Merawat Air untuk Kehidupan Mulai dari Rumah | Olahan by Canva |
"Bunda, kenapa nggak boleh main air"
"Bunda, Air itu mahal ya?"
"Bunda, kenapa manusia butuh air"
Air untuk Kehidupan
Chacha dan Aluna terus memberondong saya dengan beragam pertanyaan tentang air. Saya sering sekali mengomel tiap anak-anak mandi atau cuci tangan, saya takut mereka menghambur-hamburkan air.
Air sangat penting untuk kehidupan. Mulai dari memenuhi kebutuhan cairan bagi makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan), mengairi sawah, peternakan, membersihkan diri, industri, pekerjaan rumah tangga, rekreatif dan lain sebagainya.
Bahkan air bisa menjadi penanda adanya kehidupan. Dimana ada air disitu ada kehidupan. Dari zaman purbakala, manusia selalu tinggal di dekat daerah sumber air. Buktinya sebagian besar fosil manusia purba ditemukan disekitar daerah aliran sungai. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dengan air.
Sebanyak 70% tubuh kita terdiri dari air. Dari keseluruhan jumlah air dalam dalam tubuh manusia, air juga merupakan komposisi utama yang ada dalam organ tubuh, seperti pada mata 95%, liver 75%, otot 75%, paru-paru 85%, ginjal 83%, darah 94%, dan otak 83%. Oleh karena itu, tak mengherankan jika kekurangan jumlah air sebanyak 2% saja maka otak kita akan merespon dengan kehilangan konsentrasi, membuat kita mudah marah, sulit berfikir dan kulit menjadi kusam atau kering. Jadi pastikan minum air yang cukup setiap harinya ya.
Ancaman Kekeringan
Indonesia memiliki cadangan air yang sangat banyak. Bahkan jatah air bagi 1 orang Indonesia itu 9x lebih banyak. Namun disisi lain, ancaman kekeringan juga sangat nyata bagi Indonesia.
Melalui siarannya di Ruang Publik edisi Antisipasi Ancaman Bencana Kekeringan 2020, Kantor Berita Radio (KBR) dipandu Don Brady menyatakan bahwa ancaman kekeringan ini terkait dengan adanya kelangkanya air yang bahkan sudah tertera dalam catatan rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024 yang dikeluarkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Prediksi krisis air mengancam hampir 10% wilayah Indonesia. Kualitas air juga diperkirakan menurun signifikan. WHO menyebut krisis air ini merupakan dampak terjadinya perubahan iklim ekstrem.
Dampak kekeringan ini tidak hanya membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih, tetapi juga menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Misalnya diare, stunting bahkan kekurangan air bersih ikut andil dalam meningkatkan angka kematian ibu dan bayi.
Bencana kelaparan pun ikut membayangi. Kekeringan menyebabkan areal persawahan menjadi gagal panen. Tentu ini akan berdampak pada penyediaan bahan pangan masyarakat.
Pentingnya Perubahan Kebijakan Pengolahan Air
Menurut Muhammad Reza koordinator dari KRuHA (Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air), menyatakan bahwa krisis air itu adalah permasalahan global. Air itu saling terhubung dan memiliki siklus yang alami.
Ada dua pandangan terkait krisis air ini.
1. Krisis Air sebagai Kelangkaan
Menurut pandangan ini krisis air terjadi karena sumber air langka. Kelangkaan ini menurut Dublin Prinsip adalah karena tidak disiplin dalam menggunakan air. Air yang diperoleh secara gratis, membuat masyarakat dengan seenaknya menggunakan air. Ini akhirnya membuat terjadinya kelangkaan air di beberapa daerah. Maka solusinya adalah adanya komersialisasi air. Air harus bayar, harapannya ini akan membuat masyarakat bijak menggunakan air.
2. Krisis Air sebagai Ketidakadilan
Krisis air juga bisa terjadi karena ketidakadilan. Pendirian area tambang di beberapa daerah membuat hak masyarakat akan air menjadi terenggut. Terlebih juga adanya kegiatan privatisasi air yang semakin merusak sumber air. Ujungnya, terjadilah krisis air.
Padahal air itu sangat penting untuk kehidupan. Krisis air tidak hanya berdampak pada terjadinya kekeringan semata. Tapi lebih kompleks lagi. Dampaknya sistemik. Tingginya angka stunting dan juga angka kematian ibu dan bayi salah satunya adalah akibat tidak adanya akses terhadap air bersih.
