Beberapa bulan lalu, saya kehilangan seorang teman satu angkatan kuliah. Kanker payudara telah merenggut nyawanya. Teman saya berpulang di usia 34 tahun. Meninggalkan tiga orang buah hatinya yang masih kecil-kecil.
Sedih, tak bisa diungkapkan lagi. Saya mengenang semua kebaikan yang pernah dilakukannya. Saya tak bisa membayangkan bagaimana kesedihan anak-anaknya.
Kanker payudara tak hanya merenggut nyawanya. Tapi juga menelan semua kebahagiaan keluarga kecil itu. Tak ada lagi ibu yang ceria dan penuh cinta di rumah itu.
Kanker payudara seolah menjadi momok bagi saya, juga bagi perempuan lainnya. Bagaimana tidak, kanker payudara adalah penyakit mematikan nomor 1 bagi setiap perempuan. Saya selalu merinding jika membicarakan penyakit yang satu ini.
Kanker Payudara, Penyakit yang Mengintai Perempuan
Berdasarkan data dari Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO), kanker payudara memiliki jumlah kasus tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 65.858 kasus atau 16,6% dari 396.914 kasus kanker.
Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker ini bisa terjadi karena sel-sel yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali sehingga mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya.
Kanker payudara sebenarnya juga bisa diderita oleh laki-laki. Hanya saja, risiko laki-laki terkena kanker ini lebih kecil dibandingkan perempuan.
Setiap perempuan yang sudah menstruasi memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Selain itu, ada juga beberapa faktor risiko perempuan terkena kanker payudara, seperti :
⏺️ Faktor genetik atau keturunan
⏺️ Faktor usia, semakin tua usia perempuan semakin berisiko terkena kanker payudara
⏺️ Mengalami haid pertama di bawah 12 tahun
⏺️ Melahirkan anak pertama pada usia 30 tahun
⏺️ Tidak menyusui
⏺️ Menggunakan kontrasepsi hormonal
⏺️ Mengalami monopose pada usia lebih dari 55 tahun
⏺️ Kegemukan
⏺️ Perokok aktif dan pasif
⏺️ Konsumsi minuman beralkohol secara berlebih
Baca Juga : Mendukung Menyusui untuk Atasi Masalah Kesehatan di Indonesia
Tanyakan pada diri sendiri, apakah kita termasuk memiliki faktor-faktor risiko di atas? Tentunya kita harus lebih waspada. SADARI ancaman kanker payudara tanpa menunggu gejala. Caranya, lakukan deteksi dini!
Yuk, Lakukan Deteksi Dini
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal ini juga berlaku untuk kanker payudara ini. Apalagi menurut data, deteksi dini kanker payudara bisa membuat peluang kesembuhan semakin besar.
Sangat penting bagi setiap perempuan untuk melakukan deteksi dini kanker payudara tanpa menunggu gejala. Apalagi kanker payudara ini termasuk kanker yang jarang menimbulkan gejala.
Tak seperti kanker lainnya, nyeri di kanker payudara bukanlah gejala awal. Bisa jadi nyeri yang datang menunjukkan kanker sudah berada di stadium lanjut. Sungguh mengerikan!
Jadi sangat penting bagi kita untuk melakukan deteksi dini kanker payudara dengan cara :
1. SADARI
SADARI (periksa payudara sendiri) yaitu dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin. Lakukan SADARI setiap bulan, seminggu setelah masa menstruasi berakhir.
Baca Juga : SADARI, Lakukan Sekarang Sebelum Terlambat
Lakukan SADARI didepan cermin setelah mandi, dengan cara berikut :
2. SADANIS
Tak hanya SADARI, lakukan juga SADANIS (Periksa Payudara Klinis). SADANIS ini dilakukan dengan bantuan dokter Spesialis Bedah Onkologi, setiap 3 tahun sekali atau jika menemukan adanya kelainan payudara saat melakukan SADARI.
