Berbicara makanan khas, kali ini saya akan bercerita tentang makanan khas ampel yang lebih sering muncul saat bulan ramadan. Ya, sebagai seorang blasteran Arab dan Jawa yang lahir dan besar di kawasan kampung Arab Surabaya, Ampel membuat saya sering merindukan makanan khas daerah tersebut.
Salah satunya adalah kue Srikaya. Hmm, apa yang ada di benak anda saat mendengar "kue srikaya"? Apakah berpikir bahwa kue tersebut berasal dari buah srikaya?. Hehe, banyak juga yang berpikiran seperti itu, termasuk suami saya. Kendati sama-sama lahir dan besar di Surabaya, dia sendiri tak pernah tahu tentang kue srikaya. Maklum kue ini lebih banyak di kawasan Ampel, Surabaya Utara. Sedangkan suami berasal dari Surabaya Barat.
Kenyataannya, kue srikaya ini sama sekali tidak mengandung buah srikaya. Kue ini terbuat dari bahan yang sangat sederhana. Yaitu telur, santan dan gula merah. Semua bahan di campur kemudian dikukus. Kue ini lebih enak disajikan dalam kondisi dingin.
Penampakannya seperti puding. Hanya masyarakat ampel tak pernah menyebutnya puding. Kebanyakan mereka malah hanya sering menyebutnya "srikaya". Mereka tak pernah bingung untuk membedakan mana srikaya kue, mana srikaya buah. Sebab, buah srikaya di Ampel lebih sering disebut "Menuo".
Kue Srikaya menjadi salah satu makanan khas saat bulan ramadan. Cocok dijadikan takjil atau bisa juga sebagai makanan penutup setelah selesai melaksanakan shalat tarawih. Rasanya enak, manis dan legit. Bagaimana tertarik mebcoba?
Jadi pengin nyoba bikin mba. :) Enak tuh kelihatannya.
BalasHapusWah aku malah belum pernah nyoba ini mba. Padahal dlu sering ke kawasan Ampel loh :)
BalasHapus