Tetap Menebar Kebaikan Meski Diam di Rumah - Kebaikan itu ibarat sebuah pohon, bila kita merawatnya dengan baik niscaya kelak kita akan memetik buahnya. Lakukan kebaikan berbuah kebaikan. Tak perlu menunggu kaya raya untuk senantiasa menebar kebaikan. Menebar kebaikan bisa dilakukan dengan cara-cara yang sederhana, bahkan saat kita diam di rumah.
Belajar Menebar Kebaikan
Menebar kebaikan bisa dilakukan oleh siapa saja. Bagaimana pun kondisinya. Bahkan semangat menebar kebaikan yang tinggi bisa berasal dari kesederhana. Itulah yang saya lihat dari seorang Uswatun Hasanah, atau yang biasa saya sapa dengan mbak Uswah.
Perkenalan saya dengan mbak Uswah, dimulai ketika kami sama-sama menjadi member Ibu Profesional. Kami sama-sama aktif di Rumah Belajar Boga IP Surabaya Raya.
Mbak Uswah adalah sosok yang sederhana. Dari dapurnya, beliau mampu berbuat banyak hal untuk masayarakat disekitarnya. Menebar kebaikan bagi sesamanya.
Dimulai dengan kepiawaiannya mengolah kulit nanas menjadi berbagai macam produk, mbak Uswah menebar kebaikan dengan caranya. Ide mengolah kulit nanas di dapat saat melihat banyaknya sampah kulit nanas dilingkungannya.
Setelah dicari tahu bahwa kulit nanas bisa membawa banyak manfaat, mbak Uswah mulai mengambil kulit-kulit nanas dari para pedagang buah. Permasalahan kulit nanas selesai! Tidak ada kulit nanas yang terbuang, lingkungan bersih. See? Dari awal tindakannya sudah menunjukkan kebaikan. Peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Kulit nanas diolah menjadi banyak produk, mulai dari olahan makanan dan minuman. Seperti sirup kulit nanas, muffin mata nanas, cenil nanas, pangsit isi mata nanas). Juga natural enzim, eco enzim, cairan pembersih dari kulit nanas.
Hasil olahan tersebut sebagian ada yang dijual. Sebagian lagi di donasikan. Mbak Uswah dengan Dapur Uswahnya, memiliki sebuah program. Namanya Dapur Uswah Berbagi, hasil olahan tersebut nantinya akan dibagi ke:
*Masjid, setiap hari Jum'at berupa: 50 nasi bungkus, minuman dan cemilan.
*Konsumsi komunitas berupa : cemilan dan minuman.
*Masyarakat umum yang membutuhkan berupa : minuman dan makanan.
Dari sini saya belajar, bahwa seorang ibu rumah tangga yang banyak menghabiskan waktunya dengan diam di rumah, ternyata mampu menebar banyak kebaikan bagi sesamanya. Dan itu juga dilakukan dalam kondisi yang penuh kesederhanaan. Mbak Uswah mengajari saya, bahwa untik menebar kebaikan tidak harus menunggu menjadi kaya raya dulu.
Menulis untuk Menebar Kebaikan
Saya memilih menulis sebagai sarana menebar kebaikan. Berbagi banyak ilmu yang bermanfaat bagi banyak orang. Bukankah ilmu yang bermanfaat juga bisa menjadi amal jariyah bagi kita?
Sebagai seorang konselor menyusui, saya banyak menulis seputar ASI (Air Susu Ibu). Tujuannya adalah agar semakin banyak orang yang mengetahui bahwa ASI adalah asupan terbaik bagi bayi. Dengan tulisan saya, banyak ibu-ibu yang terbantu dalam proses menyusui. Bayi-bayi pun mendapatkan haknya.
Kisah tentang mbak Uswah juga saya tulis. Bukan untuk riya, tetapi bertujuan agar kebaikan yang dilakukan oleh mbak Uswah semakin menyebar. Menyebarkan kebaikan juga akan memperoleh pahala tersendiri.
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya, hadits dari sahabat Uqbah bin ‘Amr bin Tsa’labah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893).
Orang yang menunjukkan kebaikan maka akan mendapatkan pahala karena telah menunjukkan kebaikan serta pahala orang yang mengikutinya.
Kebaikan Berbuah Kebaikan
Bila kita menanam kebaikan, pasti kita juga akan menuai kebaikan. Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai.
