Peran Ibu Saat Krisis - Pandemi Covid 19 menjadikan masa-masa sulit bagi banyak orang. Banyak pabrik tutup, angka pengangguran bertambah. Naiknya harga kebutuhan pokok akibat pasokan yang terganggu dan berbagai masalah sulit lainnya. Ditambah lagi, di tengah kondisi sulit seperti ini kita juga harus terus berperang melawan ganasnya virus Covid 19. Akhirnya, keluarga menjadi benteng terakhir, dan ibu memainkan peran kunci.
Masa krisis ditengah pandemi seperti ini menuntut ibu untuk lebih cermat mengatur keluarga. Tak hanya memastikan pasokan pangan sehat tetap terjamin, ibu juga harus melakukan perannya sebagai guru saat anak-anak juga harus sekolah dari rumah dan pastinya harus memastikan bahwa kebutuhan individunya tetap terjamin. Jangan sampai ibu saki! Sebab ibu dilarang sakit! Benarkah?
Selama 38 hari sejak kebijakan diam di rumah diterapkan, ada tiga langkah sederhana yang saya lakukan untuk menjaga keluarga saya dari virus ini. Tiga langkah sederhana yang membuat saya mampu menyelamatkan keluarga. Apa saja itu? Baca sampai habis ya :)
Jaga Kesehatan Keluarga
Langkah awal dalam menyelamatkan keluarga dimulai dengan menjaga kesehatan keluarga. Caranya dimulai dengan menyediakan makanan sehat setiap harinya. Sajikan makanan dengan gizi seimbang. Jangan lupakan sayur dan buah harus ada setiap hari.
Tak lupa mebuat bekal sehat untuk suami yang terkadang masih harus work from office. Maklum suami PNS, tidak memungkinkan baginya untuk seratus persen work from home.
Tidak hanya kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan keluarga. Pastikan semua anggota keluarga menjalankan pola hidup sehat dan bersih. Rajin cuci tangan pakai sabun. Banyak minum air putih. Dan memiliki waktu tidur yang cukup.
Jangan lupakan untuk berolahraga setiap hari. Biasanya saya mengajak anak-anak main bola atau bersepeda di lapangan perumahan. Tentu saat lapangan kosong, tidak ada orang lain. Sekalian mengajak mereka berjemur di bawah sinar matahari. Mencukupi kebutuhan vitamin D mereka.
Saya sendiri juga tidak lupa selalu workout di rumah. Balkon menjadi tempat saya mencari keringat agar tetap sehat. Plank dan lari diatas treadmill jadi andalan saya agar tetap bugar setiap harinya.
Di masa pandemi seperti ini, tak hanya kesehatan fisik saja yang perlu dijaga. Tetapi juga kesehatan mental. Mencegah anak-anak bosan diam di rumah, saya mengajak mereka membuat rencana kegiatan.
Mereka memilih sendiri mau melakukan kegiatan apa. Biasanya kami melakukan percobaan sains sederhana, crafting, memasak kudapan atau sekadar mendengarkan dongeng. Alhamdulillah mereka tetap happy meski harus diam di rumah.
Saat anak-anak tidur, saya dan suami juga menyempatkan diri untuk melakukan pillow talk setiap harinya. Ini penting lho, agar saya dan suami juga bisa menyalurkan stresor kami setiap harinya dengan saling bercerita.
Terkadang kami juga menghabiskan waktu dengan menonton film bersama. Mulai dari drama korea hingga serial-serial barat. Ya, ini cukup mengobati kerinduan kami kepada bioskop!
Cermat Atur Keuangan Keluarga
Ketika kebijakan diam di rumah diterapkan, saya langsung jadi pengangguran. Ya, pekerjaan saya adalah pengajar bimbingan belajar. Sebagai pengajar freelance, saat bimbel libur, saya pun libur dan tak mendapat honor mengajar.
