Mainan DIY, Aktivitas Menyenangkan untuk Anak Saat Ramadan

Mainan DIY, Aktivitas Menyenangkan untuk Anak Saag Ramadan - Bagi orang dewasa akan terasa lebih mudah menjalankan ibadah puasa, namun tidak demikian bagi anak-anak. Banyaknya aktivitas yang dilakukan anak di luar bulan puasa membuatnya sangat aktif dan ceria. Akan tetapi, saat bulan Ramadan datang mereka akan lebih banyak bermalas-malasan dan segan untuk melanjutkan puasa. Tugas sebagai orangtua tentu tidak mudah untuk membujuk anak melanjutkan puasa. Namun, sebagai orangtua kita dapat mengajak anak melakukan aktivitas yang menyenangkan agar mereka bisa menjalani puasa dengan gembira. Salah satunya adalah membuat mainan DIY.

Mainan DIY

Mungkin sudah banyak teman-teman yang pernah mendengar kata "DIY".  "DIY" atau kepanjangannya Do It Yourself, tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tetapi apakah kita pernah tau apa arti sebenarnya dari DIY itu sendiri? 

Kata DIY yang dalam Bahasa Indonesia memiliki arti “lakukan sendiri”. Kata ini ternyata sudah lama digunakan secara umum sejak tahun 1950 di Amerika Serikat. 

DIY adalah metode membangun, memodifikasi, atau memperbaiki sesuatu tanpa bantuan seorang ahli atau profesional. Pada dasarnya, kata ini ditujukan untuk aktifitas yang mandiri mengarah kepada kegiatan membangun, merakit, membuat sendiri tanpa bantuan tenaga ahli atau professional. Contoh dari kegiatan tersebut adalah hal-hal yang berpengaruh pada kehidupan sehari-hari yang mudah seperti membetulkan saluran air yang tersumbat, membetulkan atap, merakit barang yang dibeli di toko bangunan bahkan membangun sebuah tempat tinggal dengan tujuan hemat biaya karena jika menggunakan jasa akan memakan biaya yang cukup besar terutama di daerah perkotaan sehingga dapat memaksa seseorang untuk mandiri melakukan berbagai hal sendiri.

Baca Juga : Sains Asyik dengan Balon

Mainan DIY adalah mainan yang dibuat sendiri. Lahir dari kreativitas kita masing-masing. Biasanya mainan ini dibuat dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai di rumah. Misalnya kardus, kaleng dan kertas bekas. 

Manfaat Mainan DIY

Membuat mainan DIY dirumah adalah aktivitas yang menyenangkan bagi anak-anak. Menjadi aktivitas mengisi waktu, apalagi saat bulan Ramadan ini. Dimana anak-anak juga harus menjalani masa karantina di rumah, akibat virus Corona Covid 19 ini. Tentu saat membuat mainan DIY juga bisa mengusir rasa bosan yang dialami anak-anak saat harus di rumah saja.

Selain itu, membuat mainan DIY juga memiliki banyak manfaat lainnya : 

1. Mengasah Kreativitas

Membuat mainan DIY bisa mengasah kreativitas anak. Anak-anak bebas berkreasi membuat mainannya sendiri. 

2. Menambah Wawasan

Dengan membuat mainan DIY, wawasan anak-anak juga bertambah. Misalnya, saat membuat DIY rumah boneka anak-anak makin tahu tentang apa saja bagian-bagian rumah. 

3. Mainan Unik

Membuat mainan DIY akan menghasilkan mainan yang unik. Tidak dimiliki oleh banyak orang.

4. Prestise

Bisa membuat mainannya sendiri akan menjadi prestise tersendiri bagi anak. Anak akan merasa luas dan senang dengan hasil karyanya.

5. Recycle 

Membuat mainan DIY dari barang-barang bekas yang ada di rumah, bisa memgajarkan anak prinsip recycle. Anak belajar mendaur ulang, bahan-bahan an organik seperti kaleng, kertas dan kardus. Ini juga menjadi salah satu langkah menyelamatkan lingkungan.

Ide Mainan DIY Saat Ramadan

Saat bulan Ramadan ini, saya dan anak-anak berulang kali membuat mainan DIY. 

1. Wayang Binatang

Wayang binatang ini kami buat bersama ketika anak-anak selesai membaca buku Atlas Binatang Nusantara. Anak-anak ingin membuat cerita binatang sendiri. Maka kami pun membuat wayang.

Cara membuat wayang binatang ini sangat mudah. Bahan-bahannya juga sederhana. Cukup dengan keryas, pensil warna, gunting, stik es krim dan lem.

Pertama-tama, gambar binatang yang ingin dibuat sebagai wayang. Setelah digambar, di warnai agar terlihat cantik. Lalu gunting sesuai bentuknya, tempelkan ke stik es krim. Wayang binatang siap dimainkan!

Baca Juga : Belajar Tumbuhan

2. Handphone

Handphone memang benda yang sangat menarik bagi anak-anak. Oleh karena itu, saya mengajak anak-anak membuat handphone mainan yang terbuat dari kardus. 

Selain kardus, siapkan juga kertas origami, pensil, spidol, gunting dan lem ya. Caranya, bungkus kardus dengan kertas origami. Kemudian gambar fitur-fitur yang ada pada handphone. Handphone pun siap dimainkan.

3. Perahu Layar

Anak-anak jadi tertarik membuat perahu layar setelah membaca buku ensiklopedi transportasi. Kami memanfaatkan sterofoam yang ada dirumah sebagai perahunya.

Sedangkan layarnya terbuat dari kertas origami yang direkatkan di tusuk gigi. Setelah jadi, perahu layar siap dimainkan di dalam baskom yang berisi air. Anak-anak pun gembira!

4. Rumah Boneka

Boneka menjadi mainan favorit bagi anak-anak, maklum mereka berdua perempuan. Saat di rumah ada kardus bekas, anak-anak pun tertarik membuat rumah boneka. 

Rumah boneka yang sudah jadi dipercantik dengan kertas kado. Tak lupa ditambahkan berbagai perabotan, seperti kursi, meja dan tempat tidur.

Membuat mainan DIY mampu menghabiskan banyak waktu. Anak-anak bahagia, hingga tidak lagi merasa lapar dan haus saat puasa. Membuat mainan DIY, ternyata menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk Anak saat Ramadan. 

Bagaimana dengan teman-teman? Pernah membuat mainan DIY juga kah? Ditunggu cerita pengalamannya di kolom komentar ya :)