SKM bukan susu mulai bergema di tahun 2018. Padahal, sudah bertahun lamanya banyak masyarakat yang mengosumsi SKM (Susu Kental Manis) sebagai minuman layaknya susu. Banyak fakta yang menunjukkan bahwa pengonsumsian SKM bukanlah sebagai minuman. Inilah yang mendorong YAICI (Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia) melakukan edukasi dan sosialisasi di masyarakat. Sebab, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang mengosumsi SKM sebagai susu.
Fakta SKM Bukan Susu
Fakta SKM bukan susu mulai mencuat pada tahun 2018. Dikutip dari Live Strong, SKM dikategorikan sebagai pangan yang kurang sehat dan bisa menyebabkan diabetes.
Tahu nggak, SKM ini tinggi gula. Kandungan gula pada SKM ada sekitar 45-50%. SKM sendiri dibuat dengan cara mengucapkan sebagian air dari susu sapi segar. Protein yang terkandung didalamnya juga sangat kecil, hanya 2,3%. Jumlah ini tentu sangat dibawah standar minimum dari ketentuan BPOM yang 6,5% dan WHO sebesar 6,9%
Baca Juga : 6 Cara Tetap Sehat di Tengah Pandemi
Inilah yang membuat SKM tidak untuk dikonsumsi sebagai susu. Selain tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi, juga berbahaya bagi kesehatan.
Konsumsi SKM sesuai peruntukannya tentu tidak bahaya. Misalnya untuk topping makanan seperti dessert, pelengkap makanan atau untuk bahan pembuat kue.
Edukasi Gizi dan Pencarian Fakta Penggunaan SKM sebagai Susu Balita di Masyarakat
Meskipun sudah banyak fakta-fakta bahwa SKM bukan susu, faktanya masih banyak masyarakat yang mengosumsi SKM sebagai susu. Mirisnya, SKM digunakan sebagai susu balita.
Inilah yang mendorong kepedulian YAICI untuk terus bergerak melakukan edukasi dan sosialisasi di masyarakat. YAICI bermitra dengan berbagai stakeholder yang ada untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat, bahwa SKM bukan susu.
Sebagaimana pada hari Minggu tanggal 6 Maret 2022 lalu, YAICI dan PC Muslimat NU melakukan edukasi dan sosialisasi bahwa SKM bukan susu.
YAICI memberikan edukasi kepada pengurus PC Muslimat NU Sidoarjo tentang fakta-fakta bahwa SKM bukan susu. Selanjutnya, YAICI berharap PC Muslimat NU akan mensosialisasikan kepada jaringan akar rumputnya.
Tak hanya memberikan informasi seputar fakta-fakta terkait SKM ini, pada acara edukasi tersebut YACI juga memberikan informasi tentang stunting. Mulai dari penyebab stunting hingga apa yang harus dilakukan untuk mencegah stunting ini.
Acara ini sengaja digelar di Sidoarjo, sebab menurut data Dinas Kesehatan Jawa Timur tahun 2019, Sidoardjo memiliki angka stunting tertinggi di Jawa Timur. Semoga dengan edukasi ini, PC Muslimat NU bisa ikut berkolaborasi untuk mengatasi stunting di Sidoarjo.
Blusukan Sebarkan SKM Bukan Susu
Saya beruntung bisa ikut acara ini. Saya tidak hanya tahu banyak tentang gizi, tapi juga bisa ikut terjun langsung ke masyarakat.
Ya, setelah selesai mendengarkan paparan materi dari mas Arif Hidayat, SE, MM selaku ketua harian YAICI, kami melakukan blusukan ke rumah warga. Kami mengunjungi rumah-rumah warga yang ada di daerah Panjunan dan Candi Sidoarjo.
Ada mbak Yuli dari YAICI yang melakukan sosialisasi kepada warga bahwa SKM bukan susu. Mbak Yuli juga mengajak agar ibu-ibu memberikan ASI dan makanan gizi seimbang agar anak tidak mengalami stunting.
Baca Juga : Mendukung Menyusui untuk Atasi Masalah Kesehatan di Indonesia
Penutup
Acara edukasi gizi dan pencarian fakta penggunaan susu kental manis di masyarakat bersama YAICI dan PC Muslimat NU Sidoarjo ini menjadi langkah konkrit mengatasi miss informasi seputar gizi di masyarakat. Butuh keperdulian berama agar masyarakat sadar bahwa SKM bukan susu. Dan juga membuktikan bahwa pemenuhan gizi di masyarakat perlu dilakukan secara bersama-sama. Setuju?
Ini terjadi pada keluarga saya sejak dahulu kala, Mbak hahaha. Jadi saya suka minum susu kental manis yang cokelat. Kalau yang putih sukanya dicampur teh hehehe. Dan ternyata SKM memang hanya pelengkap makanan ya, Mbak. Misalnya untuk minuman es buah.
