Hari minggu yang lalu,
tepatnya pada tanggal 23 Juli 2017 saya dan suami menghadiri acara halal bi
halal dengan teman-teman Komunitas HEBAT Surabaya Raya. Komunitas HEBAT adalah
komunitas yang bergerak di bidang Home Education. HEBAT sendiri adalah akronim
dari Home Education Based on Akhlaq and Talents. Sudah setahun saya menjadi
anggota komunitas tersebut. Kegiatan kami selama ini adalah diskusi online,
kami aktif di grup WhatssApp (WA). Namun komunitas ini juga sering mengadakan
kegiatan ofline.
Acara halal bi halal
ini diadakan di Gedung BPPNFI yang terletak di Gebang Putih Surabaya. Acara di
buka oleh lantunan ayat Al Qur’an yang dihafalkan oleh putri Bunda Tina, salah
satu member komunitas HEBAT. Acara selanjutnya
embukaan oleh ketua panitia acara kopdar Bapak Yasser kemudian dilanjutkan
pengenalan Komunitas HEBAT oleh ketua HEbAT Surabaya Raya, Bapak Nur Yahya. Pak
Yahya menjelaskan secara singkat visi dan misi komunitas HEBAT, juga siapa saja
pengurusnya dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan.
Para Pengurus Komunitas HEBAT Surabaya Raya |
Acara selanjutnya
adalah mini workshop tentang bagimana teknis memulai Home Education. Narasumber
mini workshop kali ini adalah Bunda Deasy selaku kordinator utama komunitas
HEBAT. Dalam paparannya Bunda Deasy menjelaskan bahwa memulai Home Education
tidaklah sulit. Kita hanya perlu memberikan ruang bagi anak-anak untuk bebas
berkreasi. Mendampingi mereka dengan sabar, rileks dan optimis. Bunda Deasy
juga berbagi pengalaman bagaimana keluarga beliau mengalami jatuh bangun dalam
menjalankan Home Education.
Bunda Deasy, sebagai narasumber mini workshop |
Dalam menjalankan Home
Education (HE) berbasis fitrah ada delapan prinsip utama yang harus dipahami,
yaitu :
- HE berbasis Fitrah adalah Kewajiban bukan Pilihan
- HE berbasis Fitrah adalah proses INSIDE OUT (mengeluarkan, membangkitkan, memfasilitasi, menumbuhkan) fitrah/potensi anak-anak kita, bukan OUTSIDE IN (menjejalkan/mengajarkan/memasukkan)
- HE bukan memindahkan sekolah ke rumah
- Anak tidak dinilai dari kognitif, menghafal, serta kemampuan akademik, padahal ada banyak Fitrah yang mesti dikembangkan/dikeluarkan.
- HE tidak berorientasi pada Ijazah/Ujian akademik
- HE bukan untuk menghindari biaya sekolah
- HE tidak terobsesi membentuk anak “super” tapi menerima anak sebagai anugerah yang mesti dibimbing untuk tuntas di masa Aqil Balighnya
- Orang tua yang berHE mesti Rileks, Optimis, Sabar dan Yakin dengan proses yang dijalani, dengan cara terus belajar dan mengupgrade diri.
Setelah memaparkan
teori pelaksanaan HE, para peserta diajak praktek menerapkan HE. Dimulai dengan
menciptakan misi keluarga sampai pada menuliskan fitrah-fitrah yang dimiliki
oleh anak-anak kita. Dengan demikian dalam melaksanakan HE akan lebih focus dan
sesuai dengan kemampuan keluarga. HE memeberikan ruang pada keunikan setiap
keluarga.
Workshop ini juga
dihibur oleh Bunda Pipik yang menyumbang beberapa lagu. Bunda Pipik adalah
member HEBAT yang juga menciptakan swing komunitas HEBAT. Bunda Pipik juga
memiliki kemampuan dalam menciptakan lagu anak-anak. Anak-anak yang tadinya
berada di kids corner diajak masuk
kedalam ruangan dan bernyanyi bersama.
Panitia banyak
membagikan door prize bagi peserta, total ada 50 door prize yang dibagikan.
Acara diakhiri dengan makan tumpeng bersama. Halal bi halal komunitas HEBAT
Surabaya Raya ini memang komplit. Tak sekadar bersilahturahmi tapi juga saling
berbagi ilmu dan pengalaman dalam menerapkan home education.
Ditulis Oleh : Dian
Kusumawardani, S.Sos
Home Educator Omah Rame
dan Member Komunitas HEBAT Surabaya Raya