Optimisme di Tengah Pandemi - Tahun 2020 akan segera berakhir, beberapa hari lagi kita akan menyambut datangnya tahun baru 2021. Bisa dibilang 2020 adalah tahun yang berat ya teman-teman? Pandemi virus Corona COVID-19 yang dimulai sejak Maret lalu, hingga kini masih belum terselesaikan.
Pandemi ini tentu memberikan dampak yang besar dalam kehidupan kita. Tak hanya dampak di bidang kesehatan saja, tapi juga di bidang lainnya seperti ekonomi dan pendidikan.
Beragam masalah sosial pun muncul. Mulai dari meningkatnya angka pengangguran hingga menurunnya kualitas pendidikan. Namun meski begitu, pandemi ini harus dihadapi dengan optimis. Optimisme di tengah pandemi menjadi inti cerita dari hasil kegiatan ramah tamah bersama Wakil Gubernur Jawa Timur dengan para content creator beberapa hari lalu.
Baca Juga : MEMETIK HIKMAH DI TENGAH CORONA
Ramah Tamah Bersama Wagub Jatim
Sabtu kemarin tanggal 26 Desember 2020, saya berkesempatan menghadiri acara ramah tamah bersama Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. Mas Emil, mengundang para content creator untuk saling sharing di restoran Frangipangi Surabaya.
Mas Emil mendengar beragam aspirasi dari para content creator. Selain itu, mas Emil juga memaparkan program-program inovatif pemerintah provinsi (pemprov) jawa timur dalam menghadapi situasi pandemi COVID 19.
Tak perlu khawatir, acara ini tetap mematuhi protokol kesehatan. Semua tamu yang hadir tetap memakai masker dan menjaga jarak.
Jawa Timur dan Pandemi
Pandemi COVID-19 memberi tantangan tersendiri bagi pemprov Jatim. Setelah sempat melandai, kasus COVID-19 kembali bertambah. Bahkan angka pertambahannya mencapai 3x lipat. Hmm mungkinkah ini akibat dari pelaksanaan pilkada serentak pada tanggal 9 Desember 2020 lalu?
Kasus COVID-19 di Jatim mencapai 80.748. Adapun data nasional per Kamis (24/12/2020), jumlah kesembuhan 81,4 persen sedangkan rata-rata dunia 70,39 persen. Pasien meninggal 2,97 persen dibandingkan rata-rata dunia 2,19 persen. Kasus aktif 15,6 persen.
Ketua IDI Wilayah Jawa Timur DR. Dr. Sutrisno, Sp.OG(K) menjelaskan provinsi Jawa Timur dengan penduduk sekitar 40 juta lebih, kasus Covid-19 terus melaju, angka kesembuhan tinggi, namun angka kematian tinggi.
Pandemi COVID-19 ini juga membuat angka pengangguran di Jawa Timur meningkat, khususnya pengangguran terbuka. Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur mencatat, pada Agustus 2020 sebanyak 1,30 juta orang di Jatim menganggur. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jatim pun meningkat, terutama untuk lulusan sekolah menengah.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan menyampaikan, TPT di Jawa Timur juga mengalami kenaikkan sebesar 2,88 persen poin. TPT Jawa Timur pada Agustus 2020 sebesar 5,84 persen.
Aspirasi Content Creator
Pada acara ramah tamah, para content creator diberi kesempatan menyampaikan aspirasinya. Dimulai dari mas Budi, youtuber kondang Jawa Timur. Menurut mas Budi, peran content creator di tengah pandemi ini sangat penting. Content creator bisa berperan dengan menangkal beragam kabar hoax seputar pandemi, misalnya tentang keamanan vaksin COVID-19 yang sedang trending dibicarakan akhir-akhir ini.
Di bidang pendidikan banyak juga content creator yang menyampaikan unek-uneknya. Kebetulan selain sebagai content creator, mereka juga berprofesi sebagai pendidik. Ada mbak Triana Dewi yang berprofesi sebagai guru SMP di Lamongan. Mbak Tridee menceritakan bagaimana tantangan mengajar di daerah terpencil saat pandemi. Mulai dari keterbatasan sarana seperti gadget dan jaringan internet hingga mencari alternatif terbaik agar proses pendidikan bisa terus berlangsung.
