Perubahan iklim bukanlah hal yang baru. Bisa dibilang sejak beberapa tahun terakhir ini banyak orang membicarakan perubahan iklim. Terlebih lagi, dampak perubahan iklim bisa dirasakan secara langsung. Mulai dari suhu bumi yang semakin panas. Cuaca yang sulit ditebak. Hingga beragam bencana yang terjadi karena anomali iklim ini.
Begitu gawatnya perubahan iklim ini, hingga kak Salma dari Yayasan Madani Berkelanjutan, menyebutnya sebagai krisis iklim. Seperti yang disampaikan pada Online Gathering #EcoBloggerSquad, "Peran Hutan dalam Mitigasi Perubahan Iklim".
Perubahan Iklim dan Dampaknya
Perubahan iklim bisa dibilang sebagai pemanasan global. Di mana terjadi peningkatan gas rumah kaca di lapisan atmosfer dan berlangsung pada jangka waktu tertentu.
Iklim memang seringkali berubah, karena adanya interaksi antara komponen-komponen iklim itu sendiri. Mulai dari erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan aktivitas manusia, seperti penggunaan lahan dan bahan bakar fosil.
Penyebab Perubahan Iklim
Penyebab iklim adalah meningkatnya jumlah karbon di atmosfer bumi. Bahkan sejak tahun 1950, jumlah karbon yang ada di lapisan atmosfer sudah mencapai ambang batas maksimal. Ini membuat cahaya matahari tidak bisa langsung masuk ke bumi, melainkan terpantul-pantul dalam lapisan atmosfer tersebut. Ini yang akhirnya membuat bumi semakin panas.
Perubahan iklim ini berbeda dengan perubahan cuaca. Perubahan cuaca hanya sementara dan dalam lingkup yang sempit. Sedangkan, perubahan iklim ini bersifat jangka panjang dan dirasakan secara luas.
Menurut laporan dari IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), suhu bumi semakin panas. Bahkan jika kita tidak melakukan apapun, tahun 2100 nanti, suhu bumi bisa naik hingga 4°C. Tentunya ini bukan hal baik.
Kalau diperinci lagi, penyebab perubahan iklim itu berasal dari karbon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Mulai dari banyaknya bangunan, pemakaian listrik, emisi gas karbon dari kegiatan industri maupun transportasi, hingga aktivitas hutan dan pengolahan pertanian.
Dampak Perubahan Iklim
Lalu, apakah dampak perubahan iklim ini? Mengapa kita perlu segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi perubahan iklim ini.
Perubahan suhu bumi secara langsung bisa mempengaruhi cuaca. Semakin naik suhu bumi, maka cuaca jadi makin tak menentu.
Dampak perubahan iklim ini nyata dirasakan. Sudah banyak bermunculan bencana alam di dunia karena perubahan iklim ini. Mulai dari kebakaran hutan di Siberia, Texas yang membeku, hingga ancaman tenggelamnya beberapa kota di Asia, Jakarta salah satunya.
Krisis Iklim di Indonesia
Ancaman perubahan iklim di Indonesia nyata adanya. Bahkan, bila tidak segera diatasi, perubahan iklim bisa menjadi mimpi buruk bagi Indonesia. Perubahan iklim sudah menjadi krisi iklim yang menimbulkan banyak dampak negatif.
Ada 115 pulau di Indonesia yang akan tenggelam karena krisis iklim ini. Bahkan, diperkirakan tahun 2100 nanti, Indonesia kehilangan PDB hingga 7%!
Tahun 2025 jika kita tidak melakukan apa-apa untuk menghadapi krisis iklim ini, kita akan mengalami krisis air. Tentu kita bisa banyangkan, apa yang terjadi jika tidak ada air.
Tak hanya krisis air, krisis iklim juga bisa membuat kita terancam kelaparan di tahun 2030, akibat kekeringan yang menyebabkan kita kehilangan bahan makanan.
