7 Fakta Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia ini saya ketahui saat ikut Online Gathering Eco Blogger Squad beberapa hari lalu. Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022, Eco Blogger Squad dan Auriga Nusantara menggelar acara online gathering membahas "Cek Fakta Kebakaran Hutan dan Lahan". Pembicaranya adalah Cecilinia Tika Laura, Spatial and Landscap Specialist Auriga Nusantara.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Pada tanggal 5 Juni lalu, diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Mengapa setiap tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia? Hal ini dikarenakan untuk menandai dibukanya Konferensi PBB tentang lingkungan hidup manusia yang berlangsung pada 5-16 Juni 1972 di Stockholm.
Penetapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya perlindungan alam dan planet bumi.
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022 adalah "Only One Earth" (Sustainably in Harmony with Nature). KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), menggunakan tema Indonesia, yaitu "Satu Bumi untuk Masa Depan" untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini.
Bumi cuma satu, oleh karena itu wajib dilindungi. Melindungi bumi sama dengan melindungi masa depan kita juga.
Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan dan lahan menjadi salah satu ancaman serius bagi bumi. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi salah satu penyumbang besar terjadinya perubahan iklim.
Online gathering bersama Eco Blogger Squad dan Auriga Nusantara memberikan saya banyak insight tentang kebakaran hutan dan lahan ini. Saya jadi tahu banyak tentang fakta-fakta kebakaran hutan dan lahan. Ada tujuh fakta tentang kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
Apa itu kebakaran hutan dan lahan?
Sebenarnya apa sih kebakaran hutan dan lahan itu? Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan atau lahan baik secara alami maupun oleh perbuatan manusia, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan yang menimbulkan kerugian ekologi, ekonomi, politik dan juga sosial budaya.
Data kebakaran hutan dan lahan di Indonesia
Karhutla ini seolah menjadi bencana tahunan yang terus terjadi di Indonesia. Kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2019 lalu, bahkan disebut sebagai yang paling mengkhawatirkan selama dua dekade!
Ada 1,6 juta hektare hangus dilalap api. Ini menjadi bencana asap terparah sejak tahun 2015. Data yang dirilis oleh Auriga Nusantara tentang karhutla ini sangat mengkhawatirkan.
Sepanjang satu dekade ini, tahun 2015 dan 2019 menjadi tahun terburuk kebakaran dan bencana kabut asap. Ini membuat karhutla di Indonesia disebut sebagai salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.
Kebakaran di tahun 2019 melepaskan 708 juta ton emisi gas rumah kaca. Hampir dua kali lipat lebih besar daripada kebakaran di sebagian Amazon, Brazil. Jumlah emisi ini lebih dari semua jenis emisi dari industri penerbangan internasional dan membuat Indonesia diproyeksikan sebagai negara keenam terbesar di dunia yang menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Penyebab kebakaran hutan dan lahan
Lalu, apa penyebab kebakaran hutan dan lahan ini? Apakah karena faktor iklim atau ulah manusia? Faktor iklim seringkali dianggap sebagai penyebab utama terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Kemarau panjang (El Nino) selalu dituding sebagai pemicu karhutla. Benarkah demikian? Tidak!
Faktanya, Kebakaran terus terjadi bahkan di tahun-tahun tanpa kemarau panjang. Bahkan, menurut Kak Cecil mengutip Prof. Bambang Hero Saharjo, ahli karhutla, kemungkinan iklim menjadi penyebab karhutla hanyalah 0,1 %. Sisanya, karhutla disebabkan oleh ulah manusia.
Karhutla disebabkan oleh ulah manusia, seperti perambahan hutan, illegal logging, penebangan, pembukaan lahan dan lain sebagainya.
Gambut dan kebakaran hutan
Gambut memiliki peran penting dalam pencegahan kebakaran hutan. Gambut terbentuk dari timbunan sisa-sisa tanaman yang telah mati, baik yang sudah lapuk maupun belum.
Luas area gambut di Indonesia lebih dari 20 juta Ha yang tersebar dari Sumatera hingga Papua, atau setara dengan1,6 kali luas pulau Jawa. Dengan luasan ini, Indonesia memiliki lahan gambut tropis terluas terbesar di dunia.
