"Menjadi ibu rumah tangga memang penuh drama. Mulai dari
pekerjaan rumah yang seolah tak ada habisnya hingga miskin pengakuan, dianggap
seolah tak ada "
Menjadi ibu rumah tangga mungkin tidak pernah terlintas sebagai sebuah cita-cita bagi kebanyakan perempuan, termasuk saya. Wajar, sejak kecil jarang ditemui ada ibu yang berpesan pada anak perempuannya untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik. Adanya, saat kecil orang tua ingin anaknya jadi Dokter, Pengacara, PNS, Akuntan, Hakim dan sederet profesi bergensi lainnya.
Ini yang akhirnya membuat status sebagai
ibu rumah tangga seringkali diambil dalam kondisi terpaksa. Status yang tak
dianggap. Akhirnya, semua berakhir dengan kehidupan yang penuh drama. Banyak
kekecewaan, derai air mata bahkan nestapa yang dialami kebanyakan perempuan
yang harus menjadi ibu rumah tangga.
Seperti cerita Tyas dalam Komik Perempuanmu yang berjudul Drama Mums.
Drama Mums 1
Drama Mums adalah komik yang ditulis
oleh Tyas Widjati. Melalui komik ini Tyas bercerita tentang kehidupannya
sebagai ibu rumah tangga. Tyas adalah seorang ibu rumah tangga dengan dua
puteri, ah sama seperti saya.
Komik ini ditulis dalam 2 part, ijinkan
saya menceritakan part pertama dulu ya...
Part 1 bercerita tentang bagaimana Tyas
menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga. Dimana banyak sekali drama yang
terjadi. Drama yang membuat hidupnya penuh nestapa di dada dan tak jarang ada
derai air mata.
Malam hari saat semua orang harusnya
beristirahat, Tyas masih harus terjaga karena bayinya yang rewel. Ditanganinya
sendiri, sementara suami yang ada disampingnya memilih tidur dengan bantal menutupi
kepala. Harus tidur nyenyak karena besok ada meeting penting!
Ah, makanya tak jarang bisa tidur
nyenyak sejenak sudah menjadi sebuah kemewahan tersendiri bagi seorang ibu
rumah tangga. Inginnya saat anak tidur, ibu juga ingin tidur pulas. Tidur
nyenyak tanpa harus kepikiran baju yang belum dicuci ataupun tumpukan piring di
dapur.
Pekerjaan rumah yang seolah tak ada habisnya dan juga anak-anak yang selalu merengek minta perhatian, membuat seorang ibu sampai tidak bisa merawat dirinya sendiri. Biarlah ibu lusuh, asal anak tetap terawat.
Itu yang dialami Tyas, sampai-sampai dia
pun dianggap baby sitter anak-anaknya. Oh my god, selusuh itu kah? Ya, memang
seperti itu seringkali yang terjadi. Jangankan perawatan di salon, bisa mandi
dengan tenang pun sudah syukur. Betul begitu?
Ibu rumah tangga tak dianggap istimewa.
Kehadiranya dianggap tak penting. Seolah-olah rumah yang bersih dan anak yang
terawat itu ada begitu saja. Tak ada yang berjibaku dibaliknya. Ah...
Rutinitas yang itu-itu saja seringkali
membuat depresi. Bukan hanya bosan tapi juga lelah. Lalu bertanya-tanya dalam
hati, sampai kapan ini berakhir? Akankan menjalani hidup hanya dengan menjadi
tahanan rumah dan membersihkan kotoran secara terus-menerus? Oh tidak!!!
Bagaimana dengan kebutuhan me time?
Adakah itu untuk seorang ibu rumah tangga? Bisakah ibu menikmati waktu untuk
menyediri sejenak. Menepi dari serentetatan pekerjaan rumah dan mengurus
anak-anak? Bisakah?
Belum lagi pengaruh sosial media. Sosial
media seringkali memperburuk keadaan. Melihat postingan para ibu lainnya.
Kenapa ya ibu-ibu itu terlihat bahagia? Bagaimana bisa tetap cantik dengan
anak-anak yang masih kecil? Kenapa mereka bisa tetap berprestasi? Dan rentetan
tanda tanya lainnya. Iri! Itu yang dirasakan. Mengapa rumput tetangga terlihat
lebih hijau?
