Siang itu Chacha terlihat cemberut. Anak sulungku itu terlihat tak bersemangat usai jam sekolahnya berakhir. Pandemi COVID-19 yang masih ada hingga kini, membuat Chacha masih harus belajar dari rumah. Saat dia menutup laptopnya, tandanya sekolah telah usai. Dan dia pasti akan bergegas bermain dengan adiknya. Tapi tidak untuk kali ini. Chacha terlihat tak bersemangat saat menutup laptopnya, dia masih duduk di ruang belajarnya.
Ku langkahkan kaki menghampirinya. Chacha sedang memandangi bukunya, buku bahasa jawa. Aku pun bertanya-tanya, apakah pelajaran bahasa Jawa ini yang membuatnya tertunduk lesu seperti ini?
Anak Tidak Mengenal Bahasa Ibu
Aku bertanya pada Chacha, "Kenapa sayang?" Dia pun bercerita kalau nilai kuis bahasa Jawanya jelek. Dia tidak bisa menjawab soal-soal yang diberikan oleh gurunya. Dia tidak tahu nama-nama anak-anak hewan dalam bahasa Jawa.
Duh, kali ini aku yang tertunduk lemas. Bahasa Jawa memang menjadi tantangan tersendiri buatku. Aku pun seringkali kesulitan mengajarkan bahasa Jawa kepada Chacha. Mungkin karena selama ini aku juga tidak banyak menggunakan bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari.
Selama ini, aku lahir dan besar di Surabaya. Meskipun Surabaya itu terletak di pulau Jawa, bahasa Surabaya sangat berbeda dengan bahasa Jawa. Bahasa Surabaya disebut basa Arèkan. Basa Arekan adalah sebuah dialek bahasa Jawa yang dituturkan di Surabaya dan sekitarnya. Dialek ini berkembang dan digunakan oleh sebagian masyarakat Surabaya dan sekitarnya.
Tapi anehnya, mengapa di sekolah yang diajarkan bukan bahasa Surabaya? Apa mungkin karena secara struktur bahasanya, bahasa Surabaya termasuk bahasa yang paling kasar.
Di rumah, kami pun lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Surabaya. Ini mungkin yang menjadi salah satu sebab mengapa Chacha kesulitan memahami bahasa Jawa.
Pentingnya Bahasa Ibu Bagi Perkembangan Anak
Aku menyadari bahwa sudah saatnya untuk mulai mengenalkan bahasa Jawa kepada Chacha. Bagaimanapun, bahasa Jawa adalah bahasa ibu yang harus dilestarikan. Bagaimanapun, bahasa Jawa adalah bahasa daerah yang menjadi kekayaan budaya bangsa yang patut dijaga agar tidak punah.
Selain itu, kemampuan berbahasa ibu juga memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak. Pertama, bahasa ibu mengajarkan anak tentang bagaimana cara berbicara yang baik melalui tingkatan yang dimiliki bahasa ibu. Tingkatan dalam bahasa ibu biasanya digunakan sebagai sarana untuk mengatur bagaimana sebaiknya orang berbicara.
Misalnya, dalam bahasa Jawa, ada dua tingkat yang dipakai, yaitu Bahasa Ngoko dan Bahasa Krama. Ngoko sendiri terdiri dari dua, yaitu Ngoko Lugu dan Ngoko Alus. Bahasa krama juga terdiri dari dua, yaitu Krama Lugu/Krama Madya dan Krama Alus/ Krama Inggil.
Bahasa Ngoko lugu biasanya digunakan untuk berbicara dengan sesama teman yang sudah akrab, orang yang derajatnya lebih tinggi dengan orang yang derajatnya lebih rendah (majikan kepada bawahan). Ngoko alus biasanya digunakan oleh orang tua kepada orang yang lebih muda, saat sedang bicara dengan orang yang dihormati.