Perubahan gaya hidup seperti green lifestyle tidak membawa pengaruh yang signifikan untuk mengatasi krisis air. Solusinya adalah adanya perubahan kebijakan. Bagaimana harusnya negara memberikan respon yang cepat terhadap masalah krisis air. Juga harus membuat kebijakan yang lebih ramah dalam pengelolaan air ini.
Mengubah Mindset
Bila KRuHA menginginkan perubahan kebijakan dalam mengatasi krisis air ini, maka berbeda dengan yang dilakukan oleh Cak Pur. Cak Purwanto atau yang lebih akrab dipanggil Cak Pur ini adalah ketua dari Yayasan Air Kita.
Yayasan Air Kita adalah sebuah LSM yang berdiri di Jombang sejak tahun 2017. Yayasan ini bergerak di bidang sosial, agama dan pendidikan non formal yang bertujuan untuk memberikan sosialisasi pada masyarakat tentang pemanfaatan air, khususnya air hujan.
Air hujan bisa diolah untuk menjadi air minum, tentunya dengan syarat-syarat tertentu. Keterampilan mengolah air hujan ini sangat perlu, apalagi Jombang adalah daerah yang selalu rutin terkena kekeringan setiap tahunnya. Setiap tahunnya, minimal ada 6 kecamatan di Jombang yang mengalami bencana kekeringan.
Menurut Cak Pur, ada tiga faktor penyebab krisis air.
1. Perubahan Iklim
2. Geologi
3. Perusakan Hutan
Manghadapi krisis air diperlukan perubahan mindset. Mindset atau cara pandang masyarakat terhadap air perlu diubah. Makanya Yayasan Air Kita berfokus pada pembinaan terhadap anak-anak. Ya, anak-anak sebagai generasi penerus di masa yang akan datang sehingga sangat perlu mengubah mindset anak-anak agar peduli terhadap kelestarian air.
Kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Air Kita adalah memberikan pendidikan non formal kepada anak-anak, mulai dari anak usia dini hingga setingkat SMA. Anak-anak disosialisasi tentang pentingnya pelestarian air, khususnya air tanah dan air hujan.
Selain itu Yayasan Air Kita juga bergerak lewat kesenian. Membentuk kelompok kesenian Republik Air Indonesia. Kelompok kesenian ini membuat pertunjukan Wayang Beber untuk memberikan sosialisasi pada masyarakat tentang pentingnya pelestarian air. Selain itu, setiap tahunnya Yayasan Air Kita juga menggelar Festival Selamatan Air Hujan. Festival ini juga memiliki tujuan mengubah mindset masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan air dengan baik. Bijak memanfaatkan air berarti ikut serta dalam menjaga kelestarian air itu sendiri.
Menurut Cak Pur, upaya pelestarian air ini bisa dimulai dari rumah. Caranya adalah dengan membuat biopori. Biopori akan membantu membuat resapan air menjadi lancar. Selain itu juga membantu pengolahan sampah rumah tangga.
Terakhir, menurut Cak Pur upaya mengatasi krisis air ini memerlukan sinergi dari banyak pihak. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerjasama untuk mengatasi krisis air ini. Melakukan upaya bersama dalam menjaga kelestarian air.
Merawat Air dari Rumah
Sinergitas masyarakat sangat penting untuk mengatasi masalah krisis air ini. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi krisis air ini? Banyak cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk merawat air sebagai antisipasi terjadinya krisis air ini.
Rumah adalah tempat yang baik untuk memulai hal ini. Inilah cara merawat air dari rumah yang bisa kita lakukan.
1. Hemat Air
Langkah pertama yang bisa kita lakukan untuk merawat air adalah menggunakan air secara hemat. Pakai air seperlunya saja. Hindari kebiasaan-kebiasaan boros air seperti mandi terlalu lama dan mencuci kendaraan.
Mematikan keran air saat menggosok gigi juga mampu menghemat pemakaian air. Menurut Mina Gull, ultra marathoner dan juru bicara kampanye Colgate's #EveryDropCounts, mematikan keran saat menyikat gigi dapat menghemat hampir 3.000 galon air setahun dengan perubahan kecil ini.