Suami juga tidak ada perjalanan dinas, artinya kami hanya bertumpu dengan gaji dan tunjangan bulanan. Dengan begitu sebagai ibu, saya harus cermat mengatur keuangan keluarga. Memastikan setiap cicilan dan tagihan tetap terbayar. Kebutuhan sehari-hari juga terpenuhi, meski pendapatan berkurang cukup signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Bagaimana caranya? Ya menghemat anggaran belanja. Mulai dari selalu memasak setiap hari. Membuat kudapan sendiri. Intinya mengurangi membeli makanan dari luar. Dan ini cukup membantu untuk menghemat pengeluaran lho.
Saat diam di rumah anggaran hiburan jadi hilang. Tak ada lagi main di mall, nonton bioskop ataupun staycation di hotel. Anggaran hiburan ini yang biasanya didapat dari honor mengajar saya ataupun perjalan dinas suami. Saat keduanya hilang, kami tetap selamat. Ya karena juga nggak bisa keluar rumah kan? Nggak butuh hiburan di luar.
Tetap Disiplin
Terakhir, saya juga memastikan agar kami sekeluarga tetap disiplin diam di rumah. Keluar rumah hanya untuk hal-hal penting dan mendesak. Bahkan saat berbelanja sebisa mungkin saya lakukan dari rumah.
Belanja ikan, sayur dan buah cukup dengan menghubungi nomor para penjual. Mereka akan mengantar sampai ke rumah. Dan jangan lupa melakukan food preparation (foodprep), agar tidak repot belanja setiap hari. Sejak masa pandemi ini saya melakukan foodprep setiap dua minggu sekali. Sekali belanja bisa untuk kebutuhan memasak selama dua minggu. Ini juga menghindari saya sering kontak dengan orang lain (tukang sayur dan tukang belanja lainnya). Menjaga phisycal distancing dengan orang lain.
Ya itulah tiga langkah sederhana yang saya lakukan untuk melindungi keluarga dari Covid 19. Langkah sederhana yang bisa menyelamatkan keluarga. Bagaimana denganmu? Apa yang kamu lakukan untuk menyelamatkan keluarga dari Covid 19? Apa peranmu saat masa krisis seperti ini? Share yuk :)
Ibu, anak, Ayah semua wajib bahu membahu menyelamatkan kondisi keuangan maupun kesehatan keluarga di tengah pandemi Covid 19 seperti saat ini
BalasHapusiya memang sih , semua harus kompak hadapi covid ini
HapusSepakat ya mbak. Sebagai emak2 kudu pandai atur segala dalam keadaan covid 19 gini. Tetep harus hemat, tapi imun tetep terjaga dengan baik. Kalo aku sering metik sayur di kebun. Hemat dan asli tanpa pupuk kimia
BalasHapuswah iyakah, senang ya bisa berkebun sayur di rumah
HapusAku jadi terharu, ibuku tiap hari juga buatin jus dan masakin sayur lengkap sama lauknya juga. Ternyata hal sesederhana itu juga termasuk menjaga kesehatan keluarga ya. Sayangnya kalau belanja masih tiap pagi ke pasar
BalasHapuswah coba diajak untuk food preparation agar nggak tiap hari ke pasar
HapusMenjadi ibu itu ga mudah ya kak. Menjaga kesehatan anggota keluarga, ngurusin anak yang lagi school from home, sampe ngurus keuangan rumah tangga juga. Semoga nanti aku juga bisa jadi ibu yang kuat untuk keluarga aku nantinya hehe. Harus dari sekarang nih belajarnya hehe.
BalasHapushehe, iya mbak..
Hapusjadi ibu banyak tugasnya :)
makasih sharingnya
BalasHapussama-sama mbak
HapusSeru abis sharingnya. Foto-foto lauk pauk dan food prepnya keren abis dan jadi inspirasi. Ibu memang memegang peranan paling penting di keluarga. Bookmarked duluuu :) Trims sharingnya:)
BalasHapusya, ibu punya peran jaga keluarga di era krisi
HapusJadi ingat lagu kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa. Salut kepada mbaknya. Semangat semangat!!!!