Gambut memiliki sifat seperti spons yang dapat menyimpan air, mencegah terjadinya banjir, melepaskan air perlahan-lahan dan menjamin pasokan air bersih sepanjang tahun, kubah gambut (peat dome) yang ada di Kalimantan, Sumatera, dan Papua dapat diibaratkan waduk yang dapat menyimpan jutaan kubik air hujan.
Gambut merupakan ruang hidup bagi berbagai unsur biotik dan abiotik, ekosistem di lahan gambut merupakan rumah bagi beranekaragam spesies flora dan fauna, termasuk beragam spesies langka seperti orangutan dan harimau.
Tak hanya itu, gambut bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat diberbagai bidang mulai dari pertanian, perikanan, dan peternakan yang ramah lingkungan
Gambut mengandung dua kali lebih banyak karbon dari hutan yang ada di seluruh dunia, jika terganggu atau dikeringkan, gambut menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca. Gambut menyimpan sepertiga cadangan karbon dunia, gambut Indonesia mengandung 22,5-43,5 gigaton karbon atau setara dengan emisi karbon yang dikeluarkan oleh 17-33 milyar mobil dalam setahun.
Di musim hujan, lahan gambut berfungsi untuk mencegah banjir. Sedangkan, saat musim kemarau gambut bisa mencegah kekeringan.
Sayangnya, dari total luas kebakaran pada tahun 2015-2019, sekitar dua juta ha berada dalam Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) dengan 1,2 juta ha atau 60% diantaranya berada di fungsi lindung gambut.
Degradasi lahan gambut bisa meningkatkan resiko kebakaran hutan. Kebakaran hutan dan kekeringan menyebabkan pelepasan jutaan ton CO2 ke udara yang berdampak besar pada perubahan iklim.
Tentunya hal ini tidak boleh dibiarkan. Upaya pemulihan gambut terdegradasi perlu segera dilakukan.
Risiko kebakaran gambut bisa diturunkan dengan membasahi lahan gambut.
Tinggi muka air perlu dinaikkan, dengan membangun sekat kanal di kanal-kanal yang bertebaran di penjuru Sumatera dan Kalimantan.
Dampak kebakaran hutan dan lahan
Kebakaran hutan dan lahan tak hanya berdampak pada kerusakan ekologis saja. Tetapi juga memberikan dampak di berbagai bidang kehidupan.
Di bidang kesehatan misalnya, karhutla bisa menyebabkan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), batuk, flu, sesak nafas, muntah hingga kematian.
Ketika terjadi karhutla, pelaksanaan pendidikan pun terganggu. Sekolah diliburkan saat terjadi karhutla. Peserta didik akhirnya mengalami ketertinggalan pelajaran.
Karhutla juga mengancam eksistensi tumbuhan dan satwa endemik. Banyak tumbuhan mati. Satwa-satwa endemik seperti orang utan dan gajah turut menjadi korban karhutla ini.
Mencegah kebakaran hutan dan lahan
Kebakaran hutan dan lahan dapat dicegah dengan berbagai cara berikut :
1. Hindari membakar di areal hutan
2. Melakukan patroli dan pengawasan lebih ketat
3. Memantau titik api
4. Melarang pembukaan lahan yang tidak ramah lingkungan
5. Regulasi yang tegas terhadap pelaku pembakaran hutan
6. Mendeteksi kebakaran hutan sedini mungkin, melalui :
⏹️ Mendirikan menara pengawas dilengkapi teropong dan alat komunikasi
⏹️ Membuat pos jaga di sekitar lahan
⏹️ Memanfaatkan data satelit terkait cuaca dan titik api
Blogger juga punya peran penting dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan ini. Melalui penyebaran informasi seputar karhutla ini secara luas.
Agar makin banyak masyarakat yang ikut serta mencegah kebakaran hutan dan lahan ini. Semakin banyak yang sadar akan pentingnya menjaga hutan dan lahan bagi kelangsungan hidup di bumi ini.
Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan
Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Namun, bagaimana jika karhutla terlanjur terjadi? Tentu perlu ditanggulangi segera.
Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan bisa dilakukan dengan cara memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku kebakaran hutan. Agar, tidak melakukan hal serupa lagi.
