Menulis untuk Bahagia - Setiap orang pasti ingin hidup bahagia. Ya, hidup hanya satu kali, rugi dong kalau nggak bahagia. Banyak cara mencapai kebahagiaan. Kalau saya, menulis menjadi cara saya meraih bahagia.
Menulis menjadi hobi saya sejak kecil. Diawali dengan rutin menulis buku harian saat duduk di bangku sekolah dasar. Berlanjut asyik membuat puisi dan cerpen saat remaja. Hingga kini saya tetap menulis. Menulis di blog pribadi hingga menghasilkan sebuah buku.
Buku-buku karya saya |
Mengapa Menulis
Writing for healing
Writing for theraphy
Ya, mungkin kita sudah sering mendengar ungkapan tersebut. Bahwa menulis bisa menjadi terapi. Melepaskan semua stres yang ada. Itu yang saya alami, saat pertama kali memulai menulis. Setiap hari saya menulis buku harian. Mencurahkan semua perasaan yang saya alami seharian. Mulai dari kesal dengan ulah teman yang jahil, dimarahi orang tua saat pulang terlambat sampai haru birunya pengalaman cinta pertama.
Setelah menulis, rasanya lega sekali. Apalagi kalau berhasil melepaskan perasaan negatif. Rasanya plong! Saya siap menjalani hidup lagi, hehe sedikit berlebihan ya? Tapi memang itulah keadaannya.
Bagi saya menulis menjadi sebuah aktivitas yang merefleksikan diri pribadi, menyambungkan ide, jari jemari dan mata, sehingga bisa jadi sarana olahraga otak.
Manfaat Menulis
Hingga saat ini, menulis memberikan banyak manfaat bagi kehidupan saya, diantaranya :
Menulis untuk Mengikat Ilmu
Ikatlah ilmu dengan tulisan, salah satu hadist tersebut memberikan inspirasi bagi saya. Saat mempelajari hal-hal baru saya selalu merefleksikan kembali ilmu yang didapat melalui tulisan, seperti saat mengikuti kelas online Satu Persen.
Menulis untuk Berbagi
Menulis juga menjadi sarana saya berbagi. Membagikan beragam informasi positif yang bermanfaat bagi banyak orang. Misalnya, sebagai seorang konselor menyusui saya sering menulis tulisan seputar ASI (Air Susu Ibu). Tujuannya agar semakin banyak orang yang teredukasi tentang pentingnya ASI bagi bayi.
Bertemu Banyak Orang
Saat mengikuti Sueger Famtrip Jember |
Menulis membuat saya berkesempatan bertemu dengan banyak orang. Saat diundang meliput sebuah acara, saya bisa bertemu dengan banyak orang. Mulai dari teman-teman blogger, tokoh inspiratif hingga tokoh nasional.
Berkesempatan Mengunjungi Banyak Tempat
Berkunjung ke Papuma |
Menulis juga memberikan saya kesempatan untuk bepergian ke beberapa tempat. Khususnya tempat-tempat wisata. Misalnya saat berkesempatan mengikuti Sueger Famtrip Jember, saya bisa mengunjungi beberapa tempat wisata di Jember. Mendatangi pantai papuma, mengikuti WATON Parade hingga berkunjung ke museum tembakau.
Mengasah Kreativitas
Menulis membuat otak saya terus berpikir kreatif. Maklum sebagai ibu rumah tangga, saya lebih banyak melakukan aktivitas domestik. Dengan menulis saya tetap bisa berpikir kreatif dan menghasilkan karya di luar tugas domestik.
Baca Juga : Blogger, Profesi Impian?
Menulis sebagai Pekerjaan
Last but not least, menulis menjadi sebuah pekerjaan bagi saya. Saat ini kesibukan saya sebagai blogger dan penulis buku telah mendatangkan pundi-pundi, menjadi sumber penghasilan.
Bukankah pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar? Dan saya mendapatkan itu dari menulis!
Semua manfaat tersebut membuat saya bahagia. Menulis menjadi sumber kebahagiaan dalam hidup saya. Menulis menjadi cara IKIGAI saya dalam mencapai kebahagiaan.
