Sepuluh Langkah Memulai Gaya Hidup Zero Waste dari Rumah!, Setiap
tahunnya sampah terus bertambah. Menumpuknya sampah di satu tempat pada
akhirnya akan mencemari lingkungan sekitarnya. Beragam cara digunakan untuk
bisa menanggulani maslah sampah ini. Salah satunya adalah menerapkan gaya hidup
Zero Waste.
Fakta Sampah di Indonesia
Tahukah kamu, keberadaan sampah di
Indonesia sungguh memprihatinkan. Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar
237 juta jiwa, setiap harinya sampah yang dihasilkan berjumlah 130.000/ hari. Selain
itu masih ada beberapa fakta sampah di
Indonesia, yang membuat kita harus segera berubah :
v Indonesia
menjadi Negara kedua terbesar di dunia sebagai penghasil sampah plastik
Pada
tahun 2015, Universitas Georgia merilis hasil penelitian bahwa Indonesia
menjadi Negara kedua terbesar di dunia sebagai penghasil sampah plastik yang di
buang ke laut. Jumlah sampah plastik yang mengapung di setiap mil persegi
samudera diperkirakan sebanyak 46 ribu. Padahal sampah plastik baru bisa
terurai selama 450-1000 tahun.
v Ledakan
TPA di Indonesia menjadi ledakan terbesar ke dua di dunia
Selama
ini kita hanya berfokus dengan membuang sampah pada tempatnya. Padahal sampah
kita tidak benar-benar hilang, dia hanya berpindah tempat. Sampah-sampah itu
berkumpul di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Keberadaan sampah di TPA
menimbulkan masalah baru, tidak hanya mencemari lingkungan sekitar tetapi juga
menimbulkan bencana.
Pada
21 Februari 2005, terjadi ledakan di TPA Laeuwigajah Bandung. Ledakan tersebut
menewaskan 143 jiwa dan menjadi ledakan TPA terbesar di dunia. Penumpukan sampah
yang terkena air hujan di TPA, membuat gas metana keluar naik. Gas yang bercampur
dengan udara memicu terjadinya pijar api yang kemudian menjadi sumber ledakan.
v Sampah
makanan penyumbang sampah terbesar di Jakarta
Menurut
data dari Dinas Kebersihan Provinsi Jakarta, 54% sampah yang dibuang di Jakarta
menuju Bantar Gebang Bekasi, adalah sampah makanan. Sampah makanan menjadi
sumber masalah sampah di dunia. Padahal jika ¼ makanan yang terbuang bisa
diselamatkan, maka akan mampu mencukupi 870 juta orang kelaparan di dunia.
v Tiga
juta popok bayi setiap harinya mencemari sungai di Jawa Timur
Ecoton
Surabaya memaparkan bahwa popok bayi menjadi 37% dari keseluruhan sampah yang
mencemari sungai-sungai yang ada di Jawa Timur. Setiap harinya tiga juta popok
bayi dibuang di sungai.
v Sampah
rumah tangga sebagai penyumbang sampah terbesar
Sampah
rumah tangga menjadi penyumbang sampah terbesar di Indonesia. Setiap harinya
rata-rata sampah rumah tangga yang dihasilkan adalah 800 gram.
v Dua
puluh empat persen sampah di Indonesia tidak terkelola
Menurut
penelitian terbaru dari Sustainable Waste Indonesia (SWI), mengungkapkan bahwa
24 % sampah di Indonesia masih tidak terkelola.
Fakta-fakta
tentang sampah diatas, sungguh memprihatinkan. Melihat kondisi ini sudah
selayaknya kita melakukan sesuatu. Kesadaran tentang pengolahan sampah mulai
meningkat di Indonesia. Beragam cara dilakukan, agar permasalahan tentang
sampah ini bisa tertangani. Salah satunya dengan melakukan gaya hidup zero waste.
Zero Waste
Zero Waste adalah
gaya hidup positif yang meminimalkan penggunaan bahan yang mencemari lingkungan
dan menolak pemakaian bahan sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari. Zero Waste berisi prinsip yang dijadikan
gaya hidup untuk memperpanjang siklus hidup sumber daya sehingga menjadi produk
yang bisa dipakai kembali. Zero Waste juga
menjahui plastik sekali pakai. Tujuannya agar sampah yang sulit terurai tidak
dikirim ke TPA. (Dikutip dari www.zerowaste.id)
Bea
Johnson dari www.zerowastehome.com mempopulerkan
istilah 5R dalam mewujudkan zero waste,
yaitu :
v Refuse
(menolak)
v Reduce
(mengurangi)
v Reuse
(menggunakan kembali)
v Recycle
(mendaur ulang)
v Rot
(membusukkan)
Dengan
demikian, zero waste tidak hanya
tentang daur ulang saja sebagaimana yang umum dipahami selama ini. Zero waste dimulai dari refuse kemudian reduce dan reuse.
Memulai Zero Wate dari Rumah
Memulai
gaya hidup zero waste bisa dilakukan dari rumah. Rumah menjadi
langkah awal terciptanya lingkungan zero
waste. Seperti pengalaman kami dalam mencoba menerapkan zero waste, ada sepuluh langkah yang
kami lakukan.
1.
