Hmmm siapa yang sempat galau untuk datang ke reuni??
Saya ngacung deh..
Beberapa bulan lalu, saya sempat galau untuk mendatangi reuni SMA.
Bahkan akhirnya memutuskan untuk tidak datang.
Kenapa?
Ah,, jadi malu untuk menceritakannya.
Tapi tak apalah, akan saya ceritakan.
Saya malu menghadiri reuni SMA karena saya merasa tidak ada apa-apanya dengan teman-teman lainnya.
Banyak teman yang sudah sukses sekarang ini.
Ada yang sudah jadi manager, kepala cabang, dokter yang handal, pengacara yang sukses atau ibu rumah tangga sosialita.
Lalu saya?
Ah saya hanya seorang ibu rumah tangga.
Kerja hanya sebagai freelancer.
Apa yang salah dengan ibu rumah tangga?
Tidak ada !!
Yang salah adalah saya yang masih terkenang kejayaan masa lalu,, halah..
Saat SMA siapa yang tidak kenal saya.
Aktivis OSIS tapi masih bisa masuk 3 besar di kelas, juga aktif di bidang karya ilmiah remaja.
Selama tiga tahun sekolah,, sudah ada 5 piala yang saya berikan ke sekolah, dua diantaranya berskala nasional.
Masuk PTN favorit tanpa tes.
Sederet prestasi masa lalu itu mrmbuat saya malu akan kondisi saya sekarang.
Merasa tidak sebanding dengan apa yang dimiliki teman-teman saya sekarang.
Mungkin itu yang namanya post power syndrom.
Tapi hari minggu kemarin saya bersemangat mendatangi reuni SMP.
Saya datang dan saya bisa bergembira dengan semua teman yang datang.
Apa yang membuat saya berubah?
Hmm,, ada tiga hal yang saya lakukan.
Pertama, saya lepaskan dan ikhlaskan kehidupan saya di masa lalu. Bahwa yang paling penting adalah kondisi sekarang. Mencoba sembuh dari post power syndrome.
Kedua, menerima keadaan saya sekarang. Bahwa apa yang saya miliki sekarang adalah pilihan hidup saya. Mensyukuri takdir yang saya punya.
Ketiga, jadikan reuni sebagai tempat bersenang-senang. Bergembira bertemu teman lama dan mengingat kejadian seru saat remaja. Bukan ajang pamer semata.
Nah jadi bagaimana? Mau datang reuni? Saya sih Yes..