Kelainan-kelainan tersebut misalnya :
⏺️ Adanya benjolan di payudara, ketiak, atau leher dan seringkali tidak terasa nyeri
⏺️ Perubahan pada kulit payudara, seperti menebal dan mengerut seperti jeruk purut
⏺️ Perubahan letak dan bentuk puting
⏺️ Keluar cairan pada puting bukan pada saat menyusui, terutama jika warnanya merah cokelat kehitaman
⏺️ Luka sekitar puting yang tidak sembuh
3. USG Payudara
USG payudara adalah pemeriksaan radiologi pada payudara dengan menggunakan teknologi gelombang suara. USG payudara ini disarankan untik perempuan di bawah usia 35 tahun.
4. Mamografi
Mamografi adalah pemeriksaan menggunakan sinar-X atau rontgen dosis rendah untuk mengambil gambar jaringan payudara. American Cancer Society merekomendasikan perempuan usia 40 tahun keatas perlu melakukan mamografi secara rutin setiap 2-3 tahun sekali.
Namun, bagi perempuan yang memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara, boleh melakukan mamografi sebelum usia 40 tahun. Seperti saya yang kemarin baru saja melakukan mamografi di pusat penanganan kanker.
Ketakutan saya pada kanker payudara ini, membuat saya secara rutin melakukan deteksi dini. Mulai dari SADARI hingga mamografi. Deteksi dini adalah cara bertahan terbaik dari penyakit yang mematikan ini.
Penyakit kanker payudara ini memang mematikan. Namun bila diketahui sedari dini, maka tingkat kesembuhannya pun tinggi.
Jadi, jangan ragu apalagi takut. SADARI ancaman kanker payudara tanpa menunggu gejala.
Memang butuh kesadaran dari diri sendiri yah mbak, tentang betapa bahayanya kanker dan bisa menyerang siapa aja
BalasHapusKalo belum sanggup USG ke dokter, minimal rutin periksa sendiri aja pake SADARI yah
Semoga sehat terus kita semuanya yah
Karena itu Teh, untuk masyarakat daerah yg jauh ke akses medis seperti di kampung saya ini di Cianjur Selatan, sadari sangat dianjurkan untuk mengetahui penyakitnya sejak dini
HapusSekitar 5 bulan lalu saya sudah melakukan mamografi. Alhamdulillah tidak ada kelainan apapun. Membaca artikel ini saya jadi tambah sadar, agar 2 tahun lagi mamografi kembali. Sambil terus SADAR Sadaris setiap saat. Artikel yang sangat mencerahkan mbak
BalasHapusDeteksi dini memang wajib dilakukan untuk mencegah penyakit yang lebih parah ya.. Kalau sudah terdeteksi dini bisa ditangani dengan lebih mudah dan cepat... Semoga hasil mamografinya okay semua ya...
BalasHapusSetiap perempuan harus punya kesadaran untuk melakukan SADARI ya, Mbak. Karena kanker payudara ini menakutkan. Makanya lebih baik mencegah. Biar pengobatannya juga lebih cepat kalau bisa terdeteksi sejak dini.
BalasHapusKabarnya mamografi itu sakit banget.
BalasHapusBener, Di?
**liat dari drama dink..hehehe, tapi asa meringis liatnya.
Semoga perempuan banyak yang aware dengan kesehatan dirinya dengan rutin SADARI dan SADANIS.
Apalagi yang anggota keluarganya ada yang punya riwayat kanker PD biasanya jg ada risiko ya mbak.
BalasHapusAku sering dengar Sadari tapi baru tahu Sadanis jd intinya melakukan pemeriksaan PD ke ahlinya ya apalagi kalau ada kondisi perubahan PD.
Moga2 kita semua dijauhkan dari penyakit ini ya aamiin
Ibarat slogannya pemerintah kita sejak dulu, lebih baik mencegah daripada mengobati. Gitu kan ya? Hehehe ...