Ada juga mas Slamet Hariadi, seorang guru SMK di Malang. Mas Slamet bercerita bahwa dengan adanya pandemi, anak-anak SMK semakin kreatif. Mereka semakin bisa mengeksplorai banyak hal selama belajar dari rumah. Bahkan sudah banyak beberapa muridnya yang mendapatkan penghasilan dari media sosial selama pandemi. Wah luar biasa ya, mereka bisa memanfaatkan peluang meski di tengah situasi yang terbatas seperti ini.
Terakhir ada mas Fajar, guru di SMA Negeri 1 Surabaya yang ikutan cerita pengalamannya mengajar di tengah pandemi. Mas Fajar ini mengajar coding, pastinya sangat menantang kalau harus mengajarkan coding secara online.
Dari ibu-ibu juga nggak mau ketinggalan. Ada mbak Nurul, blogger kondang yang curhat gimana stresnya emak-emak ngajarin anak saat sekolahdari rumah. Apalagi kalau anaknya sudah masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Mbak Nurul curhat, menantangnya mengajari anak pelajaran matematika SMP. Hihi, saya pun pasti akan stres, apalagi saya yang background pendidikan sosial, duh matematika itu momok banget.
Saya juga semakin kreatif saat pandemi. Harus kreatif memberikan beragam permainan edukatif saat pandemi. Seperti yang pernah saya tuliskan dalam buku solo saya 'Ibuku adalah Sekolah Terbaikku'. Ibu adalah pendidik utama anak-anaknya. Saya berkesempatan memberikan buku tersebut langsung ke Mas Emil, buat hadiah kepada ibu wagub cantik, Arumi Bachsin.
Baca Juga : PERAN IBU SAAT KRISIS : TIGA LANGKAH SEDERHANA SELAMATKAN KELUARGA
Acara kemarin juga menunjukkan bahwa pandemi membuat conten creator makin kreatif. Ada cerita mas Fahmi Adimara, conten creator beken ini menciptakan sebuah platform yang memberi wadah bagi content creator yang bergerak di bidang sinematografi.
Program Inovatif Pemprov Jatim
Menghadapi pandemi ini, pemprov jatim tidak berpangku tangan. Banyak program inovatif yang diluncurkan, diantaranya :
1. EJCS
East Java Super Corridor (EJSC) adalah pusat kreativitas kaum millenial. EJSC sudah ini dibangun di lima Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil), yakni, Jember, Pamekasan, Bojonegoro, Malang dan Madiun.
EJCS EJSC ini menjadi semacam tempat bertemunya ide dan gagasan anak-anak muda. EJSC menjadi upaya penerapan ekonomi kreatif di Jawa Timur dapat berkembang pesat.
2. KIPIN
KIPIN alias Kios Pintar adalah Kipin perpustakaan dgital terlengkap dan tercanggih untuk sekolah diseluruh Indonesia.
KIPIN merupakan aplikasi mobile yang menyediakan materi pelajaran sekolah lengkap berbasis K13. Di KIPIN, tersedia ribuan buku pelajaran sekolah (terbitan Kemdikbud), video pelajaran sekolah, latihan tryout, dan bacaan literasi.
Selain itu, ada pula PTO (Pendidikan Tryout Online) yang menyediakan fasilitas untuk sekolah, agar dapat menyelenggarakan sendiri ulangan harian dan ujian berbasis online.
KIPIN menjadi jembatan agar pendidikan, khusunya di daerah 3T (Terdepan, Tertinggal dan Terluar) tetap berjalan. KIPIN yang ada di Jawa Timur diletakkan di balai desa, agar bisa diakses murid-murid yang terbatas gadget dan kuota internet.
Baca Juga : BERSAMA START UP, DAYAMAYA BAKTI KOMINFO BERDAYAKAN MASYARAKAT DAERAH 3 T
3. MJC
MJC atau Milenial Job Centre adalah program pengembangan kompetensi bagi pemuda yang menekankan pada “On The Job Learning” dengan memberikan kesempatan pekerjaan temporer (proyek/tugas) berbayar dari klien dunia usaha atau organisasi.
