"Everybody is genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid". Albert Einstein.
Saya percaya, Tuhan tidak pernah menciptakan produk gagal. Begitu juga saat Tuhan menciptakan manusia. Dia ciptakan manusia lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dimana keduanya bisa saling melengkapi dan menjadi cara untuk bisa menajalankan peran di dunia ini.
Saya pun demikian, sebagai manusia biasa tentu saya punya kelebihan dan kekurangan. Keduanya wajib saya terima dan syukuri dengan baik tentunya.
Dibanding berusaha menghilangkan kekurangan yang biasa disebut sebagai kelemahan ini, saya lebih memilih untuk fokus pada kelebihan yang saya miliki. Fokus pada kekuatan, siasati kelemahan.
Pentingnya Mengenali Bakat yang Dimiliki
Kekuatan yang ada pada diri kita ini seringnya disebut dengan bakat. Berbicara tentang bakat, apa yang teman-teman pikirkan? Apakah terkait dengan kemampuan-kemampuan tertentu seperti menyanyi, menari, main musik, menulis dan lain sebagainya. Padahal, bakat itu memiliki arti yang lebih luas dari itu.
Menurut Gallup, bakat adalah pola pikiran, perasaan dan perilaku yang alami, berulang-ulang dan dapat dimanfaatkan untuk produktifitas. Bakat adalah sifat unik dari setiap individu. Tidak ada induvidu yang sama. Semuanya memiliki keunikannya masing-masing.
Sangat penting bagi kita untuk mengenali bakat diri. Dengan mengenali bakat diri, kita akan mudah menjalankan peran kita. Melakukan misi spesifik dalam hidup.
Cara Kenali Bakat dengan Tallents Mapping
Saya pun ingin tahu apa bakat saya. Apa sih sebenarnya kekuatan dan kelemahan yang saya miliki? Maka saya pun mencoba mengenali bakat melalui tallents mapping.
Baca Juga : Review Buku Talents Dynamic
Talents Mapping adalah suatu cara untuk menemukan bakat dalam diri kita. Dalam talents mapping terdapat 34 tema bakat. Pengukuran bakat dalam talents mapping ini dilakukan melalui Tes Strenght Typology (ST-30), yaitu :
💠Memiliki gambaran kompetensi dan minat terhadap peran
💠Memiliki sekitar 30 tipologi manusia yang terkait dengan kekuatan yang produktif
💠Sebagai personal brand atau self-awarness bagi sesorang
Tellents Mapping ini di pelopori oleh Abah Rama. Melalui rangkaian penelitian yang dilakukan, Abah berhasil merumuskan test terbaik dalam menemukan bakat diri.
Saya pun mencoba melakukan tes ST 30 yang bisa diakses secara gratis pada website Temu Bakat.
Berikut adalah hasil tes ST 30 saya.
Berdasarkan hasil tes tersebut bisa dikatan bahwa saya adalah seorang yang senang menjadi penanggungjawab (comand), mudah bagi saya untuk mengungkapkan apa yang ada dipikiran melalui kata-kata atau tulisan yang mudah dimengerti oleh orang lain (communication).
Baca Juga : Mengenali Bakat Melalui ST 30
Saya memiliki banyak ide baik yang belum pernah ada maupun dari pikiran lateral (creator). Selalu ingin memajukan orang lain dan senang melihat kemajuan orang (educator).
Mampu mempengaruhi orang lain untuk bangkit semangatnya serta tertarik melakukan sesuatu sebaik mungkin (motivator) juga mampu memikirkan strategi promosi untuk mempengaruhi orang lain agar mau membeli dalam jumlah yang banyak (marketer). Selain itu juga mampu melihat langkah jauh ke dapan melampaui cakrawala.
Fokus pada Kekuatan Siasati Kelemahan
Dengan hasil tes ST 30 yang saya lakukan ini, saya fokus pada bakat yang berwarna merah. Saya melakukan banyak aktivitas secara terus menerus dalam bakat tersebut. Harapannya, dengan bakat tersebut saya bisa menjadi lebih produktif.