BalasHapusJujur menurut saya sih emang mending kita inisiatif memeriksa sendiri rutin. Jadi ketahuan kalau ada gejala ya. Semoga saja kita semua terhindar dari kanker payudara ini. Aamiin ...
Iya harus rajin sadari agar bisa deteksi secara dini biar bisa diobati ya
BalasHapusIya mbak, untuk kita perempuan memang penting banget ya melakukan pengecekan SADARI sendiri agar bisa terdeteksi awal jika ada tumor atau kanker. kalau dulu waktu saya di Jepang, ada undangan bagi wanita usia di atas 30 tahun untuk melakukan pemeriksaan mamografi dan papsmear. Cuma sayangnya saya selalu pas abis melahirkan dan menyusui, jadi gagal periksa terus. padahal di sana gratis, asal bawa kartu undangannya.
BalasHapusTerwajib ini mbaaa, kudu SADARI.
BalasHapusKarena memang penyakit ini rentan menyerang banyak kaum hawa ya.
Semogaaa kita semua sehaaaattt
Lima tahun lalu pernah mamografi gara gara ketakutan seperti ada benjolan do payudara. Saat itu emang masih menyusui sih. Alhamdulilah ternyata benjolan itu adalah kelenjar susu yang mengeras. Udah takut setengah mati...
BalasHapusBanyak faktor pemicu munculnya kanker payudara ini. Dan aku setuju lakukan SADARI adalah pilihan
BalasHapusSADARI memang penting untuk dilakukan, dan kudu rutin supaya tahu kalau ada perubahan secepat mungkin. Btw ceritakan pengalaman mammografinya dong, Mbak. Sekaligus sama biayanya gitu.
BalasHapusNyaliku belum sekuat itu kalau priksa mba heheheh. Sadari beberapa kali pernah saya lakukan. Semoga kita semua sehat selalu. Aamiin
BalasHapusBaca ini jadi keingatan kalau memang sekalian mau cek juga, yang paling utama sih memang SADARI ini penting banget ya mbak. Setelah itu pola makan dan gaya hidup juga harus seimbang nih karena kanker payudara itu penyebabnya banyak juga.
BalasHapusMemang harus disiplin ya mba untuk mengecek kesehatan payudara kita sendiri. Penting nih untuk dicatat langkah-langkah SADARI di atas.
BalasHapusSudah lama sih tahu sama sadari tapi jujur aku nggak terlalu rajin mempraktikkannya dengan benar. Paling sering cuma cek ketiak apa ada benjolan atau tidak
BalasHapusTrima kasih ya mak atas insightnya, penting banget ini smeoga kitasemua terhidnar dari penyakit kanker ini yah, semoga sehat selalu. aamiin
BalasHapusIni aku juga lagi sedih nih mak, dapat kabar istri seorang kawan blogger Jogja berpulang karena kanker payudara. Penyakit ini memang jadi momok banyak keluarga ya mak
BalasHapusKanker payudara ini memang penyakit yang sangat menakutkan untuk perempuan. Karena efek dan pengobatannya yang cukup lama dan risiko kematiannya. Tapi sexual bisa dihindari jika kita bisa melakukan SADARI sedini mungkin dan rutin. Biar jika ada apa-apa bisa segera diantisipasi dengan cepat ya.
BalasHapusAku belum lama ikut webinar soal kankee payudara yg sekarang target wanita 20thn an, triple negatif. Indonesia tertinggi, krn gaya hidup dan pola makan buruk
BalasHapusKanker payudara ini emang menakutkan, nenekku dulu ada gejala kanker payudara, terus berobat herbal.. Alhamdulillah sembuh
BalasHapusSADARI ini penting banget ya sebagai awal kalau-kalau ada yang salah dengan aset kita. Caranya pun mudah dan bisa dilakukan sendiri. Musti rajin SADARI, nih.