Bahasa Krama Lugu biasanya digunakan untuk orang yang memiliki derajat yang sama dan saling menghormati, orang yang belum pernah bertemu, saat acara resmi. Sedangkan Bahasa Krama Inggil digunakan oleh orang sederajat yang saling menghormati, anak pada orang tua, murid pada guru, dan orang yang belum pernah bertemu.
Dengan mengetahui setiap tingkatan yang ada dalam bahasa ibu ini, anak akan tahu bagaimana caranya dia berbicara dengan orang disekitarnya. Misalnya, saat dengan teman-temannya anak akan menggunakan Bahasa Ngoko Lugu. Tapi saat dengan orang tuanya, mereka akan menggunakan Bahasa Krama Inggil.
Kedua, bahasa ibu mengajarkan anak sopan santun. Bahasa ibu adalah cermin sopan santun. Bahasa ibu dengan berbagai tingkatnnya membuat anak akan belajar sopan satun dengan siapa mereka berbicara.
Apabila berbicara dengan orang yang lebih tua, contohnya orang tua atau guru, maka anak akan menggunakan bahasa yang sesuai. Hal ini membuat anak-anak memahami bahwa orang yang lebih tua memang semestinya dihormati. Bahasa sopan yang anak gunakan akan berdampak pada perilaku anak yang juga akan mengikuti norma yang berlaku.
Ketiga, bahasa ibu adalah bahasa pertama anak untuk memperoleh berbagai pengetahuan di sekitarnya. Bahasa awal anak akan menjadikan dasar anak memperoleh berbagai informasi di sekitar anak. Pemahaman awal anak akan menuntunnya dengan berbagai macam informasi yang belum mereka miliki sebelumnya.
Keempat, beberapa penelitian menyebut, anak-anak yang fasih bahasa ibu memiliki tingkat kreativitas yang tinggi.
Kelima, belajar bahasa ibu bisa memperkaya kosa kata dan wawasan bahasa anak. Anak akan tahu literatur kedaerahan, musik atau nyanyian daerah yang membantu tumbuh kembang emosionalnya. Anak juga jadi lebih menghargai warisan budaya berupa alat musik dan nyanyian asli daerah asal orang tuanya. Anak tidak lupa dengan asal-usulnya.
Cara Mengenalkan Bahasa Ibu Kepada Anak
Setelah tahu banyak manfaat belajar bahasa ibu bagi perkembangan anak, aku semakin semangat untuk mengenalkan bahasa ibu kepada anakku. Berikut cara yang kulakukan untuk mengenalkan bahasa ibu kepada anak-anak di rumah.
Pertama, role model. Bisakah anak mengenal bahasa ibu kalau orang tuanya tidak pernah berbicara dengan bahasa ibu? Tentu tidak. Selama ini aku jarang berbicara bahasa Jawa yang merupakan bahasa ibu bagiku, makanya Chacha kesulitan memahami pelajaran bahasa Jawa.
Aku harus berubah, aku pun mulai menggunakan bahasa ibu dalam percakapan kami sehari-hari. Suamiku juga sangat mendukung, dia pun juga membiasakan berbicara bahasa ibu saat berkomunikasi kepada Chacha. Misalnya saat dia meminta tolong Chacha mengambikan tas nya, "Chacha tulung jupukno tas e ayah".
Anak adalah peniru ulung, saat mulai sering terpapar bahasa ibu, mereka juga mulai menggunakan bahasa ibu. Misalnya saat kupanggil, Chacha menjawab "dalem". Wah aku senang, anakku mulai bisa berbicara dengan bahasa ibu.
Kedua, membiasakan bercakap-cakap. Di rumah kami juga mulai terbiasa bercakap-cakap menggunakan bahasa jawa. Ini membuat anak-anak bisa semakin terlatih berbicara dengan bahasa jawa. Bahkan karena sudah terbiasa bercakap-cakap dengan bahasa Jawa, saat Chacha punya tugas membuat pecelathon (dialog), Chacha sudah bisa mengerjakannya secara mandiri. Dia tak lagi mendapat nilai jelek dalam pelajaran bahasa Jawa.