مَن جَاءَ بِٱلحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشرُ أَمثَالِهَا وَمَن
“Jika kalian berbuat Baik itu untuk dirimu sendiri, siapa berbuat jahat, kerugian untuk dirimu sendiri.” (QS: Al Isra : 7)
Siapa sangka, tulisan saya tentang semangat menebar kebaikan dari mbak Uswah, bisa mengantarkannya menjadi tamu Allah. Mbak Uswah, sudah berkeinginan untuk pergi haji. Bahkan sudah diniati dengan menabung sedikit demi sedikit. Siapa sangka, tulisan yang saya buat bisa memberangkatkan mbak Uswah ke tanah suci, secara gratis tanpa biaya sepeser pun.
Salah satu perusahaan asuransi memilih tulisan saya sebagai tulisan terbaik. Dimana hadiahnya adalah pergi ke tanah suci bagi sosok yang dituliskan. Keikhlasan mbak Uswah menebar kebaikan bagi sesamanya, berbuah manis. Mbak Uswah diundang sebagai tamu Allah. Keinginannya pergi haji terkabul.
Lantas apa yang saya dapatkan? Tentu saya mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa. Senang bisa mewujudkan impian orang lain. Tak hanya itu, menurut beberapa literatur keagaamaan yang saya baca, apa yang saya lakukan itu ibarat sedekah. Dalam islam, sedekah memiliki keutamaan yang tinggi.
Dahsyat dan tingginya keutamaan sedekah sehingga amalan yang satu ini mampu membeli amalan serta ibadah lain yang tak bisa dilakukan si pelaku sedekah itu. Ketika tulisan saya mengantarkan mbak Uswah beribadah umrah, itu juga berarti saya mendapatkan pahala berumrah seperti mbak Uswah tanpa mengurangi pahala mbak Uswah itu sendiri. Jadi bentuk sedekah bila kemudian digunakan untuk kebaikan maka si pemberi akan mendapatkan pahala kebaikan seperti pengunnan sedekah itu.
Tentu soal pahala ini masih jadi misteri. Pahala atau tidaknya sebuah perbuatan, menjadi hak prerogatif Allah.
Tetapi buah kebaikan itu bisa saya nikmati secara langsung. Tak lama setelah pengumuman bahwa mbak Uswah terpilih berangkat umroh, saya mendapat pengumuman lainnya. Saya memenangkan sebuah lomba blog nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Itu membuat saya diberangkatkan ke ibukota. Pulang pergi naik pesawat dengan maskapai terbaik secara gratis. Rasanya seperti mimpi yang terkabul. Ya, sudah lama saya rindu ibukota. Pengalaman merantau tujuh tahu lalu membuat kerinduan saya membuncah.
Siapa sangka, tulisan saya tentang pentingnya pendidikan literasi keluarga mengantarkan saya menginjakkan kaki di ibukota lagi. Tak hanya itu, saat acara penganugerahan selama 3 hari itu saya bisa bertemu banyak orang-orang hebat yang berkecimpung di bidang literasi. Menyerap banyak ilmu dan pengalaman berharga.
Dan saya mendapatkan kemenangan yang manis. Saya mendapat juara dua. Event ini adalah prestasi nasional pertama yang saya dapatkan. Piala dan hadiah jutaan saya bawa pulang. Alhamdulillah.
Pengalaman ini membuat saya semakin mengimani, bahwa melakukan kebaikan akan membuahkan kebaikan pula. Membuat saya semakin semangat untuk terus menebar kebaikan.
Dompet Dhuafa, Membantu Menebar Kebaikan
Selain menerbar kebaikan melalui tulisan, saya juga mengeluarkan zakat. Sebagai seorang muslimah, tentu saya memiliki kewajiban berzakat. Zakat bisa memberikan banyak manfaat bagi diri saya sendiri. Mulai dari mensucikan harta sampai menolak bala.
Tak hanya itu, zakat juga memberikan banyak manfaat bagi para penerimanya. Baik yang menguarkan maupun menerima zakat, mendapatkan ganjarannya masing-masing. Mungkin ini sesuai dengan pengertian zakat itu sendiri. Zakat artinya tumbuh, berkembang, subur, bertambah dan mensucikan jiwa.