BalasHapusSebagai sesama perempuan memang baiknya saling mengingatkan ya mbak, masalah kesehatan seperti ini jangan sampai deh dianggap remeh. Izin save ya mbak artikelnya, terima kasih sudah sharing ilmu seperti ini.
BalasHapusHarus waspada dan rajin mengecek mandiri, ya. Kadang aku rancu sih, mengartikan kondisi tubuh. Jadi, kalau curiga, mending dilanjut dengan bertanya pada tenaga medis, ya
BalasHapusAku tiap mau periksa gitu takuttttt mbaa hwaa. padahal kalau periksa rutin bisa jadiiii akan diketahui lebih awal dan kita bisa lebih prepare yaa untuk pencegahan atau pengobatannya :(
BalasHapusAku sempat merasakan ketakutan itu mba, karena menemukan beberapa benjolan di payudara. Kalau diketahui sedari dini, benjolan itu tidak semuanya calon kanker dan harus diangkat melalui operasi ternyata. Sy taunya setelah selesai operasi.
BalasHapusWanita harus melakukan SADARI ini di rumah sebelum terlambat.
Tahun lalu karena telat Sadari ada benjolan sebesar telur bebek di payudaraku. Nggak mau nunggu lama, langsung operasi karena suggest dokter, takut kalau kenapa-napa. Alhamdulillah PA nya jinak. Tapi tetep kudu hati-hati dalam konsumsi makanan sekarang
BalasHapusPahami diri dengan mengenali bila muncul ada hal² yang berbeda pada tubuh, sehingga bisa ditangani dengan cepat
BalasHapusSebelum menikah saya sempat USG payudara karena ada benjolan kecil di payudara kanan. Hasilnya sih aman, tapi memang ada cairan. Setelah melahirkan dan menyusui benjolannya hilang. Cuma untuk saat ini disarankan mammografi tapi belum kesampaian. Untuk sementara, saya rutin SADARI setiap bulan.
BalasHapusWah, informatif mbak. Aku malah baru tau bisa cek di mammografi. Sejauh ini baru rutin melakukan SADARI aja aku. Ternyata ada banyak pilihan juga untuk mendeteksi sejak awal. Nanti2 aku juga mau periksa juga secara medis moga2 kita semua sehat selalu ya mbak.
BalasHapusAku baca ini langsung deh SADARI. Jadi ingat ada tetangga juga yang meninggal karena kanker payudara. Tapi jarang orang yang sadar sedari dini ya mbak, jadi memang periksa klinis juga perlu biar nggak cuma ngira2..
BalasHapusEh ternyata kanker payudara bisa di alami laki-laki juga ya. Baru tau aku mb. Semoga kita dijauhkan dari penyakit ini ya. SADARI aja pokoknya
BalasHapusbanyak ilmu yang didapat niy setelah baca artikel ini, kita wajib banget jaga kesehatan kita ya sebagai perempuan termasuk payudara ya, dan wajib cek rutin untuk jaga kesehatan kita, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
BalasHapusbuat para wanita memang ancaman kanker payudara ini perlu diwaspadai, kita harus mengetahui gejalanya. Sangat baik kalau kita test secara berkala
BalasHapusSetiap wanita memang harus rajin melakukan SADARI dan SADANIS, ya, agar senantiasa tenang jika mengetahui bahwa diri ini sehat-sehat saja. Makasih atas info dan pengingatnya.
BalasHapusilmu tentang kewanitaan gini tuh penting banget dan emang kita mesti harus tau soal kayak gini. tapi kadang suka ngerasa takug jadinya :(
BalasHapusMencintai diri dimulai dari membaca banyak hal yang terjadi di dalam diri yaa.. Jangan sampai alarm-alarm tubuh diabaikan sehingga sakitnya akan lebih lama dan panjang masa pengbatannya.
BalasHapusHarus dimulai dari SADARI secara rutin terlebih dahulu.