Kalau ditanya apa sih kegagalan saya selama ini, mungkin jawabannya adalah saya gagal untuk menjadi seorang PNS. Dulu saat baru saja lulus dari jurusan Sosiologi di tahun 2019, hasrat saya untuk menjadi seorang PNS sangat menggebu-gebu. Bahkan saat masih di SMA, saat saya jatuh cinta pada pelajaran sosiologi.
Ya, peran guru sosiologi saya saat di SMA sangat besar. Pak Tjuk, nama guru sosiologi saya saat SMA berhasil membuat saya mencintai sosiologi. Saya pun mulai terlibat dalam berbagai kegiatan KIR (Karya Ilmiah Remaja). Menulis banyak karya ilmiah, ikut lomba sana-sini. Hingga di akhir kelulusan, saya sudah menyumbangkan 2 piala karya ilmiah tingkat nasional dan beberapa piala tingkat lokal.
Baca Juga : Kaleidoskop 2020
Saya pengen banget jadi PNS di LIPI. Makanya saat lulus saya memberanikan diri mencoba ikutan CPNS LIPI. Semua proses saya lalui, mulai dari tes administrasi, tes tulis, tes psikologi dan terakhir tes wawancara. Saya sudah masuk tahap akhir, berada di lima orang yang terpilih dari ribuan peserta. Dari 5 orang akan diambil 1 orang, dan ternyata saya gagal! Impian menjadi peneliti di LIPI kandas.
Kecewa?Pasti! Nggak terhitung pengorbanan yang saya lakukan saat itu. Mulai dari waktu, tenaga dan biaya untuk ongkos bolak balik Surabaya Jakarta. Saya bahkan rela berdesak-desakan naik kereta api ekonomi Surabaya Jakarta.
Kemudian saya pun berhenti dari hiruk pikuk pendaftaran CPNS. Menajalani pekerjaan saya di lembaga konsultan internasional di ibukota. Lalu kembali ke Surabaya untuk menikah dan menetap disini. Maklum suami saya PNS di lingkungan Pemprov Jatim. Mau tak mau saya yang harus melepaskan pekerjaan di ibukota.
Lalu setelah berkeluarga mama, tetap ingin saya mencoba CPNS lagi. Meski suami tak merestui. Terhitung 2x saya ikutan tes CPNS lagi. Dan masih saja saya gagal.
Kalau dipikir-pikir kenapa saya gagal terus jadi PNS, mungkin di lubuk hati yang paling dalam saya sudah tidak minat lagi. Saya hanya mau jadi PNS LIPI. Nggak mau yang lain! Lha saya nggak mungkin ikutan tes CPNS lagi, suami nggak ngijinin LDR an...
Jadi yang dua kali tes kemarin itu saya mencoba ikutan tes CPNS Jawa Timur. Seadanya formasi yang penting wilayah kerja Surabaya. Eh nyatanya gagal juga.
Mungkin memang saya juga nggak bersungguh-sungguh belajar. Ya gimana bisa belajar, ditengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga dan seabrek pekerjaan menulis saya.
Suami juga nggak merestui. Dia ingin saya bekerja di rumah saja. Dia suka saya menjadi penulis. Biar saya bisa tetap mendampingi dua buah hati kami. Cukup dia saja yang PNS....
Oke, jadi apakah saya menyerah ikut tes CPNS? Ya saya menyerah!
Baca Juga : Lakukan 3 Hal Ini, Agar Anak Sukses dengan GRIT yang Melejit
Inilah satu-satunya kegagalan dalam hidup saya. Saya nggak bisa memenuhi impian mama. Mama nggak bisa punya anak PNS. Tapi bukankah saya sudah kasih mama menantu PNS? Harusnya sudah cukup ya? hehehe
Bagaimana dengan teman-teman? Apa kegagalan dalam hidup yang sampai saat ini sulit untuk dilupakan? share di kolom komentar yuk...
Tidak ada komentar
Posting Komentar