MJC ini menjadi wadah bertemunya talenta, klien dan mentor. MJC mengkombinasikan aspek digital dan non-digital untuk membuka kesempatan kerja yang didukung oleh pihak pemerintah dan swasta di level nasional
4. Content Creator Akademi
Mas Emil sadar betul bahwa content creator berperan penting dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif di era digitalisasi saat ini. Oleh karena itu pemprov jatim membentuk Content Creator Akademi yang memberikan pendidikan dan pelatihan bagi content creator dan tim di balik layarnya.
Harapannya akan banyak content creator yang bisa mengangkat potensi lokal di daerah Jawa Timur. Mulai dari sektor pariwisata hingga kuliner khasnya.
Harus Tetap Optimis
Meski melahirkan banyak masalah sosial baru, pandemi sebenarnya juga memiliki banyak hikmah. Salah satunya adalah peningkatan kualitas pendidikan. Menurut mas Emil, sekolah dari rumah saat pandemi ini bisa mencetak independent learner alias pembelajar mandiri. Pembelajar mandiri adalah salah satu skill yang harus terus diasah di era industri 4.O ini.
Mas Emil juga berpesan bahwa pandemi ini harus tetap dihadapi dengan optimis. Pandemi tidak boleh menghentikan kreativitas. Jangan takut berkreativitas tapi harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Pandemi memukul kita dengan telak. Perekonomian morak marik, pendidikan kacau dan lainnya. Guru-guru saat ini juga mengalami banyak tantangan dalam mengajar secara daring.
BalasHapusTapi bener banget, kita harus optimis dan semangat. Setuju dengan Mas Emil, wabup Jatim ini. Pandemi harus dilawan, kita harus bangkit.
iya mbak, kita semua terdamoak pandemi
Hapusguru pun harus ekstra kerja keras
tapi emang harus tetap optimis ya mbak
Entah kapan pandemi ini selesai, tapi betul kita harus tetap ooptimis. Aih keren nih bloger-bloger jatim pda produktif nulis menanggapi situasi pandemi gini... Senengnya bukunya dibaca Bu Wagub. Semoga semakin banyak yang baca bukunya ya Mak
BalasHapusiya mbak harus tetap optimis
Hapusalhamdulillah mbak, makasih ya
Mas Emilll...kecintaan Arumi idola ibuk2 hihihi
BalasHapusPastinya seneng ya para content creator dapat kesempatan bertemu langsung dengan pemangku kebijakan. Sepertti short-cut dari unek2 yang selama ini terasakan.
OPTIMIS!! semangat ini yang harus dijaga
iya, jadi plong bisa mengeluarkan unek unek
HapusAsik banget mbaaa kumpul sama Mas Emil Dardak. Hihihi. Saya bisa ngumpul sama bapaknya Mas Emil saja, Pak Hermanto Dardak udah hepi banget dulu di Jakarta. Tapi topik bahasannya tentu beda. Kekeke. Selamat bertugas bapak waguub baru. Semoga amanah.
BalasHapusMenurut ekspektasi, pandemi ini baru bisa selesai di tahun 2022! Duh, pemerintah emang harus gercep menanggulangi kondisi ini
BalasHapusTapi kita emang harus terus optimis dan saling bahu-membahu beradaptasi sekarang
Proses kesiapan menghadapi pandemi memang harus kuat kreatif inovatif agar bertahan dan keluar sebagai juara
BalasHapusDaebaaakkk!!
BalasHapusAku ngerasa tersuntik semangattt setelah ikutan acara dan membaca ulasannya d blog ini
Keren khanmaen. Makasiii mbaaa
ramah tamah terbuka seperti ini lembuka peluang diskusi lebih luas ya, Mbak. Mudahan aspirasi-aspirasi dari dari beragam content creator ini ditindak lanjuti tidak berhenti di sini saja.
BalasHapusSemoga pandemi segera berlalu, aamiin
Ahhh,ada Guru Blogger Fav aku MAsbro Fajaar dan content2 creator lainnya seru banget bisa ngobrol dan diskusi bareng Wagub Jatim yaaa. Ramah tamah beginian yang dibutuhkan untk bisa mengungkapkan aspirasi2 masyrakat soal pandemi.
BalasHapusoptimisme harus dijaga tapi disiplin juga ngga boleh kendor yaaa mbaaaa .. dan kita lakukan yang bisa kita lakukan untuk bantuk cegah penyebarannyaaaa
BalasHapusOPtimisme harus terus dijaga dan ada support system yang mendukung kuat agar bisa terus semangat berjuang meski kondisi seperti ini.
