Beberapa hari yang lalu saya mendengarkan siaran Ruang Publik edisi Antisipasi Ancaman Bencana Kekeringan 2020, Kantor Berita Radio (KBR) dipandu Don Brady. Pada edisi tersebut disiarkan bahwa tahun ini Indonesia terancam bencana kekeringan.
Diskusi Ruang Publik | KBR |
Antisipasi Bencana Kekeringan 2020
Kekeringan seolah menjadi momok tahunan bagi bangsa ini. Meski sebenarnya sungguh ironis. Bagaimana bisa, Indonesia yang kaya akan sumber daya air ini bisa mengalami bencana kekeringan setiap tahunnya.
Baca Juga : Jaga Bumi dari Rumah
Padahal sebenarnya, jatah air penduduk Indonesia itu lebih banyak lho dari jatah air penduduk negara-negara lain di dunia. Setiap satu penduduk Indonesia memliliki jatah air 9x lebih banyak dari penduduk negara lain.
Kekeringan | Pixabay |
Sebenarnya, ancaman kekeringan ini terkait dengan adanya kelangkanya air yang bahkan sudah tertera dalam catatan rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024 yang dikeluarkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Prediksi krisis air mengancam hampir 10% wilayah Indonesia. Kualitas air juga diperkirakan menurun signifikan. WHO menyebut krisis air ini merupakan dampak terjadinya perubahan iklim ekstrem.
Dampak kekeringan ini tidak hanya membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih, tetapi juga menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Misalnya diare, stunting bahkan kekurangan air bersih ikut andil dalam meningkatkan angka kematian ibu dan bayi.
Bahkan krisis air ini nantinya bisa membuat banyak areal persawahan yang gagal panen. Ujungnya pasokan bahan makanan berkurung. Bencana kelaparan sudah didepan mata. Jangan sampai ini terjadi!
Salah satu narasumber yang hadir dalam siaran ruang publik saat itu adalah Purwanto, pendiri Yayasan Air Kita. Purwanto atau yang akrab disapa Cak Pur ini adalah salah satu pejuang lingkungan dari Jombang. Melalui Yayasan Air Kita, Cak Pur berupaya mengatasi krisis air bersih yang terjadi di daerahnya.
Yayasan Air Kita adalah sebuah LSM yang berdiri di Jombang sejak tahun 2017. Yayasan ini bergerak di bidang sosial, agama dan pendidikan non formal yang bertujuan untuk memberikan sosialisasi pada masyarakat tentang pemanfaatan air, khususnya air hujan.
Air hujan bisa diolah untuk menjadi air minum, tentunya dengan syarat-syarat tertentu. Keterampilan mengolah air hujan ini sangat perlu, apalagi Jombang adalah daerah yang selalu rutin terkena kekeringan setiap tahunnya. Setiap tahunnya, minimal ada 6 kecamatan di Jombang yang mengalami bencana kekeringan.
Cak Pur | Surya |
Menurut Cak Pur, masalah krisis air bukan hanya tentang jumlah ketersediaan air yang bisa diakses, tapi juga kualitas airnya. Kualitas air di Indonesia mengalami penurunan karena respon perubahan iklim, pencemaran tanah, hingga adanya efek penggunaan pupuk kimia.
Menurut riset, tingkat keasaman atau pH air hujan di atas 7. Artinya, air hujan aman dan layak dikonsumsi. Ini yang membuat Yayasan Air Kita (YAK) sangat bersemangat untuk mengkampanyekan manfaat air hujan kepada masyarakat disekitarnya.
Pentingnya Mengubah Mindset
Antisipasi terhadap bencana kekeringan ini memerlukan perubahan mindset di masyarakat. Mindset masyarakat terhadap pemanfaatan air ini perlu diubah. Misalnya mindset tentang air hujan. Selama ini air hujan yang melimpah terbuang percuma. Padahal kalau dimanfaatkan, air hujan bisa menjadi salah satu sumber ketersediaan air bersih.