Ketiga, membaca nyaring. Buku adalah sahabat terbaikku. Buku menjadi teman pengasuhanku. Buku membantuku menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis anak-anakku. Buku juga membantuku mengenalkan nilai-nilai baik kepada anak-anak. Dan sekarang, buku membantuku mengenalkan bahasa ibu kepada anak-anak.
Membaca nyaring adalah sebuah kegiatan, dimana ada orang yang membacakan, ada yang dibacakan dan ada buku yang dibaca. Membaca nyaring membuat kegiatan membaca buku menjadi lebih menyenangkan.
Melakukan membaca nyaring bisa memperkuat bonding antara orang tua dan anak. Selain itu banyak juga manfaat membaca nyaring bagi anak, diantaranya adalah: meningkatkan kemampuan bahasa pada anak dan mengenal huruf dengan lebih mudah, serta yang paling penting dengan read aloud anak-anak akan menyukai dan mencintai aktivitas membaca buku.
Dengan membaca nyaring buku-buku berbahasa Jawa, aku bisa membuat anak-anakku memahami bahasa Jawa.
Let's Read Membantu Mengenalkan Bahasa Ibu
Sayangnya, aku tidak punya buku-buku yang berbahasa Jawa. Saat pergi ke toko buku, aku juga tidak menemukannya. Mau ke perpustakaan juga tidak bisa. Selama pandemi perpustakaan tutup.
Beruntung aku mengenal aplikasi Let's Read. Let's Read adalah perpustakaan digital yang memiliki koleksi buku dengan jumlah ratusan. Let's Read ini diprakarsai oleh Books of Asia, sebuah gerakan literasi yang sudah berlangsung sejak tahun 1954. Program ini telah mendapatkan penghargaan di U.S. Library of Congress Literacy Awards atas inovasi dalam promosi literasi pada tahun 2017.
Saat membuka Let's Read, aku tidak akan kehabisan buku bacaan untuk anak-anak. Fitur bahasa Let's Read yang lengkap ini bisa membantuku mengenalkan bahasa ibu pada anak-anak. Kok bisa? Bisa dong, sebab di Let's Read ada beberapa pilihan bahasa ibu yang bisa dipilih. Mulai dari bahasa Jawa, Bali, Batak Karo, Sunda hingga Minangkabau.
Aku tinggal memilih pengaturan bahasa Jawa. Lalu semua buku yang ada di Let's Read akan diterjemahkan dalam bahasa Jawa. Seperti buku yang berjudul 'Dina Kapisan Ing Sekolah' karya Adrinalia Nila. Buku ini bercerita tentang anak-anak sekolah. Buku ini bisa dibilang fabel, karena tokoh ceritanya adalah para binatang.
Lewat buku ini anak-anak tidak hanya belajar mendengarkan bahasa Jawa saja. Tapi juga belajar kosa kata bahasa Jawa, khusunya nama-nama anak hewan ; Cindhil anake Tikus, Bledug anake Gajah. Belajar nama-nama anak hewan ini menjadi salah satu materi wajib dalam pelajaran bahasa Jawa sejak zamanku sekolah. Aku ingat dulu, saat mengerjakan PR tentang anak-anak hewan, aku harus membuka Pepak Basa. Sekarang, Chacha enggak perlu repot buka pepak, mendengar cerita pada buku ini sudah cukup.
Ah andai saja aku kenal Let's Read lebih dulu, Chacha enggak akan salah jawab kuis bahasa Jawa, hehehe. Aku pun membacakan anak-anak satu buku berbahasa Jawa setiap harinya. Usai tamat menyimak cerita dalam buku Dina Kapisan Ing Sekolah' , aku beralih pada buku-buku lainnya, misalnya 'Momo lan Yuyu', 'Poki Golek Omah', 'Ayo Mancing, Pak! dan lain sebagainya.