Hutan dan Perubahan Iklim
Hutan berhubungan erat dengan perubahan iklim. Hutan bisa menjadi penyumbang terbesar terjadinya perubahan iklim. Tetapi, hutan juga bisa membantu kita selamat dari perubahan iklim ini.
Kok bisa?
Hutan penyumbang gas emisi karbon terbesar
Selama ini kita tahu, hutan adalah tempat dimana karbon diubah menjadi oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Tapi sekarang, hutan justru menjadi penyumbang gas emisi karbon terbesar.
Emisi yang dihasilkan oleh hutan ini disumbang oleh hilangnya hutan, dekomposisi gambut dan juga kebakaran gambut.
Selama lima tahun terakhir ini, deforestasi di Indonesia semakin besar. Menurut Greenpeace, menyebut luasan lahan deforestasi di Indonesia mencapai 2,13 juta hektare (ha) atau setara dengan luas 3,5 kali luas Pulau Bali.
Hutan sebagai Mitigasi Perubahan Iklim
Selain kak Salma dari Madani Berkelanjutan, ada juga kak Tian dari Hutan Itu Indonesia. Kak Tian membahas tentang peran hutan dalam mitigasi (pencegahan) perubahan iklim.
Bicara tentang hutan, hutan tak sekadar kumpulan pohon. Lebih dari itu, hutan adalah biodiversitas atau keanekaragaman hayati.
Hutan bisa menyelamatkan kita dari krisis iklim. Pohon-pohon yang ada di hutan bisa menyerap karbon. Kak Tian memberikan sebuah fakta yang mencengangkan, 1 pohon durian dewasa bisa menyerap 1420 kg karbon setiap tahunnya. Bisa kita bayangkan, bagaimana jika 1 hutan.
Itulah mengapa Hutan Itu Indonesia mengkampanyekan pentingnya menjaga hutan. Menjaga hutan ini tentunya tak hanya sekadar menanam pohon di hutan. Tapi bagaimana kita bisa merawat hutan.
Hal yang Bisa Kita Lakukan Agar Selamat dari Perubahan Iklim
Tentunya kita semua ingin selamat dari ancaman perubahan iklim ini. Jadi, kita perlu segera mengambil aksi nyata dalam menghadapi perubahan iklim ini.
Lakukan aksi nyata berikut ini.
1. Menghemat penggunaan listrik
Kita tahu, penggunaan listrik menjadi salah satu faktor penyebab perubahan iklim. Maka, kita perlu menghemat penggunaan listrik. Matikan alat elektronik yang tidak dibutuhkan. Menghemat penggunaan listrik tak hanya menyelamatkan bumi, tapi juga menyelamatkan dompet kita, ya kan?
2. Menerapkan gaya hidup minim sampah
Menerapkan gaya hidup minim sampah bisa menjadi aksi nyata #UntukmuBumiku. Mulai dari mengurangi pemakaian kantong plastik, memilah sampah dari rumah hingga mengolah sampah organik menjadi pupuk untuk tanaman.
3. Bijak menggunakan air
Gunakan air secara bijak. Agar kita tidak perlu menggunakan banyak energi dalam memompa air, yang akhirnya bisa mengurangi emisi gas rumah kaca.
4. Menggunakan transportasi ramah lingkungan
Gunakan transportasi ramah lingkungan, agar bisa mengurangi emisi karbon. Kalau tidak terlalu jauh, jalan kaki atau naik sepeda saja. Bila berpergian, gunakan transportasi umum saja. Untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil.
5. Adopsi hutan
Adopsi hutan juga menjadi langkah nyata kita dalam mengatasi perubahan iklim. Sebagaimana yang telah saya ceritakan tadi, kita tidak hanya menanam pohon saja, tetapi juga merawat pohon.
Adopsi hutan adalah gerakan penggalangan dana untuk membantu merawat pohon-pohon yang ada di hutan, seperti yang dilakukan oleh Hutan Itu Indonesia.