BalasHapusSaya juga awalnya terkecoh gitu. Kirain loh, SKM ini adalah susu kayak lainnya. Tetapi sejak terbiasa baca komposisi akhirnya paham kalau SKM ini kandungan gulanya tinggi banget.
BalasHapusNah sy sering ngomel2 ni sm anak2 karena mereka maunya bikin SKM dikasih air ky susu biasa. Terus sy bilang kalau itu bukan ky susu biasa. Tapi buat roti atau campuran puding..baru mau..
BalasHapusSekarang kalau liat iklan-iklan di TV, pasti kalimatnya menjadi langsung 'kental manis' untuk menghilangkan kata susunya.
BalasHapusDengan adanya sosialisasi seperti ini, mudah-mudahan masyarakat semakin melek informasi dan dapat membedakan bedanya susu dan krimmer
Banyak juga sih keluarga yang mengira bahwa Susu Kental Manis adalah susu. Hingga menjadikannya sebagai minuman susu untuk anaknya.
BalasHapusPantas saja ya. SKM tuk rasanya emang terlalu manis bagiku. Buat toping pun masih terasa banget manisnya.
nah ini,, dulu sering mengira SKM itu sama seperti susu bubuk. ternyata komposisinya beda banget.
BalasHapusedukasi seperti ini perlu disosialisakan agar para orang tua tidak salah mengartikan SKM sama dengan susu bubuk.
Yang bener harusnya buat semacam creamer gitu ya
BalasHapusngenes memang di daerah-daerah kecil dan pelosok masih ada yang beranggapan bahwa SKM itu susu yaa mba, makanya penting sih info ini sampai ke mereka-mereka itu yaa
BalasHapusBenar mbak masih banyak yanh belum tau kalau susu kental manis adalah pelengkap makanan. Karena penyebutannya masih susu.
BalasHapusMiris ya sama fakta ini. Masih banyak masyarakat yang menganggap SKM itu bisa diminum seperti susu yang memang bagus untuk kesehatan.
BalasHapusBener banget, Mbaaaak, banyak yang beranggapan begitu. Termasuk ibuku. Dulu ibuku suka beli SKM gini buat "minum susu" atau buat ponakanku. Alhamdulillah sekarang udah nggak lagi. Masih beli SKM sih sesekali, tapi buat campuran kopi atau es buah.
BalasHapusNah bener banget inii, edukasi soal SKM masih miniiimmm, bersyukur mba Dee bikin ulasannya di sini nih. alhamdulillah
BalasHapusBener2 butuh edukasi seperti ini yah mbaaak, karena nama awalnya udah susu kental manis jadi banyak yang beranggapan sama aja kayak susu padahal kadar gulanya tinggi banget yaaah
BalasHapusSejak tahu kalau SKM itu bukan susu, aku selalu menyebutnya 'kental manis' saja, ga pakai kata 'susu'. Kadang ada yang ngetawain hahahah mungkin lucu kedengarannya dan belum terbiasa. Sosialisasi SKM bukan susu ini memang harus secepat mungkin. Anak2 kebanyakan pemanis nih kalau dibiarkan. Apalagi jika orangtua kurang edukasi, bayi aja dikasih SKM weleh2 :(
BalasHapusnah edukasi seperti ini sangat diperlukan untuk warga masyarakat Indonesia yang tinggal di pelosok negeri ya, kalo SKM itu bukan susu,
BalasHapuswah iya ya, aku inget banget sempat ramai bahasan ini. semoga edukasi seperti ini bisa terus meluas ya.
BalasHapusBagus nih ada edukasi terkait SKM yang ternyata bukan susu dan ga boleh sembarang konsumsi apalagi untuk si kecil
BalasHapusSelalu jeli dan teliti saat memberikan produk yang akan dikonsumsi anak apalagi masih usia batita.
HapusEdukasi yang baik sekali dari YAICI dan PC Muslimat NU Sidoarjo.
Smg dgn edukasi kayak gini, ibu2 bs sadar dan ngga kasih SKM ke anaknya. Ntar jd diabetes donk krn isinya kbnykn gula. Haha. Apalagi kandungan gizinya jg rendah bgt tuh. Hati2 ya buat para bunda kl beli susu buat anak. Jgn salah pilih lagi ya.
BalasHapusEmang miris sih, SKM sebagai pengganti susu beneran
BalasHapusMungkin karena di pelosok-pelosok itu SKM lebih murah, lagi-lagi kemampuan ekonomi yang berbicara
SKM ituu sangat kental dan manis sekali, benar sih bukan susu karena kandungan susunya kecil tapi gulanya banyak bisa di rasakan ketika di colek.