Bagaimana denganmu? Apakah menulis juga membuatmu bahagia? Atau apa hal yang membuatmu bahagia? Share di kolom komentar ya.
Selamat berbahagia! Temukan bahagia dengan caramu sendiri.
Setuju Bun. Bagi aku menulis itu meredakan stres soalnya bisa ngeluarin unek-unek gitu. Aku suka nulis diari dari SMP. Buat aku nulis itu juga kayak ngebantu aku memecahkan masalah soalnyanya klo ditulisin itu jadinya runut gitu. Terus jadi tahu apa yang akan diambil
BalasHapusTerus kebetulan juga nih Bun malam ini aku diminta ngisi tentang blog. Sedangkan blog itu kan nggak bisa terpisahkan dari menulis ya. Jadi aku juga bahas tentang manfaat nulis biar pada semangat ngeblognya hihihi. Doakan aku ya semoga dilancarkan ngisinya 🙏
Hapuswah sama ya kita..
Hapusyes yuk semangat nulis
Hihihi jadi ketagihan nulis ya?
BalasHapusSayapun demikian, setiap hari walau cuma separagraf harus nulis 😊😊😊
iya, nulis bikin nagih
HapusAku setuju banget kalau menulis banyak mendapatkan manfaat dan juga berbagi manfaat termasuk mendapatkan teman baru. Keep writing mba
BalasHapusyes,, mbak juga ya
HapusBagi saya menulis itu terapi untuk tetap bahagia dan waras. Di saat saya mengalami trauma berat, cara yang paling efektif adalah dengan menulis.
BalasHapusya,, writing for healing ya
HapusSeru sekali sebenernya kegiatan menulis ini, apalagi kalau passion kita memang di bidang baca tulis. Melanjutkan ke tingkatan menulis sebagai pekerjaan lebih seru lagi, kita kerja tapi kaya ngerasa nggak kerja. Memang profesi yang menyenangkan adalah mengerjakan hobi yang dibayar.
BalasHapusiya,, hobi yg dibayar
Hapuswaaah banyak juga mbak Dee bukunya, ada di mana ya, aku mau beli
BalasHapushehe, iya alhamdulillah
HapusBanyak manfaat menulis ya Mbak...maka saya juga suka menulis. terutama writing for healing ..sudah saya terapkan sendiri. Menulis untuk menyembuhkan diri
BalasHapusbenar mbak, writing for healing
HapusIya mbak, selain itu juga mnenulis membuat berdaya, punya penghasilan sendiri sehingga bisa memmberi orangtua dan berderma dengan uang sendiri. Dan itu bikin bahagia
HapusKeren kak, udah banyak buku yang dihasilkan. Aku? Ya masih berkutat di blog aja. Hehe... Menulis untuk bahagia, karena menulis juga adalah terapi.
BalasHapusits okay, yg penting semangat nulis dulu
Hapuskalau saya pribadi menulis itu fungsinya untuk healing theraphy, mengabadikan momen bahagia, salah satu sumber pemasukan dan juga sarana untuk menyebarkan ilmu dan info yang kita dapat. memang banyak fungsi menulis ya mbak Dee
BalasHapusiya mbak, banyak manfaatnya
HapusSenang sekali ini baca ceritanya, kalau aku sendiri menulis itu bagaikan sarana untuk me time bisa menjadi healing diri juga sih. Dan aku jadi termotivasi untuk menulis lebih banyak lagi di blog dulu minimal, siapa tau nanti bisa punya buku sendiri juga.
BalasHapusiyes,, keep writing ya mbak
HapusMenulis untuk bahagia karena di lakukan dengan hati senang dan efeknya juga dirasakan sama orang yang membaca tulisan kita, perasaan bahagia bisa ketemu orang yang senasib dengan nya
BalasHapusbenar mpo..