Post power syndrom juga menjadi hal yang
seringkali dihadapi oleh ibu rumah tangga. Banyak ibu rumah tangga yang dulunya
sangat beprestasi. Lulusan cumlaude lah. Karir cemerlang. Jabatan tinggi.
Lalu kini, terpental dari hingar bingar kehidupan dunia. Hidup yang dulu
sangat gemerlap, perlahan meredup. Serasa hilang ditelan keramaian. Tak bisa ditemukan, bahkan oleh dirinya sendiri.
Itu adalah drama-drama yang diceritakan
Tyas dalam komik Drama Mums part 1. Jujur, saya pun mengalami itu semua. Saya
pernah berada di titik terendah dalam hidup saya. Saat itu adalah saat-saat
saya baru saja menjalani hidup sebagai ibu rumah tangga.
Baca Juga : Perjalanan Menulis, dari Buku Harian Hingga Buku Solo
Drama Mums 2
Membaca kisah Tyas dalam bagian pertama
membuat saya penasaran, bagaimana kelanjutan kisahnya. Akankah Tyas berhasil
mengatasi semua dramanya? Akankah ada akhir yang bahagia untuknya?
Di bagian kedua, Tyas mulai bangkit.
Dengan potensi yang dimilikinya, dia bisa berprestasi meski tetap menjalankan
perannya sebagai ibu rumah tangga.
Dengan menulis Tyas mulai menemukan
dirinya. Menghasilkan karya-karya. Memenangkan beragam penghargaan. Dan
akhirnya dunia pun melihatnya. Kehadirannya pun dianggap.
Tentu semua itu tidaklah mudah diraih.
Ada harga yang harus dibayar. Diceritakannya, Tyas tetap harus membawa dua
puterinya kemanapun. Saat menghadiri acara perlombaan, seminar atau apapun yang
membutuhkan kehadirannya.
Tapi itu tak masalah, baginya kini
hidupnya lebih berarti. Dunia menganggap dirinya ada.
Ah, begitu susahnya bagi perempuan untuk
dihargai. Begitu sulitnya kah untuk dianggap penting.
Ya, nyatanya memang seperti itu kerasnya
dunia bagi perempuan. Tyas, saya dan jutaan ibu rumah tangga lainnya memang
harus berjuang lebih keras untuk bisa dihargai. Kami berjuang menghasilkan
karya, agar kami dianggap ada.
Saya percaya, setiap ibu rumah tangga
punya perjuangannya sendiri-sendiri. Dan perjuangan itu butuh kekuatan.
Menyadari potensi yang dimiliki menjadi syarat pertama agar punya kekuatan itu.
Tyas dan saya menyadari bahwa potensi
kami adalah menulis. Menulis menjadi ruang berkarya bagi kami. Menulis membuat
kami mampu kembali pulang. Menemukan diri kami kembali, seutuhnya.
Pesan Moral
Komik ini memberikan banyak pesan moral bagi saya dan juga bagi para ibu rumah tangga lainnya. Pertama, komik ini membuat saya sadar, bahwa setiap ibu punya dramanya masing-masing. Drama yang harus dihadapi. Bukan ditinggal pergi.
Kedua, ibu rumah tangga juga bisa berprestasi. Kenali potensi yang
dimiliki. Optimalkan semua potensi yang ada. Raih suksesmu sendiri.
Ketiga, jangan merasa minder ataupun sombong. Setiap ibu punya
cerita suksesnya masing-masing. Tak perlu membandingkan diri sendiri dengan
orang lain. Syukuri dan fokus dengan apa yang sudah dimiliki. Berusaha untuk
apa yang ingin diraih.
Baca Juga : Perjalanan Menulis 2019, Tidak Terlalu Produktif Namun Penuh Keberkahan
Tentang Komik Perempuan
Komik Perempuan adalah Webcomic yang mengangkat cerita kehidupan perempuan sehari-hari. Komik Perempuanmu ini adalah salah satu proyek hasil kerjasama dengan Australia Grant Scheme/AGS. Tujuan adanya Komik Perempuanmu adalah untuk mengangkat pengalaman-pengalaman penting dan kolektif dari perempuan Indonesia dalam bentuk webkomic yang populer sebagai bentuk edukasi sekaligus perenungan bersama. Proyek Komik Perempuanmu ini dikerjakan semua oleh perempuan, mulai dari desainer, komikus, penulis semua perempuan. Komik Perempuanmu ini adalah produk dari perempuan untuk perempuan. Tapi laki-laki juga boleh baca lho, biar lebih memahami perempuan.