Penegakan hukum harus adil. Sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Tidak boleh tebang pilih.
Selain itu, sebagai masyarakat kita bisa memberikan donasi kepada LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang bergerak dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Kita juga bisa menjadi konsumen cerdas dengan mengonsumsi produk yang ramah lingkungan. Hindari membeli produk dari perusahaan yang terlibat karhutla dan merusak lingkungan. Pilih produk eco label saja.
Kesimpulan Kebakaran Hutan dan Lahan
Acara online gathering bersama Eco Blogger Squad dan Auriga Nusantara ini benar-benar memberikan saya banyak insight tentang karhutla ini.
Saya jadi tahu tentang fakta-fakta kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Jadi makin semangat untuk ikut serta menjaga bumi. Melindungi bumi dari kerusakan, termasuk dari kebakaran hutan dan lahan ini.
Bagaimana dengan teman deestories? Apa pendapat teman-teman tentang kebakaran hutan dan lahan ini? Apa yang akan dilakukan untuk bersama-sama menghadapi kebakaran hutan dan lahan ini?
Yuk, ceritakan di kolom komentar ya!
Terima kasih.
Wah, jadi tahu lebih banyak soal fakta karhutla dari acara online Eco Blogger Squad dan Auriga Nusantara ya mbak Dian? Ulah tangan manusia kok ga habis2 ya? Dipikir2 kayaknya kapan bencana ini akan berakhir dan ga akan terulang lagi hiks sedih :( Betul jadi konsumen cerdas dicoba dulu dari diri sendiri, keluarga hingga masyarakat insya allah bisa.
BalasHapusUntuk mencegah karhutla, lahan gambut sebaiknya semakin diperluas ya mbak. Gambut juga bisa meningkatkan perekonomian warga setempat. Karhutla ini penyebab ISPA dan berdampak negatif terhadap pendidikan anak2 di sana. Sekolah diliburkan dan mandek deh sistem belajar-mengajar hiks :(
HapusTugas kita di bumi ini ya memang untuk menjaga bumi yang kita huni. Saya berharap dengan adanya hari Lingkungan Hidup Sedunia tgl 5 Juni tersebut bisa mengingatkan dan juga memberikan kesadaran kita sebagai mahluk yang tinggal di bumi agar terus melestarikan flora dan fauna, serta tidak merusak alam dengan cara-cara yang tidak beretika.
BalasHapusBtw, fakta kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia selama ini ya bisa dimungkinkan akibat ulah tangan manusia. Sehingga di hutan juga penting ditambah polisi hutan yang berpatroli setiap hari guna mengurangi pembalakan liar, pembakaran hutan serta illegal loging.
Aku kalau ada tulisan bahas hutan inget yayasan Kalaweit di Kalimantan, justru orang luar respek banget untuk jaga hutan di Indonesia supaya gak dibakar untuk dijadikan ladang kelapa sawit oleh perusahaan. Yayasan Kalaweit tiap sore patroli hutan di Pararawen melihat apakah ada asap yang memungkinkan terjadinya kebakaran melalui paramotor. Karena hutan Indonesia bagian dari paru-paru dunia dan tempat banyak satwa tinggal.
BalasHapusSedih banget ya dengan kondisi hutan kita. Dikenal sebagai paru-paru dunia, tapi kondisi hutan mulai menipis. Ulah tangan jahil manusia penyebab nya.
BalasHapusSemoga ini ga terjadi lagi.
Iya ya Mbak. Miris banget ya dengan kenyataan bahwa sampai sekarang masih banyak tangan2 usil manusia yang menjadi penyebab kebakaran hutan.
HapusIndonesia salah satu negara kaya ragam hayati, hutannya cukup luas sehingga menjadi kebanggaan pertiwi namun menjadi musibah jika terjadi karhutla, baik hewan maupun manusia akan terdampak juga. Yuk lestarikan hutan.
BalasHapusSedih banget ya kalau mendengar atau membaca berita tentang karhutla. Mengapa masih ada manusia yang tega merusak bumi uang dia huni?