2. Pilih Shower
Mandi dengan gayung membuat banyak air yang terbuang. Apalagi jika kita masih melakukan berendam saat mandi. Tentu ini akan membuat banyak air terbuang percuma.
Bijaknya, coba gunakan shower untuk mandi. Mandi menggunakan shower bisa membuat kita lebih hemat air lho. Mandi dengan shower akan membuat kita bisa menghemat air sampai 60%.
3. Tampung Air
Menampung air bisa membuat kita merawat air. Biasanya saya menampung air wudhu untuk menyiram kloset. Jadi dibawah keran wudhu tersedia ember, air wudhu tak akan terbuang sia-sia.
Atau terkadang saat hujan saya pun menampungnya. Air hujan bisa saya gunakan untuk menyiram tanaman atau membersihkan lantai garasi.
4. Menanam Pohon
Menanam pohon mempunyai peranan yang penting dalam mencegah berbagai polusi termasuk diantaranaya adalah mencegah polusi air. Pohon berfungsi sebagai penyaring, sehingga dengan menanam pohon kita bisa membuat air disekitar menjadi bersih dan tidak tercemar.
5. Siram Tanaman di Pagi Hari
Jangan menyiram tanaman di siang hari, itu akan membuat air menguap sebelum diserap. Siram tanaman di pagi hari, agar air terserap dengan maksimal.
6. Buang Sampah Pada Tempatnya
Membuang sampah pada tempatnya, jangan sampai membuang sampah sembarangan apalagi kedalam selokan. Membuang sampah kedalam selokan tak hanya membuat air menjadi tersumbat. Tetapi juga bisa mencemari air.
7. Ganti Deterjen
Ganti deterjen dengan bahan yang lebih ramah lingkungan seperti lerak. Ya, lerak bisa digunakan untuk mencuci pakaian dan peralatan makan. Lerak lebih ramah lingkungan, tidak seperti detergen kimia yang bisa mencemari air.
8. Kelolah Limbah dengan Benar
Aktivitas rumah tangga juga menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Cat, oli bekas, minyak goreng bekas adalah contoh limbah rumah tangga. Membuang cat, oli, bekas minyak goreng atau bahan kimia lainnya secara sembarangan ke selokan dan sungai bisa membuat air sekitar tercemar.
Kelolah limbah kimia kita, misalnya mengumpulkan minyak jelantah untuk disetorkan ke bank jelantah. Oleh bank jelantah minyak bekas ini akan dikelolah dengan baik menjadi sesuatu yang lebih berguna seperti sabun jelantah.
9. Daur Ulang
Selain membiasakan membuang sampah pada tempatnya, saya juga memilah sampah berdasarkan jenisnya. Sampah-sampah daur ulang biasa saya gunakan untuk membuat mainan DIY bersama anak-anak, misalnya membuat mainan boneka dari kardus atau perahu dari botol plastik bekas. Mendaur ulang bisa membantu kita melestarikan air.
10. Biopori
Membuat biopori di rumah ikut membantu resapan air. Selain itu biopori juga bisa membantu kita mengolah sampah dapur.
11. Sosialisasi
Terakhir kita bisa mengajak orang-orang terdekat untuk ikut melestarikan air. Mulai dari semua anggota keluarga kita dahulu. Seperti saya yang sudah mulai mengajak anak-anak untuk peduli terhadap kelestarian air.
Biasanya saya membacakan buku kepada anak-anak tentang pentingnya merawat air. Selain itu juga menjadi teladan bagi mereka. Berikan keteladanan kalau kita bijak menggunakan air. Bukankah anak itu peniru ulung?
Inilah cara merawat air dari rumah. Semoga cara-cara ini bisa membuat kita ikut berpartisipasi dalam mengantasi ancaman bencana kekeringan yang tengah mengintai.