Zakat yang kita berikan bisa jadi membatu seseorang keluar dari kemiskinannya. Ya, kemiskinan menjadi masalah sosial klasik bagi bangsa ini. Setiap tahun angka kemeskinan semakin bertambah.
Apalagi ditengah pamdemi Covid 19 ini. Kebijakan untuk diam di rumah, membuat sebagian besar orang kehilangan pekerjaan. Mereka jatuh ke dalam perangkap kemiskinan.
Kebijakan diam di rumah tidak menghalangi saya untuk menebar kebaikan berbagi. Saya bisa tetap berbagi dengan zakat meski diam di rumah. Caranya? Memilih Dompet Dhuafa, sebagai patner untuk menebar kebaikan.
Memilih berzakat di Dompet Dhuafa adalah pilihan yang tepat. Lembaga filantropi sosial ini sudah berdiri sejak tahun 1993. Lembaga ini bertujuan untuk mengangkat harkat sosial kemanusiaan dengan mebdayagunakan dana Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) serta dana sosial lainnya, baik dari individu, kelompok maupun perusahaan.
Dompet Dhuafa memiliki lima pilar produk pemberdayaan. Dimana sebaran penerima programnya merata di seluruh Indonesia. Dompet Dhuafa juga sering mendapatkan banyak penghargaan. Itu yang membuat saya tenang berzakat di Dompet Dhuafa.
Di era pandemi seperti ini, banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan. Dengan mentransfer sejumlah zakat melalui Dompet Dhuafa, kita bisa menebar kebaikan berbagi meski diam di rumah. Zakat yang kita salurkan, digunakan untuk membantu melawan virus corona.
Cukup sekali klik, kita sudah bisa menyalurkan zakat melalui Dompet Dhuafa.
Metode pembayaran onlinenya juga beragam. Di Dompet Dhuafa kita bisa menyalurkan zakat melalui pembayaran online dan transfer bank.
Cukup sekali klik, kita sudah bisa menyalurkan zakat melalui Dompet Dhuafa.
Metode pembayaran onlinenya juga beragam. Di Dompet Dhuafa kita bisa menyalurkan zakat melalui pembayaran online dan transfer bank.
Mari tetap semangat menebar kebaikan berbagi bersama Dompet Dhuafa. Bekerjasama mengatasi kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid 19. Serta terus berdoa semoga pandemi ini segera berakhir.
Referensi :
1. Alqur an dan terjemahannya
2. Dompet Dhuafa
https://donasi.dompetdhuafa.org/bersamalawancorona/
https://donasi.dompetdhuafa.org/bersamalawancorona/
3. Pengalaman pribadi penulis
"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa"
Inspiratif banget kiprah Mbak Uswah, Mbak. Bisa berdonasi 50 nasi bungkus setiap JUmat itu super sekali loh. Bisa kasih solusi buat masalah lingkungan sekaligus solusi sosial berupa mengurangi kelaparan. Pantas kalau terpilih ke Mekah, sungguh rezeki tak terduga. Semoga Mbak Dian konsisten menulis ttg parenting dan pendidikan keluarga ya, banyak yang memetik manfaatnya. Keren banget bisa ke Jakarta menang lomba. Naik pesawat pula hehe. Kalau aku juga bayar donasi di Dompet Dhuafa Mbak karena praktis dan programnyaa lengkap. semoga lancar dan istikamah.
BalasHapusIya, mbak Uswah mengajarkan saya untuk tetap berbagi ditengah kesederhanaannya..
HapusAmin, makasih banyak mas Rudi..
Mas Rudi juga keren, bergerak dengan NBC dan Saung literasinya
Masyaallahh keren sekali mbak
BalasHapusAku juga inget Salahsatu story teman di mana ada masjid yg mana tiap jumat mesti ada bagi bagi makanan gratis gitu.
Sekarang emang kalau ingin berdonasi cukup mudah ya mbak.