6. Sebarkan
Sebarkan pentingnya aksi nyata hadapi perubahan iklim ini. Agar semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya mitigasi perubahan iklim dan mau bergerak bersama menghadapinya. Saatnya #TeamUpforImpact.
Menjadi Eco Blogger Squad
Senang sekali tahunbini saya terpilih menjadi #EcoBloggerSquad. Banyak sekali insight seputar lingkungan yang bisa saya dapatkan disini.
Senang sekali bisa berjejaring dengan sesama rekan blogger dan komunitas lain yang punya kepedulian terhadap lingkungan.
Menjadi Eco Blogger Squad menjadikan saya semakin bersemangat menyebarkan konten-konten seputar lingkungan. Mengajak banyak orang untuk lebih peduli dan melakukan aksi nyata menghadapi perubahan iklim.
Penutup
Ini cerita saya tentang pentingnya peran hutan dan hal yang bisa kita lakukan agar selamat dari perubahan iklim.
Menjelang hari bumi yang jatuh pada 22 April 2022 nanti, ayo ambil bagian dalam aksi nyata mengajari perubahan iklim ini.
Jadilah bagian dari solusi. Setuju?
Sebenarnya cara2 berperan serta menjaga kelestarian hutan ini terbilang mudah, ya. Semoga saya bisa rutin menjalaninta
BalasHapusHutan ini memang sangat besar perannya dalam menjaga kestabilan iklim. Layak diperhatikan demi kesejahteraan bersama
HapusHutan itu sangat berperan penting bagi kehidupan kita. Jadi memang wajib untuk terus dijaga. Karena kapan kita abai, maka alam juga akan marah. Dan menjaga hutan harus dilakukan secara bersama-sama.
BalasHapusBaru pertama kali tau tentang Eco blogger Scuad, Gimana cara gabungnya?
BalasHapusDi Blog saya lumayan banyak konten tentang lingkungan
Memang terasa banget nih dampak perubahan iklim. Yang kuingat, tahun 1990an itu kalo berangkat ke sekolah jam 6 pagi Bandung masih cukup berkabut. Sekarang Bandung udah nggak sedingin dulu. Aku nggak nyalahin siapa-siapa sih. Cuma emang lebih baik kalo kita semua lebih peduli pada Bumi yang nyaman.
BalasHapusNah, di Bali masalah air bersih juga mulai sulit. Terima kasih sharingnya, Mbak.
BalasHapusBerasa banget ya perubahan iklim akhir-akhir ini. Ngeri kalo nyebutin berbagai bencana yang bisa terjadi akibat iklim. Dulu kalo pergi ke pegunungan pasti rasanya dingin banget sekarang sudah nggak terlalu dingin.
BalasHapusaku tuh liat video berseliweran di tiktok sepanjang long wiken kemarin, kalo salah satu cara sederhana menjaga bumi itu dengan menghapus email yang tidak terpakai. itu bener gak sih?
BalasHapusNgeri banget ya perubahan iklim di dunia. Makin hari makin kerasa aja dampaknya. Mulai dari kebakaran hutan di Siberia, Texas yang membeku, hingga ancaman tenggelamnya beberapa kota di Asia, Jakarta salah satunya.
BalasHapusCakep EBS generasi 2021 emang seger-seger sih tema pembahasannya. Semoga dengan kita gabung EBS, makin bisa mengajak orang peduli hutan yah kak
BalasHapusMau konsisten zerowaste tapi kok masih belum bisa kompak nih seluruh keluarga. Yang konsisten yang paling baru mengganti pembalut dengan menstrual cup dan mens pad.
BalasHapusTurut menjaga kelestarian alam, salah satunya hutan sebenarnya mudah. Hanya saja masih terbiasa dengan kebiasaan lama. Misalnya pakai plastik saat belanja, malas memilah sampah, dll.