BalasHapusWah, ada Fahmi juga tibake ya. Lama banget gak ketemu. Udah 2 tahunan gak ngevent sama teman2 blogger surabaya. Apalagi karena pandemi begini. Emang bener, harus optimis. Lha kalo udah gak optimis, apa lagi pilihan yg lebih baik? Haha
BalasHapusPandemi ini harus tetap dihadapi dengan optimis, tidak boleh menghentikan kreativitas, jangan takut berkreativitas. Yes, setujuuu....senangnya bisa berdiskusi di forum menarik ini bersama Wagub Jatim, Mas Emil Dardak ya..sukses untuk content creator di Jatim khususnya dan kita semua.
BalasHapusWah, suka sekali dengan mbak Tridee. Walaupun belum kenal tapi membaca tulisan ini, aku pikir dia itu kreatif banget. Selama pandemi tetap mengupayakan gimana supaya bisa KBM dengan cara yang unik, contohnya melalui tiktok.
BalasHapusSaya salut Wakil Gubernur tetap memakai maskernya dengan sempurna meskipun lagi foto-fotoan. Biasanya pejabat lain itu maskernya melorot sampai idungnya keliatan, tapi Wagub ini enggak..
BalasHapusWah keren banget emang temen-temenku ini...top markotop..trims untuk wagub yang sudah bikin acara ini...Semoga di event selanjutnya bisa ikutan..hehe
BalasHapusWah hebat ya mba bisa ramah tamah bersama wagub Jatim gini, bisa saling bertukar insight juga. Wah baru kepikiran ya bisa bikin video pembeljaran Bahasa inggris pake tik tok. Seru pasti ya Mba
BalasHapusWah keren deh blogger Jatim punya kesempatan berdiskusi dengan wagub Jatim, apik banget buku easy teachingnya Mbak Triana Dewi, bisa jadi panduan mengajar para guru di masa pandemi ya
BalasHapusHahaha, mbak Nurul curhat juga ya mengenai stresnya ngajarin anak, samaaaaa aku juga stres mbak ngajarin anakku...btw, happy banget ya mbak Dee bisa melihat pak Wagub langsung
BalasHapusPandemi memporak porandakan segala hal ya termasuk hubungan silaturahmi dengan keluarga, teman jadi terbatas. Untungnya skr udah mulai bisa keluar asalkan memenuhi protokol kesehatan, kalau gak mana bisa ketemu mas wakil gubenrnur yg cakep hehehe. Seru ya para konten kreator berkumpul bertukar cerita di acara ini. Semangat terus nulis bukunya ya.
BalasHapusCaranya menggandeng anak muda untuk tetap optimis saat pandemi dan kembangkan ekonomi kreatif harus didukung penuh ya
BalasHapusAcara "curhat" ini bagus banget untuk membuat para konten kreator merasa di dengar ya. Juga memberi semangat untuk berkarya lebih baik ditengah pandemi
BalasHapusWah keren mbak Dee ternyata udah punya buku sendiri, bangga ya bisa diberikan sebagai cinderamata yang berharga
BalasHapusSetuju dengan curhatnya ibu guru, bahwa selama masa pandemi ini, bukan hanya orangtua gurupun banyak yang stres. Belum siapa mengajar secara online. Tapi apapun itu, kita harus tetap optimis.
BalasHapusWah, keren banget ini program Pemprov Jatim. Selalu ada berkah di balik musibah, anak anak yang kreatif selama pandemi bisa juga menghasilkan uang, alhamdulillah.
BalasHapusSeru abnget acaranya, Di.
BalasHapusSemoga Pemerintah juga senantiasa mendukung dan memberikan dorongan yang terbaik untuk para warganya agar berperilaku kreatif dan tetap optimis.
Salut, Jatim.
Pandemi mengajarkan semua orang harus mudah dan cepat beradaptasi.
BalasHapusSyukurlah Pemprov membuat program yang bisa menjembatani warga Jatim supaya terus produktif meski di rumah aja.
Yang content creator itu daftarnya lewat apa ya mba?
