Yuk Simak, Tujuh Tips Tetap Produktif Meski Diam di Rumah - Halo sahabat deestories, apa kabarnya? Apakah masih tetap produktif meski diam di rumah? Harus dong!
Sewindu menjalani pekerjaan sebagai freelancer membuat saya tidak terikat tempat dan waktu tertentu saat bekerja. Maka ketika ada pandemi Corona Covid 19 yang mengharuskan semua orang diam di rumah, saya tidak terlalu jetlag. Ya gimana, wong sebagian besar juga pekerjaan saya lakukan dari rumah.
Tapi ternyata, kebijakan diam di rumah juga membawa pengaruh bagi kehidupan saya. Ya, kesehatan mata saya terganggu. Kesehatan mata pencaharian tentunya. Hahaha.
Beberapa pekerjaan freelancer saya berhenti karena pandemi ini. Saya tak lagi datang mengajar di tempat les. Saya tak lagi bisa bertemu klien yang ingin berkonsultasi seputar menyusui. Saya juga tak bisa lagi menghadiri event blogger, tidak ada job liputan lagi 😅😅😅😅
Tetap Produktif Meski Diam di Rumah
Ya meskipun beberapa pekerjaan berhenti, nyatanya saya juga tetap punya banyak aktivitas meski diam di rumah. Meski tidak semua aktivitas tersebut berorientasi pada penghasilan semata.
Selain sibuk mengerjakan tugaa-tugas domestik, ada sepuluh aktivitas produktif yang saya lakukan meski diam di rumah.
1. Home Educator
Menjadi home educator bagi anak-anak saya adalah aktivitas utama bagi saya. Saya harus bisa membersamai home education dua puteri saya. Terlebih lagi ketika si sulung harus SFH (School From Home). Pastinya saya harus lebih intens lagi mendampinginya.
Aktivitas sebagai home educator ini tak hanya menjadikan saya sibuk sebagai fasilitator, tetapi saya juga harus menuliskan jurnal harian anak-anak. Jurnal ini nantinya menjadi bahan diskusi dengan suami. Sekaligus sebagai bank data dalam menyusun portofolio anak-anak.
2. Kuliah Bunda Cekatan
Saat ini saya juga sedang mengikuti kuliah bunda cekatan bersama Institut Ibu Profesional. Pekan ini akan sampai di tahap akhir. Sudah berhasil masuk kelas kupu-kupu.
3. Menulis Buku
Saat diam di rumah saya juga sibuk menulis buku. Menjalankan riset buku solo kedua saya. Menulis naskah antologi. Juga sedang bergabung sebagai tim penulis non fiksi dari sebuah penerbit mayor.
4. Menjadi Buzzer
Saat diam di rumah saya menjadi buzzer untuk beberapa klien. Tenang saja, saya bukan buzzer politik ataupun buzzer yang suka menebarkan kebencian kok!
5. Ngajar dari Rumah
Seminggu sekali saya juga masih menjalankan pekerjaan sebagai guru bimbel. Saya mengajar murid-murid bimbel saya secara online.
6. Silaturahmi Sesama Blogger
Blogger itu profesi yang mengandalkan jaringan lho. Makanya silaturahmi sesama blogger itu perlu. Tak sekadar saling sharing ilmu blogging, tetapi juga berbagi rezeki. Ya, pekerjaan blogging banyak didapat dari komunitas blogger.
Silaturahmi sesama blogger biaa dilakukan dengan banyak hal. Mulai dari chit chat di grup WA, saling mengunjungi blog masing-masing (blogwalking) hingga berbalas komentar di akun sosial media.
7. Mengikuti Tantangan Blogging
Agar semangat menulis terus menyala, selama diam di rumah saya mengikuti tantangan blogging. Menantang diri saya untuk one day one post. Satu hari satu artikel, dengan mengikuti tantangan dari BPN (Blogger Perempuan Network). Yaitu BPN 30 Day Ramadan Challenge 2020.
8. Menulis Artikel Kerjasama
Meskipun banyak event blogger yang batal, saya bersyukur masih menerima tawaran kerjasama. Masih ada beberapa klien yang mengajak kerjasama. Alhamdulillah...
9. Mengikuti Lomba Blog
Salah satu cara mencari penghasilan tambahan saat diam di rumah adalah mengikuti lomba blog. Akhir-akhir ini cukup banyak lomba blog dengan beragam hadiah menarik.