Hanya dari rumah bermodalkan hp aja sudah bisa langsung berbagi kebaikan kepada sesama melalui Dompet Dhuafa.
iya mbak,,
HapusDengan Dompet Dhuafa menebar kebaikan makin mudah
Setuju banget aku nih, meski kita di rumah saja sesuai anjuran pemerintah tetapi kita tak boleh hanya berpangku tangan, sebagai conten kreator harus lebih kreatif dan tetap menebar kebaikan
BalasHapusiya mas, sbg content creator dengan kreativitas kita bisa tetap menebar kebaikan meski diam di rumah
Hapusiya kak, sangat di permudah lagi dengan adanya internet. bisa dari rumah sekaligus mendidik adik atau saudara lain
HapusSy percaya dengan karma baik itu karma baik maupun karma buruk. Apapun keadaan dan dimanapun oleh karena itu kita hrs menjadi orang baik untuk mereka disekitar kita
BalasHapusiya, mungkin bukan karma sih
HapusTapi prinsip tabur tuai
Kebaikan berbuah kebaikan.
BalasHapusSuka sekali dengan kalimat di atas. Mbak Dian juga hebat banget melalui tulisan bisa mewujudkan impian Mbak Uswah untuk pergi ke kota suci. Keren mbak!
terima kasih mbak..
Hapussaya hanya ingin menebar kebaikan sesuai kemampuan saya
Semua bergantung niat, ya, Mbak. Kebaikan akan berbuat kebaikan juga. juga. Selamat atas pencapaiannya, Mbak Dian. Salut juga sama Mbak Uswah. Kebaikan yang dilakukan akhirnya akan kembali pada pemiliknya. Saya percaya itu
BalasHapusBenar..
HapusMelakukan kebaikan berbuah kebaikan
Baca tulisan ini merinding. Kebaikan akan selalu menemukan jalan untuk kembali kepada yang memberikannya. Entahlah ya, aku percaya mengenai hal ini sejak kecil soalnya. Dan meski sering melihat buktinya, tetap saja kisah seperti selalu bikin hati jadi bergetar gitu.
BalasHapusiya, seperti yang sudah Tuhan janjikan..
HapusSiapa yg berbuat baik, maka kebaikan itu akan kembali padanya
SEtuju banget mbak Dee, jangan lelah menebar kebaikan
BalasHapuskarena kebaikan yang kita tebar akan menuai kebaikan juga
Iya Ambu..
HapusMenebar kebaikan akan membuat kita menuai kebaikan
Pahala memang misteri dari ikahi ya Mbak. Yang penting kita melakukannya. Yang punya uang melakukan yang seharusnya. Yang baru bisa sedekah tulisan juga tetap dapat pahala. Beberapa malah akan menjadi pahala yang tidak putus.
BalasHapusbenar sekali mbak..
Hapusmenyebarkan ilmu yang bermanfaat dalam tulisan juga bisa menjadi amal jariyah
Berdonasi saat ini lebih mudah ga perlu repot repot. Salah satunya melalui dompet dhuafa bisa untuk tempat donasi yg aman dan nyaman
BalasHapusbenar bu..
HapusDompet Dhuafa bikin donasi makin mudah
Setuju bngt nih program nya Dompet Dhuafa selalu transparan, walaupun dirumah Kita tetap masih bisa berbuat kbaikannya y mba
BalasHapusBenar..
HapusBantuan kita akan dimanfaatkan dengan baik, dan kita akan mendapat laporannya
Pas lihat foto aku dah feeling kalau itu cairan pembersih lantai, ternyata benar
BalasHapusKarena kami buat juga di rumah, hehe
Wah iyakah? buat eco enzym juga ya
HapusMasyaallah salut buat mba dee dan mbak uswah. Mbak uswah memberdayakan kulit nanas, udah gitu sebagian hasilnya disumbangkan untuk masjid, komunitas dan orang yang membutuhkan. Luar biasa deh. Mbak Dee juga nih berbagi kebaikan lewat tulisan sampai bisa jadi rezekinya mbak Uswah buat umroh, dan dibalas juga dengan kebaikan lainnya dari Allah.
BalasHapus.
Dompet dhuafa pun keren, kita bisa ikut menebar kebaikan dari rumah aja karena kalau mau nyumbang donasi enggak repot lagi, bisa dilakukan dari jauh dan simpel udah gitu programnya juga transfaran :)
Terima kasih mbak..
HapusIya mbak, menebar kebaikan bisa kita lakukan sesuai dengan apa yang kita bisa..
Ya, dengan Dompet Dhuafa kita semakin mudah menebar kebaikan
jd kita jg bs melakukan banyak hal dg tebar info2 bermanfaat lewat tulisan kita ya. saya jd malu belum bs melakukan banyak hal karena terlalu sibuk mengurus diri sendiri dan keluarga.