Saya sudah berbagi pengalaman soal perubahan iklim. Anda juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog "Perubahan Iklim" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Syaratnya, bisa Anda lihat disini
Lomba Blog Perubahan Iklim |KBR |
Referensi :
1. Ruang Publik edisi Antisipasi Ancaman Bencana Kekeringan 2020, Kantor Berita Radio (KBR)
2. Fungsi dan Peran Air dalam Kehidupan Manusia (https://training.inviro.co.id/fungsi-dan-peran-air-bagi-kehidupan-manusia/
3. Biopore Infiltration Holes : Prevent Flooding and Produce Compost (https://waste4change.com/biopore-infiltration-holes-prevent-flooding-and-produce-compost)
4. Menyelamatkan Alam untuk Menyelamatkan Air (https://www.wwf.or.id/?64842/Menyelamatkan-Alam-untuk-Menyelamatkan-Air)
#PerubahanIklimKBR
#ClimateChange
#AirdanKehidupan
#KBRxIIDN
#IbuIbuDoyanNulis
#PerubahanIklimKBR
#ClimateChange
#AirdanKehidupan
#KBRxIIDN
#IbuIbuDoyanNulis
makasih sharingnya, lengkap banget. nah, banyak dari kita boros dengan air
BalasHapusiya, yuk jangan boros air
Hapusgunakan air secara bijak
Informasinya lengkap banget mbak, aku termasuk hemat air dari hal kecil yaitu sering matikan kran saat nyuci piring agar tak ngucur terus. Di rumah juga pake shower, menanam pohon supaya menjaga keseimbangan, paling tidak menyumbang okisgen sedikit buat dunia dari hasil menanam di pekarangan. Hehe
BalasHapuswah, mantap
Hapusbagus mbak
Sy jg sedih kl yg abai sama air, g tau apa diluar sana msh ada yg kekurangan. Beruntung sedikit bnyk msh ada yg peduli
BalasHapusbenar, kita harus bijak menggunakan air
HapusLengkap banget tips hemat airnya mba.. kalo kami di rumah buat sabun cuci piring sendiri yang minim detergen. Jadinya gak banyak pakai air untuk membilas.
BalasHapuswah iyakah mbak, dari apa sabunnya
HapusAir untuk kehidupan sangat penting banget ya mbak. Saya juga selalu belajar untuk menghemat penggunaan air. Btw ini daur ulangnya bisa dilaksanakan juga di rumah mbak.
BalasHapusbisa mbak
HapusMakasih remindernya mba untuk menjaga alam kita terutama ketersediaan air. Wah saya baru ngeh nkh tentang lemak. Pengen cari tau ah infonya. Soalnya selain mencemari lingkungan, deterjen kimia jg ga bagus buat kulit sensitif seperti saya
BalasHapuslerak mbak
HapusTampung air sudah lama diajarkan ibu saya Mbak. Karena beliau dulunya berasal dr kampung yg sulit air bersihnya jd sejak kami kecil, kl mandi diminta masuk ke ember kosong, trus mandi deh. Nah air bekas mandi ntar buat nyirami halaman sm bersihin kandang ayam
BalasHapuswah iya ya mbak
Hapuskeren ibunya
Sama nih, ajaran nenek saya juga begitu. Sampai sekarang saya selalu hati-hati di rumah Nenek jangan sampai ketahuan buang-buang air.
Hapussaya juga bisa menampung air wudhu dari keran, biar bisa digunakan lagi tuk siram kotoran di kloset.
BalasHapusyang menampung jelantah ini nih kayaknya yg belum ada disini, padahal kalau tiap rumah menampung sisa jelantahnya itu bagus ya ketimbang dibuang begitu saja.
benar mbak, bisa menjaga kualitas air
Hapusmungkin juga karena belum teredukasi dengan baik, jadilah orang masih acuh dengan merawat air ini, padahal mah demi kebaikan hidup juga. huhuhuh.
Hapuskalo saya hal sederhana saat hujan turun, tanaman dikeluarin krn kebetulan teras rumah tertutup atas nya jadi tanaman gak langsung terkena air hujan, dan kalau pun tidak hujan, menyiram tanaman dengan air secukupnya bukan dari air selang keran.., dari baca ini saya dapat insight baru lagi untuk menampung air..
BalasHapusAir sangat penting bagi kehidupan manusia ya, tapi sayang banyak yang tidak peduli. Buktinya masih banyak yang buang sampah di kali, aliran air juga di lautan. Sedih deh
BalasHapusAku juga selalu berusaha untuk menghemat air dari rumah mbak dan menampung air hujan untuk keperluan dapur atau membereskan halaman. Hemat air adalah salah satu cara mencintai bumi ini.
BalasHapussetuju banget, mbak, merawat air untuk kehidupan dan masa depan memang perlu dilakukan dari rumah. dari orang tua ke anak-anaknya.