Selain Drama Mums masih banyak judul-judul menarik lainnya dalam Komik Perempuanmu. Misalnya, Kepada Sang Pemilik Hati karya Haura yang menceritakan tentang Ara yang langganan patah hati. Atau ada Not My Fault karya Ary Nilandariyang bersuara tentang fenomena perkosaan. Atau judul-judul lainnya seperti "Saya Tidak Cantik dan Saya Tidak Peduli", "In Your Hands" sampai yang paling terbaru "Trouble Talks Perempuan".
Gimana? sudah pernah baca Komik Perempuanmu? Share dong cerita favoritmu. Kalau belum pernah, kamu bisa kepoin IG Komik Perempuanmu atau langsung saja ke webtoon Komik Perempuanmu.
Cus langsung buka karena menurutku ini menarik. Aku dulu malah bercita-cita jadi Ibu Rumah Tangga, ngurus anak gitu. Sekarang, suka kerja aja, hahaha. Tapi tetap sih kayanya jadi IRT juga oke. Ibu yang berprestasi
BalasHapusMiris sih, ya, kalau ibu baru dianggap berprestasi setelah menghasilkan uang dan dapat piala. Padahal, tanpa itu pun yang selama ini dilakukannya sudah luar biasa.
BalasHapusBelum pernah euy baca komik perempuanmu ini. Tapi langsung tertarik nih pas baca ulasannya di atas. Ya gimana, related banget~
BalasHapusSaya belum pernah baca nih web comic, malah baru tau ada yang khusus tema peremouan kayak gini.
BalasHapusPengen baca ah, sepertinya menarik. Apalagi gambarnya juga bagus.
Whoaaa, cerita di komik ini sungguh relate ama kita semuaaaaa
BalasHapus*geret para emak se-Nusantara wkwkwkwk*
Iya bener nih, suka duka jadi emak jaman now :D
Aku belom pernah bacaaa..
BalasHapusTapi menarik banget cerita kerempongan ya dan relate sama kehidupan sehari-hari.
Ahaay, lope jadi ibu rumah tangga, karena emang benr luar biasaaa. Aku aja yg kerja ga terlalu cape pas Wfh haduduuu, Juaraaa kerjaannya ga beres2, dapur buka teroos.
Mau kepoin ahh Perempuanku
aku lama banget ga baca2 kayak gini. baca di blog trus jadi pengen baca juga nih.
BalasHapusbener banget sih kadang suka insecure kalo liat yg lain2 di IG. tapi ya udah lah cuma bentar aja trus biasa lagi, hahaha
Wah, menatik sekali mbk komik perempuan. Kayaknya ini baru pertama kali ya. Pingin baca yang lainnya
BalasHapusWah menarik nih Komik perempuan, aku baru tahu setelah baca artikel ini. Mau baca cerita komik lainnya deh, banyak ya pilihannya.
BalasHapushahaha kocak banget ini komik perempuanmu, beneran sesuai sama keseharian perempuan ya, dan merasa tertampar
BalasHapusMenggambarkan banget yaa kehidupan ibu rumah tangga yang penuh akan drama. Bisa banget deh yang bikin ini~
HapusYa ampuuun...itu aku banget ya. apalagi anakku yang terakhir memang berkebutuhan khusus, jadi sampai dia usia 5 tahun pun masih seperti bayi perlakukannya. Kadang mikir, kapan bisa kaya buibu lain, tapi semua keluarga mah ada up and down masing masing yang mungkin orang lain juga gak tau, yekan?