BalasHapusTak perlu malu mbak,
HapusBukankah selama ini mbak sudah banyak menulis tentang kebaikan juga? mbak pun sudah menebar kebaikan
Masya Allaaaah...Keren! Mbak Dee dan Mbak Uswah sama-sama keren!
BalasHapusBtw, aku jadi penasaran sama mengolah kulit nanas. Selama ini berakhir di tong kompps doang. Ternyata masih bisa diolah jadi makanan dan minuman ya.
Iya mbak,, kulit nanas bisa diolah menjadi beragam produk
Hapuskulit nanas pun bisa diolah menjadi aneka camilan ya. Kreatif banget.
BalasHapusInspiratif juga kisah bu Uswah ini, terimakasih mbak sudah membagikannya di sini
iya mbak...
Hapusbisa dicoba di rumah, mengolah kulit nanas
Di dalam rumah bisa tetep tebar kebaikan apalagi bersama DD yang memudahkan kita untuk berbagi kepada sesama
BalasHapusyes, dengan Dompet Dhuafa kita bisa terus menebar kebaikan meski diam di rumah
HapusTernyata tulisan Mbak terpilih ya dan bisa memberangkatkan Mbak Uswah ke tanah suci. Maa syaa Allaah benar kebaikan akan berbuah kebaikan juga. Emang nggak ada ruginya sama sekali jika kita menebar kebaikan ke orang lain. Justru dengan begitu, kebaikan juga yang akan datang menghampiri kuta ya Mbak.
BalasHapusiya mbak, alhamdulillah
Hapussaya bisa membantu mewujudkan impian mbak uswah ke tanah suci..
dengan menuliskan kisah beliau dalam meenbar kebaikan
Wah salut sekali, in syaa Allaah kebaikan akan berbuah kebaikan pula. Sangat sangat menginspirasi.
HapusJadi ingat petuah Bapak Rahimahullah yang sennatiasa menyuruh kami, anak-anaknya untuk senantiasa melakukan kebaikan. Sekecil apa pun itu, tak ada yang namanya kebaikan yang sia-sia. Ini persis dalam tulisan ini, di mana pun dan siapa pun kita, tetaplah menebar kebaikan.
BalasHapusBenar kak..
HapusHarus tetap semangat menebar kebaikan sekecil apapun
siapa sangka menuai kebaikan bisa menuai kebaikan yang tak kalah menyenangkannya. Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan bisa jadi bearti besar untuk orang yang kita bantu.
BalasHapusSemoga cerita ini bisa menginspirasi dan semakin banyak orang berdonasi, salah satunya lewat dompert dhuafa
Iya, semoga kita seemua makin semangat menabar kebaikan
HapusMenebar kebaikan bisa dimana saja yah yang penting niat, insya allah.
BalasHapusYa, semua dimulai dari niat nya dulu
HapusMenebar kebaikan bisa di rumah saja dan dg cara apa saja. Ada bnyk pilihan kegiatan, salah satunya via Dompet Dhuafa ini ya.
BalasHapusBenar, Dompet Dhuafa bisa membantu kita menebar kebaikan
HapusIya meski di rumah saja kita hrs ttp.menebar kenaikan krn hidup tetap berjalan ya..
BalasHapusSetiap kebaikan yang kita buat akan mendapat balasan yang serupa. Saya senang melalui dompet duafa ini kita bisa berbagi kepada sesama.
BalasHapusiya, benar itu kak
HapusMeski di rumah bukan halangan untuk tidak menebar kebaikan ya mbak. Alhamdulilah mudah karena ada dompet Dhuafa
BalasHapusIya teh..
HapusDompet dhuafa membuat kita semakin mudah menebar kebaikan
Kisah mba Uswah sudah memberikan satu bukti bahwa menebar kebaikan itu bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja ya, mba. Alhamdulillah, kemenangan mba membawa berkah umroh utk mba Uswah, bahkan diiringi oleh kemenangan lomba lainnya.
BalasHapusMelalui Dompet dhuafa rantai kebaikan itu akan semakin panjang menyebarnya ya, mba. Semoga kita istiqamah dalam kebaikan.