BalasHapusEdukasi ini penting untuk masyarakat.Apalagi harganya beda jauh ya dengan susu bubuk,kandungan vitaminnya juga beda.Saya sesekali maulah menikmati SKM untuk campuran es campur
BalasHapusBagus sekali edukasi gizi mengenai SKM bukan susu.
BalasHapusKarena harganya yang terjangkau dan warnanya putih dan cokelat, jadi orang lumrah menganggap SKM sebagai pengganti susu.
Padahal gak bergizi yaa..
**aku seneng gadoin SKM, tapinya...hehehe..enak~
wah informasi ini memang harus disebarluaskan seluas mungkin terutama di Indonesia ya, karena memang masih banyak masyarakat yang mengira kalau SKM tuh ya susu :(
BalasHapusAku pernah dapat cerita, ada anak² yg mengonsumsi skm sebagai minuman sehari-hari. Jadi berasa gimana gitu aku dengermya. Krn yg kutau skm bukan susu. Masyarakat yg belum paham memang harus dijelaskan bener² nih supaya nggak salah lagi.
BalasHapusJaman saya kecil otomatis minumannya ini. Giliran pas udah SMP, lihat komposisinya kok rada aneh, akhirnya ngelarang adik-adikku buat minum ini. Kalau mau minum ini ya sekedar buat campuran es buah atau es campur aja.
BalasHapusPerlu banget nih edukasi ke masyarakat luas, karena masih banyak yang belum paham tentang SKM ini.
Belum lagi ya, kalau di desa saya, udah SKM isinya gula mulu, bikin susunya juga dicampur gula pasir. Haaa 🤣🤣
Duh, kebayang anak-anak yang udah biasa minum kental manis, terus minum susu biasa, mungkin awalnya susah ya... Karena udah terbiasa manis...
BalasHapusSaat saya kecil memang SKM ini dianggap susu, kalau kini tetap demikian memang perlu ada edukasi ya..Speerti edukasi gizi dan pencarian fakta penggunaan susu kental manis di masyarakat yang dilakukan oleh YAICI dan PC Muslimat NU Sidoarjo ini
BalasHapusSKM memang bukan susu ya, tapi sebagian besar masyarakat nampaknya belum memahami hal ini.
BalasHapusKalo di desa desa masih banyak yang minum SKM buat sarapan mbak, kata mereka itu susu. Mbah mbah juga banyak tang konsumsi ini, sedih ya rasanya. Nggak tanggung tanggung lho, gula ya sampai 50%
BalasHapusYAICI ini sangat concern ya terhadap kampanye kental manis bukan susu. Dan penelitian mereka hasilnya memang sangat mencengangkan. Semoga makin banyak disadari ya SKM itu bukan susu
BalasHapusSekarang banyak masyarakat sudah sadar klo skm bukan susu. Dulu perusahaannya aja bilanh susu kental manis, sekarang kental manis aja
BalasHapusAku juga pernah ikut acara bertema yang sama bersama para ibu PKK di Semarang dan ternyata banyak yang baru tahu kalau SKM itu bukan susu ya hanya pemanis untuk makanan dan minuman..harus lebih banyak disosialisasikan di masyarakat..
BalasHapusKampanye kental manis ini harus digaungkan sampai pelosok nih, soalnya masih banyak anak-anak diberi minum kental manis sachet yang dianggap minum susu.
BalasHapusYes sampe sekarang tuh masih banyak yang pake Kental Manis untuk diminum langsung dan dikasihkan ke anak-anak pula...
BalasHapusBener nih, edukasi entang SKM bukan susu memang harus blusukan ya. Karena justru di desa deh yang informasiny belum lengkap.
BalasHapuskeren ya kegiatannya, SKM ini awalnya susu yang diawetkan tapi kesini jadinya ditambah macem macem ya huhuhu, kita bisa SKM asli susu kalau membuat sendiri, enak hanya memang butuh effort :)
BalasHapusAnak aku masih nyebut SKM itu susu, tapi nyebutnya susu umi, sebab saya sering jadiin SKM buat teman minum kopi susu atau bikin camilan, hehehe
BalasHapussaya inget banget kecil saya disuguhi SKM coklat alhasil saya mules krn ga cocok barulah ibu rahimullah menggagas ganti susu bubuk barulah saya ga sakit perut hahaha...emg SKM bukan susu ya mba
BalasHapussenang baca gerakan edukasi ini krn masih bnyk ditemukan konsumsi SKM pada balita
dulu ikutan juga mengajak masyarakat edukasi SKM bukan susu soalnya emang dulu sering dianggap susu ya, ingat zaman kecil aku juga suka xixixi sekarang baru paham bukan susu
BalasHapus