Pekerjaan saya sebagai pengajar di bimbingan belajar menjadi usaha saya untuk terus melejitkan bakat educator dan motivator saya sekaligus mengasah kemampuan berkomunikasi. Menulis membuat saya bisa terus menjadi seorang creator yang terus berpikir kedepan dalam mencari ide.
Kemampuan commander ini saya terapkan dalam mengambil peran diberbagai organisasi yang saya ikuti. Saya pernah menjadi Ketua Divisi Edukasi dan Pelatihan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) Jawa Timur dan Manager Online Ibu Profesional Surabaya Raya. Saat ini saya diamanahi sebagai Ketua Rumah Belajar Literasi Ibu Profesional Sidoarjo Mojokerto.
Dengan bakat yang saya miliki itu saya pun bisa menjalankan misi spesifik saya. Saya menebarkan manfaat melalui bakat yang saya miliki. Pun juga bisa produktif dalam mengumpulkan pundi-pundi dari bakat yang ada itu.
Saya percaya bahwa setiap orang itu unik. Keunikan itu yang nantinya akan menuntun kita dalam menjalani misi spesifik hidup. Kita hanya perlu fokus pada kekuatan dan siasati kelemahan.
Setuju?
nah iya nih, harus tau bakat diri masing-masing dengan cara yang baik dan benar, agar bisa mengembangkan diri dengan baik
BalasHapusWhoaaa, mba Dee, makasiii insight-nya!
BalasHapusSelain untuk memacu diri sendiri, tips ini juga bisa kita pakai untuk melejitkan bakat anak/murid juga yak.
BISMILLAH, yuk yuk mari praktikkan!
Menyiasati kelemahan ini jadi pemacu diri, soalnya kadang karena tahu kelemahan nya apa ya udah begitu aja nggak disiasati agar lebih baik
BalasHapusMungkin gak Dee...hasil ST30 ini ganti-ganti?
BalasHapusmisal sudah pernah ikut test bertahun-tahun yang lalu, lalu kini ikutan tes lagi lalu hasilnya berbeda?
Aku kayak gtu Mba Lendy. Haha. Why yaa? Apakah aku labil atau pola pikir'y yg jd beda dulu sama skrg?
HapusSaya udah pernah ikutan yang tes Stifin dan sidik jari, tapi kok melenceng gitu ya mbak Dee?
BalasHapusApakah bakat itu bisa berubah apa gimana ya?
Aku jadi ikut meluncur ke website Temu Bakat dan melakukan Test! :))
BalasHapusMengenai kelemahan diri, aku setuju kita ga usah berusaha keras untuk menghilangkannya ataupun menutupinya, fokus saja pada kelebihan, dan manfaatkan itu dengan sebaik-baiknya untuk banyak hal baik. Seringkali meratapi kelemahan justru melemahkan, menghilangkan semangat, dan hal-hal lain yang cenderung tidak positif untuk diri.
2 kali aku ikut tes st30 ini, hasil'y beda meskipun sedikiiitt kayak cuma 1 atau 2 poin bakat yg beda dr sebelum'y..
BalasHapusJadi makin jelas langkah dalam berkarya setelah talent mapping ini, ya. Moga sukses selalu.
BalasHapussetujuuuu.. dan saiyah ini sedang rada sutres gara2 terima garapan yg sesungguhnya ga sesuai dg talenta. musti lebih setia meyakini talenta diri.
BalasHapusAKu taunya kalau minat dan bakat nantinya kayak apa, lewat tes Stifin dengan scan sidik jari. Tes St30 ini aku belum ngeh hehehe. Kalau hasil tesnya berbeda dengan bakat, mungkin ada kelebihan dalam kekurangan diri kita yang bosa disemangati lebih banyak lg.