BalasHapusSelain edukasi yang massive, sikap tegas pemerintah agar menimbulkan efek jera, itu penting. Biar tak ada lagi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
btw. salut buat acara online Eco Blogger Squad dan Auriga Nusantara ya... Acara yang positif dan sangat menginspirasi. Semoga di lain kesempatan saya bisa ikut serta..
Nggak kebayang kalau nggak ada langkah yg konkrit dan serius. Mengingat hutan paru2 dunia. Terus banyak satwa yg kehilangan habitat hingga akhirnya punah dan bumi jd ga balance. Ngeri bgt. Kasian anak cucu kelak :( semoga banyak yg aware ttg ini...
BalasHapusBetul..
HapusRasanya melihat hewan-hewan itu menangisi rumah mereka yang tiada karena kebakaran hutan dan lahan ini kok ya..jadi ikutan pingin nangisss...
karhutla ... karhutla ...sedih kalau mendengar beritanya, ko masih ada orang yang tega merusah hutan ya ... memang perlu dibanyakin edukasi agar masyarakat lebih paham lagi
BalasHapusAkhirnya lewat artikel Mbak saya tahu mengapa lahan gambut menjadi penyetor emisi dunia. Dulu saya berpikir lahan basah kok malah jadi penyebab kebakaran, ternyata kandungan carbon nya sangat besar.
BalasHapusBisa diinformasikan kah Mba organisasi apa yang tepat untuk sasaran donasi melawan karhutla
Bisa diinformasikan
Sangat Informatif kak, Aku Pribadi Sedih sekali melihat Hutan atau Lahan yang Terbakar karena dampaknya sangat serius untuk Hewan didalamnya, Pohon dan semuanya
BalasHapusBaru tahu ternyata alam hanya punya andil 0.1 persen. Semoga ke depannya manusia semakin arif dalam memelihara sumber daya alam.
BalasHapusJadi sedih mengetahui bahwa kebakaran hutan didominasi oleh ulah manusia sendiri.
BalasHapusPadahal ada makhluk hidup lain yang menggunakan hutan sebagai tempat. Semoga hutan yang tersisa tidak dibabat lagi.
"Bumi cuma satu, oleh karena itu wajib dilindungi. Melindungi bumi sama dengan melindungi masa depan kita juga." Setuju banget dengan kalimat ini Mbak Di. Pada kenyataannya bumi ini adalah milik bersama. Baik untuk kita yang sekarang hidup maupun untuk generasi penerus yang akan hidup kemudian. Jadi kalau sampai sering terjadi kebakaran hutan dan lahan karena kelalaian atau hanya untuk kepentingan seseorang/organisasi tertentu, pedih rasanya.
BalasHapusJaga bumi bersama dengan apa yang kita bisa lakukan yaa..
HapusIni pesan yang bagus sekali untuk kita semua, sebagai penduduk bumi yang masih sangat membutuhkan tempat berpijak dan hidup dengan damai di atasnya.
sedih banget setiap baca tentang kebakaran hutan
BalasHapusKarena gak hanya kehilangan oksigen, juga keanekaragaman hayati didalamnya
dan sulit banget membangun kembali hutan yang telah terbakar
Sedih banget setiap baca dan nonton berita-berita tentang kebakaran hutan
BalasHapusMenumbuhkan pohon butuh waktu yang sangat panjang, tapi bisa hilang dalam waktu singkat dilalap si jago merah karena kelalaian manusia
Semoga kedepannya tidak terjadi lagi
Aku bacany sedih, apalagi lihat satwa endemik ikut menerima dampaknya. Butuh waktu lama tuk bangun penghijauan apalagi kini lahan semakin sempit. Edukasi dan awareness seperti ini harus dilakukan ditiap event, tempat dan dibantu dengan dukungan tiap brand mungkin ya.. supaya tetap terjaga dan perbaikan.
BalasHapusHihi El Nino jadi kambing hitam ya. Padahal ternyata ulah manusia. Lahan gambut yang seharusnya melindungi alam, malah jadi ikut terbakar. Hiks. Sedihnya
BalasHapusWaktu musim kemarau, saat melakukan pendakian gunung, meski tubuh menggigil kedinginan, kita bahkan dilarang membuat api unggun atau bakar-bakaran. Guna menghindari kebakaran hutan.