Oh ya, pengalaman membaca nyaringku untuk buku 'Dina Kapisan Ing Sekolah' pada video dibawah ini ya..
Let's Read enggak hanya membantuku dalam mengenalkan bahasa ibu saja, tapi juga mengenal beragam cerita rakyat yang ada di Jawa. Di Let's Read ada banyak buku-buku dongeng cerita rakyat, mulai dari Malin Kundang, Kisah Dewi Sri, Lahirnya Ni Pohaci dan lain sebagainya. Adanya buku cerita rakyat ini menjadi salah satu misi Let's Read dalam menjalankan salah satu visinya ; pengembangan cerita rakyat yang kaya kearifan lokal.
Terima kasih Let's Read, sudah membantuku mengenalkan bahasa ibu kepada anak-anak melalui kegiatan membaca nyaring.
Bagaimana dengan teman-teman? Apa yang teman-teman lakukan untuk mengenalkan bahasa ibu kepada anak-anak? Share di kolom komentar ya...
Terima kasih...
Ide brilian Dian. Sasya juga kesulitan banget dengan bahasa Sunda yang diajarin di sekolah. Bukan bahasa Ibu emang, tapi bahasa Bapak. Bener juga ya, Lets read bisa dipakai untuk belajar bahasa daerah.
BalasHapusAnak2 demen banget dgn aneka cerita yg disajikan di Let's Read
BalasHapusParents juga terbantu, karena bisa mengajarkan literasi dgn cara yg FUN ya Mak.
Sepakat Mbak
HapusSalfa ya jadi anteng juga di rumah karena ada Let's Read
Oh, ternyata ini toh rahasianya? Pantesan deh mamah2 zaman now terbantu sekali dengan adanya Let's read ini ya. Tinggal pilih bahasa apa yang dibutuhkan. Itu gambar2nya juga menarik banget. Anak2 makin semangat belajar bahasanya deh.
BalasHapusAku merasakan banget jadi anak yang kurang paham Bahasa Jawa karena dibiasakan Bahasa Indonesia terus. Pas mudik dan pindah ke Jawa jadi bingung dulu.
BalasHapusKejadian ini bikin aku kepikiran bahwa dari kecil anak juga perlu dikenalkan bahasa daerah. Aku juga pakai Let's Read untuk membacakan cerita Bahasa Jawa dan Bahasa Minang. Semoga cara ini bikin anak kenal bahasa daerah
Di rumah sehari-hari pakai bahasa Jawa karena tinggal di desa. Keponakanku bisa, tapi kalau baca Jawa, memang agak PR. Kemarin akhirnya kenalan juga sama Let's Read
BalasHapusKalau di Bandarlampung, keluarga mendidik anak-anaknya dengan bahasa Indonesia. Jadi banyak anak yang nggak bisa bahasa Lampung. Padahal ayah ibu keturunan Lampung asli. Di Let's Read mungkin ada ya..kucek juga deh.
BalasHapusMbaaa, tos samaan kita klo soal Basa Jawa nyerah deh aku, let's read ini seru yaa anak2ku juga seneng bgt sama aplikasi ini, sehari bisa 3 kali buka dan minta bacaain
BalasHapusDuh baca ini , mengingatkan aku waktu mas kecil belajar bahasa jawa karena keluarga jawa tapi tinggal di sunda. Belajar undak unduk bahasa memang agak kesulitan, apalagi sekarang sama anak yang ngorbrolnya bahasa Indonesia saja, dah mati kutu kalo ada pelajaran bahasa sunda, hahaa.
BalasHapusCoba lets Read ini ada dari dulu yaaa,bisa belajar kek chaca. Setuju banget kalo Lets read bisa dipakai juga untuk belajar bahasa daerah.
Lo...teteh keluarganya orang Jawa too..