Pandemi memang sangat berat. Memukul semua kalangan tanpa ampun. Tapi ini bukan jadi alasan untuk kita terus terpuruk. Kita harus bangkit, dengan inovasi dan semangat, semua pasti bisa jadi lebih baik. Kita malah bisa lebih produktif dari masa sebelumnya. Keren deh Jatim.
BalasHapusKeren bangeettt ada event ini. InsyaAllah pemerintah bakal ngasih dukungan terus ya Mak supaya masyarakat Indonesia bisa makin cepet ngejar ketertinggalan di bidang kreatif, terutama yang ranahnya digital.
BalasHapusWow bagus sekali Pak Emil Dardak mau mendengarkan aspirasi para content creator Jawa Timur. Semoga dunia industri kreatif Jawa Timur makin melesat dan bisa berkontribusi bagi pembangunan ekonomi di tengah pandemi.
BalasHapuswah dikira ada arumi bachinnya mbak. keren banget sih jawa timur ngadain acara gini, proud of you mbak bisa diundang! dan ternyata dirimu ngeluarin buku solo, wah keren. semoga jawa timur dan indonesia juga bisa semakin kreatif di industri ini ya
BalasHapusWaw bisa satu event bareng Wagub Jatim. Idola tuh, muda dan berprestasi, kweren banget. Bukunya bagus banget euy menginspirasi. Semoga makin banyak lagi buku-buku yang ditulis yah...Semangaat menghadapi pandemi...
BalasHapusWah senang sekali membaca wagub jatim merangkul content creator, bukti pembuat konten memang berpengaruh besar. Jadi penasaran sama ibu arumi, cantik banget kali aslinya ya?
BalasHapusSeneng saya kalo ada pejabat yang melek teknologi trus mau merangkul content creator gini. Karena nyatanya sekarang banyak aktivitas yang go digital ya.. Jaman udah berubah.
BalasHapusBeener banget mba, salah satu sisi positif dari pandemi membuat kita jadi lebih kreatif khususnya ibu-ibu dengan segudang aktivitas. Membuat makanan sendiri, memulai usaha digital dan membuat mainan edukatif untuk anak di rumah. Acaranya Pemprov Jatim bagus banget, patut ditiru oleh pemprov di seluruh Indonesia
BalasHapusJawa Timur keren ya, ada acara silaturahmi seperti ini. Content creator juga di perhatikan aspirasinya. Sip banget.
BalasHapusWah para content creator diskusi bareng pak wagub pasti seru banget, dan dari pihak pemerintah jatim juga sudah menyiapkan banyak program ya, salut.
BalasHapusMbak Tride keren banget nih langsung gercep nulis buku. Kayaknya sebagai guru bahasa inggris aku kudu baca bukunya. Ehtapi apa bukunya terbatas untuk kalangan tertentu aja ya?
BalasHapusMbaa saya punya buku Ibuku Sekolah Terbaikku, Masya Allah ternyata bisa ketemu penulisnya di sini.Bukunya bagus Mba, sering saya jadikan referensi kalau lagi cari kegiatan belajar sama anak di rumah. Terus menginspirasi ya Mba.
BalasHapusSetuju dengan Mas Emil, jadi pembelajar mandiri malah jauh lebih banyak waktu untuk menuangkan kreativitas, asalkan diasah dengan cara yang benar. Udah bagus tuh ada akademi content creator, semoga bisa menjadi jalan pengembangan berbagai sektor di Jawa Timur.
BalasHapusSetujuu..berpikir positif perlu. Benar jika, hikmah sekolah dari rumah saat pandemi ini bisa mencetak independent learner alias pembelajar mandiri. Pembelajar mandiri adalah salah satu skill yang harus terus diasah di era industri 4.O ini.Semangat kita!
BalasHapusjika dilihat dari sisi lainnya, pandemi berhasil membuat orang jadi kreatif ya, mbak dan pastinya selama masa pandemi ini kita tetap harus optimis menjalaninya
BalasHapusProgram-programnya mantap semua. Tinggal bagaimana realisasinya, biar pencapaian yang diharapkan bisa didapat secara maksimal. Sangat bermanfaat dan membantu rakyat pastinya ya. Kadang, kreatifitas masyarakat ittu harus digali dan disalurkan secara tepat.
BalasHapus