Buku menjadi benda yang dikenal anak-anak saya semenjak kecil. Berawal dari kenangan manis masa kecil bersama papa, saya membuat anak-anak akrab dengan buku sedini mungkin. Si sulung bahkan sudah saya bacakan buku saat dia berusia 6 bulan. Kini, buku menjadi sahabat terbaikknya. Kami pun punya teras baca di rumah. Kami punya banyak koleksi buku anak di rumah.
Hari Buku Anak Sedunia
Bicara tentang buku anak, hari ini diperingati sebagai Hari Buku Anak Sedunia. Peringatan 2 April sebagai Hari Buku Anak Sedunia ini berawal dari kisah penulis buku anak terkenal, Hans Christian Andersen.
Teman-teman pasti akrab dengan cerita "Si Itik Buruk Rupa" dan "Gadis Penjual Korek Api". Dua buku legendaris tersebut ditulis oleh Hans Christian Andersen, penulis buku kelahiran Denmark.
Dulu, buku-buku anak tidak dihargai. Termasuk karya-karya yang ditulis oleh Hans. Tetapi itu tidak menyurutkan keinginan Hans untuk terus menulis buku anak. Hans ingin anak-anak memiliki sumber bacaan yang berkualitas.
Baca Juga : Dongeng untuk Anakku
Atas jasanya dalam menghasilkan buku anak yang otentik ini, pada tahun 1966, International Board of Books for Young People (IBBY) menetapkan tanggal kelahiran Hans sebagai Hari Buku Anak Sedunia. Selain itu, perayaan Hari Buku Anak Sedunia ini juga bertujuan agar terus menerus mengenalkan buku kepada anak-anak.
Tips Memilih Buku Anak
Pastinya kita tahu jika buku memiliki banyak manfaat bagi anak. Dengan buku anak-anak mendapat pengetahuan. Meluaskan imajinasinya.
Pengalaman saya dulu, kebiasaan membacakan buku sejak anak masih bayi, membuat anak bisa membaca dengan sendirinya.
Si sulung dulu sudah lancar membaca saat usia 5 tahun. Padahal saya tidak mengajarinya membaca. Sekolah TK nya juga tidak ada pelajaran membaca, karena bersekolah di TK berbasis talent.
Perjenjangan Buku
Tentunya memilih buku anak juga tidak bisa sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah perjenjangan buku. Memilih buku anak sesuai perjenjangan buku menjadi salah satu tips memilih buku yang tepat bagi anak.
Apa itu Perjenjangan Buku
Penjenjangan buku adalah pengelompokan buku bacaan anak berdasarkan jumlah kata dan kalimat, struktur kalimat serta proporsisi ilustrasi agar lebih sesuai dengan kemampuan membaca anak.
Baca Juga : Membaca Menyenangkan dengan Let's Read
Contohnya, saat memilh bacaan untuk anak TK, direkomendasikan buku dengan jenjang "Membaca Dini". Buku-buku di level ini memuat gambar yang lebih banyak dibandingkan kalimat. Jumlah kalimat hanya satu per halaman. Kalimatnya pendek dengan struktur yang sederhana.
Sebaliknya, saat memilih buku bacaan untum anak SD kelas tinggi (4-6 SD), pilih buku jenjang "Membaca Lancar". Dimana bukunya memiliki komposisi yang seimbang antara gambar dan textnya. Biasanya, satu halaman bisa terdiri dari 8 kalimat.
Banyak sekali referensi seputar perjenjangan buku. Tetapi saya memilih mengikuti standar yang dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Berikut adalah perjenjangan buku nonteks pelajaran yang bisa dijadikan referensi saat memilih buku anak.
Penjelasan untuk setiap penjenjangan adalah sebagai berikut :
Tujuan Perjenjangan Buku
Selain untuk memilih buku yang tepat bagi anak, perjenjangan buku ini punya tujuan lain, yaitu :
⏺️ Meningkatkan minat dan kemampuan membaca dengan mempertimbangkan aspek pedagogik dan psikologis anak.