Minum Air Hujan | @rumahbacaairkita |
Perubahan mindset dalam pemakaian air juga diperlukan. Bagaimana masyarakat harus mulai bijak menggunakan air. Ini juga menjadi fokus kampanye YAK.
Oleh karena itu sasaran utama dari kampanye YAK adalah anak-anak. Beragam kegiatan yang dilakukan oleh YAK berfokus pada anak-anak. Mulai anak usia dini hingga setingkat pelajar SMA. Anak-anak adalah generasi penerus di masa yang akan datang. Sangat penting memastikan mereka memiliki mindset yang mendukung upaya antisipasi bencana kekeringan ini.
Kegiatan Yayasasan Air Kita
Selain terjun langsung melakukan kampanye manfaat air hujan, YAK juga punya banyak kegiatan lainnya.
Rumah Baca Air Kita didirikan di dusun Winong Timur. Tujuan pendirian rumah baca ini adalah untuk mensosialisasikan air hujan pada masyarakat. Anak-anak yang datang kesini untuk belajar pelajaran sekolah sekaligus belajar bahwa air hujan bisa dimanfaatkan.
Pondok Udan Albi Adab
YAK juga mendirikan Pondok Udan Albi Adab. Pondok ini digunakan sebagai tempat mengaji para remaja. Pendirian pondok ini disesuaikan kondisi sosio kultural masyarakat Jombang. Jombang dikenal sebagai kota santri.
Melalui pondok ini, para santri tidak hanya belajar mengaji. Tetapi juga belajar mengkaji potensi alam yang belum banyak dimanfaatkan, air hujan salah satunya.
Pendekatan berbasis agama ini terbukti berhasil. Banyak masayarakat yang mulai ikut menampung air hujan.
Festival Sholawatan Air Hujan ini adalah acara yang digelar untuk melakukan edukasi dan sosialisasi pada masyarakat tentang pengolaham air hujan untuk dikonsumsi. Festival ini juga sebagai representasi mengungkapkan rasa syukur atas karunia air hujan yang sangat melimpah.
Diskusi Antropologi Air | rumahbacaairkita |
Dalam festival ini banyak acara yang digelar. Mulai dari diskusi, workshop, pameran, pertunjukan seni dan kuliner hujan. Festival ini diikuti oleh masyarakat sekitar, lintas komunitas bahkan lintas agama.
Kuliner Air Hujan | @rumahbacaairkita |
Festival ini menjadi agenda tahunan YAK. Festival ini juga menjadi momentum berjejaring sosial untuk bergerak bersama bagi yang mau menziarahi dan mencerap kearifan sumber mata air langit, sumber mata air bumi serta mata air seni tradisi.
Republik Air Indonesia (RAI) adalah kelompok kesenian yang dibentuk oleh YAK untuk membantu mengkampanyekan pelestarian air. Kelompok kesenian ini membuat pertunjukan Wayang Beber untuk memberikan sosialisasi pada masyarakat tentang pentingnya pelestarian air.
Kidung Hujan | @rumahbacaairkita |
Selain itu kelompok ini juga sering menyanyikan kidung-kidung bertemakan pelesatrian air. Kidung-kidung ini bisa kita nikmati pada kanal youtube YAK.
Air Kita Peduli
YAK tidak hanya berfokus pada program kampanye saja, tetapi juga turut membantu masalah sosial disekitarnya. Melalui Air Kita Peduli, YAK menghimpun donasi dari masyarakat untuk disalurkan kepada yang membutuhkan.
Air Kita Peduli | @rumahbacaairkita |
Donasi tidak hanya berbentuk uang saja. Tetapi juga berbentuk barang seperti sembako, buku, peralatan sekolah dan lain sebagainya. Setiap bulannya YAK rutin memberikan bantuan kepada anak-anak yatim piatu yang tidak mampu secara ekonomi.
Baca Juga : Merawat Air untuk Kehidupan Mulai dari Rumah
Yayasan Air Kita adalah komunitas yang peduli terhadap pelestarian lingkungan. YAK berjuang mengatasi krisis air dengan mengkampanyekan manfaat air hujan melalu beragam program yang berbasis akar rumput.