BalasHapusMenerapkan gaya hidup minim sampah seperti mengurangi penggunaan kantong plastik ini PR banget ya bagi semua orang. Saya perhatikan belanja makanan di ojol food itu udah pasti pakai kantong. Beli 1 macam saja sudah 2 macam plastik yang terbawa. Kotak makanannya, dan kantongnya. Gimana kalau beli banyak dan berkali2? Di pasar jajan ramadan juga gitu. Bejibun penjual dan pembeli, kantong plastik tak pernah tinggal.
BalasHapus3 hal yang mbak dk, sebutin sedang saya coba tanamkan ke anak-anak. Cuaca yang panas, apalagi sedang berpuasa membuat anak-anak suka bereksplorasi dengan air. Perlu diingatkan untuk penggunaan air sesuai kebutuhan dan seperti anjuran sunah Rasulullah
BalasHapusTernyata setiap dari kita bisa mengambil perannya masing-masing dalam menjaga lingkungan agar tetap terjaga kelestariannya dan bumi-pun kembali ceria.
BalasHapusNgerii sih kalau lihat hutan di Indonesia berkurangnya sampai berapa persen tuh yaa, padahal Indonesia juga dikenal sebagai paru-paru duniaa
BalasHapusSaya sendiri melihat hilangnya hutan di Batam. Dulu pada tahun 98 an, di banyak bagian tempat hutan masih rindang, Kini semua sudah berganti menjadi perumahan, apartemen, mall hotel. Dan ngerasain banget sekarang di Batam panaaaaaaaaaaaaaaaas banget.
BalasHapusJadi keingat, kalau pergi ke Kabupaten Siak untuk mengurus berkas-berkas pasti melewati jalanan yang masih rimbun hutan. Adem saja rasanya. Berharap kita bisa lakukan aksi nyata juga dalam menghadapi perubahan iklim ini
BalasHapusSepakat!!! kita sendiri udah ngerasain ya gimana krisis global warming ini. asli panas banget :(( makanya sekarang bisa dari diri sendiri dulu mulai gaya hidup yang buat jaga bumi ini.
BalasHapusPenasaran banget gimana cara gabung jadi Eco Blogger Squad ya? Pastinya banyak insight baru tentang lingkungan. Isu lingkungan jadi penting banget sejak perubahan cuaca menjadi semakin ekstrim. Saya pribadi sebenarnya sangat tertarik dan ingin belajar hal baru tentang lingkungan.
BalasHapusperubahan iklim nih isu besar yang kayak ketutup isu-isu lain ya. padahal orang mesti aware banget nih sama hal ini
BalasHapusjadi mau deh ikutan gabung eco blogger squad nih, keren banget :) semoga aksi nyata kecil kita bisa menjaga bumi ya.. semuanya kudu saling aware nih biar sukses jaga bumi
BalasHapusHutan Indonesia banyak ya tapi makin lama udah rusak.. sedih.
BalasHapusMembangun kesadaran di anak2 nih mba tentang poin2 yg mba tulia kayak hemat listrik. Kadang kan anak2 mikirnya itu bakal ada terus menerus 😄
Emm terkadang orang keliru mengartikan perubahan iklim ini sama dengan perubahan cuaca. Padahal udh jelas beda dilihat dari efek dan durasinya ya mbak yang jangka panjang. Semoga hutan hutan di Indonesia segera diperhatikan lagi sehingga bisa berfungsi seperti sedia kala dan membantu banyak orang karena merupakan paru2 dunia.
BalasHapusAda banyak hal ya yang bisa kita semua lakukan sebagai bukti cinta kepada bumi. Melakukan hal kecil, asal konsisten, dan apalagi dilakukan banyak orang, tentu akan memberi dampak yang baik untuk bumi. Biar bumi bisa menjadi tempat aman dan nyaman untuk hidup anak cucu kita.
BalasHapusSelamat ya mbak, masuk dalam ecobloggersquad, jadi bisa berkontribusi dan berbagi tilisan bertema lingkungan hidup.