BalasHapusBener tuh kak. Kita harus menjaga bumi dari tangan2 usil seperti ini, meski faktor iklim tdk bisa dimunafikan. Namun iklim juga ga bs disalahkan krn emang mulanya ya dari manusia sendiri. Terutama penebangan hutan.
BalasHapusSemoga kita mampu menjaga hutan agar tetap lestari. Terutama lahan gambutnya ya kak.
Sedih banget kalau ada berita kebakaran hutan. Semakin berkurang jumlah hutan dan lahan, semakin berkurang pasokan oksigen.. entah akan jadi apa bumi kita kalau hutan lama-lama habis.
BalasHapusGak bisa bayangkan kalau kondisinya kayak gitu. Padahal menjaga hutan sama dengan menjaga bumi pun sebaliknya ya merusak hutan sama saja dengan merusak bumi.
HapusPaling suka dengan gerakan yang berfokus pada kelestarian alam. Ini wajib diketahui oleh banyak orang supaya menjaga hutan dan lingkungan sekitar bersama-sama.
BalasHapusAku pernah bekerja di perkebunan kelapa sawit yang lahannya gambut dan bukan. Emang sih kebakaran sering terjadi saat kemarau. Dan biasanya kebakaran yang terjadi di lahan gambut lebih sulit dipadamkan.
BalasHapusKalau baca atau lihat berita tentang kerusakan alam jadi teringat pada momen malaikat bertanya kenapa Allah menciptakan manusia yang cuma akan membuat kerusakan di muka bumi :(
BalasHapusyang jadi alien sebetulnya manusia itu sendiri di bumi, yang bikin kerusakan, rakus dan gak pernah puas. its my opinion ya, karena faktanya kebakaran hutan banyak yang terjadi karena kesengajaan untuk alih fungsi lahan
HapusPlot twist kehidupan yang sebenarnya ya..
HapusKetika kita mencari-cari pelakunya, ternyata dirinya sendiri yang membuat kerusakan.
Semoga kita bisa menjadi hamba yang dijauhkan dari perbuatan buruk, dari hal yang disadari atau tidak disadari.
aamiiin semoga ga ada lagi kebakaran hutan di negeri kita. setuju untuk memberikan sanksi yg tegas bagi yg melakukan pelanggaran
BalasHapusPadahal hukumnya sudah ada, kak Kania.
HapusSemoga ada alternatif lain bagi pengusaha yang selalu mengambil hasil hutan dengan cara membakar seperti ini.
Lahan gambut memang rentan banget terjadi kebakaran. Kita yang tinggal di kota dan jauh dari hutan memang tidak mungkin menebang pohon di hutan tapi mungkin gaya hidup kita yang tidak ramah lingkungan BISA menyumbang berkurangnya pohon-pojlhon di hutan. Misalnya boros penggunaan kertas atau memakai produk2 kayu dari hutan hiks
BalasHapusWalau tinggal di perkotaan dan jauh dari kawasan hutan, tapi sejujurnya aku juga ikut sedih banget kalo udah baca soal kebakaran hutan ini.
BalasHapusPadahal jelas2 hutan punya segudang manfaatnya bagi manusia dan makhluk2 hidup lainnya.
Memang kita ini harus aware soal pencegahan & pelestarian lingkungan dan alam. Soalnya ancaman pemanasan global pun sudah semakin nyata.
Sedih sekali kalau baca berita tentang kebakaran hutan dan lahan. Betul-betul harus ditangani dengan cermat karena bisa berakibat serius terhadap kesehatan seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), sesak nafas hingga yang paling parah bisa berakibat kematian, ya. Harus banyak2 diberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga bumi kita termasuk hutan, sehingga bisa mencegah juga terjadinya karhutla.
BalasHapussedih ya kalau sampai peristiwa ini terjadi bahkan sering berkali-kali huhu.. pasti berdampak besar sih buat bumi, secara hutan kan jadi paru-paru dunia
BalasHapusRasanya ikut marah dan geram ternyata penyebat kebakaran hutan akibat ulah manusai. Sedih marah dan sebel sekali dg manusia tak bertanggung jawab tuh.
