Travelling, siapa sih yang nggak suka travelling. Semua orang pasti suka. Apalagi saya! Dari dulu suka banget kalau diajak jalan-jalan. Pas masih kecil, almarhum papa hobi banget ngajak jalan-jalan. Waktu kuliah paa jadi asdos juga sudah keliling Jawa Timur. Sayangnya dulu belum ngeblog, jadi cerita jalan-jalannya hanya ada di memori otak. Hehe.
Jujur sejak punya anak, frekuensi travelling jadi menurun. Saya sudah nggak jadi peneliti lagi, nggak keliling-keling. Bahkan saat jadi ibu, saya sempat jadi tahanan kota lho. Hampir 5 tahun jadi tahanan kota. Hamil dan menyusui dua anak berturut-turut membuat saya harus stay di dalam kota. Nggak boleh luar kota ataupun menginap kalau tidak bawa anak. Duh!
Untunglah masa tahanan kota itu sudah berlalu. Sekarang saya bisa bepergian ke luar kota sendirian. Tapi tetep, ada batasan. Maksimal 3 hari !! Hmmm..
Nah karena jarang jalan-jalan, apalagi ke tempat yang jauh-jauh saya suka menghibur diri dengan baca buku travelling. Ketika baca buku travelling, rasanya saya ikutan jalan-jalan. Membayangkan setiap detail tempat yang diceritakan di buku.
Seperti kali ini, saya baca buku travelling yang tidak biasa. Adalah buku dari Silvia Galikano yang judulnya "Bukan Jelajah Biasa". Dari judunya, cerita dalam buku ini bukanlah cerita perjalaan biasa. Kenapa?
💠 Buku ini ditulis oleh seorang wartawan. Ya Silvia Galikano adalah seorang wartawan di Jurnal Nasional.
💠 Tulisannya tidak sekadar menceritakan setiap tempat yang dia datangi. Tapi juga ditambahkan data-data yang berkaitan. Ditulis seperti bercerita, jadi tetap bisa dinikmati.
💠 Setiap cerita yang disajikan ditulis dengan riset yang mendalam. Menulis dengan kekhasan reportase jurnalis, mendeskripsikan semua pandangan mata bahkan hasil berbincang dengan penduduk disekitar.
💠 Dilengkapi gambar yang medukung cerita. Meskipun gambarnya sedikit dan hitam putih.
💠 Bahasa yang lugas, bahkan tak segan mengungkapkan kekecewaan. Misalnya saat pemandangan Benteng Vredenburg terhalang baliho atau bangunan tinggi pertokoan yang warna-warni, penulis bilang "noraknya nggak ketulungan"
💠 Cerita perjalanan di buku ini banyak mengungkapkan sejarah sebuah tempat. Kisah sejarah diceritakan dengan sangat baik, sehingga tidak membosankan.
💠 Semua kisah perjalanan ini ditulis saat menjalankan tugas sebagai wartawan. Dan sudah diterbitkan di media cetak.
💠 Tidak hanya menceritakan tempat-tempat di Indonesia, tetapi juga di negara tetangga. Ada kisah dari Vietnam, Malaysia dan Singapura.
Ada 11 bab dalam buku ini :
🍀 Flores yang Eksotis
🍀 Belitong yang Tenang
🍀 Mengakrabi Kangean
🍀 Magnet Lain di Bali
🍀 Saksi Kejayaan Jawa Timur
🍀 Dari Perbukitan Manoreh hingga Jalan Raya Pos
🍀 Tapak Tilas Keraton Cirebon
🍀 Cakrawala di Ujungkulon
🍀 Dari Landai Kinabalu
🍀 Peradaban Panjang Vietnam
🍀 Potongan Spiritualisme di Sudut Singapura
Setiap babnya berisi cerita-cerita seputar tempat yang dikunjungi. Bab yang paling banyak ceritanya adalah "Dari Perbukitan Manoreh hingga Jalan Raya Pos". Ada sebelas cerita yang diulas.
Ada beberapa insight yang saya dapatkan setelah membaca buku ini.
💠 Setiap tempat yang kita datangi selalu memiliki cerita. Kebanyakan cerita yang belum pernah kita dengar sebelumnya. Seperti kisah sejarah orang Vietnam yang berbeda dengan ulasan buku sejarah pada umumnya.
💠 Nikmatilah setiap perjalanan, tak perlu buru-buru. Nikmati setiap jengkal pemandangan yang ada.
💠 Menggunakan guide saat bepergian akan memudahkan kita mengetahui setiap cerita yang ada di setiap tempat.
💠 Jangan ragu mengobrol bersama orang sekitar. Dari mereka biasanya akan banyak cerita yang mengalir.
💠 Perkaya tulisan kita dengan data terkait. Meskipun ini cerita perjalanan, data tetap diperlukan. Ceritakan data secara lugas, sehingga bisa menyatu dengan jalan cerita.
Judul : Bukan Jelajah Biasa
Penulis : Silvia Galikano
Genre : Non Fiksi
Jumlah Halaman : 246
Penerbit : PT. Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2011
Kayaknya pernah lihat buku ini di gramedia, menarik banget kayaknya. Sama nih kita mba, kalau saya masih jadi tahanan kota. Sekalinya liburan heboh banget karena jarang-jarang :D
BalasHapusHehehe, salam dari kita yg jarang piknik, hehe
HapusI love traveling so much, but, unfortunately, I have only visited one country in my life. I hope, that this situation will change soon.
BalasHapus