HapusCan't agree more with this mom. Akupun suka menulis sejak SMP dan SMA, menulis fiksi. Lalu kuliah nulisl I, Semua berhasil membawahi bisa traveling gratis, ketemu banyan orang dan bonusnya dapat penghargaan saat menang lomba hehe. Sekarang fokus di blog, memanfaatkan amanah sebagai stay at home mom dengan tetap berkarya :)
BalasHapusiya,, bisa tetap produktif dengan menulis
HapusAku juga sama mba... Tapi sejak lulus kuliah, aku udah gak pernah nulis diary lagi. Padahal kebiasaan nulis ini udah dari kecil banget
BalasHapusDan aku ngerasa sejak itulah aku ngerasa beban banget... Baru tahun 2016 mulai nulis di blog. Tapi arahnya masih belum jelas. Tujuannya salah...heheh
Tapi semua orang berproses kan ya mba .dan aku dikit aku juga gitu.
Sekarang dengan hobi menulis aku juga bisa mendapatkan manfaat, seperti yg mbak bilang.
Makasih buat sharing ya mba
hehe, sama..
Hapuspas uda gede jadi nggak nulis diary lagi
Aku juga memilih menulis sebagai salah satu caraku untuk bahagia. Selamat ya, atas pencapaiannya
BalasHapusYes kak, hidup di dunia yang dicari adalah kebahagiaan. Jangan sampe gak bahagia deh ya hehe. Menulis memang mengasyikkan, karena bisa buat kenangan. Dan kalau udah hobi ya bawaannya bahagia terus hehe
BalasHapusSetuju mbak, menulis juga mengasah kosakata ku mbak dan ketemu temen-temen baru itu menyerukan sekali
BalasHapusMenulis sebagai curhatan juga ada ya mba agar bisa melepas beban stress yang ada di diri kita .biar bsa selalu bahagia
BalasHapusCakeepp~
BalasHapusDee sudah banyak banget melahirkan karya.
Semoga tetap produktif dan menyebarkan kebaikan untuk masyarakat, khususnya kaum Ibu yaa, Dee.
Barakallahu fiik...
Saya menulis untuk melepaskan pikiran yang penting, dan setelah menulis pasti mood bakal naik. Pokoknya suka deh menulis,walau belum bisa menulis yang bagus hehe
BalasHapusMenulis selain bisa buat release stress belakangan bisa jadi mata pencaharian juga ya. Baik itu nulis buku, nulis di media, atau ngeblog. Ya dinikmati aja. Syukur2 kalau tulisna kita membawa manfaat buat banyak org yaa
BalasHapusBener banget mba,menulis memberikan energi positif buat kita. Positif yang bikin kita Bahagia. Apalagi bisa bermanfaat untuk orang lain :)
BalasHapusAlhamdulillah, senang dengar menulis bisa bikin bahagia. Tinggal berpikir bagaimana caranya membuat tulisan bisa dikunjungi orang secara spontan tanpa harus di-trigger.
BalasHapusDengan nulis kita bisa menuangkan pemikiran yang selama ini
BalasHapusSama kak. Dulu aku menulis karena suka aja, sekarang menulis karena memang menulis menyenangkan. Plusnya banyak banget dengan jadi penulis
BalasHapusSaya juga suka menulis diary. Cuma pas kuliah tidak lagi. Menulis memang menyenangkan. Bisa melepas beban jiwa
BalasHapusmenulislah, maka kamu ada berarti bener banget ya kak.
BalasHapuskita pernah mengalami kejadian apapun selama hidup, kalau nggak ditulis yaa nggak ada saksinya begitu kita meninggal. Aku pun seneng nulis sejak SD. Biasalah writing fir healing dan curhating. Masuk kuliah, kenal teknis menulis. Mulai rapi tulisanku sehingga pernah ikut liputan ke lapangan sebulan. Sekarang pas jadi amam rumah tangga, yaa jadi blogger anginan. wkwkwwk blogger anginan karena ku gak bisa menjaga mood untuk konsisten menulis.
eniwei, keren lho pengalmannya! akibat menulis bisa ikut family gathering medsos se-Jember.
Iya mbak menulis buatku jadi self healing pas lagi penat. Selain itu sarana berbagi info.
BalasHapusKata Pram : orang pandai akan hilang dalam sejarah saat ia tidak menulis.
BalasHapussemoga tulisan kita selalu memberikan manfaat untuk orang lain ya kak
Menulis memang menyenangkan dan dapat membuat kita bahagia...
BalasHapus