Baca Juga : Mengajarkan Toleransi Melalui Dongeng
⏺️ Menumbuhkan budaya literasi melalui buku yang tepat dan memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan.
Nah jadi gimana? Sudahkan teman-teman memilih buku anak berdasarkan perjenjangan buku ini? Atau mungkin ada tips lain dalam memilih buku yang tepat bagi anak?
Yuk sharing ceritanya di kolom komentar ya...
Terima kasih...
Refensi :
- Materi Training Call Book Review Reading Bugs
Saya baru ngeh bahwa memilih bacaan untuk anak itu bisa dengan perjenjangan buku. Dulu sih, bahan bacaan anak TK memang lebih banyak gambar ketimbang bacaannya. Tapi belum paham kalau memang untuk jenjang anak TK harus memilih buku yang seperti itu.
BalasHapusPemahaman baru nih.
Saat saya mendampingin adik dan ponakan bersekolah di TK, emang sih bu Gurunya menggunakan buku bacaan yang lebih banyak gambarnya. Dan ternyata itu sesuai dengan yang dibutuhkan oleh mereka tho.
Hapusmakasih tipsnya
BalasHapusDulu pernah beliin buku anak-anak pop art gitu, terus ditarik-tarik dan sobek. Huhu
BalasHapusSekarang mau beliin buku yang awet aja takut cepet rusak.
Buku-buku di rumah gampang rusaknya, memang bagusnya buat anak kecil pakai soft book lebih awet.
Seneng banget ya kalo ngeliat anak-anak lebih dekat dengan buku ketimbang dengan gadget. Soalnya buku punya value yang lebih tinggi ketimbang gadget, walau pada dasarnya gadget juga bisa digunakan untuk membaca dan sebagainya.
BalasHapusWah ternyata ada patokan usianya ya, yakni disebut perjenjangan buku, baru tau loh sayanya ini. Makasih banyak atas informasi yang super duper berbobot ini Mba...
Aku juga biasanya pakai perjenjangan buku kalau beli buku buat anak-anak. Tapi kalau buku bahasa Indonesia belum banyak yang ada perjenjangan bukunya. Jadi ya pakai tips seperti di atas. Nah, kalau buku impor terbitan Scholastic dan Ladybird itu punya perjenjangan bagus banget untuk buku anaknya.
BalasHapusTernyata sebagai orang tua masih banyak yang belum mengetahui atau memahami tips memilih buku yang tepat untuk anak dengan 'Penjejangan Buku' ini yang sesuai tahapan usia mereka.
BalasHapusDan biasanya sih,kalau pengen cari buku tuk anak anak pilih yang full color tuk menarik minat baca mereka.
Waduh, anak saya umurnya 10 tahun tapi udah tertarik sama novel & komik...
BalasHapusPerkembangan buku ini bagus memang, jadi bisa disesuaikan dengan usia si anak sehingga bisa lebih ditangkap maksud dan isi buku ketika dibaca
BalasHapusSetuju, Mbak Dee. Di khazanah buku-buku asing mereka sudah lama menerapkan graded reading yang ternyata memang memudahkan pembaca ya Mbak, terutama pembaca belia. Salah satu kiat agar anak suka membaca juga dengan penjenjangan ini. Kan ga mungkin ya berharap anak bakal suka membaca sementara bacaan yang diberikan terlalu tinggi bahasa dan beda temanya. Makasih ya Mbak tips-nya.
BalasHapusPerjennangan buku ini juga untuk membiasakan anak lebih kecil suka membaca ya, kalau terlalu banyak tulisan suka bosan. Nanti lama-lama juga terbiasa ya
BalasHapuswahh ilmu baru lagi nih.
BalasHapusDulu kita memang diajarin kalau masih kecil bacanya Bobo.
dengan tulisan ini alhamdulillah jadi tau detil perjenjangannya.
Makasih sharingnya Mbak, jadi tahu tentang perjenjangan buku nih. Ancang2 buat anakku yg umur 2 tahun. Udah dikasih buku yg ilustrasi full color gitu, kalimat pendek. Namun ternyata itu buat umur 3 tahun, hehe. Gpp kali ya
BalasHapusMasing-masing usia anak punya jenjang bukunya sendiri ya mbak.
