Salah satu ciri kehidupan masyarakat urban ( perkotaan) adalah tingkat mobilitas sosial yang tinggi.
Mobilitas ini tidak hanya berkaitan dengan perubahan status sosial semata, namun juga menyangkut mobilitas lateral atau yang disebut dengan mobilitas geografis.
Mobilitas lateral (geografis) adalah gerak perpindahan individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain.
Kehidupan urban yang dinamis membutuhkan tingkat mobilitas lateral yang tinggi.
Masyarakat urban dituntut untuk cepat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Kondisi ini perlu didukung oleh teknologi transportasi yang maju.
Transportasi massal yang maju menjadi solusi memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat urban.
Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan sudah menyediakan berbagai jenis transportasi massal, mulai dari angkutan kota (angkot), bis kota, kereta api komuter hingga bis trans surabaya sidoarjo.
Sayangnya transportasi massal ini belum menyentuh wilayah-wilayah perumahan.
Warga perumahan tidak memiliki akses langsung ke transportasi massal ini.
Jarak ketersediaan transportasi massal dengan perumahan rata-rata berjarak 4-6 km.
Jarak yang cukup jauh untuk bisa diakses dengan berjalan kaki.
Lalu bagaimana solusinya?
Masyarakat pun berbondong-bondong membeli sepeda motor.
Tetapi bagaimana bila ada orang yang tidak bisa mengendarai sepeda motor seperti saya ini?
Maka ojek online adalah solusinya.
Ojek online merupakan bagian dari transportasi online yang sedang marak saat ini.
Secara sosiologis keberadaan transportasi online adalah sebuah keniscayaan dari terjadinya modernisasi di masyarakat. Modernisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Transportasi online adalah contoh dari adanya perkembangan teknologi transportasi.
Keberadaan transportasi online di Indonesia dimulai pada tahun 2010. GO-JEK menjadi pelopor keberadaan transportasi online. Saat awal kemunculannya GO-JEK beroperasi dengan 20 tukang ojek dan bisa dipesan melalui call centre. Namun baru pada tahun 2015 GO-JEK berkembang pesat. Perkembangan ini dimulai ketika pada 2015 GO-JEK meluncurkan aplikasi yang bisa diakses melalui android dan ios. Kemunculan aplikasi GO-JEK diikuti dengan munculnya aplikasi GRAB BIKE sebagai pesaing ketat dalam penyediaan transportasi online. Kemudian mucul berbagai jenis transportasi online lainnya seperti Uber, BajajApp, TransJek, WheelLine, BangJek, Ojek Syar’I dan BlueJek.
Dibandingkan dengan transportasi konvensional, memang transportasi online lebih menguntungkan bagi konsumen.
Transportasi online lebih praktis dan murah. Praktis karena konsumen tidak perlu keluar rumah bila membutuhkan sesuatu. Banyak barang yang bisa dipesan melalui transportasi online. GO-JEK menjadi layanan transportasi online terlengkap saat ini. Aplikasi ini memiliki empat belas fitur layanan. Mulai dari GO-RIDE, GO-CAR dan GO-BUSWAY sebagai layanan transportasi, ada GO-FOOD untuk memesan makanan, GO-MART untuk berbelanja. Ada juga GO-SEND dan GO-BOX untuk jasa pengiriman. GO-PULSA untuk memudahkan konsumen membeli pulsa. Dibidang perawatan terdapat GOCLEAN, GO-GLAM , GO MEDICINE dan GO-MASSAGE. Mau gampang mendapatkan tiket bioskop bisa dipesan melalui GO-TIK. Layanan terbaru dari GO-JEK adalah GO-AUTO, penyediaan montir. Sungguh sangat beragam bukan?
Keunggulan kedua dari transportasi online adalah tarifnya yang lebih murah. Diantara transportasi online yang murah sampai saat ini adalah GRAB BIKE. GRAB BIKE menetapkan tarif flat sebesar Rp. 5.000. Uber juga sering memberikan promo tariff, bahkan konsumen bisa gratis tanpa perlu membayar. Sedangkan GO-JEK memberikan potongan tarif bila pembayaran menggunakan GO-PAY.
Keberadaan ojek online menjadi solusi praktis mobilitas masyarakat urban.
Ojek online menjadi penolong bagi saya yang tidak bisa berkendaraan sendiri.
Dengan adanya ojek online saya tetap bisa melakukan mobilitas yang tinggi.
Saya gunakan ojek online dalam mengatasi kelemahan saya ini.
#day5
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara
Ojek Online : Solusi Praktis Masyarakat Urban
Rabu, 31 Mei 2017
Saya seorang Home Educator di Omah Rame.
Suka nulis, beberapa tulisan diterbitkan dalam beberapa media online, misalnya Rocking Mama, Ummi Online, Koran Opini, Cakrawarta.
Sudah menerbitkan buku antologi "Jibaku Post Power Syndrome Full Time Mom"
Aktif sebagai Konselor Menyusui dan Ketua Divisi Edukasi dan Pelatihan AIMI Jawa Timur.
Juga menjabat sebagai Koordinator Online Institut Ibu Profesional Surabaya.
Menjadi Relawan Keluarga KIta.
Juga mengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri Surabaya.