BalasHapusKomik perempuan ini kalau gak salah sempat ngadain kompetisi ya, Mbak? AKu kayak pernah baca di IG. Btw kisahnya relate banget sama aku, heuheu. Dulu aku suka ngikutin cerita-cerita kayak gini biar gak merasa sendiri. Sekarang mulai kuhempaskan dan berusaha hidup dengan cara yang kusukai. Makanya orang-orang yang tahu keseharianku yang sekarang agak heran karena rumah gak selalu rapi, cucian banyak, setrikaan numpuk tapi aku santai aja. Kalau lagi pengin baca ya baca. Lagi mau nulis ya nulis. Pokok berusaha tetap merdeka. Nanti kalau udah fresh baru tak beresi semua.
BalasHapushahah idem aku juga merasa kek gitu
HapusKalau baca komik kek gtu kadang ketawa2 tapi juga sambil ngelus dada oh ya ya sama kek aku haha
Drama keseharian para ibu nih, sejak kecil aku juga menyaksikan betapa multitasking nya ibuku mengurus 5 anak yang usianya masing-masing hanya terpaut 2 tahun ��
BalasHapusMenarik mb...dan memang begitulah adanya. Perempuan dimanapun dia berada butuh tempat aktualisasi diri. Itulah pentingnya mengasah semua bakat yang dimiliki. Sehingga ketika terpaksa harus kembali ke rumah, tetap bisa mengekspresikan diri. Dan bener banget. Nggak perlu membandingkan dengan siapa-siapa. Karena semua punya jalan masing-masing..
BalasHapusAku suka baca komik. Meluncur ahhhh.. related banget ya buat kita2 yg perempuan ini
BalasHapusInitu harus instal apps Komik Perempuan gitu yaa?
HapusAku ikutan baca komik bareng Riaaa...
**sebelahan kita yaa...duduknya.
Komik yang menarik, mencerminkan keseharian perempuan yang sudah berumah tangga pada umumnya.
BalasHapusIbu rumah tangga masih bisa kok,mengaktualisasikan dirinya meski di rumah aja. Misalnya dengan jadi blogger, ya, gak? :)
Komiknya relate banget sama kondisi mama muda zaman now yang memutuskan jd ibu RT tp tetep bisa liat eksistensi perempuan lain mungkin lewat medsos dll hehe.
BalasHapusIni bacaan bagus buat emak2 kayak kita ((KITA)). Mau baca jg aaah
Wah, i must read this book. Is good topic. I wanna learning more
BalasHapusApa YG dialami Tyas pernah bnget Aku rasakan itu mba pas awal2 nikah trus lsg Punya anak...tapi semua itu dinikmati komik nya patut dibaca ini buat yg awal2 Punya anak
BalasHapusSepertinya komik ini dibuat untuk menampung segala pengalaman perempuan dalam menjalankan kehidupan ini ya. Sepertinya menarik mbak, udah lama gak baca model komik gini.
BalasHapusKepengen banget deh baca komik ini. Segera ke tekape deh. Unik ceritanya. Berasa baca curhatan-curhatab temen deh kayaknya.
BalasHapusMemang banyak banget pesan moral yang didapatkan ya mbak. Aku tuh sempat kepikiran pengen ngirim tulisan ke Komik Perempuanmu, hihi. Soalnya ilustrasinya kece2
BalasHapusAhhh.. kenapa kok saya ikut berkaca2 ya mbak, seperti bercermin pada diri sendiri. Semoga saya pun bisa bangkit seperti dalam tokoh komik, punya karya dan dilihat banyak orang. Sekarang saya masih terus belajar :)
BalasHapusKok kayak adaptasi cerita hidup saya sih tyas, bukan semua sih, di bagian berjuang untuk dianggap ada dengan menulis hahaha...Keren banget pesan moral dari Komik Perempuan drama Mums ini. Misi yang mulia, membagikan kisah perempuan untuk jadi inspirasi bagi perempuan lainnya!!
BalasHapusHuaaaa ini kisah yang realistis banget.
BalasHapusSaya pekerja kantoran, tapi sering juga lho kalau pagi-pagi pas ngajak anak jalan-jalan, dikira saya ini pengasuhnya alias baby sitter. Setelah anak-anak teriak manggil "Mama..." baru deh si orang itu kaget dan lihatin saya lebih cermat. "Mamanya kok gni amat" gitu kali ya pikirnya.
