikan suhu yang berlebihan.

Selain itu, ASUS Zenfone 9 ini dilengkapi dengan LPDDR5 RAM hingga 16 GB dan UFS3.1 storage. Lega banget buat yang produktif memproduksi konten.

Compact Performance yang Bisa Diandalkan

ASUS Zenfone 9 ini adalah device dengan compact performance yabg bisa diandalkan. Smartphone ini sudah mendukung konektivitas Wi-Fi 6E, untuk menghasilkan konektivitas yang lebih stabil dan lebih cepat di setiap kondisi.

ASUS Zenfone 9 ini juga pas buat gamers. Smartphone ini sudah dibekali aplikasi Game Genie untuk meningkatkan gaming experience. Game Genie ASUS Zenfone 9 ini versi terbaru di ZenUI 9. Membuat pengguna ASUS Zenfone 9 memiliki pengalaman gaming layaknya penggunaan ponsel gaming ROG Phone 6. 

Baterai Besar yang Aman untuk Aktivitas di Luar

ASUS Zenfone 9 ini memiliki kapasitas baterai yang besar. Baterai Zenfone 9 ini sudah mencapai 4300 mAh dan hypercharge adapter 30-watt. Smartphone ini bisa digunakan hingga 1,5 hari dengan penggunaan normal. 

Kapasitas baterai yang dimiliki ASUS Zenfone 9 ini sudah dua tingkat di atas merek lain yang ketahanannya jauh lebih sebentar. Selain itu, juga dilengkapi dengan hypercharge adapter yang bisa mengisi daya dengan lebih cepat.

Pas banget ya buat aktivitas di luar. Apalagi merekam video itu kadang membutuhkan waktu yang lama. 

ZenTouch yang Memukau

ASUS Zenfone 9 ini memiliki tombol multifungsi ZenTouch yang memukau. Ini membuat pekerjaan jadi lebih efisien. Kita bisa mengakses bagian tertentu pada smartphone ini hanya dengan satu tangan. Tombol ini ada di sebelah kanan, tepat pada tombol power. 

Tombol power ini bisa dimanfaatkan lebih jauh. Tak hanya membaca finger print tetapi juga bisa digeser-geser dan melakukan perintah. 

Bahkan, tombol ini bisa dijadikan shortcut ke aplikasi apa saja dengan ditekan dua kali. Kita juga bisa melakukan custom mode tekan dan tahan tombol. Wow, adakah smartphone lain yang secanggih ini?

Visual Idaman

ASUS Zenfone 9 ini menggunakan layar AMOLED yang mendukung refresh rate hingga 120Hz yang secara otomatis bisa berpindah ke 60, 90, dan 120 Hz tergantung dari aplikasi atau konten yang ditampilkan serta waktu respon 1ms. Ini membuat pengguna bisa merasakan pengalaman yang lebih smooth sad mengakses berbagai aplikasi dan konten yang ada pada smartphone ini. Ukuran layarnya juga sesuai dengan kebutuhan si sulung, yaitu 5,9 inci. 

Layar smartphone ini sudah dikalibrasi untuk menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik. Bahan untuk menghasilkan konten di luar ruangan, ASUS Zenfone 9 ini sjdaj memiliki tingkat brighteness hingga 800 nits (100% APL) dan peak maximum brightness 1100 nits. 

Kombinasi antara layar yang cepat, jernih, dan kaya warna serta bisa dilihat di luar ruangan yang terang sekalipun, akan memberikan pengalaman menikmati konten dalam tampilan terbaiknya. 

Fitur ini penting banget untuk si sulung lebih banyak merekam konten di luar ruangan.

Desain yang Cantik dan Futuristik

ASUS Zenfone 9 ini memiliki desain yang cantik dan futuristik. Smartphone ini memiliki panjang kurang dari 14,8cm dan lebar kurang dari 7cm, dengan bodi yang kokoh digenggam. Pas untuk di simpan di saku celana.

Zenfone 9 ini memiliki empat pilihan warna yang cantik. MoonLight White, Sunset Red, Starry Blue, dan Midnight Black. Si sulung sih suka yang Sunset Red. 

Untuk spesifikasi lainnya dari ASUS Zenfone 9 ini bisa teman-teman lihat dibawah ini, ya!

Siap Mendukung Cita-Cita Generasi Alpha Bersama ASUS Zenfone 9

Melihat banyak generasi alpha yang memiliki cita-cita di bidang teknologi digital, maka smartphone yang mumpuni tentu sangat dibutuhkan.

Dengan semua spesifikasi yang dimilikinya, ASUS Zenfone 9 ini bisa mendukung para generasi alpha untuk meraih cita-citanya.

Begitu juga dengan saya, saya akan mendukung penuh cita-cita si sulung. Bersama ASUS Zenfone 9 ini, saya akan mendukungnya menjadi seorang YouTubers yang sukses!

Bagaimana dengan teman-teman? Buat kalian yang mau beli Zenfone 9, udah bisa kalian dapatkan melalui partner dan channel pembelian resmi produk ASUS antara lain Erafone, Tokopedia, ASUS Exclusive Store, ASUS Online Store.

Apakah teman-teman juga memiliki anak generasi alpha yang bercita-cita di bidang teknologi digital? Apakah menurut teman-teman ASUS Zenfone 9 ini bisa mendukung generasi alpha untuk meraih cita-citanya? 

Yuk, share di kolom komentar, ya!

Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenfone 9 Blog Writing Competition di Blog Widyanti Yuliandari