BalasHapusAku sepakat nih blogger bisa ambil oeran dengan ikut melakukam edukais lewat tulisan terkait hutan ini ya.
Buki hanya saty lho yuk jaga bareng
Masalah kebakaran hutan dan lahan ini memang nggak bisa dibiarkan begitu saja. Sayang banget sama alam yang hijau ini dan sudah seharusnya dijaga dengan baik namun karena ulah tangan-tangan usil tak bertanggung jawab kejadian Karhutla ini berulang kali terjadi.
BalasHapusKebakaran hutan seolah menjadi momok tiap tahun. Terjadinya ada yang disengaja dan ada yang tidak. Dampak buruk dari kebakaran hutan sudah tidak terhitung banyaknya, namun ternyata masih banyak yang ingin membakarnya.
BalasHapus2015 saya ingat betul, akibat dari kebakaran hutan kabut asap sangat betah seakan tak mau pergi, sehingga proses belajar mengajar pun terhambat bahkan terpaksa diliburkan selama beberapa hari hingga kabut mereda
BalasHapusinformasi penting yang harus disebarluaskan karena menyedihkan banget melihat fakta sering terjadi berkali-kali kebakaran hutan
BalasHapusKayak jadi bencana tahunan macam banjir yaa mba. Kayak gak ada harapan, tapi baca tulisan ini jadi semangat lagi bahwa pasti harapan itu ada nantiii <3
BalasHapusYa ampuunn tenyataaa climate change ini ada kaitannya dgn hutan kita yg teraniaya 😥😰 semoga kondisi hutan makin membaik ya
BalasHapusBeberapa tahun lalu kebakaran hutan hebat banget melanda Indonesia. Asapnya tak hanya mengancam kesehatan masyarakat di mana hutan tersebut berapa tapi juga sampai diekspor ke negara tetangga. Waktu itu aku malu banget Mbak. Tiap hari ada berita yang menuding bahwa Indonesia tidak menjaga hutannya dengan baik, dan malah juga tidak bertanggung jawab. Alhamdulillah yang seperti itu sudah sedikit berkurang ya. Semoga masyarakat dan pemerintah terus bekerjasama, jangan sampai hutan terus digunduli hanya demi ekonomi. Hutan itu titipan anak cucu kita
BalasHapusMemang dibutuhkan komitmen tegas dari pemerintah untuk menindaki pelaku pembakaran hutan, terutama yang dari perusahaan. Semoga saja bisa ya, Mbak, demi lingkungan Indonesia yang sehat.
BalasHapusMiris ya, kita yang bergantung dengan hutan tetapi malah hutan terus tergerus karena ulah yang tidak bertanggung jawab
BalasHapusBaca ini aku jadi inget dulu pernah tinggal di Siak Riau 3 tahun, hampir 3 tahun setiap tahunnya pasti mengalami dampak kebakaran hutan dan lahan. Udah pasti kabut tebal 24 jam, yang bikin kasihan itu hewan liar pada keluar dari hutan mbak huhu...
BalasHapussalah satu isu yang vital tapi sering kependem sama isu-isu lain. paling bener emang harus dari diri sendiri dulu ya kak, karena sulit mengendalikan orang. minimal kita aware aja sama alam.
BalasHapusHutan di Indonesia kan terkenal sebagai paru-paru dunia ya, Mbak. Sedih rasanya kalau banyak terjadi Karhutla, berarti kan hutan kita banyak berkurang. Yuk, mulai peduli dengan kondisi hutan kita, jangan sampai terjadi Karhutla.
BalasHapusKebakaran Hutan ternyata jadi salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim. Sedih banget tahu penyebab karhutla salah satunya ulah manusia. Harapan Kita semua semoga nanti tidak terjadi karhutla lagi, terutama karena ulah manusia.
BalasHapusTerima kasih mbak tulisannya... Yg terpenting klo menurut saya kesadaran diri peduli dengan lingkungan kita sendiri yang perlu ditingkatkan lagi ya...
BalasHapusDari dulu pasti selalu kejadian ya kak, kebakaran hutan. Semoga jadi pembelajaran kita semua agar menjaga lingkungan terlebih hutan yang mudah terbakar
BalasHapusPaling penting itu hukuuumm... bener deh hukumnya kurang tegas soal kebakaran hutan ini.