Saya belum pernah baca. Tetapi, kayaknya bakal suka, deh. Soalnya drama ibu rumah tangga mah suka ada aja hahaha
BalasHapusKayaknya Komik Perempuanmu ini macam2 isinya. Namanya juga drama manusia ya terutama dalam rumah tangga. Ada sedih, senang, bahagia dan kocak juga :D Semoga kisah2 yang ada di komik ini dapat menginspirasi perempuan2 lainnya :D
BalasHapusAda penulis favorit akoooooh! Teh Ary Nilandari!
BalasHapusYes salut dengan quotes yang ada di komik ini, plus setiap ibu punya dramanya masing-masing. Drama yang harus dihadapi. Bukan ditinggal pergi.
Komik Perempuanmu ngena banget di kita yang perempuan. Banyak sisi yang kadang kita sendiri gak sadar termasuk soal drama-dramanya hidup
BalasHapussemenjak punya anak, aku rindu tidur siang, sarapan dengan tenang, trus bisa me time setiap saat hahahhah tapi gak sebanding dengan adanya anakku yang selalu nemenin meski seringnya bikin rempes hehehe
BalasHapusKisah Tyas ini saya banget deh. Pernah di titik depresi karena rutinitas yang dari itu ke itu saja. Sampai akhirnya menemukan kegiatan menulis dan ngeblog.
BalasHapusKocak banget komik Perempuanmu. So sad but true, huhu ... begitulah rasanya punya anak yang masih kecil-kecil. Mau makan aja susaaah, mau mandi ditangisi, mau tidur mataku diculek-culek. Hahaha...
BalasHapusIni bener banget ceritanya. Perempuan itu kalau udah ngurus rumah tangga rasanya nyesek terus. Kangen me time, kangen dandan dan lainnya. Kalau support sistem dalam keluarga gak dukung, kebanyakan menjadi stress perempuan itu.
BalasHapusMemang harus kuat dan tangguh ya jadi perempuan. Harus mengenali potensi diri agar bisa 'dianggap ada' oleh orang-orang.
Tetap semangat buat kita semua para perempuan. 🥰🥰
Komiknya Tyas seru, ulasanmu juga seru dan bikin terharu say terutama di kalimat: ya percaya, setiap ibu rumah tangga punya perjuangannya sendiri-sendiri. betul banget, mau ibu RT atau ibu karir semua punya tantangan ya..
BalasHapusDan aku pernah ngrasin itu...pernah merasa bosan dengan rutinitas yang hanya itu-itu saja, tanpa beda hari Senin sampai Senin lagi...
BalasHapusSekarang sudah lumayan terasa beda, semenjak ada kegiatan menulis di blog. Bergabung dengan bbrp komunitas.
Sekali lagi aku bilang kisah Tyas ini relate banget sama kehidupanku. Gimana dengan tertatih akhirnya aku dianggap ada. Dulu saat masih berseragam orang menganggapku penting. Ketika seragam berganti daster siapalah yang mau mnegenal? Dan mungkin aku bukan satu-satunya perempuan yang mengalami apa yang dialami Tyas.
BalasHapusBaca komik biasanya untuk anak-anak ya...ini untuk perempuan dewasa makin menarik pastinya...Apalagi topiknya seputar ibu rumah tangga yang faktanya memang banyak yang penuh drama haha...
BalasHapusDrama-drama yang memang banyak dihadapi oleh ibu rumah tangga. Jadi related banget dengan kita-kita. Semoga lelah dan letih serta drama-drama yang mewarnai akan semakin membuat para mom semakin tegar, kuat dan jangan lupa terus bahagia.
BalasHapusAku belum pernah baca, tapi gaya gambarnya lucu ya.. unik dan beda. ceritanya juga bagus banget nih, nanti mau coba baca di webtoon deh.. makasi infonya yaaa
BalasHapusSeru banget ya baca komik perempuanmu, mirip dengan kisah dunia nyata yang aku alami, eh tapi emang banyak kisah nyata deh komik ini. Perempuan jadi makin bahagia abis baca komik perempuanmu
BalasHapusWah keren nih komiknya. Kapan itu aku baca tentang pengumpulan tulisan untuk komik ini. Sekarang sudah terbit ya komiknya
BalasHapus