BalasHapusKalau bahas lingkungan hidup, saya langsung ingat prof Emil Salim yang dulu pernah menjabat sebagai menteri lingkungan hidup. Eh sekarang kayaknya nggak ada ya kementerian yang menangani masalah lingkungan
Meski negara kita terdiri dari kepulauan dan lautan, namun saya setuju kalau kita ini harus hemat air. Suka sebel sama yang menertawakan katanya air mah gratis sepuasnya saja. Ikh, belum tahu aja dia ...
BalasHapuskebayang sekarang hutan di mana-mana mulai berubah fungsi ya mak. jadi pembangunan di mana-mana. jadi inget kalimantan yang bakal jadi ibu kota negara pasti motongin banyak hutan mbabat alas gede banget buat pembangunan :(
BalasHapusKrisis iklim saat ini udah kian terasa. Kita sebagai warga yang baik, mesti turut serta untuk menjaga ekosistem agar bumi baik-baik saja.
BalasHapusMemilah sampah, hemat energi, menanam, bisa jadi salah satu cara untuk mencintai bumi kita.
Semakin banyak blogger yang menulis ttg perubahan iklim, semoga pesannya semakin luas ke masyarakat. Memang udah gak bisa santai lagi kalau lihat kondisi bumi. Yuk, sama-sama bikin bumi sehat lagi
BalasHapusSedih sekali melihat iklim yang berubah dan bikin kita sebagai manusia harus bertanggungjawab dengan kemajuan teknologi yang kita perbuat ternyata berdampak bagi lingkungan.
BalasHapusBergerak bersama, mari kita mencoba sedikit demi sedikit menjalankan sustainable lifestyle yang menjaga bumi. Bersama hingga 10.000 tahun, kata Yuni Shara & Raffi Ahmad.
((padahal 50 tahun yaa...lebaaii dikit demi bumi yang kita tinggali..))
perubahan iklim sekarang memang kentara banget
BalasHapuslagi panas terik tiba-tiba kok hujan badai
kejadian juga hari ini, bikin daya tahan tubuh jadi anjlok gitu
semoga makin banyak yg aware sama bumi ya
Perubahan iklim ini nyata adanya. Mau tidak mau kita harus mulai dari hal sederhana untuk mengingatkan anak cucu kita bagaimana cara menjaga bumi agar lebih ramah ditinggal berpuluh tahun ke depan. Mulai dari yang kecil dan mulai dari sekarang
BalasHapusApa yang kita tanam sekarang akan kita tuai hari esok. Begitu pula bila kta jaga bumi saat ini, maka di masa depan anak cucu kita masih bis amenikmatinya dengan baik. Banyak banget hal yang mempengaruhi perubahan iklim, jadi harus segera diperbaiki saat ini juga
BalasHapusHal-hal kecil tersebut, jika kita kompak untuk melakukannya bersama-sama..sedikit banyak tentu akan memberikan pengaruh dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Yuk yuk..tunjukkan kepedulian kita sekarang juga, kita lakukan bersama.
BalasHapusDampak perubahan iklim ini memang ga main-main, ga bisa cuma tinggal diam buat mengatasinya, harus ada upaya keras supaya perubahannya ga makin parah
BalasHapusSemua pihak memang harus turut serta membantu menangani masalah perubahan iklim ini yaaa
BalasHapusTernyata penyumbang terbesar pada perubahan iklim tuh terkait dengan penggunaan listrik yaaa... Jadi ga ada salahnya yuuk kita mulai dari diri kita sendiri untuk bijak menggunakan listrik dan mengurangi penggunaan peralatan yang mempengaruhi kondisi ozon.
BalasHapusPengen dong jadi bagian dari Eco Bloggers Squad... Btw skrg emang kerasa yah perubahan iklim, beda dgn jaman dlu
BalasHapusSebenarnya langkah mudah dan dimulai dari hal kecil aja ya mba buat merawat bumi, seperti memilah sampah, bijak menggunakan air terutama lagi cuci piring sih ini bisa kita kontrol
BalasHapusKerasa banget sih kalau keberadaan pohon sangat berkurang, banyak yang berubah di ekosistem mikro maupun makro. Paling gampang, ga ada tempat menahan air. Air jadi ga jernih dan malah bikin banjir huhuhu.