Melalui seni dan budaya YAK memberikan edukasi manfaat air hujan pada masyarakat. Salut untuk YAK. Semoga kedepannya semakin banyak masyarakat yang bisa menampung air hujan untuk memanen air bersih sebagai antisipasi mengatasi bencana kekeringan.
Saya sudah berbagi pengalaman soal perubahan iklim. Anda juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog "Perubahan Iklim" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Syaratnya, bisa Anda lihat disini
Referensi :
1. Ruang Publik edisi Antisipasi Bencana Kekeringan 2020, Kantor Berita Radio (KBR)
2. Bulletin Air Kita Edisi Mei 2020
3. Mengonsumsi Air Hujan Sebagai Air Minum, Amankah Bagi Tubuh? (https://nationalgeographic.grid.id/amp/13997962/mengonsumsi-air-hujan-sebagai-air-minum-amankah-bagi-tubuh?page=all)
4. Komunitas Air Kita di Jombang Aktif Kampanyekan Manfaat Air Hujan (https://beritajatim.com/pendidikan-kesehatan/komunitas-air-kita-di-jombang-aktif-kampanyekan-manfaat-air-hujan/)
5. Mengenal Purwanto, Berjuang Menyudahi Krisis Air Bersih dengan Air Hujan (https://m.kumparan.com/amp/beritaanaksurabaya/mengenal-purwanto-berjuang-menyudahi-krisis-air-bersih-dengan-air-hujan-1tDdaeJfWjh)
#PerubahanIklimKBR
#ClimateChange
#AirdanKehidupan
#KBRxIIDN
#IbuIbuDoyanNulis
#ClimateChange
#AirdanKehidupan
#KBRxIIDN
#IbuIbuDoyanNulis
Alhamdulillah... Semoga Air Kita semakin menginspirasi. Ditunggu artikel yang lain, Mbak. 🙏
BalasHapuskadang tanpa sadar kita suka boros dengan air. sekaarnga ku kalau cuci sayur ditampung airnya bisa untuk nyiram
BalasHapusMenjadi kewajiban kita untuk menjaga ketersediaan air di bumi ini dengan menggunakannya secara bijak ya mbak. Memanfaatkan sesuai kebutuhan.
BalasHapusAir untuk kehidupan, opini aku harus kembali ke pribadi masing masing, aku sendiri membuat biopori di rumah, agar air hujan bisa terserap masuk ke bumi, tak mengalir begitu saja ke selokan
BalasHapusInovatif metodenya lewat seni budaya. Semoga muda dipahami semua kalangan, dan tujuannya tercapai.
BalasHapussumber kehidupan manusia memanglah dari air yg jernih dan sehat, saya yakin apabila krisis nanti banyak orang yg akan memperebutkan sumber air
BalasHapusAku penasaran bagaimana cara Yayasan Air Kita mengolah air hujan, menampungnya, untuk kemudian dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan hidup masyarakat Jombang.
BalasHapusSelama ini, tahunya air hujan itu nggak layak untuk dikonsumsi. Kalaupun ditampung, ya hanya sebatas sebagai air penyiram tanaman aja.
Sebagai kota hujan, saat musim hujan tiba, air benar-benar melimpah di Bogor. Tapi bukan berarti seterusnya begitu. Saat kering, banyak juga yang kekurangan air. Kalau bisa mengadopsi cara yang dilakukan Yayasan Air Kita, tentu akan sangat bermanfaat.
Banyak yang berpikir kalau sumber daya air itu bisa terbarukan. Padahal air bukan hanya perkara jumlah tapi juga kualitas. Pernah iseng2 ngukur jumlah padatan dalam air minum pakai alat dan hasilnya bikin merinding, huhu :(
BalasHapusAir merupakan kebutuhan utama ya, ketersediaan dan kualitasnya harus terpenuhi.
BalasHapusInspirasi dari Kampanye Yayasan Air Kita ini semoga diikuti oleh kelompok masyarakat lain ya, mba.