Diet Plastik
Langkah
awal zero waste dikeluarga kami di mulai dengan melakkan diet plastik.
Memastikan selalu membawa tas belanja sendiri, baik saat belanja di pasar
maupun belanja bulanan di supermarket. Langkah ini akan membuat kita mengurangi
konsumsi sampah plastik. Ingat, sampah plastik adalah sampai yang sulit
terurai. Jadi, lebih baik mencegah kan?
2.
Bawa Bekal
Setiap
harinya usahakan membawa bekal saat ke luar rumah. Tak hanya saat bekerja, saat
travelling keluarga kami juga selalu
membawa bekal. Dengan membawa bekal, perjalanan kita akan minim sampah. Tak ada
lagi sampah bekas jajanan dan air mineral.
Perencanaan
menu juga bisa mencegah menumpuknya sampah rumah tangga. Rencanakan menu sesuai
dengan porsi yang di butuhkan, agar tidak ada makanan yang terbuang percuma. Biasanya
saya merencanakan menu keluarga selama 10 hari. Perencanan menu ini bisa
menghemat waktu lho, tak perlu repot ke pasar setiap hari. Juga tak perlu
bingung mau masak apa setiap harinya.
4.
Memisahkan Sampah
Memisahkan
sampah memudahkan kita mengolah sampah. Di rumah sampah kami pisah menjadi tiga
bagian ; sampah organik, sampah an organik dan sampah lainnya.
5.
Keranjang Takakura
Sampah
organik berupa sisa sayuran dan kulit buah, kami masukkan ke dalam keranjang
takakura. Dengan keranjang takakura inisampah-sampah organik bisa diolah
menjadi kompos. Bahan dan pembuatan keranjang takakura ini sangat mudah. Kamu bisa
melihat cara pembuatan keranjang takakura disini.
6.
Mengubur
Bagaimana
dengan sisa-sisa tulang ikan, atau sisa lauk pauk hewani lainnya? Kami menguburnya
di halaman depan. Dengan dikubur maka akan cepat terurai dan tidak membusuk di
tempat sampah.
Sampah-sampah
an organik yang sudah dipilah, kemudian di setor ke bank sampah. Saya menjadi
nasabah di Bank Sampah Makmur Sejati. Sampah-sampah an organik seperti botol plastik,
kertas, kardus, botol kaca, plastik kemasan, bahkan minyak jelantah bisa disetorkan ke bank
sampah. Sampah-sampah bisa berubah jadi uang. Oh ya, cerita tentang bank sampah
makmur sejati bisa dilihat disini ya.
8.
Garbage Art
Sampah
juga bisa disulap menjadi bahan kerajinan lho. Kami di rumah beberapa kali
membuat kreasi dari sampah. Mulai dari kreasi tutup botol ataupun dari ampas
kelapa. Dengan demikian, sampah bisa menjadi hal yang lebih berguna. Tidak
berakhir di tempat sampah, dan menumpuk di TPA.
9.
Donasi
Bagaimana
dengan pakaian, sepatu, buku, tas dan barang-barang lainnya? Bila masih layak
digunakan, maka akan kami donasikan. Bisa melalui acara garage sale ataupun acara donasi kemanusiaan lainnya.
10.
Bus Sampah
Pemerintah
Surabaya juga memiliki itikad baik untuk mengurangi jumlah sampah plastik di
kota. Caranya dengan menukarkan sampah plastik yang berupa botol dan gelas
menjadi tiket perjalanan Suroboyo Bus.
Diawal bus ini sering disebut bus
sampah, sebab pembayarannya berupa sampah plastik. Dengan naik bus ini, selain
menghemat ongkos transport, juga bisa mengurangi sampah plastik. Mau tahu
cerita saya dalam menikmati perjalanan dengan Suroboyo Bus? Simak ceritanya
disini ya.
Nah itu tadi adalah sepuluh langkah
yang kami lakukan dalam menciptakan gaya hidup zero waste dari rumah. Memang belum sempurna, yang penting kami
sudah berani memulai. Bila setiap rumah berani memulai langkahnya melakukan
gaya hidup zero waste, maka kota
tanpa sampah akan terwujud. Bukankah sampah dimulai dari rumah? Yuk, mulai gaya
hidup zero waste dari rumah sekarang.
Wujudkan Indonesia bebas sampah 2020.
Sampah memang jadi masalah yang nggak ada habisnya
BalasHapussampah memang jadi permasalahan pelik di berbagai daerah
BalasHapusWah mantab. Diet plastik sudah saya lakukan setiap kali belanja ke supermarket. Mkasih mb infonya, sangat bermanfaat 😉
BalasHapusAku juga usahain tiap belanja kurang2i plastik mbak.. Klo kirim paket juga skrng klo ga butuh banget ngga aku kasi plastik kan ntar dikasi plastik di kurir
BalasHapusKeren.... Aku masih pelan-pelan berusaha untuk diet plastik. :)
BalasHapusZero waste ini PR besar yang harus dipelajari semua rumah tangga nih.
BalasHapusMakasii sharing-nya Kak.. Langkah sederhana tapi di akunya masih berat buat dipraktekin secara konsisten. Smoga kesadaran kita bersama makin meningkat ya Kak, biar cita2 2020 tercapai :)
BalasHapus