BalasHapusPelan-pelan saya mengubah kebiasaan untuk mendukung perubahan iklim ini. Dari hal kecil di rumah aja kayak matiin lampu saat mau tidur malam, bawa tempat air minum, atau tas belanja sendiri.
BalasHapusWah jadi pengen jadi eco blogger squad juga. Bisa dapat ilmu tentang lingkungan. Jadi makin sayang sama lingkungan dong mbak.
BalasHapusAsyik banget tuh jadi Eco Blogger Squad, jadi semangat untuk lebih mencintai lingkungan ya.
BalasHapusBtw, sekarang tuh sedih ya liat alam yang jadi nggak teratur cuacanya kayak dulu, bahkan udah beberapa hari ini, gerahnya minta ampun
Setuju banget Mbak Dee
BalasHapusHutan gak hanya berfungsi memasok oksigen tapi juga menjaga keseimbangan alam
Jika alam gak seimbang maka terjadilah gonjang ganjing diantaranya cabai mahal, bumi makin panas, krisis air
Hawa saat ini memang makin panas.
BalasHapusDampak perubahan iklim ini makin terasa. Oleh karenanya harus cepat bergerak mengatasinya
Selamat Mbak atas pencapaiannya menjadi Eco Blogger Squad..Dengan tugas mulia mengajak banyak orang untuk lebih peduli dan melakukan aksi nyata menghadapi perubahan iklim. Seperti beberapa hari ini Jakarta tuh panasssnya, sampe berasa ini salah satu dampak perubahan iklim pastinya
BalasHapusGak sanggup rasanya membayangkan rangkaian efek serius dari perubahan iklim. Satu hal penting yang seharusnya bisa kita hindari dengan melakukan banyak hal positif. BTW, selamat ya Mbak Dian. Sudah terpilih menjadi Eco Blogger Squad. Selamat menjalankan rangkaian tugas mulia dan bermanfaat kedepannya.
BalasHapusSekecil apa pun langkah kita dalam hal kepedulian terhadap alam ini akan sangat bermanfaat bila dilakukan banyak orang ya Mba...
BalasHapusKerasa banget dampak perubahan iklim pada setahun yang lalu, Kal-Sel pertama kali dilanda banjir besar. Tanah seperti kehilangan kemampuannya untuk menyerap air, karena hutan Kalimantan makin tahun makin berkurang :(
BalasHapusTernyata beda ya mbak antara cuaca dan iklim ini, dan perubahan iklim lebih besar dampaknya lagi lingkungan maupun manusia di banding perubahan cuaca
BalasHapusHemat air hemat listrik hemat bahan bakar hanya itu yg baru bisa saya lakukan. Tapi sekecil apapun peran yg kita ambil semoga bisa menunjang perbaikan kondisi bumi dan lingkungan. Aamiin...
BalasHapusmenghemat listrik dan air ini, peer bgt buat kita semua. apa2 semua dikerjkaan online jadi butuh listrik. apalagi untuk air, air peting bgt buat keperluan pekerjaan domestik atau industri, pasti ngaruh bgt emang ya
BalasHapusHemat menggunakan air dan memakai transportasi umum, sedang saya coba terapkan mbak DK. Semoga bisa istiqomah, walaupun melakukan pergerakan yang ringan dan sederhana bisa mengurangi beban untuk bumi ini, aamiin
BalasHapusTulisan ini mengedukasi sekali mbak. Agar kita mencintai bumi dan merawatnya dengan baik. Aku ngerasa banget perubahan iklim terakhir ini. Cuaca berasa panas banget. Huhuu.. Langkah kecil yang bisa aku lakuin adalah menanam bunga dan tanaman hias lainnya hehe
BalasHapus