BalasHapusAku termasuk yang paling cerewet di rumah apalagi soal air..kalau perlu air bekas wudhu bisa dipakai buat nyuci mobil, nyiram tanamn atau nyuci kain lap biar nggak terbuang percuma
BalasHapusMemang menjaga lingkungan , bisa dilakukan dari diri kita sendiri ya, seperti berhemat air, menanam phon dan juga mendaur ulang sampah kita menjadi lebih bermanfaat. Terimakasih diingatkan
BalasHapusmembayangkan bila kita krisis air gimana gitu ya, saya yang tinggal di kampung dan kesulitan air aja kadang susah apalagi bila bener2 krisis
BalasHapussalah satu merawat air adalah kita bisa berhemat dengan air artinya gunakan air sehemat mungkin jangan boros penggunaannya, dan jangan biarkan air mengalir di kran bila sudah penuh. karena ini sering kali terjadi
BalasHapusAnak-anak harus diajarin sedari dini untuk menghemat air dan juga menjaga air .
BalasHapusAir bukan hanya buat diri sendiri tapi juga ada jatah anak cucu kita
Setuju, Mbak. Harus sejak kecil diajarin untuk hemat air. Pembelajarannya dari rumah. Biasanya anak-anak kan senang banget main air
BalasHapusPaling pengen punya biopori.
BalasHapusPadahal bikin sendiri gak susah yaa...tapi ada aja alesannya untuk menunda. Kalau sudah punya, semua sampah organik bisa nyemplung di sana yaa, Di..
Semakin banyak orang yang peduli dan sadar akan lingkungan, semakin baik warisan yang kita berikan kepada anak-cucu kita kelak.
HapusUlasannya sangat bermanfaat mbak. Iya, saya setuju sama tips2nya, termasuj yang membuat biopori. Rencana nya di sisi rumah mau dibikin itu, semoga segera terealisasi
BalasHapusAku merasakan betul kekeringan ga ada air jadi saat air melimpah suka diingatkan oleh pengalaman... Semoga banyak yang tersadarkan dengan kondisi saat ini.
BalasHapusMerawat dan melestarikan air untuk kehidupan sudah harus dilakukan cepat, biar gak ada lagi yang mengalami kekeringan
BalasHapusSeyuju banget sama tipsnya, Mbak. Kalau bukan kita, siapa lagi yang mau peduli. Karena kalau sudah terjadi kekeringan, kita juga yang akan merasakan dampaknya.
BalasHapusBener mba, kita yang harus peduli yah, duh aku nih yang masih suka boros2 air ga sengaja. Sering banget lupa matiin kran. Nah aku mau coba tips mba nih yang nampung air bekas wudhu.. thanks yah mba
BalasHapusBener banget. Air adalah kehidupan yah Mbak. Saking banyak manfaatnya. Meskipun termasuk SDA tapi juga harus dihemat ya penggunaaannya. Who knows ke depannya bakal berkurang ayau ngga
BalasHapusKarena air sumber kehidupan jadi harus hemat dan bisa menjaganya
BalasHapusArtikelnya bermanfaat sekali, saya pun pernah mengalami kesulitan air pas musim kemarau, air PAM nggak ngalir, sedihnya, hemat air memang jadi solusi pencegahan ya
BalasHapusSetuju mbak saya sekeluarga juga sangat menekankan hemat Air, agar keberlangsungan kehidupan berjalan baik😊
BalasHapusAku di rumah nih paling cerewet soal pemakaian air, terutama saat anakku mandi. Jadi suka ku jelaskan juga tentang penggunaan air dan dampak kalau kita kekurangan air.
BalasHapusBener banget kak aku juga penghematan air jadi skg lebih bijak menggunakan air supaya ga boros
BalasHapusTerimakasih atas infonya mom bener2 bermanfaat bgt. Air memang paling di butuhkan oleh mahluk hidup
BalasHapusAir di Indonesia itu sebenarnya melimpah, yang jadi masalah adalah soal air bersihnya. Kerusakan alam, pengotoran sungai, dan gaya hidup menurut saya jadi masalah utama kelangkaan air bersih. Belum bentar lagi masuk musim kemarau. Cara yang paling ringan ya hemat air di rumah.
BalasHapusaku tertarik dengan lubang bioporinya mom. menimbulkan bau ngga sih mom bioporinya?
BalasHapus