BalasHapusPadahal dampak kebakaran hutan ini besar banget sampai bisa menyebabkan perubahan iklim, ngeri bangeet.
Suka sedih kalau dengar kebakaran hutan, selain polusi pohon yang ditanam kembali butuh waktu tahunan,
BalasHapusYa Allah hanya 0,1% penyebab Karhutla oleh iklim. Sisanya ulah manusia. Hiks. Sedih banget lah kalau terjadi karhutla apalagi lahan gambut yang kena. Nanti giliran kena banjir yg salah pemerintah. Padahal siapa yang bikin gambut jadi hilang
BalasHapusKasian banget ya El Nino selalu jadi kambing hitam ulah manusia huhuu. Tapi emang dampaknya nih aparah banget dari berbagai sektor, kesehatan, pendidikan, bahwa satwa yang emang habitatnya di sana.
BalasHapusKenapa menyadarkan manusia yang katanya beradab itu sangat susah? Padahal nih, hutan secara ndk langsung dapaat dirasakan dari berbagai sektor. Nmun, kenapa masih ada pihak yang tutup mata pada peristiwa seperti ini?
BalasHapusDuh jadi ingat kejadian beberapa tahun lalu. Karena perluasan lahan walhasil lahan gambut dibakar, Mbak. Bagaimana rasanya udara panas ditambah dengan polusi asap yang tiada henti hampir selama sebulan lebih disini. Jendela dan akses masuk kututup rapat agar asap berkurang masuk ke rumah. Hmmmn
BalasHapusMiris kalau melihat berita kebakaran hutan. Kita mengambil banyak dari hutan tetapi tidak memberikan yang sepadan untuk hutan.
BalasHapusMasalah kebakaran hutan di Indonesia karena tiga hal: alam, perpindahan sekelompok orang yang masih tradisi bakar hutan untuk bertani, dan kelompok eksklusif yang bakar hutan demi kepentingan ekonomi (biasanya punya backing tertentu). Kalau cinta hutan jadi mindset sejak kecil, manusia akan sadar bahwa kita jaga alam, alam jaga kita.
BalasHapusKeren nih Eco Blogger Squad dan Auriga Nusantara bikin acara gini dan menyebarkan edukasi lewat blogger. Pemanfaatan lahan gambut harus lebih ditingkatkan lagi untuk meminimalisir terjadinya karhutla
BalasHapusma syaa Allah tulisannya kereen mbaaak, isinya mengingatkan saya bahwa kita memang hidup berdampingan, ya kalau ingin tetap "baik-baik" saja ya harus saling menjaga
BalasHapusMiris banget sama berita kebakaran seperti ini, padahal salah satu sumber paru-paru bumi adalah hutan.
BalasHapusKebakaran hutan ini banyak merugikan ya, bukan hanya manusia namun untuk lingkungan dan fauna nya juga.
BalasHapusasli sedih banget kalau ada kebakaran hutan, efek yang ditimbulkan banyak, selain ISPA, juga mengancam banyak nyawa.
BalasHapusmasya Allah sedih banget ya mbak efek darin kebakaran hutan memiliki banyak efek untuk sekitar dan nyawa juga
BalasHapusAslii sumpah sedihh banget kalau mendengar kebakaran hutan, teganya kalau ternyata di sengaja demi cuan dan cuan.
BalasHapusKasian habitat yang ada di dalamnya dan cuaca sekarang tak menentu karena bumi mulai tua sudah rusak.
Semoga generasi sekarang makin peduli dengan lingkungan dan ikut menjaga melestarikannya
Kalau lihat karhutla sekarang ini tuh ngeri. Dampaknya besar banget buat makhluk hidup, manusia, hewan, lingkungan juga. Sebisa mungkin kudu dicegah
BalasHapusKetika kebakaran hutan dan lahan merugikan banyak pihak, yang paling bikin sedih adalah anak-anak yang harus libur sekolah karena kondisi asap yang mengganggu. Juga nasibnya hewan-hewan di hutan yang harus kehilangan tempat tinggal, bahkan bisa merenggut kehidupan mereka. Semoga peraturan selalu dipatuhi agar tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan akibat ulah manusia, ya.