BalasHapushehe, terima kasih
HapusSetuju, kita ambil nilai positif atas wabah ini, kita jadi lebih akrab dan lebih paham keluarga. waktu terasa panjang
BalasHapusya, pandemi ini juga memiliki banyak hikmah
HapusAtur keuangan yang sulit, disaat semua dirumah ajah cemilan selalu siap sedia. Hal itu bikin belanja makin banyak dan gak bisa irit. Ditambah harga barang kebutuhan yang mulai merangkak naik bikin puyeng ngatur keuangan
BalasHapushehe iya, uang buat beli makanan jadi membangkak ya mbak
HapusPeran ibu memang sangat diperlukan di saat wabah seperti ini. Ibu harus kreatif memanfaatkan waktu agar anggota keluarga yang lain tidak merasa bosan karena harus terus berada dalam rumah. Semoga wabah ini segera berlalu, ya, mba.
BalasHapusBenar, ibu harus kreatif
Hapusyup, semoga pandemi ini segera berlalu
Aku fokus ke foto pertama, pasti kenyang banget suaminya. Sehat pula. Lengkap gitu makannya, mbak.
BalasHapushehe iya, biar kuat kerjanya..
HapusFisik dan mental ya kak, situasi sulit kudu cerdas dalam menyikapi,
BalasHapusya, begitulah
HapusSisi positif dari WFH akibat pandemi Covid-19, yaitu hubungan antaranggota keluarga menjadi semakin dekat. Interaksi yang intens setiap hari, juga perlu memerhatikan hal2 yg disebutkan di artikel ini. Terima kasih utk posting yg inspiratif.
BalasHapusiya, saat wfh jadi makin dekat dengan keluarga ya
HapusSetuju, Mbak Dian. Ibu tuh emang unggul banget perannya selama masa pandemi. Ya nyiapin makanan yang bergizi dan nemenin anak anak belajar karena butuh konsentrat. Salut Mbak Dian masih tekun ajari sains sederhana. Namun yang ga kalah penting ya jadi menteri ekonomi dan keuangan karena semasa sulit begini emang duit kudu diirit bisa sehemat mungkin karena banyak barang langka dan harganya melambung. Semoga wabah segera musnah.
BalasHapusbenar mas, ibu punya peran kunci di masa krisis seperti ini..
Hapusamin, semoga pandemi segera berakhir
Ahahah...iya, repot kalo ibu sampai sakit mah. Apalagi ibu merangkap bapak sepertiku :) Sakit juga mesti tetap mikir kerja :D Pokoknya sekarang mah stay cool, stay safe, stay healthy.
BalasHapustetap sehat dan semangat ya mbak
HapusJadi ingat perjuangan ibu...
BalasHapusYang kalo anaknya gak mau makan, di marahin suruh makan.
Yang kalo aku ga mau makan sayur, di usahain, di cari sayur apa yang bisa aku makan. Masak apa yang aku suka.
Tapi si anak ini selalu menolak makan sayur.
Yang kalo anaknya ga mau berjemur, ibunya menyiapkan air panas.
Terimakasih para ibu. Kalian hebat.
iya mbak, ibu sangat luar biasa ya jasa nya
HapusIbu sangat berperan penting ya selama pandemi ini, semoga kesehatan ibu selalu baik-baik saja.
BalasHapusbenar, ibu memanikan peran penting..
Hapusamin
Setuju mbak. Mewabahnya virus covid-19 ini memang mengubah alur kehidupan. Alih-alih dengan stay at home bisa memangkas biaya hidup. Nyatanya malah kebutuhan makin melambung karena naiknya harga-harga kebutuhan di pasaran. Otomatis ibulah yang berperan dalam mengelola dan mengendalikan keuangan keluarga. Intinya peran ibu yang bijak sangat dibutuhkan keluarga di situasi yang seperti saat ini.
