Halo, teman deestories..
Teman-teman masih ingat tidak cerita saya tentang hujan es di Surabaya? Pasti masih ingat, ya! Hujan es hanya salah satu bencana akibat perubahan iklim. Tentunya masih banyak lagi bencana akibat perubahan iklim ini. Ini yang membuat perubahan iklim menjadi ancaman nyata bagi kehidupan di bumi. Kita harus bersiap, melakukan aksi nyata menyelamatkan bumi dari ancaman perubahan iklim ini. Salah satu caranya adalah beralih ke energi yang ramah lingkungan. Energi solar adalah salah satu contoh energi yang ramah lingkungan. Energi solar untuk bumi yang lebih hijau.
Perubahan Iklim, Ancaman Terbesar Bagi Bumi
Menurut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC), perubahan iklim didefinisikan sebagai perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada periode waktu yang dapat diperbandingkan. Komposisi atmosfer global yang dimaksud adalah komposisi material atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya.
Sebenarnya Gas Rumah Kaca ini dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi agar tetap stabil. Namun peningkatan konsentrasi GRK ini membuat lapisan atmosfer semakin tebal. Ini membuat jumlah panas bumi yang terperangkap di atmosfer semakin banyak, akibatnya suhu bumi naik, ini yang akhirnya disebut sebagai pemanasan global.
Perubahan suhu bumi secara langsung bisa mempengaruhi cuaca. Semakin naik suhu bumi, maka cuaca jadi makin tak menentu.
Tak hanya itu, perubahan iklim bisa menyebabkan terjadinya bencana alam. Ini sudah nyata dirasakan. Mulai dari kebakaran hutan di Siberia, Texas yang membeku, hingga ancaman tenggelamnya beberapa kota di Asia, Jakarta salah satunya.
Perubahan iklim juga bisa menyebabkan krisis air. Bencana kelaparan pun di depan mata. Jika tidak segera bertindak, tahun 2030 nanti, kita bisa kehilangan bahan makanan karena kekeringan akibat perubahan iklim.
Beralih ke Energi Ramah Lingkungan
Salah satu penyumbang emisi karbon terbesar adalah penggunaan energi fosil. Penggunaan energi fosil mencapai 82% pada tahun 2020 membuat sektor energi sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar di indonesia (45,7% selain emisi dari hutan dan penggunaan lahan).
Tentunya, kita harus mulai beralih ke energi ramah lingkungan. Energi ramah lingkungan disebut juga sebagai energi terbarukan atau energi alternatif. Energi ramah lingkungan adalah sumber daya yang melimpah. Energi ini bisa terus diperbaharui. Sumber energi ini dianggap lebih ramah lingkungan daripada energi fosil.
Ada banyak yang bisa menjadi sumber energi ramah lingkungan ini. Mulai dari cahaya matahari, air, angin, dan lain sebagainya.
Energi Solar
Energi solar adalah salah satu contoh energi ramah lingkungan. Energi solar ini adalah energi yang bersumber dari panas matahari.
Apa itu energi solar?
Energi solar ini memanfaatkan sinar matahari sebagai daya utama dalam menghasilkan energi untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari kebutuhan listrik sampai dengan kebutuhan akomodasi seperti kendaraan.
Konsep energi solar untuk kebutuhan kelistrikan sangat sederhana, panel surya yang merupakan alat penambang dari solar energi Indonesia dihubungkan dengan sebuah kabel menuju sebuah batrei ataupun penyimpan daya lainnya yang kemudian disalurkan menuju alat-alat listrik rumah tangga ataupun lainnya.
Mengapa energi solar bisa membuat bumi lebih hijau?
Energi solar ini bisa membuat bumi menjadi lebih hijau. Tidak seperti energi fosil yang menghasilkan banyak karbon. Energi solar ini sangat penting, khusunya dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Penggunaan energi solar ini bisa mengurangi produksi karbon. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia, yang akan mengurangi emisi karbon sebesar 29-41% pada tahun 2030.
Studi kasus dari Utomo SolaRUV, energi solar sebesar 418 kWp jika dikonversi setara dengan menanam 32.884 pohon dan bisa mereduksi emisi karbon sebesar 3.303 ton/kWh.
Memanfaatkan energi solar secara optimal tentu akan lebih baik bagi bumi. Bumi jadi lebih hijau. Terhindar dari ancaman perubahan iklim.
Apalagi potensi energi solar di Indonesia ini sangat besar. Bila dihitung, potensi energi solar di Indonesia ini mencapai 112.000 GWp. Rugi bila tidak dimanfaatkan.
Utomo SolaRUV, Bantu Wujudkan Bumi yang Lebih Hijau
Teman-teman pasti bertanya-tanya, bisakah energi solar ini digunakan untuk rumah tinggal? Apakah bisa rumah tinggal berinsiatif menggunakan energi solar sendiri, mengingat pemerintah masih belum mengembangkan energi solar secara massal.
Jawabannya, bisa! Untuk bisa menggunakan energi solar, pastinya harus memasang panel surya.
Panel surya adalah sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip yang disebut efek photovoltaic. Energi listrik yang dihasilkan akan disimpan ke dalam sebuah baterai, kemudian digunakan untuk mengoperasikan perangkat elektronik sesuai kebutuhan listriknya.
Bila teman-teman tertarik memasang panel surya, bisa menghubungi Utomo SolaRUV. Utomo Solaruv adalah perusahaan spesialis penyedia solusi atap dan energi baru terbarukan khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Didukung oleh keahlian pengembangan pembangkit listrik tenaga surya skala dunia dari Univergy dengan pengalaman lebih dari 250 MWp serta berbagai teknologi atap metal Utomodeck yang tahan lama yakni atap tanpa sambungan dan tanpa baut sehingga atap bangunan untuk pembangkit tenaga surya anda tahan lama dan mudah perawatannya. Informasi lebih lengkap bisa teman-teman lihat di website Utomo SolaRUV, ya!
Utomo SolaRUV ini membantu kita bisa memanfaatkan energi solar yang ramah lingkungan. Utomo SolaRUV membantu mewujudkan bumi yang lebih hijau.
Penutup
Ancaman perubahan iklim itu nyata adanya. Bumi sedang tidak baik-baik saja. Kita perlu segera mengambil aksi nyata untuk menyelamatkan bumi.
Mari beralih ke energi ramah lingkungan. Gunakan energi solar untuk bumi yang lebih hijau.
Tidak ada komentar
Posting Komentar