BalasHapusJadi ingat dulu pernah kalap buku apalagi waktu BBw mulai hadir di Indonesia. Dan disitu bisa banget lihat jenjang buku untuk usia tertentu.
Klasifikasinya juha jelas banget.
Btw nice info mbak.
Well noted Mbak Dee... bisa saya terapkan nih buat si kecil Ocean yang masuk ke tahap usia 3-6 tahun,masuknya ke membaca dini ya, noted. Matur nuwun
BalasHapusDapet info penting setelah baca artikel ini.
BalasHapusPaling cocok sih yg "Menumbuhkan budaya literasi melalui buku yang tepat dan memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan"... Setuju banget kak
Anak-anak biasanya sih suka buku yang bergambar ya kak. Apalagi anak TK. Aku setuju, setiap orang tua harus mebgenalkan literasi melalui buku sejak dini biar anak-anak terbiasa dengan membaca.
BalasHapusPas banget ini aku lgi bingung2 nya milih buku buat anak yang baru menginjak usia satu tahun. Thank you tipsnya mba
BalasHapusSekarang Salfa sudah mulai suka Novel dimana bukunya udah kurang gambarnya karena dia sudah puas melihat gambar pada video. Kekuatan cerita yang dia simak sekarang ini.
BalasHapusSemasa kecil ga dapat perkenalan dengan soft book, langsung ke buku yang besar kwkwkw..
BalasHapusTapi boleh ni diterapkan untuk anakku nanti
Ah, saya baru tahu ttg perjenjangan buku ini. Terima kasih infonya ya..mau dipraktekkan utk memilihlan buku ponakan2 nih..
BalasHapusAnak sendiri tidak bisa dipaksakan ya mbak apakah suka baca buka A atau B. Mgkin dengan sistem perjenjangan akan memberi kemudahan dan kenyamanan bagi anak ketika memilih buku utk dibaca
BalasHapusSangat menarik sekali juga ya konsep perjenjangan buku ini. Dan memang disesuaikan dengan kajian psikologi tumbuh kembang anak juga dalam konsep perjenjangan buku ini. Nice sharing kak
BalasHapussaya baru tahu soal penjenjangan buku ini. ternyata ada urutannya ya. dan sampai umur 9 tahun buku yang dikenalkan masih yang bergambar
BalasHapusWah thanks mba. Anakku sih lagi tahap belajar pengenalan huruf dan membaca. Dan sudah mulai dibacakan buku sejak lahir
BalasHapussemua orangtua perlu tahu nih perjenjangan buku, biar gak salah pilih buku bacaan untuk anaknya. hehe,, kan lucu masih TK udah dibeliin novel anak untuk sd hehe
BalasHapusSaya baru tau istilah perjenjangan buku ini, singkat cerita memilih buku yang tepat berdasarkan usia dan kemampuan anak kan ya mbak?
BalasHapusBicara soal mendongeng, beberapa hari ini saya mulai memaksakan diri untuk selalu membacakan dongeng untuk Bio sebagai pengantar tidur. Ya, itung-itung sebagai tanggung jawab karena dulu minta dikasih anak yang pinter dan berbudi pekerti baik. Karena itu, dibacain dongeng sebagai ikhtiar biar Bio tumbuh jadi anak yang pinter dan baik.
Sekaligus, katanya, bisa memperkuat bonding saya dengannya.
Makasih sharingnya yaa..milih buku buat anak terutama TK gak bisa sembarangan ya, biar ga salah peruntukannya.
BalasHapusSelama ini, aku menilai perkenjangan buku untuk anak sesuai dengan keinginan anak, Mbak. Terserah dia milih buku yang sesuai dengan minatnya. Terkadang dia tidak membacanya hanya tertarik dengan gambar ilustrasi. Wah kayaknya aku harus mulai mengikuti perjenjangan buku sesuai kurikulum.
BalasHapus