Benar mbak
HapusTidak ada ruginya untuk terus menebar kebaikan
Saya selalu suka dengan kisah orang2 yg mau berbagi meski sedang dalam keterbatasan. Semoga kita memiliki spirit utk saling berbagi dgn sesama manusia
BalasHapusiya kak, semoga kita semua tetap semangat menebar kebaikan
HapusInspiratif abis. Dunia ini butuh lebih banyak orang baik. Orang pinter mah udah banyak. Tiba2 bikin ngaca, saya udah dan akan melakukan kebaikan apa ya?
BalasHapushehe, jangan gitu kak..
Hapusyuk tetpap lakukan kebaikan sebisa kita
Masya allah, inspiratif banget Mba Uswah ini. Sampai kulit nanas pun diolah untuk mengurangi jumlah sampah kulit nnas di sekitar lingkungannya.
BalasHapusPenasaran deh, bagaimana sih rasanya pangsit isi mata nanas itu?
nanas enak mbak, bisa dikelola jad banyak makanan
HapusTulisan ini bener-bener menginspirasi saya. Cerita mbak Uswah hingga bisa berangkat ke tanah suci menurut saya bukan terjadi karena kebetulan. Luar biasa banget. Mungkin di sekitar saya sebenarnya banyak "mbak Uswah" lainnya ya, cuma terkadang kurang peduli, jadi tidak tahu. Salutnya, orang-orang seperti mbak Uswah ini tetap konsisten dengan menebar kebaikan. Dan tulisan-tulisan seperti ini memberikan inspirasi pada orang lain untuk juga melakukan kebaikan.
BalasHapusmakasih mbak..
Hapusiya mbak, kita sebagai blogger bisa menebar kebaikan lewat tulisan
Waah inspiratif banget ya Kak. Aku dapat ilmu baru nih, ternyata kulit nanas bisa diolah, jadi bisa memanfaatkan nanas dengan maksimal. Bisa diolah jadi berbagai macam makanan dan minuman juga satu buah nanas itu ya ternyata.
BalasHapusiya mbak, bisa banget
HapusAaa senangnya menang di Kemdikbud :D memang benar kebaikan itu menular ya kak dan sejatinya nggak akan ada kebaikan yang sia2, selalu kembali ke diri kita :)
BalasHapusiyaa, melaukan kebaikan berbuah kebaikan
HapusSo inspiratif, baik Mbak Uswah dan tentu saja dirimu Mbak Dee. Aku juga sering merasakan pertolongan demi pertolongan Allah datang begitu saja dari arah yang tak dapat disangka-sangka. Kembali lagi, semua perhitungan Allah, tugas kita hanya terus menanam kebaikan untuk dipetik suatu hari kelak.
BalasHapusterima kasih :)
HapusBenar, kebaikan akan berbuah kebaikan
Salut kak..menulis untuk berbagi awalnya dan prestasi menjadi pengiringnya... menginspirasi :) TFS kak
BalasHapusterima kasih
HapusAku pun biasanya suka datang ke tempatnya langsung kalo mau dinasi, kini cukup transfernya lewat m-banking.
BalasHapusbenar..
HapusDompet Dhuafa membantu kita menebar kebaikan
Alhamdulillah dimasa sulit seperti ini masyarakat masih mau berbagi.. apalagi kondisinya ramadhan ini, memang diperlukan rasa saling bantu membantu antar sesama manusia
BalasHapusbenar, saling membantu itu baik
HapusMemang benar, kebaikan yang dilakukan sebesar biji zarrah pun pasti tetap akan mendapatkan balasannya. Tidak perlu menunggu kaya untuk melakukan kebaikan. Jika tidak ada uang, kebaikan juga bisa kita tebarkan lewat senyuman. Bisa jadi senyum yang kita berikan itu dapat memberikan energi positif bagi orang lain untuk menebar kebaikan juga.
BalasHapusbenar..
Hapuskita bisa menebar kebaikan dgn banyak cara
Bener banegt6, meski di rumah aja, kt tetap bisa menebar kebaikan. Oiya aq baru tw loh mba kalau kulit nanas bisa diolah lagi, pdhl klu di kampung ini dibuang aja
BalasHapusiya mbak, bisa diolah
HapusSelamat untuk prestasinya ya, Mbak. Saya salut banget dengan Mbak Uswa yang konsisten berbagi, yaa. Memang sih, kalo kita sedekah itu, ada keinginan untuk sedekah lagi. Jadi istilah kecanduan sedekah itu memang ada. Bersyukur sekarang ada Dompet Duafa, sedekah jadi lebih mudah. Insyaallah..