HapusIih...tau gitu kalo curhat aku pake bahasa Jawa aja yaa..
Hehhee..sembari menunggu teteh belajar Jawa di Let's Read.
aplikasi let's read membantu menstimulasi kecerdasan linguistik anak dengan membiasakannya baca dongeng di smartphone pulak which is menyenangkan, dan gambarnya gemesin
BalasHapusAsik ada bahasa Sunda juga. Saya merasa kurang lancar berbahasa Sunda. Meski pun kalau ada yang ngomong sih biasanya mengerti
BalasHapusWah asik ya jadi tahu juga bahasa ibu. Kayak aku sendiri jujur binggung bahasa ibuku apa ya. Hahha. Akhirnya anak lebih ngomong ya pakai bahasa indonesia mba
BalasHapusmengenalkan bahasa ibu itu menurut aku sangat penting banget apalagi saat ini dengan memberikan dongeng kepada anak bisa memberikan kedekatan gitu
BalasHapusWah, kalo Bahasa Banjar ada nggak ya di Let's Read? Sebenarnya kosa kata dari Bahasa Banjar tu banyak, tapi entahlah gimana langkah edukasinya di daerah ini apakah dijadikan mulok atau ngga. Saya aja yang asli orang Banjar, hanya menguasai kosa kata yang umum aja. Malah kadang berasa asing dengan kosa kata Bahasa Banjar yang terbagi dua, ada Bahasa Banjar Kuala dan Hulu.
BalasHapusBener juga ya mengenalkan bahasa melalui cerita atau dongeng. Apalagi banyak cerita di apps let's read. Wah jadi penasaran pengen download buat cerita sebelum tidur si kecil
BalasHapusWah keren nih ada aplikasi lers read. Kayaknya bukan buat bocah aja deh, Mba. Ini bisa buat saya yang kadang susah paham bahasa mertua kalau sefang ngobrol sama sanak saudaranya dari kampung. Maklum mertua orang Padang. Saya betawi tulen.. xixixi.. btw, kagak ada bahasa betawi ya di lets read.. hahaha..
BalasHapusJadi inget zaman sekolah SD dulu mba. Belajar kromo Inggil.
BalasHapusEh, aku malah lupa bagian kromo lugu itu contohnya gimana sih mba?
Baca bahasa daerah di Let's Read emang nyenengin, gambarnya menarik. Jadi anak anak lebih gampang ingetnya ya mba. Hihi
Keren mba Caca, aku juga mau nerapin bahasa Jawa alus di rumah.
Seru banget aplikasi Let's Read ini, banyak pilihan bahasa juga ternyata. Trus yang paling aku suka ilustrasi gambarnya bagus2:)
BalasHapusNah iya nih, orang2 banyak mengenalkan bahasa asing ke anaknya. Padahal bahasa ibu juga penting agar anak kenal dengan bahasa daerah mereka sendiri.
BalasHapusPelajaran bahasa jawa memang membuat anak2 bingung, padalah kita adalah orang Jawa. Kalau di sekolah anakku ada hari bahasa, jadi di hari tertentu guru dan anak2 di wajibkan memakai bahasa jawa dalam percakapan sehari2, sekalian mengenalkan tingkatan bahasa jawa juga, seperti bahasa jawa ngoko, jawa kromo dan kromo inggil. Membacakan cerita berbahasa jawa seperti ini bisa menjadi salah satu cara untuk melancarkan bahasa ibu ini ya.