Saya mencoba mengikuti beberapa. Siapa tahu ada yang menjadi rezeki. Ikut lomba blog ini selain mengejar materi juga untuk mengasah skill menulis lho. Seperti kemarin, meski tak juara saya cukup senang karena artikel saya terpilih menjadi sepuluh artikel terbaik
10. Menjadi Content Writer
Menjadi content writer adalah pekerjaan yang baru bagi saya. Saya mendapat tawaran menulis di sebuah website pendidikan. Ini menjadi kesempatan baru yang baik untuk saya.
Tips Tetap Produktif Meski Diam di Rumah
Mungkin setelah membaca daftar pekerjaan saya selama diam di rumah, ada yang bertanya-tanya. Kok bisa saya sesibuk itu? Bagaimana dengan pekerjaan domestik? Bagaimana dengan suami dan anak-anak? Siapa yang mengurus?
Tenang, saya akan berbagi rahasianya. Jadi pastikan membaca sampai selesai ya :)
Ini adalah beberapa tips untuk bisa tetap produktif meski diam di rumah :
1. Buat To Do List
Setiap hari saya selalu membuat to do list atau rencana harian. Saya akan menulis semua pekerjaan saya setiap harinya. Prioritasnya adalah urusan domestik. Suami dan anak-anak adalah klien utama!
2. Atur Jam Kerja
Setelah semua urusan domestik beres, saatnya saya ngantor. Meski ngantor di rumah, tetap ada jam kerjanya lho. Jam kerja saya dimulai dari pukul 8 pagi dan berkahir pada pukul 11 pagi. Selama tiga jam itu, saya akan mengunci diri di kamar atas. Anak-anak berada di lantai bawah. Mereka tidak boleh mengganggu saya di jam-jam tersebut.
3. Bangun Superteam
Saya mungkin bukan superwoman yang bisa mengerjakan semuanya sendirian. Tapi saya bisa membangun superteam yang bisa mendukung saya menyelesaikan semua pekerjaan saya.
Ada mama yang bisa membantu menjaga anak-anak di jam ngantor saya. Ada suami yang siap saling berbagi tugas domestik. Ada si sulung yang akan mengajak main adiknya saat saya tak bisa menemani. Alhamdulillah.
4. Delegasikan yang Bisa Didelegasikan
Terbatasnya waktu dan tenaga membuat saya terkadang mendelegasikan beberapa pekerjaan domestik. Misalnya mempercayakan urusan setrika ke laundry terdekat.
Dengan begitu waktu saya lebih bermanfaat untuk hal yang lebih penting. Membersamai anak dan suami, juga untuk menulis.
5. Istirahat Cukup
Meskipun sibuk, saya tetap melakukan istirahat yang cukup. Setiap hari saya harus tidur siang. Tidur siang ini penting lho. Agar stamina saya tetap terjaga. Maklum setiap harinya saya bangun mulai pukul 2 pagi.
6. Me Time
Saya juga meluangkan waktu untuk me time. Me time ini perlu lho. Agar pikiran tetap fresh. Me time saya adalah menonton drama korea dan juga ngopi bareng suami di balkon rumah.
7. Patuhi Jadwal
Terakhir, agar pekerjaan tetap selesai dengan baik adalah mematuhi jadwal yang sudah dibuat. Patuhi kapan harus bekerja, kapan harus istirahat. Fokus pada target harian yang ingin dicapai.
Begitulah cerita saya yang tetap bisa produktif meski diam di rumah. Bagaimana dengan teman-teman? Adakah yang ingin berbagi cerita saat produktif di dalam rumah? Ditungggu ceritanya di kolom komentar ya :)
ok siap, pas banget nih aku melipir ke tulisan ini, jadi banyak ada tips produktif saat di rumah aja macam gini saat pandemi.. ada tahapan to do list dulu toh. baiklah thx kak
BalasHapusiya , to do list sangat membantu
Hapusbiar nggak ada yg lupa
Gak mampu ikutin challenge bp haha.. udah niattt padahal, tapi ternyata nggak cukup waktu.. ah.. nikmatin aja wes, seperti semestinya.. ��
BalasHapuswah iyakah, tetap semangat ya mbak
HapusSewindu ya Mbak? Aku dah sebelas tahun nih kalau dihitung sejak resign, duh lama banget kayak ga terasa. Pas di rumah aja gini emang yang terasa sumber ekonomi yang terpengaruh apalagi pekerjaan tidak tetap seperti freelancer. Untung ya masih ada job nulis atau lomba blog, semoga bisa menang hehe. Kalau jam istirahat malah kebanyakan kayaknya, apalagi pas puasa haha. Bikin jadwal sih enak, tapi bagian patuhin ribet banget--suka cari alasan. hihi. Semoga bisa kopdar lagi ya Mbak!