BalasHapusterima kasih mbak
Hapusiya mbak, dompet dhuafa membantu kita menebar kebaikan
saat ini melakukan kebaikan itu semudah kita mengetukkan jari jemari kita di tuts layar smartphone ya mba apalagi sudah ada wadah yg trusted dan insya Allah apa-apa yg kita keluarkan memberikan berkah
BalasHapusiya, dengan Dompet Dhuafa kita semakin mudah menebar kebaikan
HapusBener banget ini, menebar kebaikan bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja
BalasHapusYang penting niat dan keikhlasan hati
Apalagi sekarang ada Dompet Dhuafa yang siap menyalurkan uluran tangan kita
Lembaga terpercaya yang pastinya amanah untuk menyalurkan pada orang yang tepat
benar
Hapussemakin mudah menebar kebaikan
Bener banget, jangan nunggu kaya baru mau menebar kebaikan ya kak...karena kalo pake prinsip begitu susah deh mau buat baik, buat baik aja dulu dengan hal2 sederhana maka hati dengan sendirinya akan merasa kaya.. karena tak selamanya kaya itu berupa materi ya kan ?
BalasHapusiyes, menebar kebaikan tak harus nunggu kaya
HapusDengan berbagi kita bisa dapat balasan yang lebih besar dari yang diatas ya mba. Kalau kata orang di kotaku tu, "sayangi yang di bumi, yang dilangit akan menyayangimu"
BalasHapuswah benar itu, bagus sekali kata-katanya
HapusSangat menginspirasi, mba. Cerita mba Uswah dan juga buah kebaikan yang mba Dee terima.
BalasHapusSemoga kita selalu bisa menebar kebaikan pada sesama di muka bumi, apalagi setelah mengalami masa pandemi ini.
Inspiratif sekali, Mbak. Selamat atas prestasinya ya. Benar sekali, berbagi itu tak akan pernah rugi.
BalasHapusAlhamdulillah ternyata berdiam diri di rumah juga bisa melakukan kebaikan ya, sekecil apapun pasti sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.
BalasHapusKebaikan memang akan emmbuat kebaikan lainnya muncul. Kebaikan itu menular. Dunia akan lebih oleh satu kebaikan yang akan membuahkan Kebaikan2 lainnya.
BalasHapusMenuai kebaikan adalah hal yang paling penting dalam hidup.
BalasHapuscerita mbak dee dan mbak uswah sangat menginspirasi
Thx for sharing mbak
Tetap bisa menebar kebaikan meski cuma di rumah aja, benar-benar inspiratif banget nih Kak. Banyak jalan untuk berbuat kebaikan. Hal-hal positif kayak gini harus disebarkan. Meski lagi pandemi, kita tetap bisa berbuat banyak hal positif.
BalasHapusWah seru banget ya, kita masih bisa berbuat kebaikan meskipuk di rumah aja. Semoga menang ya kak.
BalasHapusmenebar kebaikan bisa melewati berbagai cara ya kak, Berbuat baik tidak hanya berupa materi, bisa juga melalui tenaga dan ide. Itu bisa dilakukan dari mana saja dan tentu sekecil apapun akan sangat berguna
BalasHapusSaya selalu suka membaca kisah orang2 yg tetap rela berbagi meski sedang dalam keterbatasan. Semoga kita memiliki spirit utk saling berbagi dgn sesama manusia
BalasHapusalhamdulillah ya, mbak, banyak sekali kebaikan yang tetap bisa kita lakukan meski hanya rebahan di rumah. semoga kebaikan inipun bisa membawa manfaat yang besar untuk sesama aamiin
BalasHapusKok aku salfok sama konselor ASI. Mau bimbingan rasanya. Hehehe.
BalasHapusBerbuat baik memang banyak caranya ya Mba. Menulis cerita inspiratif gini juga bagus.
Masha allah menang lomba Kemdikbud, inspiratif sekali saya jadi semakin semangat menulis biar bisa berprestasi gini :D melalui dompet dhuafa, berinfak atau donasi bisa lebih mudah yah :)
BalasHapus