BalasHapusyes, ibu harus bijak di saat sulit seperti ini
HapusSebagai anak kos, food preparation ini kayaknya bisa deh diterapin, udah ada kompor juga nih di kosku sekarang, jadi bisa masak sendiri. Lumayan daripada keluar terus tiap hari, bisa hemat banyak pasti
BalasHapusbenar, klo ada kulkas bisa kok foodprep
HapusTiga langkah sederhana dalam menyikapi pandemi. Disiplin poin terakhir yang harus kita jaga terus menerus. Berdiam diri di rumah sebagai upaya untuk mencegah penyebaran wabah. Nah, diperlukan disiplin bagi seluruh masyarakat.
BalasHapusbenar, agar wabah segera berhenti
HapusIbu sebagai benteng pertahanan runah deh. kudu bener bener tegas dalam segala hal. Supaya tetep sehat dan selalu terjaga kesehatannya
BalasHapusKeren moms! kudu tegas
ya, harus disiplin untuk jaga keluarga
HapusPeran ibu memang sangat berarti di masa pandemi seperti ini. Otak ibu yg preventif pasti akan memprioritaskan keluarga di atas segalanya.
BalasHapusbenar mbak, ibu memainkan peran kunci di era pandemi seperti ini
HapusSetuju banget sama tulisan ini
BalasHapusmemang harus pinter-pinter mensiasati situasi saat ini
Biar gak suntuk, stress dan bosan
Bukan hanya untuk anak tapi juga Ayah dan Ibunya
Btw, food preparationnya mirip sama aku nih
Tapi kalau aku daun bawang biasanya iris kecilkecil, masukin kotak, taro di freezer. lebih awet daripada chiller biasa
wah iyakah, oh gitu ya cara simpan daun bawang biar lebih awet
HapusKeren mbak Dian, sangat terencana sekali ya. Makasih banget loh sharingnya karena jadi tahu kalau saya masih kurang cermat karena terbiasa ke pasar setiap hari. Kadang bingung kalau harus merencanakan maska untuk seminggu karena tidak terbiasa.
BalasHapusbisa melakukan food prep agar nggak tiap hari ke pasar mbak
HapusNambah ilmu bermanfaat lagi nih, saya pribadi yang belum punya anak mesti banyak belajar agar menjadi ibu yang cerdas. Btwe tulisan ini saya save yaa, thanks untuk sharing nyaa
BalasHapuswah iya, terima kasih mbak..
Hapussip, semangat belajarnya ya mbak
MasyaAllah.. lengkap sekali asupan nutrisi untuk keluarganya. Olahraga seperti bersepeda juga penting. Hebat nih mbak
BalasHapushehe, terima kasih kak
HapusMasyaAllah, ibu yang patut dicontoh ya mbak. Memang di masa masa begini Ibu jadi garda terdepan supaya sepuruh anggota keluarga bisa sehat wal afiat
BalasHapushehe, terima kasih mbak..
Hapusbenar mbak, ibu jadi garda terdepan
Aku juga masak sendiri dong buat nutrisi keluarga. Tapi bagian belanja biar suami aja. Soalnya repot mau keluar kalau lagi punya bayi.
BalasHapusdisaat seperti inilah peran orang tua terutama ibu sangat penting. semua akan serba mandiri, mungkin ya sudah terbiasa tidak masalah, tapi klo yg belum terbiasa pasti bakal merasa kesulitan. Tapi jgn lupa, seorang suami juga wajib turut andil nih supaya seimbang. :)
BalasHapusIbu jadi super sibuk, yaa. Mempersiapkan segala sesuatu sesuai protokol covid, mengingatkan anggota keluarga agar selalu menuruti protokol yang berlaku, dan memastikan kondisi anggota keluarga tetàp fit semuanya. Stay strong ya, Ibu se-Indonesia. ��
BalasHapus