BalasHapuswah mas rudi lebih lama dong..
Hapustapi tetap produktif kan mas
ya mas, smg bisa kopdar ya
wah keren ya mba, bisa tetap produktif sebagai freelancer. Saya juga bersyukur sudah lumayan mengenali kegiatan-kegiatan tersebut sebelum adanya pandemi ini. Saat teman-teman bingung ingin melakukan apa, saya sudah punya 3 blog yang menunggu untuk diisi hehe.
BalasHapuswoww, tiga blog? mantap euy
Hapusbenar sekali, Mbak Dee. sebagai penulis freelance, memang pembatasan sosial tidak terlalu mengganggu pekerja saya. Hanya menganggu sedikit mata pencaharian dan cuci mata saya, karena tidak bisa jalan-jalan ke alam hahaha.
BalasHapusTapi tetap semangat, akrena banyak aktivitas yang bisa kita lakukan. kalau saya, tetap menulis cerita, tetap menulis di blog, isi kelas kurcaci pos, ikut buzzer juga hehehe.
wahh mas sangat produktif ya
Hapussaat ini saya masih bekerja sih kak, sekalian kalau ada waktu luang ikutan team ngelakuin buzzing terus ya ngerjain beberapa tulisan blog, sudah jarang update dan sekarang kembali mencoba konsisten walau itu yang paling berat sih sekarang
BalasHapusKONSISTEN hehehehehe
benar, konsisten itu kadang berat
HapusIkut lomba blog ini yg coba sy kejar di rumah selama ini. Pengen nambah tantangan tentunya bila semua itu bs dilakukan
BalasHapusnambah tantangan dan penghasila ya
HapusSewindu di rumah tapi tetap produktif ya, mba.
BalasHapusSelama pandemi memang diperlukan tips agar tetap produktif ini.
Saya untuk tips yang terakhir itu, patuhi jadwal yang sudah disusun itu yang banyak melencengnya.Semua karena masih suka menunda, hiks.
harus mematuhi jadwal emang, yuk semangat
HapusIni bukan produktif lagi, tapi sibuk banget kayaknya kak hehe. Dari 10 hal di atas, aku cuma ngerjain beberapa itupun banyak magernya :(
BalasHapushehe, biar tetap enjoy meski di rumah saja
HapusFreelancer khususnya blogger memang sudah terbiasa lebih dulu untuk bekerja dari rumah ya. Jadi tidak terlalu kaget saat WFH menjadi kebiasaan normal baru.
BalasHapusnah iya, tapi tetap kangen kopdar sesam blogger sambil ngeliput event
HapusAyo Mbak Dee, nulis buku solo. Sensasi puasnya jauh berbeda dengan buku antologi. Trust me :)
BalasHapusiya mbak,,
Hapusbenar itu
Keren nih, semua sudah tertata rapi dan banyak yang dihasilkan. Jadi malu dengan diri sendiri yang entah kenapa makin gak bisa kreatif
BalasHapuswah jangan gitu mbak..
Hapusayo tetap semangat
Tetap produktif meski di dalam rumah aja. Banyak hal yang bisa dilakukan sehingga tetep happy
BalasHapusiya mbak, biar tetap happy
Hapuswahhh tips-tips biar tetap produktif meski harus tetap diam di rumah ini sangat bermanfaat, tapi saya memang susah banget nih buat ngatur jam kerja, mungkin dengan menggunakan to do list juga bisa dijadikan acuan untuk mengatur jam kerja ya mbak?
BalasHapusnah iya, bisa pake to do list
HapusMasyaallah, juara banget Mbak produktifnya. Hmm, saya notice bgt ttg poin membangun super team itu. Semua jadi masuk akal jika pekerjaan dibagi dan didelegasikan sesuai kebutuhan ya.
BalasHapusiya mbak, super team itu perlu
HapusWah mbak Dee sudah di kelas bunda cekatan ya, saya masih matrikulasi ini hehehe. emang banyak banget yang bisa kita lakukan di rumah kalau kita mau coba berpikir kreatif ya mbak Dee
BalasHapus