Minggu
kemarin, kami sekeluarga menikmati CFD (Car
Free Day) di kawasan Jalan Darmo Surabaya. CFD adalah hari bebas kendaraan
bermotor yang sudah digagas pemerintah Surabaya sejak tahun 2008. Tujuan utama
dari program ini adalah untuk menjaga kualitas udara di kota. Maklum sebagai
kota terbesar ke dua se Indonesia, wajar bila jumlah kendaraan bermotor di
Surabaya sangat banyak. Menurut data dari BLH (Badan Lingkungan Hidup)
Surabaya, CFD ini mampu menurunkan kadar udara kotor setiap tahunnya. Ada tiga
kawasan di Surabaya yang menjadi pusat CFD, yaitu Jalan Raya Darmo, Jalan
Tunjungan dan Jalan Kertajaya. Kami
sekeluarga mendatangi CFD yang berada di Jalan Raya Darmo, tepatnya di Taman
Bungkul Surabaya.
Anak-anak
sangat antusias ketika diajak ke CFD. Ini pengalaman pertama mereka bisa
berjalan-jalan di tengah jalan raya. Tak perlu khawatir karena taka da satu pun
kendaraan bermotor yang lewat. Lalu apa saja yang bisa didapat dari acara CFD
ini? Banyak, anak-anak banyak belajar pengalaman baru dari kegiatan CFD ini.
1. Belajar Mencintai Lingkungan
Hal
pertama yang di dapat saat mengajak anak-anak ke CFD adalah mereka belajar
mencintai lingkungan. Dengan tidak adanya kendaraan bermotor, maka jumlah udara
kotor akan berkurang. Udara yang ada menjadi layak dan sehat untuk dihirup.
Selain
itu, di Taman Bungkul yang merupakan salah satu spot CFD terdapat berbagai
jenis tempat sampah. Anak-anak belajar membedakan mana sampah kering, mana
sampah basah. Selain itu mereka juga belajar memisahkan sampah berdasarkan
jenisnya, mulai dari sampah plastik, sampah kertas hingga sampah organik.
Memisahkan sampah berdasarkan jenisnya akan mempermudah pengolahan sampah.
Di
acara CFD ini juga terdapat perpustakaan keliling. Ada dua mobil yang
difungsikan sebagai perpustakaan keliling. Perpustakaan keliling ini dikelola
oleh Perpustakaan Kota Surabaya. Chacha bisa memilih buku untuk di baca saat
CFD
3. Mencicipi Kuliner Jadul
Saat
CFD banyak orang yang berjualan. Mulai dari berjualan pakaian, alat-alat rumah
tangga hingga aneka kuliner. Momen CFD kemarin juga menjadi momen mengenalkan
anak-anak pada kuliner jadul. Ada dua kuliner jadul yang mereka cicipi.
Pertama, kue
rangin. Kue ini adalah jajanan jadul yang masih bisa eksis hingga saat ini. Kue
yang terbuat dari adonan tepung beras dicampur santan kelapa ditambah garam
secukupnya. Diatasnya diberi taburan gula. Rasanya gurih dan enak. Fyi, kue
rangin ini memiliki nama-nama yang beragam lho. Bahasa Indonesianya adalah Kue
Gandos, hanya penyebutannya di tiap kota bisa berbeda. Orang Surabaya
menamakannya rangin, orang Jakarta mengistilahkan kue pancong, orang Bandung
menyebutnya bandros, orang Bojonegoro mengatakan tratak jaran, dan orang Bali
memberi nama daluman.
Kedua, menikmati
popcorn kuno atau yang biasa disebut
emping. Ini adalah jajanan favorit saya saat masih kecil. Emping ini berbeda
dengan emping belinjo ataupun emping jagung pada umumnya. Emping ini terbuat
dari jagung, seperti popcorn pada
umumnya. Emping ini disajikan dengan parutan kelapa segar dan taburan gula
garam. Rasanya sangat gurih. Dan anak-anak pun lahap menyantapnya.
4. Bermain di Play Ground
CFD
di Taman Bungkul membuat anak-anak juga bisa bermain bebas di playground yang telah disedikan.
Berbagai jenis permainan ada disini. Mulai dari ayunan, prosotan hingga
jungkat-jungkit.
5. Melihat Wayang Modifikasi
Anak-anak
juga bisa melihat atraksi wayang modifikasi. Mengapa disebut modifikasi? Karena
wayang yang disajikan bentuknya modern, bukan tokoh pewayangan pada umumnya.
Selain itu wayangnya juga diselingi lagu-lagu modern yang kekinian. Sayangnya, tak
ada lagu anak-anak.
6. Melatih Fisik
Menikmati
CFD ini pada akhirnya melatih fisik anak-anak. Mereka bisa melatih fisik di
beberapa arena ketangkasan yang ada di taman. Selain itu, mereka bebas
berlarian di jalan raya yang besar.
Wah siapa sangka, CFD bisa menjadi
hiburan bagi anak-anak. Hiburan yang sangat sederhana namun kaya makna. Mereka
senang dan antusias. Bahkan mereka ingin datang ke CFD lagi.
Yang paling berasa saat anak ku ikut cfd adlh cinta lingkungan. Klo jajan di cfd kan ga boleh buang sampah sembarangan jd dia belajar kontrol disiplin hehe.
BalasHapusWah enak ya disana udh ada perpus keliling di tempatku cfd blum ada. Pokonya emng byk positivnya deh, paling yg olok jajannya ya..
iya,, belajar mencintai lingkungan
Hapusdan juga untuk selalu meperhatikan kebersihan ya, krn pastinya gak ada tong sampah
BalasHapusyupp
HapusAsyik ya bisa ngajak anak2, pastinya bnyak hal yg bisa dipelajari anak2. Kalo di Surabaya, CFD bnyk yg bawa binatang nggak mbak? Kalo di Bandung, sih dilarang, tp msh banyak pengunjung yg bawa anjingnya, jd bikin gak nyaman...
BalasHapus