BalasHapusSetuju dong
BalasHapusAgar hidup happy kita emang harus memahami kelebihan kemudian mengeksplorasinya agar setiap pagi bangun dengan penuh semangat
Dan menurut saya, pagi adalah penentu kita mengisi hari
setuju mbak, setiap orang itu unik dengan kemampuannya masing-masing. Wah saya jadi pengen coba tesnya juga, apalagi bisa dilakukan secara online dan gratis pula
BalasHapusWah, menarik ini, fokus pada kekuatan dan siasati kelemahan....Senangnya jika kita sudah tahu kelebihan dan berusaha mengembangkan bakat diri ya, Mbak. Yang ada potensi pun secara optimal akan tergali
BalasHapusseruuu bgt ya ikut tes kepribadian jd bisa lebih mengenal diri sendiri
BalasHapusBakat oh bakat konon bakat bisa dipelajari. Tulisan ini memberikan apresiasi dan penekanan menggali bakat seseorang karena Tuhan pasti membekali anugrah.
BalasHapusSetiap orang memang unik. Ada kelemahan juga kekuatannya yang bersatu. Jangan fokus salah satu aja. Jadi pengen ikutan tes ST 30 juga nih biar tahu bakatku di mana
BalasHapusBenar juga ya, kelemahan dapat disiasati asal tahu caranya. Dan fokus pada bakat untuk dikembangkan..
BalasHapusSiap grak Kakak, wah banyak juga lho organisasi yang diikuti saat ini. Semuanya produktif dan positif, ternyata ya dengan bakat yang terus diasah bisa terlihat bagaimana diri kita sesungguhnya. Semangat kakak pengajar yang inspiratif
BalasHapusYes kelemahan diri itu bukan untuk ditutupi, apalagi dihilangkan. Diminimalisir aja dengan lebih menonjolkan kekuatan diri
BalasHapusSaya suka ilmu psikologi populer kayak gini. Pengenalan diri sendiri yang berguna banget dalam dunia sosial. Bagaimana kita berinteraksi dengam orang dan terutama bagaimana kita mengembangkan diri untuk menekuni profesi tertentu sesuai bakat yang dimiliki.
BalasHapusJadi tertarik mau coba pake temu bakat ini deh mba, penasaran juga sebenarnya apa ya bakat terkuat. Dengan begitu kita bisa kenali potensi diri dan bisa mengelola kekuatan dan kelemahan ya. Meski tak lagi muda, belum terlambat kan ya buat tes ini... hihiii
BalasHapusWah wah jd kepengen akses website temu bakatnya nih.
BalasHapusPenasaran juga apakah aku memiliki bakat terpendam yang masih bisa aku kembangkan di usia yang tak lagi muda ini hehe
Setuju Mbak, fokus ke kekuatan dan mensyiasati kelemahan. Kadang kita terpuruk kepada kelemahan dan akhirnya jadi diem saja tanpa melakukan apa-apa karena sudah mikir enggak bisalah dan yang lainnya
BalasHapusMengenali bakat diri sendiri lebih cepat lebih baik, agar punya waktu lama untuk mengembangkannya. Kira-kira seusia saya ini masih bisa nggak yah? Mau coba deh, kan tak ada salahnya juga, siapa tahu masih ada bakat terpendam saya yang bisa saya kembangkan.
BalasHapusSetuju banget mba Kita harus Penting Mengenali Bakat yang Dimiliki itu merupakn Kekuatan yang ada pada diri kita Dan bisa kembangkn utk lbih baik dn menghasilkan sesuatu
BalasHapusSetuju sekali, Tuhan tidak pernah menciptakan produk gagal. Begitu juga saat Tuhan menciptakan manusia. pasti ada kelebihan darinya. Tinggal kita gali saja potensi dan kembangkan bakat diri ya,mbak
BalasHapusaku juga percaya bahwa each and everyone of us is talented indeed. Oke juga ya mba tesnya
BalasHapusBarusan nyoba jg mba ngeklik. Tyt intuisi aku tmsk kategori kurang panjang n lebih realistis. Hehe. Thanks for sharing btw. Mmg penting banget buat tau potensi diri ini
BalasHapusmakasih infonya mbak, mau coba juga,biar lebih paham letaknya dimana. biar lebih bisa diasak juga.
BalasHapus