Ketersediaan air itu sangat penting sekali, bahkan sudah dianggap sebagai kebutuhan pokok. Tanpa air semua aktivitas keseharian kita pastinya akan terganggu.
BalasHapusMemang sudah saatnya semua pihak memelihara kelestarian air bersih
Alhamdulillah, semoga lebih banyak Yayasan seperti Yayasan Air Kita ini agar ada pergerakan juga dari masyarakat dan bisa memberdayakan air hujan. Semoga YAK maju terus ya
BalasHapusMemang ironis, musim hujan kebanjiran, musim kemarau kekeringan... Keren nih yayasan air kita, bukan cuma mengelola air hujan jadi air minum, tapi banyak kegiatan lainnya juga ..
BalasHapusBetul sekali mbak pemanfaatan air hujan kurang maksimal mungkin dikarenakan belum ada edukasi terkait hal itu. Padahal hujan dari Tuhan itu manfaatnya luar biasa ya mbak
BalasHapusbanyak juga ya kegiatan dan program Yayasan Air Kita. Semoga saja yayasan ini bisa terus bermanfaat bagi lingkungan sekitar yaa
BalasHapusAir memang menjadi kebutuhan paling vital bagi kita. Perlu banget mengelola air hujan, supaya nggak cuma mampir lewat tanpa dimanfaatkan secara maksimal
BalasHapusAir adalah salah satu hal paling penting dalam hidup. kudu banget dijaga dan jangan sampai sumber mata air rusak atau kering. Bahaya banget
BalasHapusWah keren banget deh Yayasan air kita menggapainya akan Pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang kreatif. karena biasanya masyarakat tidak cukup hanya diedukasi dengan teori saja. Namun butuh pendekatan sosial dan budaya.
BalasHapusArtikelnya penuh dgn informasi kak,
BalasHapussemoga yayasan air kita selalu sukses, maju dengan cara mudah dipahami oleh masyarakat awam,
Alhamdulillah, dengan adanya kampannye tentang krisis air seperti ini semoga dapat semakin menambah edukasi tentang pentingnya air bagi kelangsungan hidup manusia.
BalasHapusJatah air penduduk Indonesia lebih banyak dari penduduk negara lain tapi sayangnya nggak semua penduduk Indonesia nggak punya akses ke air bersih. Sementara saya yang tinggal di kota besar sering boros pakai air. Semoga dengan peran aktif Yayasan Air Kita dan usaha pemerintah untuk membangun infrastruktur ke seluruh negeri, semua penduduk Indonesia bisa dapat air bersih dan menggunakannya dengan bijak sehingga nggak terjadi krisis air.
BalasHapuswah semakin banyak yang menulis semakin banyak yang tersadar bahwa pentingnya kita menghemat air nih mbak...aamiin
BalasHapusSalut dengan aktivitas yang dilakukan Cak Pur barengan Yayasan Air Kita untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya air dalam kehidupan. Bahkan banyak kegiatan kebudayaan yang diinisiasi oleh YAK yang diselipi edukasi tentang air bersih ya.
BalasHapusSaya baru tau kalau bakal ada bencana kekeringan dari 2020-2024, hmm, mudah2an kita bisa melalui ini dengan baik. Hidup dekat dengan alam dan tidak merusak alam adalah sangat penting untuk dilakukan. Salut sama Yayasan Air Kita, kece abis, bikin saya lebih aware untuk hemat air.
BalasHapusSaya mengharapkan foto-foto anak-anak lagi berlarian bermain hujan. Duuh itu masa kecil yang indah banget. Jadi kalau ada itu berasa nostalgia ke masa lalu. Air hujan ternyata baik untuk mandi juga.
BalasHapusMasya Allah keren sekali ya semua gerakan yang dilakukan Yayasan Air Kita. Sangat inovatif dan kreatif. Semoga gerakan ini bisa mengajak masyarakat semakin sadar tentang pentingnya pelestarian air ya Mba.
BalasHapus