BalasHapusBagus banget Lets Read ini. Aku baru tahu lho ada pilihan bahasa Jawanya. Aku orang Jawa tapi lama tinggal di Bandung, anak-anak udah engga bisa deh bahasa Jawa. Nah, bahasa Sunda juga engga...duuuh
BalasHapuskalau anakku, belajar bahasa ibu (bahasa Aceh) lewat lagu mbak. karena anakku suka nyanyi, ia mudah banget menghafal kata2 baru dari lagu aceh itu. dan aku juga mau ngenalin lets read ini ke dia, soalnya suka baca juga
BalasHapusakupun suka banget sama aplikasi let's read iniiii. banyak sekali cerita bergambarnya yaaaa.. plus bahasanya juga banyak ya mba, oke banget nih idenya buat mengajarkan anak bahasa ibu yaaa
BalasHapusSepertinya ini bisa dicoba di rumah nih, memperkenalkan anakku dengan bahasa ibu. Karena selama ini justru aku malah melatih dia dengan bahasa Inggris, bahkan dari ia berusia 3 tahun lebih lancar bahasa Inggris daripada Indoensia
BalasHapusAku belum coba yang ganti bahasa Jawa. Kalau anakku suka baca yang Bahasa Minang padahal enggak ngerti juga, heheh. Let's Read memang menarik!
BalasHapusBagus sekali ya aplikasi lets read ini, cocok buat ajarkan anak baca yah jadi anak suka baca
BalasHapusAplikasi let's read ini andalan buat bikin anak-anak di rumah anteng. Apalagi kalo dibacain sambil dengan intonasi yang sesuai ceritanya tambah seru
BalasHapusWah keren ya Let's Read ada pilihan membaca dalam bahasa ibu, bisa dipakai buat belajar juga.
BalasHapusAnak-anakku juga pada nggak bisa bahasa Jawa, udah mentok nggak bisa katanya.
Salfa juga senang baca sama aplikasi ini
BalasHapusTapi ya gitu namanya menatap layar jadi harus ada batasan
Membaca dengan menyenangkan menggunakan Let's Read.
BalasHapusPenuh warna dan kaya cerita.
Plus belajar bahasa Ibu yang harus banget dilestarikan melalui anak-cucu kita.
loh ternyata bisa dijadikan bahasa jawa ya
BalasHapusini mah berguna banget buat aku belajar
huhuuu... calon mertuaku jawa alus banget mbak, apalagi beliau dosen sastra jawa
sedangkan aku... orang Lumajang, dan bahasa Jawaku nih suroboyoan, dialek surabaya
hahaha
Keren ya ada beberapa bahasa, jadi anak bisa baca dengan berbagai bahasa gini, wajib install nih Lets Read
BalasHapusAplikasi let's read memang memudahkan ibu untuk mengajarkan kosa kata baru dan menanamkan nilai kebaikan melalui cerita. Ilustrasinya juga menarik, anak saya jadi nagih dibacain cerita dari aplikasi ini.
BalasHapusOh di lets read bisa diterjemahkan ke bahasa jawa tho mbak. Kalau bahasa madura ada nggak ya? Jadi pingin deh menerjemahkan buku ke bahasa madura. Hehehe
BalasHapusAplikasi Lets Read emang asik banget. Bahkan Bahasa Jawa pun ada. Sayangnya bahasa Ibu saya tuh Bahasa Mbojo dan nggak ada. Tapi ada Bahasa Inggris jadi anak anak bisa sekalian belajar bahasa asing juga dari aplikasi Lets Read.
BalasHapusSaya dulu termasuk cakap dalam pelajaran bahasa JAwa kak. Bahkan untuk urusan menulis dengan aksara jawa saya bisa dibilang jago. Tapi begitu pindah ke Banjarmasin semua hilang. Sedih banget sih. Padahal dulu itu kemampuan yang saya punya :(
BalasHapusMeski kami sekeluarga tinggal di Jawa dan berbahasa sehari-hari dalam bahasa Jawa, tetap saja kalau ada tugas pelajaran muatan lokal basa Jawa anakku mengalami kesulitan.
BalasHapusKarena memang tata bahasa sehari-hari kan beda dengan kaidah yang pakemnya. Kalau ada aplikasi begini pasti ngebantu ya.