BalasHapussedih banget ya iiniii kahutla banyak masih di indonesia padahal kalau bisa dihalangi mending dijaga secara ini punya indonesia banget jangan sampai terjadi kebakaran hutan lahan lagi. gimana nasibnya kalau liat fakta ini huhuu
BalasHapusOwalah aku pikir justru yang bisa terbakar tu lahan gambut, ternyata tanah ini justru menyimpan cadangan air dan bisa membantu memadamkan kebakaran hutan yaa.
BalasHapusPengetahuan baru njih.
Emang selama ini cukup banyak mitos ttg kebakaran hutan, tapi yang jelas emang sangt merugikan siihh.
Eh kok "memadamkan" maksudnya "mencegah" hehe
HapusProduk-produk yg kita beli, emang semua sudah ada dalam bentuk eco label kah bun?
BalasHapus5 juni, hari lingkungan hidup dunia, bisa jadi pengingat bahwa kita harus selalu mencintai, menjaga dan melestarikan nya.
BalasHapusSelama ini kita sering menyalahkan alam ya kalo terjadi karhutla padahal andil alam sedikit banget. Duh kita harus berbenah nih dalam penanganan kondisi lingkungan kita
BalasHapusKebakaran hutan ternyata banyak disebabkan ulah manusia ya. Semoga kedepannya siapapun yang berulah, mendapat ganjaran hukum yang setimpal, demi masa depan anak cucu kita.
BalasHapusSedih banget kalau nemu atau dengar berita tentang Karhutla. Kebayang itu fauna dan flora yang hidup di sana. Belum lagi asapnya yang bisa ke mana-mana hingga berhari-hari atau bahkan hitungan minggu. Kena asap dikit aja udah sesak apalgi ini yang asapnya banyak. Hiks. Semoga kita bisa jadi bagian yang memiliki kontribusi meskipun kecil untuk menjaga hutan Indonesia.
BalasHapussedih banget ya kalo baca berita kebakaran hutan
BalasHapusapalagi lahan gambut, itu kan susah banget dipulihkan
sekaligus sebetulnya gak mudah dibakar
kebakaran hutan merupakan kebakaran kekayaan yang sering gak disadari
Iya ya, sepanjang tahun 2015 sampai 2019 itu kebakaran ga brenti2 ya mba. Kasihan masyarakat sekitar, banyak yang terserang sakit di saluran pernapasan. Semoga masyarakat kita makin paham bagaimana cara mencintai lingkungan dan tidak lagi melakukan pembukaan lahan dengan cara pembakaran hutan.
BalasHapusDampak kebakaran hutan ini emang serem banget ya. Apalagi gambut juga ikut terbakar. Benar-benar berharap karhutla bisa menurun bahkan hilang.
BalasHapusSetuju banget kalau karhutla bukan dari iklim, tapi dari tangan-tangan jahil manusia yang nggak bertanggungjawab. Justru perubahan iklim terjadi karena adanya karhutla itu. Hutan terbakar, gambut terdegadrasi, habislah penyelamat bumi. So, memang manusianya sendiri yang harus mengontrol diri.
BalasHapusSerem sih karhutla ini memang, apalagi udah kayak bencana tahunan gitu, semoga lebih baik ke depannya yaa, aamiin
BalasHapusKadang manusia tuh nggak ada puasnya ya, nggak mikirin generasi masa depan bakal gimana. Sekarang aja udah berasa banget perubahan iklimnya. Huhu
BalasHapusPernah baca buku, novel sih. Dari sudut pandang orang utan ketika hutannya terbakar. Bacanya nyeseeeeeek bgt. Semoga penanganan dan pencegahan kebakaran hutan bisa lebih serius lagi ya.
BalasHapusBiasanya tempatku tiap tahun langganan nih. Semoga ada regulasi yang jelas sehingga tidak perlu lagi ada derita akibat kebakaran. Btw, waktu 2019 tempatku asap begitu kuat, ponaanku yang berumur 2 tahun meninggal, memang sudah ajal sih tapi kalau tidak ada asap mungkin sesak nafasnya tidak kumat.
BalasHapus