Dari kecil aku juga diajarin membaca nyaring sama orangtua. Jaman sekarang jadi lebih gampang karena udah ada aplikasi semacam Let's Read yang membantu banget untuk mengajarkan anak membaca ya kak.
BalasHapusSebenarnya aku kepo dan merasa tertarik nih liat lets read. Kadang aku juga kesulitan ngajarin anak lanang bahasa Jawa. Selama ini sih masih ngandelin neneknya klo ada PR bahasa krama halus. Hehe
BalasHapusTahu Let's Read ada dalam 50 bahasa, kayaknya aku jadi belajar bahasa lain deh sambil baca ceritanya. Keren-keren ya ceritanya...
BalasHapusPraktis banget belajar bahasa ibu zaman now ya kak 😁
BalasHapusCukup buka let's read trus kita bisa pilih bahasa deh..
Menurutku emang bahasa Jawa agak susah kak. Karena ada tingkatan yang beda dipakai tergantung lawan ngomong. Tapi di rumahku, lucunya ayah malah jago pake Krama Inggil atau Alus. Sementara ibuku yang asli Jawa gak bisa sama sekali. Hihihi
Ih seru banget mbaa ada aplikasinya , aku baru tau..semakin memudahkan para ibu untuk mengajarkan aaknya membaca yaaa mba :) aku mau coba donlod
BalasHapusMenarik nih untuk diajarkan ke anak-anak kita, aplikasinya bisa membantu kita para ibu mendidik buah hati dengan bahasa ibu
BalasHapusAku aslinya orang jogya, tapi seumur2 tinggal di jakarta. Baru 1,5 tahun ini pindah ke Malang dan anak sekolah SD ada pelajaran bahasa jawa. Eng...ing...eng....
BalasHapusku gagap ngajarin anak bahasa jawa.
Kudu belajar bareng lagi ini hehe
Iya Let's Read ini juga sangat membantu saya mengajarkan anak Bahasa Sunda. Maklum, bahasa ibu anak-anak saya Bahasa Indonesia. Efek tinggal di Batam, dan suami bukan orang Sunda. Namun, sebagai orang Sunda, ingin sekali anaknya tahu Bahasa Sunda hehe.
BalasHapusWah keren nih, mau coba buat anak-anak.
BalasHapusPadahal saya dulu pernah jadi guru bahasa Jawa, tapi sekarang anak sendiri malah nggak bisa berbahasa Jawa. Bahasa sehari-hari di rumah memang akhirnya pakai bahasa Indonesia karena kami pasangan beda budaya hehe..
Lebih kepada anak antusias ya mbak di? Saat anak antusias lebih enak kita menyampaikan hal-hal baru buat mereka. Anyway aplikasi Let's Read keren parah, selain ceritanya juga oke punya, visualisasinya juga nyenengin
BalasHapuswah bisa bahasa jawa ya keren emang ini lets read. aku pun akan kesusahan jika mengajarkan bahasa daerah karena sudah jarang menggunakannya di dalam rumah. membacakan cerita dengan bahasa daerah jadi bisa salah satu solusiny ya mbak dee
BalasHapuswah, jaman sekarang masih ada chapter bhasa Jawa yang ngapalin nama anak anak kewan ya Mba, hihi. Lets Read ini emang recommended bangett ya mba, aku juga pake ini buat ngajar online Bahasa Inggris
BalasHapusLet's read jadi kebanggaan anak di era digital ya mbak. Selain memang cerita-ceritanya seru, gambarnya bagus,serta anak-anak juga mulai beradaptasi dengan teknollgi. Saya juga baca cerita bahasaa Jawa kapan hari di let's read bareng anak
BalasHapuspasti membantu dan disenangi anak-anak. buktinya ponakanku kalau aku pulkam biasanya minta dibacain dongeng atau cerita anak atau sekadar mengilutrasikan komik. Senang aja gitu mereka mendengarkan...
BalasHapus